Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KIMIA INTI
INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1.
2.
3.
4.
5.

Candra Apriyanto
Rini Wahyu Fajriani
Ade Friska
Nurul Hasanah
Maria Novita T

( RSA1C112012 )
( RSA1C112014 )
( RSA1C112018 )
( RSA1C113002 )
( RSA1C113010 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Interaksi Radiasi
Dengan Materi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik secara materi dan
teknik penulisannya yang disebabkan karena terbatasnya pengetahuan yang dimiliki dan
kurangnya pengalaman dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis menerima segala kritikan dan saran yang bersifat membangun
demi penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah
kimia inti yang telah memberi bimbingan dan didikan dalam rangka penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu dan berguna bagi generasi muda, atas perhatian
pembaca, penulis mengucapkan terima kasih.

Jambi,

April 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................
1.3 Tujuan ....................................................................................

BAB II

BAB III

4
4
5

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radiasi ....................................................................

2.2 Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan ( Alfa dan Beta ) ............

2.3 Interaksi Radiasi Pertikel Tidak Bermuatan ( Neutron )..........

2.4 Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik / foton


( Radiasi Gamma Dan Sinar X ) ............................................
2.5 Radiasi gelombang elektromagnetik(foton) .......................... .
2.6 Interaksi radiasi gelombang elektromagnetik ........................ .

13
14
16

PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................

21

3.2 Saran ......................................................................................

21

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Setiap aktivitas yang kita lakukan atau suatu alat yang kita gunakan membutuhkan
energy. Energi yang ditimbulkan dari sebuah alat mengandung unsure-unsur radiasi. Radiasi
adalah setiap proses di mana energi bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya
diserap oleh benda lain. Radiasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Dalam dunia
kedokteran, radiasi dimanfaatkan sebagai bahan untuk mendiagnosa. Seperti sinar X untuk
keperluan radiologi, cahaya tampak untuk tindakan endoskopi, sinar ultraviolet untuk
sterilisasi dan masih banyak yang lainnya.
Selain mempunyai manfaat seperti yang telah dipaparkan diatas, radiasi juga memiliki
beberapa efek atau dampak yang ditimbulkan bagi manusia. Tetapi manusia jarang sekali
memperhatikan dan mempedulikan dampak yang ditimbulkan oleh adanya radiasi tersebut.
Dalam makalah kali ini, akan membahas radiasi dan bagaimana interaksi radiasi dengan
materi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian Radiasi ?
b. Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan ( Alfa dan Beta ) ?
c. Interaksi Radiasi Pertikel Tidak Bermuatan ( Neutron ) ?
d. Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik / foton
( Radiasi Gamma Dan Sinar X )?

1.3 Tujuan
a. Untuk Mengetahui Pengertian Radiasi
b. Untuk Mengetahui Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan ( Alfa dan Beta ).
c. Untuk Mengetahui Interaksi Radiasi Pertikel Tidak Bermuatan ( Neutron ).
d. Untuk Mengetahui Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik / foton
( Radiasi Gamma Dan Sinar X).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Radiasi


Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang. Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Radiasi
adalah gelombang atau partikel berenergi tinggi yang berasal dari sumber alami atau sumber
5

yang sengaja dibuat oleh manusia (buatan).Radiasi adalah setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
Radiasi Juga merupakan pancaran energi yang berasal dari proses transformasi atom atau
inti atom yang tidak stabil. Ketidak-stabilan atom dan inti atom mungkin memang sudah
alamiah atau buatan manusia, oleh karena itu ada sumber radiasi alam dan sumber radiasi
buatan. Sumber radiasi itu sendiri dapat dibedakan menjadi sumber yang berupa zat
radioaktif dan sumber yang berupa mesin, seperti pesawat sinar-X, akselerator, maupun
reaktor nuklir.
2.2 Sumber Radiasi
Sumber radiasi dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi alam yang
sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh
manusia.
a. Sumber Radiasi Alam
Setiap hari manusia terkena radiasi dari alam dan radiasi dari alam ini merupakan bagian
terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan
radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan.
Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama
berikut:

Sumber radiasi kosmik yang berasal dari benda langit di dalam dan luar tata surya
Sumber radiasi terestrial yang berasal dari kerak bumi
Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh manusia sendiri.

b. Sumber Radiasi Buatan


Sumber radiasi buatan mulai diproduksi pada abad ke 20 diketemukannya sinar-X oleh
W. Roentgent. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa
zat radioaktif, pesawat sinar-X, reaktornuklir dan akselerator.

Zat Radioaktif
Dewasa ini telah banyak sekali unsur radioaktif berhasil dibuat oleh manusia
berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron (reaksi
fisi di dalam reaktor atom), aktivasi neutron, atau berdasarkan penembakan nuklida
yang tidak radioaktif dengan partikel atau ion cepat (di dalam alat-alat pemercepat
partikel, misalnya akselerator, siklotron). Radionuklida buatan ini bisa memancarkan
jenis radiasi alpha ,beta, gamma dan neutron.
6

Pemancar Alpha
Salah satu contoh reaksi inti untuk menghasilkan radionuklida pemancar alpha
adalah:
13Al27+0n1 11Na24+
Salah satu aplikasinya adalah untuk menghasilkan radiasi neutron melalui reaksi
(,n), radionuklida yang sering dipakai adalah Ra-226, Po-210, Pu-239 dan Am-241.

Pemancar Beta
Sebagian besar pemancar beta ini dihasilkan melalui penembakan partikel neutron
pada nuklida stabil. Oleh karena itu di dalam reaktor nuklir didapatkan berbagai
macam pemancar beta. Energi radiasi beta bersifat kontinu. Pemancar beta sering
digunakan dalam kedokteran dan juga dalam industri untuk mengukur ketebalan
materi. Pemancar beta yang sering digunakan dalam kedokteran misalnya Sr-90, Y90, P-32, Re-188, sedangkan untuk industri sering digunakan Sr-90, P-32, Tl-208.
Contoh

reaksi

inti

untuk

menghasilkan

pemancar

beta

adalah

14Si31+0n1 15P32+

Pemancar Gamma
Sebenarnya jarang sekali sumber radioaktif yang hanya memancarkan radiasi
gamma saja, karena radiasi gamma biasanya mengikuti proses peluruhan
atau . Berikut ini sebuah reaksi inti untuk menghasilkan radionuklida pemancar
dan adalah:
27Co59+0n128Ni60++
Dalam pemakaiannya, pemancar gamma beraktivitas tinggi sering digunakan
sebagai sumber radiasi di rumah sakit dan industri. Irradiator banyak digunakan di
rumah sakit (irradiator Co-60 dan Cs-137) dan dalam industri (irradiator Co-60).

Pemancar Neutron
Radiasi neutron dapat dihasilkan dengan interaksi radiasi dengan bahan yang dapat
melangsungkan reaksi (,n) seperti unsur Be. Sumber neutron ini merupakan
campuran antara unsur Be dengan radioaktif pemancar ,misalnya Am-241 yang
dibungkus

dalam

sebuah

kapsul,

sehingga

terjadireaksi

sebagai

berikut.

95Am24193Np237+
4Be9+ 6C12+ n
2.3 Interaksi Radiasi Partikel Bermuatan ( Alfa Dan Beta )
7

Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel yang bermuatan listrik.
Beberapa jenisnya adalah radiasi alpha dan beta yang dipancarkan oleh zat radioaktif (inti
atom yang tidak stabil), serta radiasi elektron dan proton yang dihasilkan oleh mesin berkas
elektron ataupun akselerator.

Partikel Alpha
Partikel alpha terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron, identik dengan inti atom
Helium, serta mempunyai muatan listrik positif sebesar 2 muatan elementer. Radiasi
alpha dipancarkan oleh zat radioaktif, atau dari inti ataom yang tidak stabil. Jumlah
proton dan jumlah neutron di dalam inti atom yang memancarkan radiasi alpha akan
berkurang dua.

Gambar : Proses peluruhan alpha

Partikel Beta
Terdapat dua jenis radiasi beta yaitu beta positif dan beta negatif. Beta negatif identik
dengan elektron sedangkan beta positif identik dengan positron (elektron yang bermuatan
positif). Elektron mempunyai massa yang sangat ringan bila dibandingkan dengan
partikel nukleonik lainnya ( 0) sedangkan muatannya sebesar satu muatan elementer.

Gambar : Proses peluruhan beta


8

Radiasi beta dipancarkan oleh zat radioaktif atau inti atom yang tidak stabil. Ketika
memancarkan radiasi beta negatif, di dalam inti atomnya terjadi transformasi neutron
menjadi proton, sebaliknya pada saat memancarkan beta positif terjadi transformasi
proton menjadi neutron.
Proteksi Radiasi

elektron
Radiasi elektron mempunyai sifat yang sama dengan radiasi beta negatif, yang
membedakan adalah asalnya. Partikel beta berasal dari inti atom sedangkan elektron
berasal dari atom. Radiasi elektron dapat berasal dari zat radioaktif yang meluruh
dengan cara internal conversion atau dari mesin berkas elektron (akselerator).

Proton
Radiasi proton merupakan pancaran proton yang mempunyai massa 1 sma (satuan
massa atom) dan mempunyai muatan positif sebesar satu muatan elementer. Radiasi
proton dihasilkan dari akselerator proton.

Oleh karena radiasi Alpha dan radiasi Beta termasuk dalam kelompok radiasi
bermuatan maka interaksinya dengan materi akan menimbulkan efek antara lain :

Ionisasi
Proses ionisasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari orbitnya karena ditarik atau ditolak
oleh radiasi partikel bermuatan. Elektron yang lepas menjadi elektron bebas sedang sisa
atomnya menjadi ion positif. Setelah melakukan ionisasi energi radiasi akan berkurang
sebesar energi ionisasi elektron. Peristiwa ini akan berlangsung terus sampai energi radiasi
partikel bermuatan habis terserap. Radiasi alpha yang mempunyai massa maupun muatan
lebih besar mempunyai daya ionisasi yang lebih besar daripada radiasi yang lain.

Gambar : proses ionisasi


Pada proses ionisasi proses fisik yang mengubah suatu atom atau molekul menjadi
ion melalui penambahan atau pelepasan elektron dari atom atau molekul tersebut. Pada
peristiwa ionisasi molekul ataupun atom yang semula tidak bermuatan listrik dipaksa
menjadi bermuatan listrik. Peristiwa ionisasai dapat digambarkan melalui salah satu
mekanisme berikut,

Gambar :Proses terjadinya ionisasi


Partikel berupa elektron dapat bergerak bebas dari suatu senyawa, molekul atau
atom. Geraknya yang bebas ini dapat menumbuk senyawa, molekul atau atom lain, seperti
yang terlihat pada Gambar diatas dimana partikel menumbuk suatu atom. Dalam Gambar
tersebut partikel menumbuk atom dan mengenai elektron pada kulit terluar sehingga
terpental keluar. Elektron yang terpental keluar ini disebut ion negatif, sedangkan atom
yang kehilangan elektronnya menjadi ion positif.
Setiap partikel bermuatan bila berinteraksi dengan materi dapat menimbulkan
ionisasi, karena dalam setiap lintasannya pada materi yang dikenai akan meninggalkan
sejumlah pasangan ion positif dan ion negatif. Radiasi Alpha yang bermuatan positif akan
menghasilkan 10.000-70.000 pasangan ion per cm panjang lintasannya. Akan tetapi jejak
lintasannya tidak terlalu jauh, karena massanya yang besar (bermassa 4) dan juga karena
muatannya yang positif mudah ditarik oleh elektron bebas (yang bermuatan negatif) yang
banyak sekali tersebar di alam ini. Di udara radiasi alpha hanya mampu melintas sejauh 23 cm.
Ionisasi yang dihasilkan oleh radiasi Beta yang bermuatan negatif lebih sedikit bila
dibandingkan dengan radiasi Alpha yang bermuatan positif. Radiasi beta yang berinteraksi
dengan materi akan menghasilkan 60-7000 pasangan ion per cm panjang lintasannya, jauh
lebih sedikit bila dibandingakan dengan lintasan radiasi alpha . Hal ini disebabkan karena
massanya relatif amat sangat kecil (massanya bisa dianggap sama dengan nol) dan
muatannya yang negatif membantu dalam perjalanannya melintasi materi, karena didorong
oleh gaya coulumb elektron yang bermuatan negatif yang banyak terdapat di alam ini.
10

Untuk radiasi beta yang bermuatan positif (positron) yang kebolehjadiannya di alam
sangat kecil, jelas jauh lebih sedikit kemampuannya untuk mengionisasikan materi yang
dilaluinya. Hal ini disebabkan karena sebelum mengionisasikan materi, terlebih dahulu
positron ini akan ditangkap oleh elektron yang banyak tersebar di alam.

Eksitasi
Proses eksitasi adalah peristiwa loncatnya (tidak sampai lepas) elektron dari orbit yang
dalam ke orbit yang lebih luar karena gaya tarik atau gaya tolak radiasi partikel bermuatan.
Atom yang mengalami eksitasi ini disebut dalam keadaan tereksitasi (excited state) dan
akan kembali kekeadaan dasar (ground state) dengan memancarkan radiasi sinar-X.

Gambar : peristiwa eksitasi


Salah satu postulat Bohr menyatakan bahwa elektron dapat berpindah dari satu tingkat
energi ke tingkat energi yang lain. Berpindahnya elektron ini karena mendapatkan
tambahan energi dari luar, salah satunya dapat berasal dari radiasi alpha dan radiasi beta.
Apabila elektron berpindah dari tingkat energi rendah menuju tingkat energi tinggi maka
energi akan diserap untuk melakukan proses tersebut. Elektron yang berpindah dari tingkat
energi rendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi menyebabkan elektron tereksitasi.
Akan tetapi keadaan elektron tereksitasi ini tidak stabil sehingga elektron kembali dari
tingkat energi tinggi menuju tingkat energi rendah yang disertai pelepasan energi dalam
bentuk radiasi (deeksitasi).

11

Gambar : Sebuah elektron melompat dari keadaan n1 ke keadaan n2, dan memancarkan
sebuah foton.
Pada tingkat yang lebih rendah, energi yang dimiliki elektron lebih rendah dari
pada di tingkat sebelumnya. Perbedaan energi ini muncul sebagai sebuah kuantum radiasi
berenergi hv yang sama besar dengan beda energi antara kedua tingkat tersebut. Artinya,
jika elektron melompat dari n = n2 ke n=n1, seperti Gambar 2, maka terpancar sebuah
foton dengan energi
h = En2 En1
Proses eksitasi dapat terjadi karena partikel radiasi bermuatan yang berinteraksi
dengan materi yang menyebabkan struktur atom bahan terganggu atau dalam keadaan
tereksitasi.Pada radiasi alpha, peristiwa eksitasi yang terjadi disebabkan karena energi
radiasi alpha yang ditransfer ke elektron orbital dari struktur atomnya. Keadaan ini yang
menyebabkan atom suatu bahan terganggu.
Pada radiasi beta, peristiwa eksitasi bisa terjadi karena pengaruh adanya peristiwa
stopping power yang menyebabkan energi radiasi beta hilang di sepanjang lintasannya.
Energi radiasi beta yang hilang ini menyebabkan atom-atom yang ada di sepanjang
lintasan radiasi beta juga terganggu.

Reaksi Inti
Dalam peristiwa ini, radiasi partikel bermuatan berhasil masuk dan ditangkap oleh inti
atom bahan, sehingga inti atom bahan akan berubah, mungkin menjadi inti atom yang
tidak stabil. Fenomena ini disebut sebagai proses aktivasi. Akan tetapi ada juga yang
hanya sekedar bereaksi tanpa menghasilkan inti yang tidak stabil seperti reaksi partikel
alpha bila mengenai bahan Berilium akan menghasilkan unsur Lithium dan radiasi
neutron.
a + Be Li + n
12

Berbeda dengan tiga peristiwa di atas, peristiwa reaksi inti ini tidak terjadi pada semua
jenis materi.
2.4 Radiasi Partikel Tak Bermuatan (Neutron)
Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk partikel neutron yang tidak
bermuatan listrik dan mempunyai massa 1 sma (satuan massa atom). Radiasi ini lebih banyak
dihasilkan bukan oleh inti atom yang tidak stabil (radioisotop) melainkan oleh proses reaksi
inti seperti contoh sumber AmBe di atas ataupun reaksi fisi di reaktor nuklir.
Karena tidak bermuatan listrik, mekanisme interaksi radiasi neutron lebih dominan secara
mekanik, yaitu peristiwa tumbukan baik secara elastik maupun tidak elastik. Sebagaimana
radiasi partikel bermuatan, radiasi neutron juga mempunyai potensi melakukan reaksi inti.

Tumbukan elastik
Tumbukan elastik adalah tumbukan di mana total energi kinetik partikel partikel sebelum
dan sesudah tumbukan tidak berubah. Dalam tumbukan elastik antara neutron dan atom
bahan penyerap, sebagian energi neutron diberikan ke inti atom yang ditumbuknya
sehingga atom tersebut terpental sedangkan neutronnya dibelokkan/dihamburkan.

Gambar : peristiwa tumbukan elastik


Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai massa yang sama,
atau hampir sama dengan massa neutron (misalnya atom Hidrogen), sehingga fraksi energi
neutron yang terserap oleh atom tersebut cukup besar.

Tumbukan tidak Elastik


Proses tumbukan tak elastik sebenarnya sama saja dengan tumbukan elastik, tetapi energi
kinetik sebelum dan sesudah tumbukan berbeda. Ini terjadi bila massa atom yang
ditumbuk neutron jauh lebih besar dari massa neutron. Setelah tumbukan, atom tersebut
tidak terpental, hanya bergetar, sedang neutronnya terhamburkan.

13

Gambar : peristiwa tumbukan tidak elastik

2.5 Radiasi Gelombang Elektromagnetik (Foton)


Radiasi ini merupakan pancaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau
foton yang tidak bermassa maupun bermuatan listrik. Terdapat dua jenis radiasi yang
berbentuk gelombang elektromagnetik yaitu sinar gamma dan sinar-X.

Gamma
Radiasi gamma dipancarkan oleh inti atom yang dalam keadaan tereksitasi (bedakan
dengan atom yang tereksitasi). Setelah memancarkan radiasi gamma, inti atom tidak
mengalami perubahan baik jumlah proton maupun jumlah neutron.

Gambar : proses peluruhan gamma

Sinar-X
Sebenarnya dikenal dua jenis sinar-X yaitu yang dihasilkan oleh atom dalam keadaan
tereksitasi (sinar-X karakteristik) dan yang dihasilkan oleh proses interaksi radiasi partikel
bermuatan (brehmsstrahlung).

14

Gambar : produksi sinar-X karakteristik


Perbedaan kedua jenis sinar-X di atas, selain asal terjadinya, adalah bentuk spektrum
energinya. Sinar-X karakteristik bersifat discreet pada energi tertentu sesuai dengan
jenis unsurnya, sedangkan brehmsstrahlung bersifat kontinyu.
2.6 Interaksi Radiasi Gelombang Elektromagnetik
Interaksi radiasi gelombang elektromagnetik ketika mengenai materi lebih menunjukkan sifat
dualisme gelombang - partikel yaitu efek foto listrik, efek Compton, dan produksi pasangan.

Efek Foto Listrik


Dalam peristiwa efek foto listrik, foton yang mengenai materi akan diserap sepenuhnya
dan salah satu elektron orbital akan dipancarkan dengan energi kinetik yang hampir sama
dengan energi foton yang mengenainya.

Gambar : peristiwa efek foto listrik

15

Efek fotolistrik adalah interaksi antara foton dengan sebuah elektron yang terikat kuat
dalam atom yaitu elektron pada kulit bagian dalam suatu atom, biasanya kulit K atau L.
Foton akan menumbuk elektron tersebut dan karena elektron itu terikat kuat maka
elektron akan menyerap seluruh tenaga foton. Sebagai akibatnya elektron akan
dipancarkan keluar dari atom dengan tenaga gerak sebesar selisih tenaga foton dan tenaga
ikat elektron (Knoll, 2000), yaitu
Ek = h - Eb
Dengan E adalah energi foton(eV), Ek adalah energi kinetik elektron (eV), Eb adalah
energi ikat elektron (eV), h adalah konstanta Planck (6,63 x 10-34 J.s) dan vadalah
frekuensi gelombang elektromagnetik yang diserap atau yang dipancarkan elektron (Hz).
Efek fotolistrik secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Mekanisme terjadinya efek fotolistrik

Efek Compton
Peristiwa efek Compton sangat menyerupai efek foto listrik kecuali energi foton yang
mengenai materi tidak diserap sepenuhnya sehingga masih ada sisa energi foton yang
dipantulkan atau dibelokkan.

16

Hamburan Compton terjadi antara foton dan sebuah elektron bebas yangterdapat pada
kulit terluar sebuah atom. Apabila foton menumbuk elektron tersebut maka berdasarkan
hukum kekekalan momentum tidak mungkin elektron akan dapat menyerap seluruh energi
foton seperti pada efek fotolistrik. Foton akan menyerahkan sebagian energinya kepada
elektron dan kemudian terhambur sebesar sudut terhadap arah gerak foton datang yang
digambarkan sebagai berikut .

Gambar : Mekanisme terjadinya hamburan compton


17

Kuantitas h/mec biasanya disebut panjang gelombang compton, nilainya untuk sebuah
elektron adalah 0,0234 (Gautreau & Savin,1999). Perhatikan bahwa perubahan panjang
gelombang ini bergantung hanya pada sudut hamburan dan tidak bergantung pada energi
foton datang.

Produksi Pasangan
Peristiwa ini menunjukkan kesetaraan antara massa dengan energi sebagaimana
diperkenalkan pertama kali oleh Einstein. Bila sebuah foton yang mengenai materi
berhasil masuk sampai ke daerah medan inti (nuclear field) dan mempunyai energi lebih
besar dari 1,022 MeV maka foton tersebut akan diserap habis dan akan dipancarkan
pasangan elektron positron. Positron adalah anti partikel dari elektron, yang mempunyai
karakteristik sama dengan elektron tetapi bermuatan positif.
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik dalam
inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan sebagai gantinya
akan timbul sepasang elektron-positron.

Gambar : Proses terjadinya produksi pasangan


Ketika muatan suatu sistem bernilai awal nol, maka dua partikel yang berlawanan
muatannya harus diciptakan guna mengkonversi muatan. Untuk menggabungkan sebuah
pasangan, foton datang harus memiliki energi yang setidaknya setara dengan energi diam
pasangan tersebut, dan setiap kelebihan energi foton akan muncul sebagai energi kinetik
partikel.
Produksi pasangan tidak dapat terjadi di ruang hampa. Oleh karenanya terlihat
kehadiran nukleus berat pada gambar diatas. Nukleus membawa sejumlah momentum
foton datang, tapi karena massanya yang besar, energi kinetik lompatannya, Kp2/2M0,
biasanya diabaikan terhadap energi-energi kinetik pasangan elektron-positron. Dengan

18

demikian, kekekalan energi dapat diterapkan dengan mengabaikan nukleus berat, sehingga
menghasilkan
h = m+c2 + m-c2 = K+ + K- + 2moc2
karena positron dan elektron memiliki massa diam yang sama, m0 = 9,11x10-31 kg.
Kebalikan proses produksi pasangan juga dapat terjadi yang dinamakan pemisahan
pasangan.

Gambar : Proses terjadinya pemisahan pasangan


Peristiwa pemisahan pasangan terjadi bila positron berdekatan dengan elektron dan
keduanya saling mendekati di bawah pengaruh gaya tarik menarik dari muatan yang
berlawanan. Kedua partikel tersebut musnah pada saat yang sama dan massa yang musnah
tersebut menjadi energi dan foton sinar gamma yang tercipta.

19

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas,
partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi.
2. Sumber radiasi dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu sumber radiasi alam yang sudah
ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh
manusia
3. Radiasi partikel bermuatan (alfa dan beta) merupakan pancaran energi dalam bentuk
partikel yang bermuatan listrik. Beberapa jenisnya adalah radiasi alpha dan beta yang
dipancarkan oleh zat radioaktif (inti atom yang tidak stabil), serta radiasi elektron dan
proton yang dihasilkan oleh mesin berkas elektron ataupun akselerator.
4. Interaksi radiasi gelombang elektromagnetik ketika mengenai materi lebih menunjukkan
sifat dualisme gelombang - partikel yaitu efek foto listrik, efek Compton, dan produksi
pasangan.

20

5. Radiasi elektromagnetik (foton) merupakan pancaran energi dalam bentuk gelombang


elektromagnetik atau foton yang tidak bermassa maupun bermuatan listrik. Terdapat dua
jenis radiasi yang berbentuk gelombang elektromagnetik yaitu sinar gamma dan sinar-X.
3.2 SARAN
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Harapan kami, makalah yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat khususnya
bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Bunjali, B. 2002. Kimia Inti. Bandung: ITB

http://istimoanja.blogspot.com/2011/12/fisika-radiasi.html (12/11/2013; 11:07)


http://yosainto.wordpress.com/2011/11/21/efek-radiasi-bagi-tubuh/ (12/11/2013; 11:15)
http://www.guntara.com/2012/10/pengertian-dan-klasifikasi-radiasi.html (14/11/2013;
9:02)
http://ss-radiology.blogspot.com/2008/08/efek-radiasi.html (14/11/2013; 9:03)
http://yosainto.wordpress.com/2011/11/20/beberapa-penyakit-akibat-radiasi/

21

SOAL KIMIA INTI KELOMPOK 6

1. Apa dampak interaksi radiasi dengan materi?


Jawaban:
Dampak interaksi dapat terjasi secara fisika dan secara kimia. Terjadi
secara fisika jika energi yang diserap oleh material kimia hanya dapat
membuat energi dalamnya bertambah sehingga keadaanya menjadi
tereksitasi tetapi tidak menyebabkan perubahan jenis material kimia
tersebut. Terjadi secara kimia bila akibat interaksi antara material kimia
dan radiasi menyebabkan keadaan material kimia menjadi tereksitasi dan
lebih lanjut mengalami perubahan jenis nuklida atau molekulmolekulnya. Interaksi yang dimaksud meliputi interaksi radiasi partikel
alfa dan ion positifnya, partikel beta, radiasi gamma, partikel proton, dan
netron dengan suatu material kimia yang menjadi sasaran radiasinya, dan
dampak dari interaksi antara radiasi dengan material kimia tersebut.
Material kimia menjadi bahan kajian difokuskan pada nuklida-nuklida
atau molekul-molekul penyusun dari materi kimia tersebut
2. Apa dampak Interaksi Radiasi Alfa dan Ion Positif dengan Materi Radiasi
apabila menumbuk suatu materi?
Jawaban:
Dampak Interaksi Radiasi Alfa dan Ion Positif dengan Materi Radiasi
apabila menumbuk suatu materi maka akan terjadi interaksi yang akan
menimbulkan berbagai efek. Efek-efek radiasi ini bergantung pada jenis
radiasi, energi dan juga bergantung pada jenis materi yang ditumbuk.
Pada umumnya radiasi dapat menyebabkan proses ionisasi dan atau
proses eksitasi ketika melewati materi yang ditumbuknya. Ionisasi bisa
terjadi pada saat radiasi berinteraksi dengan atom materi yang
dilewatinya. Radiasi yang dapat menyebabkan terjadinya ionisasi disebut
radiasi pengion. Termasuk dalam katagori radiasi pengion ini adalah
partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Pada saat
menembus materi, radiasi pengion dapat menumbuk elektron orbit
sehingga elektron terlepas dari atom. Akibatnya timbul pasangan ion
positif dan ion negatif.

22

3. Apa perbedaan tumbukan elastis dan tidak elastis? Dan jelaskan proses
terjadinya tumbukan elastis dan tidak elastis!
Jawaban:
Pada tumbukan elastik, tidak ada energi yang ditransfer dari
neutron kepada inti target yang dapat menyebabkan suatu keadaan
eksitasi. Pada tumbukan elastik berlaku hukum kekekalan momentum dan
energi kinetik (momentum atau energi kinetik sistem sebelum dan
sesudah interaksi adalah sama), meskipun biasanya akan ada energi
kinetik yang diberikan neutron kepada inti target. Sebagian energi
neutron yang diberikan kepada inti atom target menyebabkan inti atom
target terpental sedangkan neutronnya akan dibelokkan atau
dihamburkan.
Tumbukan elastik terjadi bila atom yang ditumbuk neutron mempunyai
massa yang sama, atau setidaknya hampir sama dengan massa neutron
(misalnya atom hidrogen), sehingga fraksi energi neutron yang terserap
oleh atom tersebut cukup besar.
Pada tumbukan tak elastik, neutron akan diserap oleh inti atom target
yang kemudian membentuk inti atom majemuk. Inti majemuk ini
kemudian akan memancarkan neutron dengan energi kinetik rendah dan
meninggalkan inti atom dalam keadaan eksitasi. Agar dapat kembali ke
keadaan groundstate, inti akan mengeluarkan kelebihan energi yang
dimilikinya dalam bentuk radiasi gamma. Jumlah energi kinetik neutron
yang dihamburkan, inti atom target dan gamma yang diemisikan akan
sama dengan jumlah energi kinetik neutron sebelum tumbukan.
4. Jelaskan mekanisme terjadinya hamburan compton!
Jawaban:
Hamburan Compton terjadi antara foton dan sebuah elektron bebas
yangterdapat pada kulit terluar sebuah atom. Apabila foton menumbuk elektron
tersebut maka berdasarkan hukum kekekalan momentum tidak mungkin
elektron akan dapat menyerap seluruh energi foton seperti pada efek fotolistrik.
Foton akan menyerahkan sebagian energinya kepada elektron dan kemudian
terhambur sebesar sudut terhadap arah gerak foton datang yang digambarkan
sebagai berikut .

23

Gambar 4: Mekanisme terjadinya hamburan compton


Besar panjang gelombang f yang terhambur dapat dihitung dengan rumus :
f- i = [h/mec2][1-cos)
Kuantitas h/mec biasanya disebut panjang gelombang compton, nilainya untuk
sebuah elektron adalah 0,0234 (Gautreau & Savin,1999). Perhatikan bahwa
perubahan panjang gelombang ini bergantung hanya pada sudut hamburan dan
tidak bergantung pada energi foton datang.

5. Mengapa Ionisasi yang dihasilkan oleh radiasi Beta yang bermuatan


negatif lebih sedikit bila dibandingkan dengan radiasi Alpha yang
bermuatan positif?
Jawaban:
Ionisasi yang dihasilkan oleh radiasi Beta yang bermuatan negatif lebih
sedikit bila dibandingkan dengan radiasi Alpha yang bermuatan positif.
Radiasi beta yang berinteraksi dengan materi akan menghasilkan 60-7000
pasangan ion per cm panjang lintasannya, jauh lebih sedikit bila
dibandingakan dengan lintasan radiasi alpha (Wardana, 2007). Hal ini
disebabkan karena massanya relatif amat sangat kecil (massanya bisa
24

dianggap sama dengan nol) dan muatannya yang negatif membantu


dalam perjalanannya melintasi materi, karena didorong oleh gaya
coulumb elektron yang bermuatan negatif yang banyak terdapat di alam
ini. Untuk radiasi beta yang bermuatan positif (positron) yang
kebolehjadiannya di alam sangat kecil, jelas jauh lebih sedikit
kemampuannya untuk mengionisasikan materi yang dilaluinya. Hal ini
disebabkan karena sebelum mengionisasikan materi, terlebih dahulu
positron ini akan ditangkap oleh elektron yang banyak tersebar di alam.

25

Anda mungkin juga menyukai