Anda di halaman 1dari 77

MEMBUKA USAHA ECERAN /

RITEL

TERDAPAT 4 KD
KD 1 MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR
DASAR
BISNIS RITEL
KD 2 MEMBEDAKAN KLASIFIKASI DAN
DIFERENSIASI BISNIS RITEL
KD 3 MENJELASKAN DISTRIBUSI DALAM
BISNIS
RITEL
KD 4 MELAKUKAN RISET PEMASARAN
DALAM
BISNIS RITEL

KD 1
MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DASAR
BISNIS RITEL

Pengertian usaha ritel


Retailler berarti memotong atau memecah
sesuatu
Eceran berarti secara satusatu,sedikit(tentang
penjualan atau pembelian
barang),ketengan.
Usaha eceran/ritel :
suatu kegiatan yang terlibat dalam
penjualan ,
keluarga atau pembelian barang
,jasa atau
kedunya secara sedikit-sedikit atau

Usaha ritel yang berfokus pada penjualan


barang sehari-hari terbagi 2 :
1.usaha ritel tradisional :
sederhana ,tempatnya tidak terlalu
luas , barang yang dijual tidak terlalu
banyak , sistim pengelolaan /manajemen
masih sederhana , tidak menawarkan
kenyamanan berbelanja dan masih ada
proses tawar menawar harga dengan
pedagang,serta produk yang dijual tidak
dipajang secara terbuka sehingga
pelanggan tidak mengetahui apakah
peritel memiliki barang yang dicari atau

2. Usaha ritel modern :


menawarkan tempat yang luas ,
barang yang dijual banyak jenisnya, sistim
menajemen terkelola dengan baik,
menawarkan kenyamanan berbelanja,
harga jual sudah tetap sehingga tidak ada
proses tawar menawar dan adanya sistim
swalayan/pelayanan mandiri, serta
pemajangan produk pada rak terbuka
sehingga pelanggan bisa
melihat,memilih,bahkan mencoba produk
terlebih dahulu sebelum memutuskan
untuk membeli

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan


usaha ritel :
1.Lokasi usaha
Cara memilih lokasi usaha yang baik
menurut Guswai(2009) :
a.terlihat (visible) : harus terlihat oleh
banyak orang yang lalu lalang dilokasi
tersebut.
b.lalu lintas yang padat (heavy traffic)
: semakin banyak usaha lokasi ritel dilalui
orang,maka semakin banyak orang yang

d.fasilitas umum (public fasilities) :


dekat dengan fasilitas umum karena bisa
sebagai pendorong pembeli untuk
berbelanja yang sifatnya impulsive buying
atau pembeli yang tidak direncanakan.
e.biaya akuisisi (acquisition cost) :
biaya merupakan hal yang harus
dipertimbangkan dalam berbagai jenis
usaha dan peritel harus bisa memutuskan
apakah akan membeli lahan atau dengan
menyewa suatu lokasi dan hendaknya
melakukan studi kelayakan dari sisi
keuangan untuk memutuskan suatu uasah
ritel tertentu.

f.peraturan/perijinan(regulation) :
harus dengan mempertimbangkan
peraturan tertentu,misalnya lokasi
tersebut tidak untuk taman kota dll.
g. akses (access) : merupakan jalan
masuk dan keluar menuju lokasi karena
berhubungan dengan kemudahan
pembeli/pelanggan untuk sampai kesuatu
usaha ritel.
h.infrastruktur(infrastructure) : dapat
menunjang keberadaan suatu usaha ritel ,
misalnya lahan parkir,toilet, lampu
penerangan karena dapat menunjang
kenyamanan pelanggan dalam

i.potensi pasar yang tersedia (captive


market) : lokasi usaha ritel dekat dengan
pelanggan sehingga akan meringankan
usaha peritel untuk mencari pelanggan.
j.legalitas (legality) : lokasi usaha
peritel tidak sedang dalam sengketa
hukum maka lokasinya harus
menggunakan akte notaris.
Kesalahan dalam menentukan lokasi usaha
ritel dapat memiliki dampak jangka
panjang.

2.Harga yang tepat


Dalam menentukan harga jual tidak
boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi
kerena akan berakibat kepada konsumen.
3.Suasana toko
suasana toko yang menyenangkan
akan mendorong pelanggan untuk
berlama-lama pada toko tersebut.
Yang harus diperhatikan untuk
menciptakan suasana toko yang
menyenangkan :
a.eksterior toko, meliputi keseluruhan
bangunan fisik toko

Peran dan fungsi usaha ritel


1.Peran usaha ritel :
a.menjual kepada konsumen akhir
b.mencari informasi dari konsumen
c.memberikan informasi kepada
produsen
d.mengetahui kondisi pesaing
e.dapat menjalin kerja sama dengan
produsen
f.sebagai perantara produsen dan
konsumen

Cara usaha ritel dalam memberikan


kebutuhan ekonomis bagi pelanggan :
a.memberikan suplay/pasokan barang
dan jasa pada saat dan ketika dibutuhkan
konsumen atau pelanggan dengan sedikit
tanpa penundaan,maka lokasi usaha ritel
sebaiknya dekat dengan rumah pelanggan.
b.memudahkan konsumen/pelanggan
dalam memilih atau membandingkan
bentuk,kwalitas dan barang serta jasa
yang ditawarkan,maka biasanya peritel
akan berusaha menciptakan suasana
belanja yang nyaman.

c.menjaga harga jual tetap rendah


agar mampu bersaing dalam
memuaskan pelanggan
d.membantu meningkatkan
standar hidup masyarakat
e.adanya usaha ritel juga
memungkinkan dilakukannya produksi
besar-besaran.
Peran ritel dalam kegiatan
perekonomian secara keseluruhan
yaitu sebagai pihak akhir dalam suatu
rantai produksi, yang dimulai dari

2.Fungsi usaha ritel


Fungsi usaha ritel dalam memberikan
beberapa pelayanan kepada
pelanggan :
a.melakukan kegiatan usahanya
dilokasi yang nyaman dan mudah
diakses pelanggan.
b.memberikan beragam produk
sehingga memungkinkan pelanggan
bisa memilih produk yang diinginkan
c.membagi jumlah produk yang
besar sehingga dapat dijual dalam

d.mengubah produk menjadi


bentuk yang lebih menarik
e.menyimpan produk agar tetap
tersedia pada harga yang relatif tetap
f.membantu terjadinya perubahan
(perpindahan) kepemilikan barang dari
produsen kekonsumen
g.mengakibatkan perpindahan
barang melalui distribusi

h.memberikan informasi kepada


pelanggan dan pemasok.
i.memberikan jaminan produk,
layanan purna jual dan turut
menangani keluhan pelanggan
j.memberikan fasilitas kredit dan
sewa

Kelebihan dan kekurangan usaha ritel :


Kelebihannya :
1.modal yang diperlukan cukup
kecil,namun
keuntungan yang diperoleh cukup besar
2.umumnya lokasi usaha ritel strategis.
3.hubungan antara peritel dengan
pelanggan cukup
dekat, karena adanya komunikasi dua
arah antara
pelanggan dengan peritel

Kekurangannya :
1.keahlian dalam mengelola toko ritel
berskala kecil
kurang diperhatikan oleh peritel , karena
dianggap
sebagai pengisi waktu luang sehingga
kurang
memperhatikan aspek pengelolaan
usahanya
2.administrasi(pembukuan) kurang atau
bahkan tidak
diperhatikan peritel sehingga
uang/modal habis
tidak terlacak

Analisis kebijakan pemerintah :


Peraturan Presiden no 112 tahun 2007
mengenai penataan dan pembinaan
pasar tradisional,pusat perbelanjaan
dan toko modern.
Dalam peraturan ini pemerintah
menetapkan zona /luas wilayah usaha
pasar tradisional (toko,kios dan los)
dan toko modern.

Batasan luas lantai penjualan toko


modern :
1.minimarket, kurang dari 400 M
persegi
2.supermarket, 400 M persegi s/d 5000
M persegi
3.hypermarket, diatas 5000 M persegi
4.departemen store, diatas 400 M
persegi
5.perkulakan, diatas 5000 M persegi

Lokasi toko modern :


1.mengacu pada rencana tata ruang
wilayah
kota/kabupaten
2.memiliki rencana detail tata ruang
kabupaten. Kota
3.memperhatikan jarak lokasi usahanya
dengan pasar
tradisonal yang telah ada (diatur dalam
peraturan
daerah, misal DKI Jakarta pasal 10
peraturan
daerah provinasi DKI Jakarta No 2 tahun
2002

SOAL ULANGAN XI PM1


1.Sebutkan tentang kelebihan dan
kekurangan usaha
ritel
2.Peran usaha ritel ada 6 sebutkan dan
jelaskan
masing- masing
3 Fungsi usaha ritel ada berapa sebutkan .
4 Bagaimana pengertian usaha ritel atau
eceran

SOAL ULANGAN XI PM 2
1.Bagaimana cara memilih lokasi usaha ritel yang
baik
sebutkan.
2.Sebutkan kelebihan dan kekurangan usaha ritel
3.Peran usaha ritel ada 6 sebutkan dan jelaskan
masing-masing
4.Yang harus diperhatikan untuk menciptakan
suasana
toko yang menyenangkan ada berapa sebutkan
dan
jelaskan masing-masing.

KD 2
MEMBEDAKAN KLASIFIKASI DAN
DIFERENSIASI BISNIS RITEL

Kalsifikasi Usaha Ritel :


A.Berdasarkan skala usaha:
1.Ritel besar :
a.menyediakan satu jenis barang atau
berbagai
barang sejumlah besar pelanggan
dalam suatu
toko besar
b.kegiatan usahanya menyediakan
kenyamanan bagi
pelanggan (interior,eksterior dan
pelayanan).

Ciri-ciri peritel besar :


1.membeli produk langsung dari
produsen
dalam jumlah besar,sehingga
menghindari
perantara dalam pembelian produk
2.menyediakan layanan kepada
sejumlah besar
pelanggan.
3.ukuran tokonya lebih besar
4.membutuhkan modal yang besar
untuk
memulai dan menjalankan usahanya

2.Ritel kecil/ ritel tradisional


Ragam produk yang ditawarkan tidak
sebanyak yang ditawarkan peritel
besar.
Ritel kecil dibagi 2 :
1.usaha ritel berpangkalan.
2.usaha ritel tidak berpangkalan.

B.Berdasarkan tehnik memasarkan


produk:
1.in store retailing
2.non store retailing
1.in-store retailing ; transaksi antara
pembeli
dan penjual dilakukan disuatu
tempat tertentu
seperti toko dan warung.

Dibagi menjadi 3 kategori :


a.specialty merchandisers ;
1.single line stores; menawarkan satu
lini
produk dagangan
2.limited line stores ; menawarkan
pilihan
barang dagangan yang lebih
sempit
dibandingkan dengan
single line stores
3.specialty shops ; menjual barangbarang
secara khusus dg

b.General merchandiser terdiri dari :


1.general store : merupakan toko non
departemen yang menjual barang
kebutuhan
pokok.
2.variety stores : menyediakan
banyak kategori
barang dagangan,namun dengan
pilihan yang
terbatas.
3.departemen stores : merupakan
toko yang

c.Mass merchandiser terdiri dari :


1.supermarket
2.superstores
3.combination stores
4.hypermarket
5.discount stores
6.warehouse showroom
7.catalog showroom
8.warehouse clubs

Menurut pendapat COX (2000) usaha ritel


terdiri dari
1. bentuk hukum
2.struktur operasional
3.ukuran outlet
4.lokasi

2.non store retailing


a.penjualan langsung
1.penjualan satu-satu
2.penjualan satu kebanyak
3.penjualan bertingkat
b.penjulan tidak langsung
c. penjualan otomatis

Keuntungan dari penggunaan mesin


penjual otomatis 1.mudah
pengopearsiannya
2.pelanggan mendapatkan kwalitas produk
yang
sama dengan harga yang tetap.
3.tidak adanya resiko kecurangan yang
dilakukan oleh
penjual
4.menghemat waktu dan tenaga penjual
5.tidak memerlukan iklan /promosi
penjualan
6.tidak adanya resiko gagal bayar bagi

Kelemahan dari penggunaan mesin penjual


otomatis :
1.memerlukan modal awal yang tinggi
2.membutuhkan perbaikan dan perawatan
mesin
3.kapasitas mesin terbatas,sihingga
penjual harus
memastikan barang dagangan selalu
terisi
4.uang koin yang digunakan harus diambil
secara
periodik

Diferensiasi usaha ritel


Diferensiasi merupakan tindakan
merancang
serangkaian perbedaan yang
berarti utnuk
membedakan suatu
perusahaan dari pesaingnya,dengan
merubah atau
menambah unsur
pelayanan atau lebih.

Cara untuk dapat melakukan diferensiasi :


1.lokasi
a.lingkup daerah usaha
b.pengelompokan sosial ekonomi
pelanggan
c.jalan penghubung
d.arus lalu lintas
e.citra eksternal
2.desain
a.desain pintu masuk
b.desain interior
c.produk yang dijual

3.Bauran barang dagangan


a.variasi barang yang tersedia
b.kedalaman barang yang
tersedia dalam
kategori tertentu
c.keunikan barang
d.harga
e.mutu barang

4.Kebijakan pelayanan
Yang harus diperhatikan :
1.staf
2.gaya
3.ketrampilan
5.diferensiasi personalia ; melatih dan
mempekerjakan karyawan yang lebih baik
6.diferensiasi saluran ;merancang saluran
distribusi terutama yang menyangkut
jangkauan,keahlian
dan kinerja
saluran
7.diferensiasi citra ; merupakan persepsi

KD 3
MENJELASKAN DISTRIBUSI DALAM
BISNIS
RITEL

Distribusi Usaha Ritel


1. Pengertian distribusi
Distribusi :
penyaluran(pembagian,pengiriman)
kepada beberapa orang atau ke
beberapa
tempat.
Distributor : orang atau badan yang
bertugas
mendistribusikan barang

Pengertian saluran distribusi :


1.menurut Kotler; merupakan sekelompok
organisasi
saling tergantung yang
membantu membuat produk atau jasa
tersedia untuk digunakan atau
dikonsumsi
oleh konsumen atau
pengguna bisnis
2.menurut Meyer ;jalur yang berbeda-beda
dimana barang bergerak mengalir
dari produsen ke konsumen
3.menurut Alex S.Nitisemito : lembaga
yang
menyalurkan barang dari
produsen ke konsumen

Unsur- unsur saluran distribusi :


1.merupakan jalur yang dipakai oleh
produsen untuk
memindahkan produk mereka melalui
suatu
lembaga yang dipilih
2.mengalihkan kepemilikan produk baik
secara
langsung maupun tidak langsung dan
dari produsen
ke konsumen
3.bertjuan untuk mencapai pasar tertentu
4.merupakan suatu kesatuan dan
melaksanakan

2. Jenis saluran distribusi :


a.produsen konsumen
b.produsen peritel konsumen
c.produsen pedagang grosir
peritel
konsumen
d.produsen distributor
pedagang grosir
peritel konsumen

Fakto-faktor yang perlu


dipertimbangkan dalam memilih
saluran distribusi :
1.pertimbangan pasar : jumlah
pelanggan, pola pembelian
pelanggan, kebiasaan
berbelanja,reaksi pelanggan terhadap
berbagai metode penjualan
2.pertimbangan barang : tingkat
standarisasi,tuntutan layanan dan
harga.

Selain itu ada beberapa yang perlu


dipertimbangkan :
a.nilai unit ; apabila nilai unit barang yang
dijual
relatif lebih rendah maka
menggunakan saluran distribusi yang
panjang dan sebaliknya.
b.besar dan berat barang ; perlu
dipertimbangkan karena berhubungan
dengan alat angkut maka
diperlukan
perantara
c.mudah rusaknya barang ; tidak perlu
perantara,
kalau memang diperlukan
perantara maka
perlu dipilih perantara
yang memiliki fasilitas penyimpanan

d.Sifat teknis ; saluran pemasaran yang


digunaka adalah langsung,dan
memerlukan pelayanan
sebelum dan
sesudah penjualan.
e.barang jadi dan pesanan ; kalau berupa
barang jadi
maka perlu disimpan di
distributor dan
sebaliknya
f.luasnya lini produk ; apabila satu macam
barang maka perlu menggunakan
pedagang besar
sebagai distributor
tetapi apabila barangnya
banyak maka
sebaiknya produsen menjual langsung
kepada peritel.

3.Pertimbangan perusahaan
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan :
a.sumber pembelanjaan ; bagi
perusahaan yang
kuat
maka
cenderung menggunakan ditribusi
yang pendek dan sebaliknya.
b.pengalaman dan kemampuan
manajemen ;
bagi perusahaan
baru atau perusahaan
yang
memulai usaha baru cenderung
menggunakan perantara sehingga
produsen tersebut dapat belajar

c.Pengawasan saluran ; produsen


dalam melaksanakan kegiatannya
memperhatikan perantaranya dan
akan
lebih mudah kalau
menggunakan saluran
pendek.
d.pelayanan yang diberikan oleh
penjual ;
apabila perusahaan
memberikan pelayanan yang lebih
baik maka akan banyak perantara
yang bersedia menjadi
distributornya.

4.Pertimbangan perantara
Terdapat beberapa faktor :
a.pelayanan yang diberikan oleh
perantara ; apabila dapat
memberikan pelayanan yang lebih
baik maka produsen akan cenderung
menggunakannya sebagai
distributor
b.kegunaan perantara ; akan
digunakan sebagai
distributor
apabila dapat membawa produk
produsen dalam persaingan dan
selalu mempunyai inisiatif untuk

c.Sikap perantara terhadap kebijakan


produsen;
apabila perantara bersedia menerima
resiko
yang dibebankan produsen maka
produsen
akan memilihnya sebagai
distributor.
d.volume penjual ; produsen akan
cenderung memilih
perantara yang
dapat menjual barangnya dalam jumlah
banyak untuk jangka waktu lama.
e.biaya ; jika biaya yang diperlukan dalam
penyaluran
barang dapat lebih ringan
dengan menggunakan perantara maka
hal ini akan
terus dilakukan

Jenis-jenis perantara :
1.pedagang besar/agen
tunggal/distributor
2.pedagang
menengah/agen/grosir
3.pedagang eceran/ritel
4.importir/pengimpor
5.eksportir/pengekspor

Strategi distribusi eceran/ritel


1. strategi distribusi intensif ; yang
menempatkan
produk dagangannya
pada banyak peritel serta
distributor
diberbagai tempat dan cocok untuk
barang kebutuhan sehari-hari.
2.strategi distribisi selektif ; yang
menyalurkan produk barang atau jasa
pada daerah pemasaran tertentu dengan
memilih beberapa distributor atau peritel
saja pada suatu daerah misalnya barang
elektronik,kendaraan
bermotor

3.Strategi distribusi eksklusif ; strategi


distribusi
dengan memberikan hak
distribusi suatu produk pada satu
atau dua distributor atau peritel saja
pada suatu area tertentu

KD 4
MELAKUKAN RISET PEMASARAN
DALAM
BISNIS RITEL

Sistim informasi pemasaran


Informasi adalah data yang sudah
diolah menjadi bentuk lain yang
lebih
berguna,yaitu berupa
keterangan,pengetahuan yang
ditujukan
bagi penerima dalam
pengambilan
keputusan,baik masa
sekarang maupun
masa yang akan
datang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan


unutk memperoleh informasi :
1.mengumpulkan data
2.mengolahnya sesuai kebutuhan sehingga
menjadi
informasi.
3.menyajikan hasil kepada sipembuat
keputusan
pemasaran.
Sistim informasi pemasaran dapat
diperoleh dari :
1.data internal ; data yang berasal dari
dalam perusahaan ,misanya :

2. Intelejen pemasaran ; merupakan


kumpulan dan analisis sistimatis dari
informasi yang tersedia secara umum
mengenai pesaing dan perkembangan
dipasar
Sistim intelejen pemasaran ; adalah
prosedur
atau
sumber yang
digunakan perusahaan
untuk
mendapatkan informasi mengenai
perkembangan dalam lingkungan
pemasaran.

Sumber informasi yang didapatkan


meliputi :
1.tenaga penjualan
2.perantara(ditributor)
3.informasi pemasok diluar perusahaan
4.pusat informasi pemasaran
3.Riset pemasaran ; merupakan desain,
kumpulan
analisis dan laporan
sistimatis tentang data yang
berhubungan dngan situasi pemasaran

Proses riset pemasaran :


1.mendefinisikan masalah dan tujuan riset;
memahami riset pemasaran dan cara
memperoleh
informasi serta memandu keseluruhan
riset.
2.mengembangkan rencana riset ; untuk
dapat
mengumpulkan informasi,dan
mempresentasikan
rencana pihak manajemen.
Data yang didapat dari hasil riset :
a.data primer ;

3.Mengimplementasikan rencana riset ;


menerapkan
riset kedalam tindakan nyata.
Misal ; mengumpulkan,memproses dan
menganalisa
informasi.
4.menerjemahkan dan melaporkan
penemuan ; data
harus dibuat apa adanya tidak dikurangi
dan
dilebihkan

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk


melakukan riset pemasaran dalam
kegiatan ritel,terutama dalam hal
pelaku konsumen :
1.menganalisa kebutuhan konsumen
dapat
dilakukan dengan cara
mengelompokan
konsumen sesuai dengan jenis
usia,pendidikan,jenis
kelamin,pekerjaan dan
geografis.

2.Mengidentifikasi kebutuhan
konsumen , cara
efektif yang dapat dilakukan :
a.mendengarkan dengan baik dan
seksama
b.mencatat dengan cermat semua
kebutuhan pelanggan.
c.memahami semua kebutuhan
pelanggan
d.menjelaskan /mengulang
kembali
kebutuhan pelanggan.
e.mewujudkan dan memenuhi

Memilih produk dan jasa :


Produk adalah ; segala sesuatu yang
bisa ditawarkan
kepasar yang bisa memenuhi
kebutuhan atau keiinginan
konsumen.
Jasa adalah ; semua kegiatan atau
manfat yang dapat ditawarkan suatu
pihak kepada
pihak lain yang pada
dasarnyatidak
berwujud dan tidak
menghasilkan
kepemilikan sesuatu.

Produk dan jasa terdapat 2 kelompok


berdasarka tipe konsumen yang
menggunakan :
1.produk industri : produk yang dibeli
oleh
konsumen
untuk lagi dan
untuk
kepentingan dalam industri.
2. produk konsumen : produk yang
dibeli oleh
konsumen akhir untuk konsumsi
pribadi.

Jenis produk konsumen :


a.produk kebutuhan seharihari(convenience
product) ; produk yang biasanya sering
dibeli olek
konsumen.
b.produk belanja (shopping product) ;
pelanggan
akan membandingkan kecocokan harga,
kwalitas
gaya dari suatu produk.
c.produk khusus(specialty product) ;
produk yang
memiliki karakteristik unik dimana hanya

Sumber modal uasaha ritel :


1.modal intern ; modal yang dibentuk
/dihasilkan
sendiri didalam perusahaan :
a.laba ditahan ; merupakan laba
bersih yang
disimpan untuk
diakumulasi dalam sutau
bisnis setelah deviden dibayarkan.
b.depresiasi ; merupakan alokasi
jumlah suatu
aktifa yang dapat disusutkan

2.Modal ekstern ; modal atau dana yang


berasal
dari luar perusahaan, dapat diperoleh
dengan cara
meminjam ke lembaga keuangan atau
melalui kerja
sama dengan perusahaan lain:
Kredit : kemampuan untuk melaksanakan
suatu pemberian atau mengadakan suatu
pinjaman,dengan suatau janji
pembayarannya akan dilakukan pada
jangka waktu yang disepakati.

Kriteria yang harus dimiliki peminjam :


a.character (kepribadian atau watak)
b.capability (kemampuan dan
kesanggupan)
c.capital (modal atau kekayaan)
d.condition (kondisi)
e.collateral (jaminana)

Klasifikasi kredit :
1.menurut jangka waktunya :
a.kredit jangka pendek
b.kredit jangka panjang
2.menurut jaminannya :
a.kredit dengan jaminan
b.kredit tanpa jaminan
3.menurut tujuannya :
a.kredit komersial
b.kredit konsumtif
c.kredit produktif
4.menurut pengguanaannya :
a.kredit modal kerja

Fungsi kredit dalam kehidupan


perekonomian :
1.kredit dapat meningkatkan kegunaan
dari uang.
2.kredit dapat meningkatkan peredaran
dan lalu
lintas uang.
3.kredit dapat meningkatkan kegairahan
berusaha
4.kredit sebagai salah satu alat pengendali
stabilitas
moneter

Macam-macam kredit :
1.kredit investasi kacil (KIK);
Hanya diberikan kepada :
a.penguasaha kecil,pengusaha
pribumi,atau yang digolongkan
perusahaan pribumi.
b.kalangan profesi pribumi ,misal
dokter,pengacara dll.
2.kredit modal kerja permanen (KMKP).
3.kredit kelayakan.

Pengajuan kredit :
Persyaratan umum pengajuan kredit
adalah :
1.pemohon adalah pengusaha kecil atau
penguasaha
pribumi memiliki atau sedang
mengajukan izin
usaha, memiliki jaminan yang dapat
dipertanggung
jawabkan,memiliki bukti pembayaran
pajak, dan
akta pendirian usaha.
2.kredit yang diajukan benar-benar
digunakan untuk

Prosedur untuk mendapatkan kredit :


1.pengajuan permohonan kredit
2.melengkapi dokumen , diantaranya :
a.akta pendirian usaha.
b.SIUP
c.TDP
d.fotocopy KTP pemohon kredit
e.laporan keuangan pemohon kredit
f.foto rekening (kalau ada)
g.dokumen jaminan yang
diajukan(fotocopy/asli
h.NPWP
i.SITU
j.AMDAL

Melaksanakan pola kemitraan :


Bentuk kerja samanya :
1.general partnership ; semua anggota
ikut aktif
mengelola usaha dan setiap anggota
memilki
tanggung jawab yang sama terhadap
perkembangan usaha
2.limited partnership ; tidak semua
anggota aktif
dalam mengelola usaha dan
tanggung jawab

Untuk menjalin kerja sama diperlukan


adanya kesepakatan antara kedua belah
pihak dan dituangkan dalam bentuk
persetujuan yang dibuat didepan notaris.
Hal-hal yang termuat dalam persetujuan :
1.nama-nama pihak
2.jumlah penyertaan modal
3.masa berlakunya persetujuan
4.pembagian keuntungan dan kerugian
5.prosedur penambahan partner
6.prosedur pemberhentian partner
7.panambahan karyawan
8.tanggung jawab dan wewenang.

Anda mungkin juga menyukai