Kapselperdata Waralaba
Kapselperdata Waralaba
Lisensi Merek
Arti Kata
Istilah Franchise berasal dari Bahasa
Perancis yaitu Francer yang artinya bebas
dari perbudakan, sedangkan dalam
Bahasa Inggris berarti to Free atau bebas.
Namun sekarang kata itu mempunyai arti
yang lain.
Pengertian
2
Definisi
PP No 16/1997 tentang Waralaba:
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak
diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak
lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
rangka penydiaan dan/atau penjualan barang
dan/atau jasa (Pasal 1 butir 1).
Waralaba diselenggarakan berdasarkan perjanjian
tertulis antara pemberi waralaba dan penerima
waralaba, yang dibuat dalam bahasa Indonesia dan
berlaku hukum Indonesia (pasal 2)
Pengertian Waralaba/Franchise
3
Pengertian waralaba/franchise
4
1.
2.
3.
4.
5.
Karakteristik waralaba
5
Bentuk-bentuk franchise:
1.product and trade franchise :franchisor
memberikan lisensi kepada franchisee untuk
menjual produk-produk franchisor, misalnya
dealer mobil dan stasiun bensin;
2.bisnis format franchise: franchisor
memberikan seluruh konsep bisnis
yangmeliputi strategi pemasaran, pedoman
dan standar pengoperaian bantuan teknis,
pelatihan kepada franchise, misalnya, fast
food restaurant.
Bentuk Waralaba/franchise
6
Apakah
Lisensi
Pasal 15:
Dalam hal pemberi waralaba memutuskan perjanjian waralaba
dengan penerima waralaba sebelum berakhirnya masa berlakunya
perjanjian laba utama dan kemudian menunjuk penerima waralaba
yang baru, penerbitan STPUW bagi penerima waralaba yang baru
hanya diberikan kalau penerima waralaba telah menyelesaikan
segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari pemutusan
tersebut dalam bentuk kesepakatan bersama melalui penyelesaian
secara tuntas (clean break)
Dalam hal penerima waralaba utama yang bertindak sebagi pemberi
waralaba memutuskan perjanjian waralaba lanjutan sebelum
berakhir masa berlakunya perjanjian waralaba dan kemudian
menunjuk penerima warlaba lanjutan yang baru, penerbitan STPUW
bagi penerima waralaba lanjutan yang baru hanya diberikan kalau
penerima waralaba utama telah menyelesaikan segala permasalahan
yang timbul sebagai akibat dari pemutusan tsb dalam bentuk
kesepakatan bersama melaui penyelesaian secara tuntas (clean
break).
BUT
Pasal 3 UU No.15 /2001: Hak atas merek adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negar kepada pemilik merek yang terdaftar. Jadi
dengan mudah dapat diketahui siapa pemilik merek terdaftar. jadi
Jika terjadi perselisihan antara pemilik merek terdaftar dengan
penerima lisensi/ penerima waralba yang mengadkan perjanjian
dengan pemberi waralaba yang mereknya tidak terdaftar maka
perlindungan hukum diberikan kepada pemilik merek yang terdaftar.
Jadi penerima wrlab harus hati-hati.
Ingat Pasal 584 KUH Perdata: azas nemo plus
Tapi UU merek mensyaratkan pendaftar dengan itikad baik.
Pasal 48 UU No15/2001: penerima lisensi yang beritikad baik, tetapi
kemudian merek itu dibatalkan ats dasar adanya persaman pada
pokoknya atau keseluruhannya denga merek lain yang terdaftar
maka penerima lisensi tetap berhak melaksanakan perjanjian lisesni
tsb sampai dengan berakhirnya jangka waktu lisensi. Pembayaran
lisensi tidak diberikan kepada pihak yang mereknya dibatalkan tetapi
kepada pemilik merek yang tidak dibatalkan
Pasal 41 UU no.15/2001:
Pengalihan hak atasmerek terdaftar dapat disertai dengan
pengalihan nama baik, reputsi atu lainnya yang terkait
dengan merek tersebut.
Hak atas merek jas terdaftar yang tidak dapat dipisahkan
dari kualitas atu ketrampilan pribadi pemberi jasa
bersangkutan dapat dilihkan dengan ketentuan harus ada
jaminan terhadp kualita pemberian jasa.
Penjelasan bahwa pengalihan hak atas merek jasa dapat
dilakukan dengan syarat ada jaminan dari pemilik merek
maupun pemegang merek atau penerima lisensi untuk
menjaga kualitas jasa yang diperdagangkan. Untuk itu, perlu
suatu pedoman khusus yang disusun oleh pemilik merek
sebagai pemberi lisensi atau sebagi pihak yang mengalihkan
merek tersebut mengenai metode atau cara pemberian jasa.