Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PEMINDAH TENAGA

KOPLING HIDROLIS

OLEH:
NAMA

: HASAN AULIA

NIM

: 14074018

PRODI

: DIII TEKNIK OTOMOTIF

DOSEN: M. Yasep Setiawan, S.Pd. M.T.

JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh kendaraan di tuntut bisa di operasikan atau di jalankan pada berbagai kondisi
jalan. namun demikian, mesin yang berfugsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan
tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondosi jalan
tersebut. Misalnya pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi)
yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang di butuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas di buka
penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah.
Sedangkan pada saat kendaraan berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak
diperlukan torsi yang besar. Untuk mendapatkan semua itu dibutuhkan kopling yang
berfungsi sebagai menghubungkan dan memutuskan putaran engine ke transmisi dan
memperlembut perpindahan gigi.
Kopling adalah salah satu bagian yang mutlak diperlukan pada mobil-mobil bensin,
diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya, diperoleh dari hasil pembakaran di
dalam silinder mesin.
Bila dari suatu mesin yang sedang berputar, putaran langsung dipindahkan ke rodaroda penggerak pada waktu kendaraan sedang berhenti, kendaraan akan melompat, apabila
tenaga terlalu besar dan mesin akan mati apabila tenaga terlampau kecil, juga kendaraan tidak
dapat bergerak dengan keadaan lembut untuk pertama kali. Untuk memungkinkan mesin
dapat hidup dengan lembut pada saat memindahkan tenaga ke roda-roda penggerak, maka
koling diperlukan, disamping itu dengan adanya kopling, perpindahan perkaitan gigi-gigi
pada transmisi dapat dilakukan dengan mudah tanpa menimbulkan bunyi atau kerusakan.
Kopling menurut type penggeraknya terbagi atas kopling mekanik dan kopling
hidrolik, dan disini penulis akan menjelaskan hanya tentang kopling hirolik. Pengoperasian
kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal
ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan selanjutnya
disalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong tuas pembebas dan

bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan
hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga.
Posisi pada saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan ke posisi semula oleh
pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang
ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas
akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa itu kopling hidolis?


Apa saja komponen utama pada kolping hidrolis?
Bagaimana cara kerja kopling hidrolis?
Apa kelebihan dan kekurangan pada kopling dengan system hidrolis?
Bagaimana cara pemeliharaan kolpling hidrolis?

C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Mahasiswa dapat mengetahui definisi kopling hidrolis.


Mahasiswa dapat mengetahui komponen utama kopling hidrolis.
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja kopling hidrolis.
Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekukrangan dari kopling hidrolis.
Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan kopling hidrolis.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Dinamakan kopling hidrolis karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapatkan dengan menempatkan cairan atau
minyak pada suatu wadah atau mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar atau
bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran, sehingga fluida mempunyai tenaga
hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus atau pemindah tenaga.
Pada sistem ini mekanisme pemindah tenaga dari pedal kopling ke release fork,
digunakan tenaga hidrolis (dalam hal ini menggunakan minyak rem) sehingga diperlukan
komponen-komponen yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem mekanik. Tetapi
mampu memindahkan tenaga yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan-kendaraan
besar.
Pada kopling hidrolis spring yang digunakan adalah pegas diafragma atau sering
disebut dengan matahari, dimana cara kerjanya adalah adanya tekanan dari release bearing
yang mendorong spring diafragma, dimana pegas diafragma tersebut mengangkat atau
menarik pressure plate sehingga cluch disc terbebas dari flywheel.
Syarat kopling yang memiliki mutu yang baik adalah:
a. Dapat menghubungkan putaran mesin ke tranmisi dengan lembut.
b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
c. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

B. Komponen Utama Kopling Hidrolis

1. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan


tenaga hidrolis pada fluida.
2. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang
dibangkitkan pump impeller.

3. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi
aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga
didapatkan peningkatan momen/torsi.

C. Cara Kerja Kopling Hidrolis

Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak.


Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder
dan master silinder mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolis yang selanjutnya
disalurkan ke silinder kopling. Tekanan minyak selanjutnya mendorong pushrod dan akan
menggerakan release fork untuk menekan release bearing yang terhubung dengan hub
pembebas yang akan menekan pegas diafragma. Kemudian pegas diafragma mengungkit
pressure plate dan membebaskan clutch disc terbebas dari flywheel. Proses ini menyebabkan
kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan transmisi.
Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas
pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di

dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan
dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma. Dan clutch disc
terhubung dengan flywheel dimana putaran engine terhubung ke transmisi.

D. Komponen-Komponen Penggerak Kopling


1. Pedal Kopling
Berfungsi untuk meningkatkan momen gaya injak pengemudi sehingga memperingan
tenaga yang harus dikeluarkan dan meneruskan gerakan injakan kaki pengemudi ke master
cylinder.

2. Boster kopling
Berfungsi untuk memperingan injakan pedal dengan menampaatkan kevacuman.
Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus, Truk, atau alat berat
lainnya, sering dilengkapi dengan Boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan
untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan
menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang
dipasang pada sisi belakang alternator.

3. Master Silinder

Berfungsi merubah gerak melanik menjadi hidrolis, yang kemudian gaya tersebut
diteruskan ke selinder utama untuk di perbesar dan diteruskan ke realese fork.

4. Release Fork
berfungsi meneruskan gaya dorong dari pedal ke realese bearing sehingga menyentuh
pegas diafragma.

5. Release Bearing

Berfungsi untuk meneruskan dorongan atau tekanan dari realese fork ke pegas
diafragma.

6. Pegas Diafragma
Berfungsi untuk membebaskan atau mengungkit pressure plate dari flywheel

7. Pressure Plate

Berfungsi untuk menjepit clucth disc sehingga putaran dari roda penerus di teruskan
ke input shaft dengan perantara clucth disc

8. Clutch Disc
Berfungsi untuk meneruskan tenaga dari mesin ke transmisi. Pada plat kopling terdiri
dari facing yang berfungsisebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate dan
berfungsi untuk memperlembut saat kopling berhubungan dan cushion plate dikeling pada
disc plate. Dan torsion dumper atau pegas plat kopling yang berfungsi untuk meredam
kejutan ketika kopling berhubungan.

9. Cover Clutch

Berfungsi sebagai rumah kopling atau dudukan clutch disc dan pressure plate untuk
menekan kampas kopling ke flywheel dan meneruskan tenaga engine.

E. Kelebihan dan Kekurangan dari Kopling Hidrolis


Kelebihan:
1. Kehilangan tenaga karena gesekan lebih kecil sehingga penekanan pedal kopling lebih
ringan.
2. Pemindahan tenaga pedal pada kopling lebih cepat sehingga kerja dari kopling lebih
baik.
3. Penempatan dari pedal kopling dan master silinder mudah dapat ditemnpatkan sesuai
dengan keadaan.
Kekurangan:
1. Konstruksinya rumit.
2. Kerja dari pada kopling tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau terdapat udara
pada sistem kopling.

F. Proses Perawatan dan Penyetelan Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis


Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya agak
lebih rumit dibandingkan yang sistem mekanik. Namun demikian masih tergolong sederhana

dan mudah. Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi minyak hidrolis baik
kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas terkait dengan berapa lama minyak tersebut telah
digunakan, yaitu dengan melihat jumlah kilometer perjalanannya atau dapat juga dilihat dari
warna minyak hidrolis. Bila sudah berwarna gelap, berarti minyak sudah waktunya diganti.
Ini merupakan salah satu unsur pemeliharaan berkala. Bila sudah pada waktu pengantian,
maka minyak perlu diganti dengan yang baru.
Prosedur penggantian minyak hidrolis kopling adalah Sebagai berikut:
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan minyak hidrolis yang baru, kunci bleeding,
slang elastis kecil, dan penampung minyak hidrolis.
2. Kendorkan baut bleeder
3. Pasang pipa elastis diujung baut bleeder dan ujung lainnya ke penampung minyak
hidrolis.
4. Tekan pedal kopling beberapa kali sampai dengan minyak yang direservoir habis.
5. Tuangkan minyak hidrolis yang baru.
6. Tekan kembali pedal kopling, hingga minyak yang keluar dari pipa elastis keluar
minyak yang baru. Jaga minyak Yang direservoir agar tidak kehabisan.
7. Saat diketahui yang keluar pada pipa elastis sudah minyak yang baru, pedal kopling
pertahankan pada posisi tertekan.
8. Keraskan baut bleeder, dan pompalah padal kopling.
9. Tunggu beberapa saat, dan coba tekan pedal kopling. Bila ringan tidak menggerakan
tuas pembebas kopling, berarti sistem kemasukan udara.
10. Maka lakukan pemblidingan terhadap sistem kopling sampai udara keluar dari sistem.
11. Ulangi langkah 9. Hingga diperoleh penekanan yang baik.
12. Tambahkan minyak hidrolis pada reservoir hingga batas maksimum, dan pasang tutup
reservoir.
13. Bersihkan alat dan perlengkapan yang telah dipergunakan.

Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan


langkah sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan.


Menyetel kebebasan pedal kopling.
Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.
Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual.
Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
Bila beda lakukan penyetelan pada push rod master silinder.
Penyetelan kebebasan bantalan tekan.
Ukur kebebasan yang ada, sebelum distel.

i) Hasilnya bandingkan dengan data pada buku service manual


j) Bila sama, tidak perlu dilakukan penyetelan.
k) Bila beda lakukan penyetelan pada push rod silinder kopling.

G. Gejala Kerusakan Kopling


Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian
kopling/kopling set (clutch assembly)
1.
2.
3.
4.
5.

Kopling selip
Bergetar
Gerakan kendaraan yang mengejut
Suara berisik yang tidak lazim
Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau

perbaikannya.
1. Kopling Slip
a. Gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
b. Terdapat oli pada permukaan disc bongkar dan bersihkan
c. Permukaan disc bergelombang bongkar dan gerinda/ ganti
d. Pegas kopling lemah bongkar dan ganti
e. Kabel kopling berkarat lepas beri oli lepas dan ganti
f. Kapas kopling habis bongkar dan ganti

2. Kopling bergetar
a. Permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
b. Terdapat oli pada plat bongkar dan bersihkan kopling atau ganti
c. Dreg lager menggeser bongkar dan lumasi atau ganti
d. Pegas kopling lemah bongkar dan ganti
e. Kelingan kampas lepas bongkar dan ganti
f. Kontak permukaan disc bongkar dan gerinda rusak atau ganti
g. Periksa dudukan mesin dan transmisi ganti atau rusak
3. Gerakan Kendaraan Yang Terlalu Kecil
a. Kebebasan pedal kopling stel kebebasan pedal kopling mengejut
b. Keausan pada sambungan periksa dan ganti pengoperasian kopling

c. Kabel kopling memanjang periksa dan ganti


d. Minyak rem habis periksa dan isi
4. Suara Berisik
a. Dreg lager rusak bongkar dan ganti yang tidak lazim
b. Pilot bearing rusak bongkar dan ganti
c. Kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
5. Tidak Ada Gerakan
a. Plat kopling habis bongkar dan ganti
b. Kebebasan Pedal Kopling Stel Kebebasan Pedal Kopling
c. Baut pemegang unit rumah bongkar dan keraskan kopling kendor

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu
sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke
roda kendaraan.
Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling
yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi
dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.

Pada kopling hidrolis mekanisme pemindah tenaga dari pedal kopling ke release fork
digunakan tenaga hidrolis (dalam hal ini menggunakan minyak rem) sehingga diperlukan
komponen-komponen yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem mekanik. Tetapi
mampu memindahkan tenaga yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan-kendaraan
besar.
Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah sebagai berikut :
1. Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari pedal kopling
menjadi tekanan minyak hidrolis.
2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari
master silinder kopling.
3. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi
gerak mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas pembebas kopling.
4. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal kopling.
Komponen ini hanya dipergunakan pada kendaraan berat.

B. Saran
Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik haruslah di lakukan perawatan yang
rutin, seperti mengisi minyak rem jika habis dan mengecek apakah tidak ada kebocoran pada
pipa dan gunakan minyak rem yang sesuai dengan standar kendaraannya.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Ttuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah ini
dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul Kopling
Hidrolis, yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk lebih
mengetahui tentang materi kopling pada kuliah sistem pemindah tenaga.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Padang, 15 Oktober 2015

Hasan Aulia

DAFTAR ISI

i.
ii.
iii.

iv.

Kata Pengantar .........................................................................................................


Daftar Isi ..................................................................................................................
Bab I. Pendahuluan
Latar Belakang .............................................................................................
Rumusan Masalah .......................................................................................
Tujuan ..........................................................................................................
Bab II. Pembahasan
Pengertian ...................................................................................................

1
2
3
4
4
5

v.

vi.

Komponen utama ........................................................................................


Cara kerja ....................................................................................................
Komponen - komponen penggerak .............................................................
Kelebihan dan kekurangan .........................................................................
Proses perawatan dan penyetelan ...............................................................
Gejala kerusakan ........................................................................................
Bab III. Penutup
Kesimpulan ..................................................................................................
Saran ............................................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................................

6
7
8
12
13
14
16
16
17

DAFTAR PUSTAKA

http://figurbagus.blogspot.co.id/2011/08/kopling-hidrolik.html
http://danialmandala.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-fungsi-komponen-carakerja_2148.html
http://otomotrip.com/sistem-kopling-pada-mobil-dan-fungsi-komponen-kopling-hidrolis.html
http://ototrains.blogspot.co.id/
http://rmuhammadrizky97.blogspot.co.id/2012/12/makalah-kopling.html
http://jinzcaluthax.blogspot.co.id/2013/07/perbaikan-sistem-kopling-terbaru.html

Anda mungkin juga menyukai