Anda di halaman 1dari 23

KLASIFIKASI PENELITIAN

[Robert Friedrichs (1970); Paradigma adl suatu


pandangan yang mendasar dari suatu disiplin
ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan
yang semestinya dipelajari.
Kuhn: Paradigma ilmu itu amat beragam.
Keragaman paradigma ini pada dasarnya adalah
akibat dari perkembangan pemikiran filsafat
yang berbeda-beda
Paradigma Penelitian dibedakan atas 2, yaitu :
1.Kualitatif
2.Kuantitatif

Norman K. Denzin membagi paradigma kepada


tiga elemen :
1.Epistemologi mempertanyakan tentang
bagimana cara kita mengetahui sesuatu, dan apa
hubungan antara peneliti dengan pengetahuan.
2.Ontologi berkaitan dengan pertanyaan dasar
tentang hakikat realitas.
3.Aksiologi memfocuskan akibat/dampak/hasil
dari melakukan penelitian
Paradigma sebagai alat bantu bagi ilmuwan dlm
merumuskan : (1) Apa yang harus dipelajari;
(2) Persoalan-persoalan apa yang harus dijawab;
(3) Bagaimana metode untuk menjawabnya; dan
(4) Aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam
menginterpretasikan informasi yang diperoleh

Kualitatif berasal dari kata kualitas atau quality


yang berarti mutu, sifat, ciri-ciri (Kamus Standar

Lengkap Inggris-Indonesia; Dhanny R. Cyssco, penerbit Buana


Ilmu Populer).

Kualitatif berbicara hal-hal yang bersifat mutu, ciriciri dan sifat sesuatu atau seseorang.
KASUS MEJA, maka yang menjadi bahan kajian
adalah ciri-ciri, sifat dan mutu meja tersebut.
Apakah meja terbuat dari bahan kayu biasa,
bermodel biasa dengan kaki empat dan jangkung
atau dari bahan kayu jati kelas satu bermodel akar
pohon berkaki menjuntai di-varnish secara
sempurna sehingga tampak berkilau dan mewah.

Paradigma Penelitian Kualitatif adalah satu model


penelitian humanistik, yang menempatkan manusia
sebagai subyek utama dalam peristiwa
sosial/budaya, memandang suatu obyek (subyek)

Paradigma Kualitatif :

Tidak mengenal generalisasi dan sangat


menghargai keunikan setiap obyek (subyek) yang
diamati, yang lebih ditekankan adalah persoalan
kedalaman (kualitas) data, dan bukan banyaknya
(kuantitas) data.
Paradigma kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalamdalamnya
Metodologi Penelitian Kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif adalah penelitian


yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena
yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada
(wawancara, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen
Ukuran obyektivitas penelitian kualitatif
ditentukan oleh tingkat subyektivitas
peneliti. Peneliti merupakan bagian dari
instrumen penelitian, berbeda dengan
paradigma kuantitatif di mana peneliti
terpisah dari obyek yang ditelitinya.

PARADIGMA
KUANTITATIF
Merupakan satu pendekatan penelitian yang
dibangun berdasarkan filsafat positivisme,
Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak
unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial.
Menyinggung berapa banyak meja yang menjadi
bahan pembicaraan, karena setiap meja memiliki
ciri-ciri, sifat dan mutu tersendiri.
Lebih melihat kepada jumlah obyek dan cenderung
menggeneralisasikan sesuatu

Meskipun secara sepintas tampak mirip, namun jika


diperhatikan lebih seksama, akan ditemukan banyak
sekali perbedaan-perbedaan dan deviasi karakter
yang membuktikan bahwa setiap meja (meskipun
dari bahan dan dibuat dengan cara yang sama) tak
satu pun yang memiliki ciri-ciri, sifat dan mutu yang
sama. (Kualitatif)
Demikian pula jika kita berbicara mengenai manusia
sebagai bahan kajian. Meskipun berasal dari latar
belakang dan populasi yang sama, dipastikan
bahwa tak satu pun yang memiliki sifat, ciri-ciri dan
mutu yang sama (Kuantitatif)

KUANTITATIF
1.Positivistik
2.Deduktif-Hipotetis
3.Partikularistik
4.Obyektif
5.Berorientasikpdhasil
6.Menggunakan
pandanganilmu
pengetahuanalam

KUALITATIF
1.Fenomenologik
2.Induktif
3.Holistik
4.Subyektif
5.Berorientasikpdproses
6.Menggunakan
pandanganilmu
sosial/antropological

Paradigma Kuantitatif
Paradigma Kualitatif
1.Cenderungmenggunakanmetodekuantitatif, 1.Cenderungmenggunakanmetodekualitatif,
dalampengumpulandananalisadata,
baikdalampengumpulanmaupundalam
termasukdalampenarikansampel.
prosesanalisisnya.
2.Lebih menenkankan pada proses berpikir 2.Lebihmementingkanpenghayat-andan
positivisme-logis, yaitu suatu cara berpikir pengertiandalammenangkapgejala
yanginginmenemukanfaktaatausebabdari (fenomenologis).
sesuatu kejadian dengan mengesampingkan
keadaansubyektifdariindividudidalamnya.
3.Peneliti cenderung ingin menegakkan 3.Pendekatannyawajar,dengan
obyektifitas yang tinggi, sehingga dalam menggunakanpengamatanyangbebas
pendekatannya menggunakan pengaturan- (tanpapengaturanyangketat).
pengaturan secara ketat (obstrusive) dan
berusahamengendalikanstuasi(controlled).
4.Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi 4.Lebihmendekatkandiripadasituasidan
yang diteliti, sehingga peneliti tetap berposisi kondisiyangadapadasumberdata,dengan
sebagaiorangluardariobyekpenelitiannya.
berusahamenempatkandirisertaberpikirdari

sudutpandangorangdalam.

Paradigma Kuantitatif
Paradigma Kualitatif
5.Bertujuanuntukmengujisuatu
5.Bertujuan untuk menemukan teori dari
teori/pendapatuntukmendapatkan
lapangan secara deskriptif dengan
kesimpulanumum(generasilisasi)darisampel menggunakan metode berpikir induktif. Jadi
yangditetapkan.
bukanuntukmengujiteoriatauhipotesis.
6.Berorientasipadahasil,yangberartijuga
6.Berorientasipadaproses,dengan
kegiatanpengumpulandatalebih
mengandalkandiripenelitisebagaiinstrumen
dipercayakanpadaintrumen
utama.
7.Keriteriadata/informasilebihditekankan
7.Keriteria data/informasi lebih menekankan
padasegirealibilitasdanbiasanyacenderung pada segi validitasnya, yang tidak saja
mengambildatakonkrit(hard fact).
mencakup fakta konkrit saja melainkan juga

informasisimbolikatauabstrak.
8.Walaupundatadiambildariwakilpopulasi 8.Ruanglingkuppenelitianlebihdibatasipada
(sampel),namunselaluditekankanpada
kasus-kasussingular,sehinggatekannya
pembuatangeneralisasi.
bukanpadasegigeneralisasinyamelainkan
9.Fokusyangditelitisangatspesifik
padasegiotensitasnya.
(particularistik)berupavariabel-variabel
9.Fokuspenelitianbersifatholistik,meliputi
tertentusaja.Jaditidakbersifatholistik.
aspekyangcukupluas(tidakdibatasipada
variabeltertentu).

Tahap-Tahap dalam Proses Penelitian


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengidentifikasi/ Konseptualisasi Masalah


Merumuskan Tujuan dan Hipotesis
Merumuskan Kerangka Dasar Penelitian
Desain Penarikan sampel
Konstruksi Instrumen
Pengumpulan Data
Pengolahan Data/ Analisis Data
Interpretasi
Kesimpulan

1. MengidentifikasiMasalah
Merumuskan masalah yang akan diteliti, jalannya
penelitian akan dituntun oleh rumusan masalah.
Tanpa rumusan masalah yang jelas, maka peneliti
akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian
Perlu : Peka, bersikap kritis dan berfikir logis
terhadap fenomena yang terjadi, obyektif,
independen, wawasan yang luas berkaitan dengan
permasalahan penelitian

Sumber informasi masalah penelitian :


1.Literatur primer seperti jurnal akademik dan
profesional, jurnal penelitian, laporan penelitian,
skripsi. tesis, desertasi, makalah, buku dan tinjauan
pustaka.
HARUS VALID
2.Pengalaman empirik di lapangan
3.Hasil komunikasi dengan para ahli atau teman
sejawat di bidang terkait, dan juga
4.Hasil pengamatan
5.Hasil berfikir pribadi seorang peneliti sendiri

Kriteria kelayakan penelitian :


1,Memiliki kontribusi profesionil dan signifikansi secara
ilmiah terhadap ilmu pengetahuan (teoritik) maupun
secara praktis ;
2. mempunyai derajad keunikan dan keaslian;
3. tersedia sumber data dan memungkinkan untuk
pengumpulan data;
4. tersedianya instrumen pengukuran data;
5. tersedianya dana, waktu dan tenaga untuk
melaksanakan penelitian;
6. sesuai dengan kemampuan peneliti.

2. Merumuskan Tujuan dan Hipotesis


Tujuan penelitian :
1.Ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu
penelitian.
2.Harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas
dan dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
3.Isi dan rumusan tujuan penelitian harus mengacu
pada rumusan masalah penelitian.

Hipotesis :
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga
tahapan:
pertama, tentukan hipotesa penelitian yang
didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan
variable yang sedang diteliti.
Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri
dari Hipotesa 0 (H0). H0 bersifat netral
Ketiga, Tentukan H1 bersifat tidak netral.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian
memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian
deskriptif.

3. Merumuskan Kerangka Dasar


Penelitian
Masalah-masalah yang dihadapi oleh peneliti
memerlukan suatu penjelasan yang disusun dalam
kerangka teoritis tertentu. Konsep-konsep itu saling
berhubungan membentuk beberapa maksud.
Hubungan-hubungan yang terbentuk disusun dalam
suatu kerangka dasar, sehingga kita memperoleh
penjelasan secara teoritis terhadap masalah penelitian.
Konsep-konsep yang disusun dalam kerangka dasar
adalah konsep-konsep yang tercakup dalam hipotesishipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

4. Desain Penarikan sampel


Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang
menjadi pusat perhatian penelitian. Populasi dapat
berupa himpunan orang, benda, kejadian, gejala, kasus,
waktu, tempat.
Sampel (jml dipengaruhi waktu, tenaga dan biaya)
Teknik penarikan sampel
a. random/probabilitas
simple random sampling
(acak sederahana), systematic random sampling,
stratified random sampling (acak stratifiasi atau
bertingkat), cluster random sampling (acak rumpun atau
kelompok) dan multistage random sampling (acak
gabungan berbagai cara)
b. nonrandom/non-probabilitas
purposif sampling,
quota sampling, systematic sampling

5. Konstruksi Instrumen Penelitian


Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti, harus sesuai dengan tujuan
penelitian, validitas (kesahihan) dan reliabel
(keterandalan).
Prosedur pengembangan instrumen proses uji coba,
analisis butir tes, uji kesahihan dan uji keterandalan.
Macam instrumen : angket, kuesioner, pedoman
wawancara dan pedoman pengamatan, observasi.
Jelaskan variabel dan faktor-faktor yang akan diukur,
serta jenis data yang akan dikumpulkan.

6. Mengumpulkan Data
Jelaskan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam
proses mengumpulan data mungkin melibatkan
petugas, maka harus dijelaskan kualifikasi dan
jumlahnya. Petugas pengumpul data perlu koordinasi
dan penjelasan teknis pengumpulan data.
Kemudian tetapkan jadwal waktu pelaksanaan
pengumpulan data.

Sampai disini

7. Menganalisis/Mengolah Data
Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, dibedakan
atas 2, yaitu
1.analisis kualitatif (digunakan untuk data yang bersifat
uraian kalimat yang tidak dapat diubah dalam bentuk
angka-angka)
2.analisis kuantitatif. (analisis kuantitatif digunakan untuk
data yang dapat diklasifikasi dalam kategori-kategori
atau diubah dalam bentuk angka-angka; Analisis
kuantitatif disebut juga analisis statistik)
Analisis statistik dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Statistik deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan sifat-sifat sampel atau populasi.
b. Statistik inferensial digunakan untuk mengambil
kesimpulan mengenai sifat-sifat populasi berdasarkan
data dari sampel.

Mengolah data adalah proses persiapan sebelum


dilakukan analisis data, meliputi :
yaitu pencocokan (checking), pembenahan
(editing), pemberian label (labeling) dan
memberikan kode (coding).
Kegiatan selanjutnya adalah menganalisis data
yang meliputi mengklasifikasi data, menyajikan
data dan melakukan analisis sesuai dengan
tujuan penelitian

8. Interpretasi
Hasil analisis ini kemudian diinterpretasikan
melalui proses pembahasan. Tahap ini disebut
analisis dan interpretasi hasil penelitian

9. Kesimpulan
Tahap terakhir adalah melaporkan hasil penelitian
itu dalam bentuk tertulis. Laporan secara tertulis
perlu dibuat agar peneliti dapat
mengkomunikasikan hasil penelitiannya kepada
para pembaca atau penyandang dana

Anda mungkin juga menyukai