2(2-0)
Pokok bahasan
A. Mengapa kita mempelajari perilaku hewan?
B. Unsur Unsur dalam Mempelajari Perilaku Hewan
1. Perilaku Genetik Dan Evolusi
2. Mekanisme Perilaku
3. Mendapatkan Makanan dan Perlindungan
4. Organisasi Sosial dan Sistem Kawin
C. Penyebab kira-kira VS Penyebab Pokok
D. Studi Perbandingan
Melindungi
Mengendalikan
Kemunculan
Mereka
1. Katak jantan
menentukan
daerah
panggilannya
pada akhir musim
semi hingga awal
musim panas
2. Katak betina
memilih pejantan,
pejantan
merenggut betina
dan membuahi
telur yang
dilepaskan betina
secara eksternal
3. Egg mass
menempel pada
tumbuhan atau
objek lain pada
daerah teritorial
induk jantan.
Selama musim
panas, telur
menetas dan
berudu mulai
berkembang
Bullfrog
Umumnya,
Kemudian
Menganalisa
Studi
Perbandingan
Studi
Lanjutan
Ahli perilaku hewan menggunakan studi
perbandingan untuk menggambarkan analogi
diantara pola perilaku bermacam-macam tipe
hewan, termasuk manusia.
Kita menggunakan pengetahuan tentang
spesies lain untuk menghasilkan pertanyaan
tentang pola manusia, tetapi untuk menjawab
pertanyaan tentang perilaku manusia hanya
dapat dengan mempelajari manusia secara
langsung.
Dunia Klasik
Ketertarikan pada perilaku hewan di dunia klasik dirangsang dari keingintahuan tentang
fenomena alam dan hasrat merekam dan mengkatagorikan observasi.
Aristoteles (384-322 SM.) mengungkapkan bahwa burung tekukur di Hellis, ketika
meletakkan telur, tidak membuat sarang, tetapi mereka meletakkan telur di sarang
merpati atau dara, dan tidak mengerami, tidak menetaskan, dan tidak mem elihara anak
mereka.
Naturalis Romawi Pliny (tahun 23-79) membuat penelitian luas pada alam. Kutipan dari
Natural History menyediakan beberapa wawasan tentang antropomorpis
(menganggap karakteristik manusia atau atribut/sifat ke nonmanusia).
Sir
A.R.
Wallace (1823-1913)
Dengan adanya evolusi, terjadi perubahan
pada diri spesies yang kemudian muncul
sebagai spesies baru, dan hal ini terjadi lebih
cepat selama beberapa periode yang
sebelumnya.
> Perkembangan
sistematik metode
komparatif
George John Romanes (1848-1849) mendapat penghargaan
melalui pemikirannya mengenai pengelompokan pada metode
komperatif dalam mempelajari perilaku hewan. Dia
mengatakan bahwa binatang memiliki emosi dasar seperti
halnya manusia.
C. Lloyd Morgan (1852-1936) sebuah tindakan tidak ada
yang dapat kita perkirakan sebagai pembawaan secara fisik
yang lebih mantap, dan jika hal ini digunakan dalam
memperkirakan salah satu standar minimal dalam skala
psikologi (Morgan 1896,53).
Pendekatan Eksperimen
Mekanisme
dalam pembelajaran
Belajar Fungsi dan Evolusi
(Etologi)
Ekologi Perilaku
Sosial biologi
Mekanisme dalam
pembelajaran
Perilaku atau Behaviourisme ; John B Watson (18781958) adalah orang yang menemukan prinsip pewarisan
untuk mengkaji perilaku hewan. Konsep dasar dalam
perilaku adalah bahwa perilaku hewan terdiri dari
respon, tanggapan/reaksi, ataupun dalam pengaturan
rangsangan.
Psikologi Hewan ; Bersamaan dengan berkembangnya
pandangan yang mendapat pengaruh dari Edward
(1874-1949) yaitu dibutuhkannya sistem dalam
pengulangan percobaan psikologi komparatif pada
hewan. Thorndike menggunakan kotak jebakan sebagai
bentuk model pembelajaran, dan menggunakan kucing
sebagai pelaku dalam percobaan.
Niko
Sebagai
Lanjutan
Kummer
Ekologi Perilaku
Sosialbiologi
PERILAKU HEWAN
Definisi:
merupakan tindakan yang tegas dari suatu
organisme untuk menyesuaikan diri (adap-tasi)
terhadap keadaan lingkungan guna menjamin
hidupnya (Odum, 1994: 307).
berupa bertindak, bereaksi, atau berfungsi dalam
satu cara tertentu sebagai respons terhadap beberapa
stimulus (Campbell, et.al, 2004: 299).
PERILAKU Lanjutan
semua proses yang terdapat pada hewan
yang digunakan untuk mema-hami
lingkungan luar dan kondisi alam dalam
tubuhnya serta respons-nya terhadap
perubahan lingkungan yang dirasakannya
(Prihantoro, dkk., 2002: 2).
Komponen Perilaku
Tropisme
Taksis
Refleks
Insting
Pengetahuan
(Learning)
Penalaran (Rasioning)
Subjek Perilaku
Pendekatan Lanjutan
Kelompok
Kelompok
Fisiologi Perilaku
Observasi Perilaku
Operan
Faktor Lanjutan
Perkembangan Perilaku
Perkembangan Lanjutan
Berdasarkan pertumbuhan hewan:
1. Dari masa zigot ke dewasa (tersimpan informasi dalam gen),
perilaku berkembang dilandasi oleh perkembangan syaraf,
hormon, dan perubahan fenologis lainnya.
2. Dari masa pertumbuhan ke dewasa, pada periode tertentu
muncul perilaku khusus, selanjutnya menghilang.
3. Perkembangan perilaku sejalan dengan pertumbuhan syaraf dan
bagian tubuh lainnya yang dipengaruhi oleh gonad.
4. Perkembangan perilaku dipengaruhi interaksi antara
pertumbuhan fisik dengan pengalaman hidup.
Perkembangan Lanjutan
5.Perkembangan perilaku sosial (kooperatif)
dipengaruhi durasi hewan muda tinggal dengan induk
dan hewan dewasa lainnya.
6.Perilaku bermain pada hewan muda menun-jukkan
awal perkembangan untuk bersosiali-sasi, dan
berkelahi pada masa dewasa nanti.
7.Imprinting merupakan awal perkembangan perilaku
hewan tentang hubungan anak dengan induk yang
terjadi beberapa saat setelah kelahirannya.
Evolusi Perilaku
1. Seleksi alam yang menyebabkan timbulnya adaptasi
terhadap lingkungan menjadi pengarah munculnya
perubahan perilaku
2. Isolasi geografis yang berakibat pada isolasi
reproduksi mengakibatkan perubahan pola perilaku
pada hewan
3. Filogeni perilaku berakibat deferensiasi pola perilaku
(perilaku instingtif pada serangga, refleks dan taksis
pada cacing, learning dan reasoning pada primata)
Macam-Macam Perilaku
A. Perilaku Bawaan (innate behaviour, inherent
behaviour, inborn behaviour)
1. Taksis
2. Refleks
3. Insting
B. Perilaku Terajar (Learning)
1. Habituasi
2. Imprinting
3. Conditioning
4. Trial and Error
5. Insight learning (reasoning)
Pembagian Perilaku
Taksis
Klasifikasi Taksis
1. Klinotaksis
Hewan membedakan intensitas stimulus dari kedua
sisi tubuhnya dengan cara bergoyang kiri-kanan, jika
kedua sisi tubuh mendapat intensitas stimulus yang
sama, hewan akan bergerak lurus.
Contoh:
a. gerak planaria menuju sumber makanan
b. gerak larva di permukaan daun pada jarak
tertentu berhenti dan menggerakkan
tubuhnya kiri-kanan
c. gerak pupa lalat terhadap cahaya
Klasifikasi lanjutan
2. Tropotaksis
Pergerakan tubuh hewan dilakukan dengan cara
perbandingan lurus secara simultan terhadap stimulus,
sehingga pergerakan hewan akan membentuk putaran
sampai menerima stimulus yang seimbang.
Contoh:
Orientasi ke laut pada penyu menggunakan cahaya di
horizon laut, jika satu matanya ditutup penyu akan
bergerak melingkar, ke arah mata yang tidak ditutup.
Klasifikasi lanjutan
3. Telotaksis
Hewan akan memperoleh orientasi pergerakan-nya
sekalipun stimulus yang diterima di kedua sisi tubuh
dengan intensitas berbeda. Apabila hewan memperoleh
dua stimulus secara bersa-maan dengan intensitas yang
sama, maka hewan tersebut akan mengorientasi salah
satu sumber stimulus.
Klasifikasi lanjutan
Contoh:
1.kupu-kupu kelanu (Eumnies semek)
terbang kearah matahari untuk menghindari predatornya berupa gerakan berputar yang tergantung pada stimulus
optik bilateral
2. capung terbang menuju mangsanya
3. orientasi kepiting pada salah satu sumber stimulus dengan intensitas yang sama
Klasifikasi lanjutan
4. Menotaksis
Suatu respons yang melibatkan orientasi pada sudut yang
konstan pada arah dari stimulus atau hewan-hewan
tertentu mengorientasikan perge-rakannya pada sudut
tertentu dari sumber sti-mulus.
Contoh: arah pulang dari semut dengan dipan-du oleh
arah matahari (Scheirla, 1933)
Klasifikasi lanjutan
5. Mnemotaksis
Tabuhan pemburu (Philantus triangulum) meng-gunakan
tanda-tanda alam secara simultan sewaktu mereka
pulang ke sarangnya (van Beusokom , 1949)
Refleks
Refleks
Pada hewan tingkat rendah, aktivitas makan dan berbiak
terjadi dari rangkaian refleks.
Gerakan looping (melengkung) pada lintah, ter-jadi
sebagai akibat dari suatu refleks.
Secara umum ada dua macam refleks:
1. reflkeks tonik (tonic reflexes)
2. refleks fasik (phasik reflexes), sifatnya cepat
dan berlangsung sebentar.
Insting
Insting adalah perilaku yang rumit, khas spesies,
steriotipe, herediter, dan terjadi secara otomatis oleh
induksi suatu stimulus yang tepat.
Insting mempunyai tiga perilaku:
1. tidak dipelajari
2. khas spesies
3. adaptasi alami
Suasana hati
Stimulus saraf
Motivasi
Contoh
1. Sarang tawon penggali ditandai dengan buah pinus.
Contoh
1. Stickleback jantan melakukan gerakan
zig-zag untuk mencum-bu betinanya.
2. Ikan jantan menuntun betinanya
menuju sarang
3. Ikan jantan mendorong betina-nya
untuk masuk ke sarang
4. Ikan jantan mendorong betina-nya ke
luar sarang setelah ber-telur.
5. Ikan jantan membuahi telur yang
dikeluarkan ikan betina.
Jenisnya:
1. habituasi (kebiasaan)
2. imprinting (=laterpatrian= tanggap tiru)
3. condisioning
4. trial and error
5. reasoning
Habituasi
Imprinting
Conditioning
Thorpe: conditioning adalah suatu proses akuisisi:
kemampuan untuk merepons suatu stimulus de-ngan suatu
reaksi refleks yang tepat ke stimulus yang lain apabila
kedua stimulus diberikan secara bersamaan.
Contoh: hewan dapat mendorong suatu tombol sebagai
usaha untuk memperoleh makanan, membebaskan diri dari
suatu jebakan, atau kejutan listrik.
Reasoning
Pada manusia dikenal sebagai kemampuan untuk
mengembangkan konsep, sesuai dengan prinsipprinsip dan menyimpannya bersama-sama dengan
komponen-komponen dari pengalaman terdahulu
ke dalam situasi yang baru.
Istilah lain insight learning: kemampuan untuk
memberikan respons yang tepat pertama kali
terhadap keadaan yang berbeda dari yang pernah
dijumpainya.
Reasoning lanjutan
Atau kognisi: sinonim dengan kesadaran
(consciousness atau awareness), atau kemampuan
syaraf hewan untuk merasa (perceive),
menyimpan (store), mengolah (process) dan
menggunakan informasi yang dikumpulkan oleh
reseptor sensoris.
Perilaku ini berkembang pada manusia dan
primata lain, lumba-lumba, burung gagak.
Reasoning lanjutan
Contoh:
Perilaku Adaptif
1. Perilaku Ingestif
Yaitu perilaku makan yang meliputi perilaku
makan makanan padat, makanan cair, dan
minum.
Anak mamalia menyusu dari induknya, anak
burung memperoleh makanan dari tembolok
induknya (crop milk).
Pola perilaku makan pada hewan disesuaikan
dengan kondisi struktur mulut.
4. Perilaku seksual
Yaitu perilaku mencari pasangan (courtship),
bercumbu, kawin, atau yang sejenisnya.
domba dan kambing tropis mengalami polyestrus, di
subtropis 3 kali kawin/tahun, babi dan sapi, polyestrus di
tropis dan subtropis.
9. Perilaku investigatif
Yaitu perilaku menyelidiki lingkungan dengan
menggunakan alat sensori.
Tikus akan menyelidiki setiap bagian kandang yang
baru ditempatinya dengan cara mencium dan
menyentuhkan kumisnya.
Monyet akan memegang setiap benda asing,
membolak-balik, meraba, mencium, dan
menggigitnya.
Perilaku Kelompok
Macam-macam kelompok
1. Kelompok homogen, bila hewan-hewan tersebut
membentuk kelompok yang terdiri dari hewan yang
serupa, seperti kelompok anak, hewan muda, jantan
dewasa, atau betina dewasa.
Kelompok lanjutan
2.Kelompok heterogen, adalah kelompok he-wan yang
berbeda dari spesies yang sama.
Pada waktu musim kawin sering ditemukan hewan
jantan dan betina dewasa dalam satu kelompok.
Pada saat memelihara anak terdiri dari kelompok
anak dan dewasa.
Hubungan Sosial
1.Hubungan ketergantungan dengan pemelihara
Hubungan ini antara induk dengan anaknya, atau
antara individu yang memelihara dengan yang
dipelihara.
Anak domba dan kambing punya hubungan yang
kuat dengan induk, karena masa asuh oleh induk
sangat lama.
Hubungan lanjutan
2.Hubungan dominan-subdominan
Akibat perilaku agnostik, salah satu individu menang
dan yang lainnya kalah. Individu yang menang
bersikap dominan terhadap individu yang kalah.
Hirarki ini memposisi-kan individu dominan untuk
memperoleh makanan dan kesempatan kawin.
Ayam jantan tua dan paling besar meski-pun
kepemiminannya tidak jelas adalah individu
dominan.
Hubungan lanjutan
3.Hubungan pemimpin-pengikut
Hal ini bila satu individu atau kelompok menjadi
pemimpin atau panutan bagi individu yang lain.
Pada sekawanan hewan, hewan muda selalu
mengikuti induknya, sehingga hewan dewasa
cenderung jadi pemimpin, terutama jantan dewasa,
dalam hal menentukan arah perja-lanan dan mencari
makan.
Hubungan lanjutan
4.Hubungan berdasarkan sucling order
Anak babi yang baru lahir akan mempere-butkan
mamae paling dorsal dari pada inguinal. Anak babi
paling berat waktu dilahirkan akan memperoleh
mamae itu, dan walaupun beratnya kemudian
menu-run, dia tetap menjadi penguasa mamae
tersebut selama masa menyusu tersebut.
Hubungan lanjutan
5.Hubungan berdasarkan pick order
Pada ayam dalam kelompok heterogen kasta
tertinggi ditempati oleh jantan yang paling besar
dan tua. Bila dalam kelompok homogen kasta
tertinggi adalah betina yang badannya paling
besar.
Ayam-ayam pada kasta tertinggi berhak mematuk
(pick order) ayam kasta teren-dah dengan tanpa
perlawan.
Perilaku Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas kolek-tif dari
sekelompok hewan dalam rangka memperoleh
kelulushidupan dari individu dan kelompok yang
bersangkutan.
Seekor anjing yang hidup di padang rum-put selalu
diingatkan oleh anggota kelom-poknya jika ada
predator.
Macam-macam perilaku sosial:
1. Navigasi
2. Migrasi
3. Komunikasi
Sosial lanjutan
Perilaku Navigasi
Navigasi merupakan suatu kemampuan untuk menemukan route
baru menuju tempat yang sesuai dengan tujuan.
Perilaku ini memerlukan kompas dan peta internal yang
melibatkan daya penciuman, penglihatan, dan persepsi gravitasi.
Burung yang kesasar diterjang angin waktu mig-rasi, harus
mampu menyimpulkan bahwa: dia me-nuju tempat yang salah,
sekarang dia di sebelah barat tempat yang dituju, tujuannya
dapat dicapai jika dia terbang ke arah barat laut.
Sosial lanjutan
Sosial lanjutan
Perilaku migrasi
Pola perpindahan dalam kelompok besar secara
periodik dalam rangka menghindari musim yang
tidak cocok.
Banteng melakukan perjalanan ribuan mil dan
melintasi sungai Mara yang ganas untuk
menghindari musim kemarau.
Burung laut kutub utara (Greenland) dan Alaska
terbang 9000 mil ke Antartika untuk
menghabiskan musim panas disana.
Sosial lanjutan
Perilaku komunikasi
Komunikasi adalah pengiriman informasi dari satu hewan ke
hewan yang lain.
Caranya:
1. Nyanyian, dilakukan oleh paus, jangkrik, dan
burung pada perilaku kawin.
2. desis, dilakukan ular sebagai peringatan.
3. visual, gerak-gerik rumit bebek jantan sebelum
aktivitas reproduksi, memperlihatkan taring dan
menurunkan ekor pada karnivora ketika
terancam.
Sosial lanjutan
4. Sekresi kimiawi, feromon dalam urin beruang
hitam, anjing hutan, dan kelinci untuk menandai
teritorialitasnya, sedang-kan serangga betina
menggunakan fero-mon untuk daya tarik seksual
bagi jantan-nya, lebah madu meninggalkan jejak
atraktan bagi yang lain untuk menyerang
musuhnya.
5. Tarian waggle run dilakukan oleh lebah pekerja
untuk menunjukkan arah nektar dari sarang
dengan orientasi matahari bagi lebah perkerja
yang lain.
Objek Perilaku
Mekanisme kerja perilaku terkait dengan:
1. Fisiologi indera (neurofisiologi)
2. Endokrinologi
3. Fisiologi otot
4. Sistem koordinasi
5. Evolusi (Taksonomi, Ekologi, dan Genetika)
Directiveness
Merupakan suatu proses yang secara
langsung berhubungan dengan tujuan atau
maksud tertentu, yang mengontrol semua
aktivitas.
Fenomena Subjektivitas
Merupakan perilaku emosional yang tidak mudah
diobservasi secara objektif (co: singa berburu ketika
lapar). Dalam hal ini ada fenomena mencari makan.
Karakteristik penting:
1. Pengetahuan tentang aktivitas otot
secara menyeluruh.
2. Pengamatan suatu faktor penyebab
yang menimbulkan reaksi tertentu.
3. Aktivitas suatu spesies hewan yang
mengakibatkan respons pada spesies
hewan lain.
Etnograms
Spesies hewan tertentu memiliki pola perilaku yang
khas, misalnya dengan penampakan warna.
Contoh:
1. Diskriminasi warna pada lebah madu
Lebah madu merespons intensitas cahaya
yang lebih terang daripada perbedaan
warna. Kesimpulan: lebah madu buta
warna (von Hess).
Sensitivitas
Batas sensitivitas organ sensori adalah intensitas dan
kualitas. Reseptor visual memiliki ambang batas
sampai batas cahaya yang tidak efektif sebagai suatu
stimulus. Strix varia dapat menerkam mangsa berjarak 1,8 m ketika intensitas cahaya turun sampai
0,000.000.73 kandela.
Kelelawar dapat mendeteksi suara dengan frekuensi
50.000 gel/det.
Diskriminasi
Kemampuan membedakan stimulus berguna untuk
mendeteksi cahaya, suara, bahan ki-mia, atau
gabungan beberapa bahan kimia.
Anjing memiliki penciuman yang tajam sehingga
dapat membedakan bau dari campuaran bau-bauan
yang berbeda.
Badak jantan mampu mencium bau betina yang
sedang birahi pada jarak 7 km.
Lokalisasi
Kemampuan menentukan lokasi sumber stimulus
penting untuk menentukan arah dan jarak sumber.
Organ telinga (arah sumber), mata (jarak
sumber), dan hidung (jenis sumber).
Stimulus tanda
1. warna, ikan betina berduri punggung tiga
akan mengikuti ikan jantannya yang
berperut merah atau benda yang berwarna merah ke sarang. Di sarang tidak
diperlukan jantan atau benda warna
merah, tetapi setiap benda yang menyentuh ekornya maka dia akan bertelur.
Isyarat pemicu aksi naluriah tersebut disebut pelepas
(release)
Burung Gereja
Katak Darwin
Katak jantan hampir melakukan
semua hal dalam membesarkan
anak-anaknya, sedangkan induk
betinanya tidak peduli sama
sekali setalah ia meletakkan
telur-telurnya di punggung si
jantan.
Panda Raksasa
me
Burung Cukcoo
Burung ini terkenal dengan kemalasannya dalam
membesarkan anaknya. Induk burung ini menempatkan telurnya di sarang burung lain. Ia memberi
-kan tanggung jawab membesarkan anaknya pada
burung lain. Telur burung cukcoo biasanya menetas
lebih cepat daripada telur burung lain. Kemudian
tumbuh dengan pesat, burung lain pergi dari
sarangnya sehingga mati terjatuh dari pohon.
Akhirnya, anak burung cukcoo itu berhasil mendapatkan perhatian penuh dari induk angkatnya dan
bertahan hidup
Semut Drakula
Hiu Galapagos
lam
Beruang Hitam
Hamster
Hamster bisa melahirkan sampai 12
anak sehingga ada sebagian anak
yang mengalami malnutrisi. Anak
yang tumbuh tidak sempurna ini
kemudian akan dikanibalisme oleh
induknya. Perilaku demikian karena
induknya lapar, panas, stres,atau
sakit.
Isyarat kimiawi
Semiokemikal zat kimia (feromon dan alomon) yang
digunakan semut untuk berkomunikasi.
Feromon digunakan oleh genus yang sama dan saat
disekresikan tercium oleh semut yang lain.
Alomon digunakan untuk komunikasi antargenus.
Kelenjar Endokrin
Setiap kelenjar endokrin mempunyai fungsi yang berbeda
dari semut spesies yang berbeda.
2. Mekanisme bergerak
Terjadinya pergerakan khusus karena adanya
stimulus sehingga organisme bergerak yaitu:
a. Kinetis
Suatu perubahan acak dalam kecepatan dan
atau arah karena respons terhadap stimulus
(Pergerakan karena kondisi lingkungan yang
tidak sesuai. Kumbang aktif di daerah kering
dan kurang aktif di daerah yang lembab)
b. Taksis
Pergerakan keseluruhan bagian tubuh organisme
ke arah stimulus atau menjauhi stimulus. Larva
lalat rumah bersifat fototaksis negatif.
c. Migrasi
Pergerakan hewan secara berkelompok (group) yang
dipengaruhi adanya perubahan cuaca/musim, sumber
makanan, atau daerah/tempat kawin dll. Hewan melakukan
migrasi karena: piloting, orientasi, atau navigasi (telah
mengenali daerah perjalanannya). Banyak serangga
menggunakan organisme lain sebagai alat transportasi dalam
migrasi (perilaku phoresy).
d. Komunikasi
Pada umumnya terjadi sesama anggota spesies, dengan
tujuan untuk:
1. mengenali pasangan kawin
2. mengetahui koloninya
3. menghindari bahaya
4. tempat berkumpul (agregasi)
5. menemukan makanan
6. mempertahankan teritori.
Sarana komunikasi berupa feromon, atraktan,
suara, visual, bulu/rambut, urin, tinja dll.
e. Agonistik
Merupakan perilaku agresif yang dilakukan hewan untuk dapat
lulus hidup. Pola perilaku ini dapat berupa:
1. tarian ritual
2. memperlihatkan kekuatan
3. memperlihatkan keindahan (suara, tubuh, warna)
4. perkelahian yang tidak mematikan
f. Altruistik
Perilaku non-egoistik yang dilakukan oleh hewan yang hidup
komunal. Perilaku ini tidak menguntung secara individual
tetapi menguntungkan koloninya.
g. Sistem perkawinan
Banyak spesies hewan bersifat promiscuous (tidak ada
ikatan yang kuat atau hubungan yang bertahan lama).
Hewan betina lebih selektif untuk mementukan pasangan
kawin (investasi parental), sedangkan hewan jantang
kurang memilih pasangan kawin (kawin dengan sembarang
betina dan banyak betina).
h. Perilaku belajar
Belajar merupakan perubahan dalam perilaku sebagai hasil
pengalaman:
Adaptasi Perilaku
Penyamaran (Crypsis)
Penyamaran merupakan kombinasi morfologi yang dimilikinya,
seperti warna, dan struktur (menyeru-pai daun, ranting atau
bentuk lain).
Aposematik
Sekresi bahan kimia yang tidak enak dimakan
(distastesful) dan sangat beracun (jika menye-ngat sangat
menyakitkan, gatal, atau panas).
Mimikri
Penyerupaan bentuk dengan spesies lain yang disertai
warna yang menyembunyikan: