Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
RIFA ROAZAH
Pembimbing :
dr. Bagus Sulistyo, SpKJ
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
PERIODE 30 JUNI 9 AGUSTUS 2014
STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
: Perempuan
Tanggal Lahir
: 17 Juni 1959
Usia
: 55 tahun
Agama
: Kristen Protestan
Suku
: Manado
Pendidikan Terakhir
: SMA
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Alamat Rumah
Alamat Sekarang
Tanggal masuk RS
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
A. Keluhan Utama
Pasien datang pertama kali ke RSPAD dalam keadaan mengamuk
(sejak 4 hari SMRS), tidak mau mandi dan makan, dan cenderung
melukai diri sendiri dan orang lain.
B. Keluhan Tambahan
Pasien memiliki halusinasi auditorik dengan mengatakan bahwa ia
mendengar bisikan setan.
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Menurut suami pasien, ini merupakan pertama kalinya pasien masuk
ke Paviliun Amino RSPAD. Pasien ke RSPAD diantar oleh suaminya
tetapi beliau mengatakan bahwa ia diantar oleh seorang koko gila.
Sudah sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien marah marah,
tidak mau mandi dan makan, dan cenderung melukai diri sendiri dan
orang lain. Pasien sebelumnya telah dibawa ke RS Soeharto Heerdjan
tetapi dirujuk ke RSPAD dengan alasan tempat penuh. Sudah 3 bulan
(hingga saat dirawat di RSPAD) pasien tinggal di Panti Katolik Santa
Ana di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Di panti tersebut, pasien
dirawat oleh suster panti. Pasien dititipkan di panti oleh suaminya
karena suami pasien tidak punya banyak waktu untuk mengurus pasien
dan suami pasien sendiri sedang menjalani pengobatan penyakit
jantungnya. Saat autoanamnesa, pasien mengungkapkan bahwa ia
mendengar bisikan setan dan manusia harus percaya kepada Tuhan dan
berlindung kepada Nya.
D. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien telah memiliki riwayat gangguan jiwa sejak 35 tahun yang
lalu dengan diagnosa skizofrenia. Gejala muncul pertama kali pada
tahun 1979 lebih tepatnya sebulan setelah pernikahannya. Gejala
pertama yang muncul pada waktu itu yaitu pasien menyiram kepala
suaminya dengan air tanpa alasan yang jelas dan selanjutnya mulai
muncul perilaku perilaku aneh. Menurut suaminya, pasien juga
sering mengalami halusinasi visual. Tiga tahun terakhir ini pasien
masuk keluar rumah sakit untuk perawatan gangguan jiwanya
dan telah lama ditangani oleh dr. Gunawan, SpKJ. Rumah sakit
yang didatangi pasien sebelum RSPAD yaitu RS Atma dan RS
Soeharto Heerdjan.
2. Riwayat Medis
Pasien menderita osteoartritis sejak tahun 1997 dan mengalami
kesulitan dalam berjalan. Pasien juga memiliki luka di siku kedua
tangannya.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan disangkal oleh
pasien dan keluarganya.
III.
4. Riwayat Beragama
Pasien beragama Kristen Protestan dan merupakan penganut yang
taat. Pasien menyandarkan hidupnya kepada Tuhan dan meyakini
bahwa apapun yang terjadi pada dirinya merupakan takdir Tuhan.
Pasien juga rajin beribadah ke Gereja.
5. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan tindakan pelanggaran hukum
maupun berurusan dengan pihak berwajib.
6. Riwayat Psikoseksual
Pasien memiliki orientasi seksual yang normal yaitu heteroseksual.
Sebelum berpacaran dengan suaminya, pasien juga pernah
berpacaran dengan seseorang yang bernama Ance yang merupakan
calon insinyur. Pasien mengatakan bahwa ia tidak mencintai
suaminya dan berharap Ance lah yang menjadi suaminya.
7. Aktivitas Sosial
Menurut suaminya, pasien mudah bergaul dengan lingkungannya
dan memiliki beberapa teman dekat.
8. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara. Orang tua pasien
mencintai semua anak anaknya dengan sama rata. Pasien sangat
menyayangi ayahnya dan sangat sedih ketika ayahnya meninggal di
Tahun 1976. Pasien bercerita tentang kenangan bersama ayahnya,
yaitu saat pasien tertidur di dalam mobil dan ayahnya
membopongnya ke dalam rumah. Pasien mengaku bahwa ia
mengurung dirinya seharian di kamar saat ayahnya meninggal.
Hubungan pasien dengan ibunya baik tetapi pasien sering
bertengkar dengan ibunya karena ibu pasien sangat keras kepala.
Genogram
Tn. J, 58 th
Ny. J, 55 th
Tn. A, 35 th
Ny.L, 34 th
An. E, 12 th
An.E, 6 th
An.E, 8 th
Keterangan :
-
Hitam = pasien
Putih = normal
Pria
Meninggal
Wanita
IV.
: meninggi/elevated mood
2. Afek
: Terbatas
C. Bicara
Pasien berbicara spontan dan seringkali berbicara tanpa ditanya.
Intonasi suara pasien kuat dengan logat manado. Pasien berbicara
cepat tetapi artikulasinya tidak jelas.
D. Gangguan Persepsi
Saat di wawancara didapatkan gangguan persepsi berupa halusinasi
auditorik.
E. Pikiran
1. Proses Pikir
Pasien kaya akan ide dan kontinuitasnya flight of ideas.
2. Isi Pikir
Preokupasi tentang anaknya. Pasien rindu dan ingin segera
dijemput anaknya. Tidak ditemukan kelainan isi pikir berupa
waham pada pasien. Tidak ditemukan juga obsesi dan fobia.
Tempat
Orang
3. Daya Ingat
Jangka Panjang
Kemampuan Visuospasial
Cukup. Pasien dapat menyebutkan waktu dengan tepat saat
pewawancara meminta pasien untuk membaca jam.
6. Pikiran abstrak
Cukup, pasien dapat mengerti peribahasa air susu dibalas dengan
air tuba
7. Intelegensia dan Kemampuan Informasi
Cukup, pasien mengetahui nama salah satu calon presiden di
pemilu 2014.
G. Kemampuan Mengendalikan Impuls
Pasien kooperatif dan tampak dapat mengendalikan diri selama
wawancara.
H. Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya Nilai Sosial
Baik, pasien bersikap kooperatif terhadap pewawancara, dokter,
perawat, karyawan, dan pasien pasien lainnya di Paviliun Amino.
2. Penilaian Realita
Terganggu.
3. Tilikan
Derajat I, pasien mengatakan alasan dia berada di rumah sakit
adalah karena takdir Tuhan.
I. Taraf Dapat Dipercaya
Kurang dapat dipercaya, karena ada beberapa keterangan yang pasien
utarakan yang tidak sesuai dengan pernyataan suami pasien.
V.
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Status Gizi
: Baik
Tekanan Darah
: 130/ 90
Frekuensi Nadi
: 80 x/ menit
Frekuensi Nafas
: 20 x/ menit
Suhu
: Afebris
Mata
THT
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal
: Negatif
:Negatif
Motorik
: Baik
Sensorik
: Baik
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
7780
Trombosit
201000
MCV
84
MCH
28
MCHC
34
VI.
Bilirubin total
0,52
SGOT
SGPT
24
Kolesterol total
Trigliserida
140
Kolesterol HDL
Kolesterol LDL
Ureum
Kreatinin
0,6
Asam Urat
6,5
Natrium
138
Kalium
Klorida
2,7
96
mengendalikan impuls dan daya nilai pasien baik. RTA pasien terganggu
dengan tilikan derajat I.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi dan pikiran
yang bermakna yang menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan
disability dalam kehidupan sosial pasien. Sehingga dapat disimpulkan
pasien mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pasien tidak pernah
menderita penyakit yang mengganggu fungsi otak dan juga tidak
ditemukan adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif. Pasien tidak pernah
mengalami trauma kepala, demam tinggi atau kejang sebelumnya. Hal ini
dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental
organik dan penggunaan zat psikoaktif.
Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami gejala
afektif (manik) dan skizofrenik yang sama menonjol dan secara bersamaan
ada dalam episode yang sama. Dari hal tersebut, kriteria diagnostik
menurut PPDGJ III pada ikhtisar penemuan bermakna pasien digolongkan
dalam F25.0 Skizoafektif Tipe Manik.
Aksis II
Ciri kepribadian dependen
Aksis III
Osteoartritis
Aksis IV
Pasien tidak tinggal lagi bersama keluarganya dan hingga saat ini
pasien dirawat oleh suster di panti.
Aksis V
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global
Assement Of Functioning (GAF) menurut PPDGJ III didapatkan GAF saat
Aksis II
Aksis III
: Osteoartritis (M15)
Aksis IV
DAFTAR MASALAH
A. Organobiologik
Adanya faktor genetik gangguan jiwa dalam keluarga pasien (tante
pasien).
B. Psikologis
Mood
: meninggi
Afek
: terbatas
Gangguan persepsi
: halusinasi auditorik
Proses pikir
: flight of ideas
Isi pikir
RTA
: terganggu
Tilikan
: derajat I
X.
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
PROGNOSIS
Ad Vitam
: ad bonam
Fungsi fungsi vital pasien masih baik.
Ad Sanationam
: dubia ad malam
Dikarenakan pasien tidak mendapatkan dukungan
yang cukup dari keluarganya. Suaminya menitipkan
pasien kepada suster di panti dan anak pasien sudah
lama tidak menjenguknya.
Ad Fungsionam
: dubia ad bonam
Pasien masih dapat berfungsi dengan baik dalam
keseharian walaupun dalam beberapa hal (mencuci
pakaian, mandi) membutuhkan bantuan dari orang
lain.
XII.
RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka
Risperidon
2x2 mg
Natrium divalproat
2x250 mg
Trihexilphenidil
2x2 mg
B. Psikoterapi
1. Kepada pasien :
Psikoterapi suportif : berempati dan memberikan perhatian pada
pasien, tidak menghakimi pasien, mensuport segala usaha adaptif
DISKUSI
Berdasarkan PPDGJ-III kriteria diagnosis untuk Skizoafektif Tipe
Manik adalah :
1. Kriteria ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik
yang tunggal maupun untuk gangguan yang berulang dengan
sebagian besar episode skizoafektif tipe manik.
2. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek
yang tak begitu menonjol dikombinasi dengan irritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak.
3. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih
baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana
ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-pedoman diagnostik (a) sampai
dengan (d)).
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas):
a) thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda ; atau thought
insertion or withdrawal = isi yang asing dan luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu
dari
luar
dirinya
(withdrawal);
dan
thought
di
atas
manusia
biasa
(misalnya
mampu
2x2 mg
4. Trihexilphenidil
2x2 mg
Trihexilphenidil termasuk ke dalam golongan obat antikolinergik
yang mempunyai efek sentral yaitu mengurangi aktivitas kolinergik
yang berlebihan di ganglia basalis dengan cara menghambat
pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Kadar puncak
trihexilphenidil tercapai setelah 1-2 jam. Obat antikolinergik
bermanfaat terhadap efek parkinsonisme dari obat.
LAMPIRAN
Discharge Planning
Tanggal masuk RS
Alasan masuk RS
: gelisah
: 8 Juli 2014
Nama perawat
: Romaida
Ya
Pekerjaan
Tidak
Keuangan
Ya
Ya, mengenai pentingnya
4
5
di atas?
Apakah pasien hidup/tinggal sendiri setelah
keluar dari rumah sakit?
Apakah pasien menggunakan peralatan medis
di rumah setelah keluar rumah sakit (kateter,
minum obat
Minum obat
Ya, keluarga
Tidak
Tidak
Tidak
walker, dll)?
Apakah memerlukan bantuan/perawatan
8
Tidak
Tidak
10
11
rumah sakit?
Apakah pasien memiliki nyeri kronis dan
kelelahan setelah keluar dari RS?
Apakah pasien dan keluarga memerlukan
edukasi kesehatan setelah keluar dari rumah
sakit (obat obatan, nyeri, diet, mencari
pertolongan, follow up)?
Apakah pasien dan keluarga memerlukan
12
Tidak
Ya, jadwal minum obat
dan jadwal kontrol ke
poliklinik
Tidak
Discharge planning:
1. Impulsivitas terkendali
Saat pulang impulsivitas pasien terkendali saat pulang dan bersikap
kooperatif
2. Insight meningkat (minimal derajat 4) : pasien memahami pentingnya
minum obat untuk mengatasi gejala gejala yang dialami
Saat pulang pasien memahami pentingnya minum obat tetapi insight pasien
derajat I karena pasien masih tidak menyadari bahwa dirinya sakit. Pasien
memahami pentingnya minum obat tetapi perlu tetap diingatkan untuk minum
obat.
Kelengkapan Status
No.
Berkas
Keterangan
1
2
3
4
5
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
f. Pengkajian nyeri
Ada
Ada
h. Pengkajian dekubitus
Ada
Ada
Ada
pasien/discharge planning
b. Asuhan ICU
Tidak ada
8
9
c. Asuhan gizi
Catatan perkembangan terintegrasi
Edukasi terintegrasi
Pemeriksaan diagnostik
Ada
Ada
Ada
10
a. Pemeriksaan laboratorium
Ada
11
12
13
14
15
16
17
18
19
b. Pemeriksaan radiologi
Lembar konsultasi
Rencana tindakan keperawatan
Lembar observasi pasien harian
Pemantauan pemberian cairan
Daftar pemberian terapi
Formulir surveilans (infeksi rumah sakit)
Penolakan dan persetujuan tindakan
Anestesi
Pembedahan
20
Alih rawat/pindah/meninggal
Tidak ada
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada (pemindahan
dari/antar ruangan)
21
22
Tidak ada
Ada
Ada
Tidak ada
a. Permohonan cuti
b. KDRT
c. Kekerasan seksual
d. Second opinion
23
e. Kekerasan fisik
Tidak ada
f. DNR
g. Persetujuan, pembatalan dan hak peneliti
penelitian
h. Permintaan pelayanan kerohanian
24
25
i. Penundaan pelayanan
Formulir rencana kunjungan
Formulir rujukan pasien
Tidak ada
Tidak ada