II-2
II-3
II-4
3. Stang bor
Stang bor merupakan pipa yang terbuat dari baja, dimana bagian pipa ujung
ujungnya terdapat ulir, dimana fungsinya sebagai penghubung antara dua buah
stang bor. Dalam kegiatan pemboran, stang bor berfungsi sebagai:
1. Menstranmisikan putaran, tekanan, dan tumbuka yang dihasilkan oleh mesin
bor menuju mata bor.
2. Jalan keluar masuknya fluida bor, panjang stang bor yang umum digunakan
dalam operasi pemboran adalah 10 ft (3m) dan 30 ft (9m), tetapi hal ini bisa
berubah tergantung dengan tujuan dan efisiensi pemboran. Kriteria yang harus
diperhatikan dalam pemilihan ukuran meliputi tujuan pemboran, kedalaman
pemboran, kekerasan batuan, metode sirkulasi fluida, diameter lubang bor.
Adapun rangkaian stang bor yang digunakan dalam operasi pemboran tergantung
dari mekanisme pemboran yang diterapkan:
a. Rangkaian stang bor pada mesin bor putar. Rangkaian stang bor pada pemboran
putar hamper semuanya sama seperti pada penyambungan pipa air. Stang bor
yang dipakai pada pemboran mempuyai banyak ukuran, hal ini berkaitan dengan
diameter luar, diameter dalam , jenis ulir dan sebagainya. Setiap pabrik biasanya
memiliki klasifikasi yang berbeda.
b. Rangkaian stang bor pada mesin bor tumbuk. Rangkaian stang bor pada mesin
bor tumbuk terdiri dari:
Mata bor pahat.
Drill stem, sebagai pemberat dan pelurus lubang.
II-5
Drilling jars, sepasang batang baja yang bertaut yang dimasukkan untuk
melepaskan bit jika tejepit dengan sentakan ke atas.
Swivel socket, adalah penghubung antara sling dan alat bor , diperlukan untuk
meneruskan putaran kabel ke alat bor, di perlukan untuk meneruskan putaran
kabel ke alat bor agar pahat dapat menumbuk ke segala sisi sehingga lubang
bor lurus.
c. Adapun stang bor yang digunakan dalam pemboran air tanah tersebut adalah
Panjang stang bor yang digunakan adalah 30 ft atau yang berukuran 9 m.
4. Pipa casing
Didalam operasi pemboran pipa casing berfungsi untuk menjaga lubang bor dari
colaps (keruntuhan) dan peralatan pemboran lain dari gangguan gangguan. Ada
dua tipe untuk menghubungkan pipa casing, yaitu:
a. Tipe Flash Joint, dimana penghubungan antara pipa satu dengan pipa lainya
dilakukan secara langsung.
b. Tipe Flash Coupled, dimana penghubungan antara pipa menggunakan sebuah
coupling.
II-6
Casing Cutter, Digunakan pada saat apabila didalam lubang casing terjadi
masalah, fungsinya untuk memotong casing pada titik yang diinginkan,
Casing Band, Alat ini digunakan untuk menjepit pipa casing selama operasi
pengangkatan dan penurunan.
5. Mata bor
Mata bor merupakan salah satu komponen dalam pemboran yang digunakan
khususnya sebagai alat pembuat lubang (hole making tool). Gaya dorong dapat
dihasilkan melalui tumbukan yang dilakukan pada pemboran tumbuk,pemuatan
bit, tekanan dibawah permukaan. Gaya putar dapat dihasilakan pada mekanisme
pemboran putar dengan bantuan mesin putar mekanik yang dapat memutar bit
(setelah ditransmisikan oleh stang bor) dan dengan bantuan gaya dorong statik
mengabrasi batuan yang ditembus. Gaya dorong yang bersifat static yang secara
tidak langsung turut menunjang gaya- gaya tersebut diatas misalnya berat dari
stang bor dan berat rig.
Faktor- faktor yang harus diperhatiakan dalam pemilihan bit yaitu:
1. Ukuran dan bentuk mata bor
2. Ukuran gigi mata bor
3. Berat mata bor
4. Kekerasan matriks.
Adapun beberapa jenis mata bor diantaranya :
a. Mata bor rotasi
Roller bits
II-7
Cross bit
Button bit
Chisel bit
Tipe kelly
Tipe auger
Impregnated bits
6. Peralatan pelengkap.
Beberapa peralatan pelengkap yang sering dipakai dalam kegiatan pemboran
diantaranya meliputi:
a. Water swivel,
Alat ini digunakan untuk melewatkan fluida seperti air, lumpur, dari pompa
menuju ke dalam stang bor.
b. Hoisting water swivel
Alat ini didesain untuk melewatkan air ke dalam batang bor yang sedang berputar
selama proses pengangkatan dan penurunan.
c. Hoisting plug
Alat ini dihhubungkan pada rope socket dandigunakan ketika proses
pengangkatan dan penurunan stang bor.
d. Hoisting pope socket
Bagian atas alat ini dihubungkan dengan hoisting wire rope yang dilas
menggunakan babbit metal, bagian bawahnya dihubungkan dengan hoisting plug.
e. Pipe wrench
Alat ini digunkan untuk mengunci dan melepaskan pipa, stang bor, dan lain lain.
f. Snatch block
II-8
Alat ini diletakkan di puncak menara pemboran dan digunakan untuk mengangkat
dan menurunkan stang bor core barrel dan mata bor. Pada kenyataannya, beban
yang diangkat atau diturunkan itu terlalu berat, oleh karena itu digunakan crown
block atau traveling block untuk membantu proses pengangkatan dan penurunan.
g. Travelling block
Alat ini digunakan bersama dua/tiga buah kabel untuk mengangkat atau
menurunkan peralatan pemboran.
h. Come along
Alat ini digunakan untuk menurunkan stang bor dan digukan pada pemboran
dangkal
i. Rod coupling tap
Alat ini digukan untuk mengeluarkan batang bor yang rusak dan dibiarkan
tertinggal dalam lubang bor.
j. Rod band
Alat ini digukan untuk menjepit batang bor yang tertinggal di lubang bor.
k. Knocking block
Alat ini digunakan untuk menerima pengaruh pada saat hammering untuk
melindungi peralatan bor.
l. Drive hammer with chain
Alat ini digunakan untuk hammering ketika peralatan bor mengalami kemacetan.
m. Menara
Terdapat dua menara yang biasa digunkan dalam pemboran diantaranya adalah
derrick
n. Permale wrench
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa yang kecil, seperti
kabel core barrael tanpa merusak tabung.
o. Rod holder
Alat ini digunakan untuk menjepit stang bor pada saat pengangkatan atau
penurunan.
p. Super strong
Alat ini digunakan untuk mengunci dan melepaskan pipa pipa dengan ukuran
besar dengan diameter berukuran di atas 100 mm.
II-9
II-10
Cara kerja dari jenis mesin bor ini adalah mengombinasikan tekanan hidrolik,
stang bor dan putaran mata bor di atas formasi batuan. Formasi batuan yang
tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui rongga anulus atau
melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida bor yang
digunakan.
2.5.1.1. Pemboran Eksplorasi Bijih (ore) dan Batubara
Pemboran Eksplorasi adalah tahap yang paling penting dalam pencarian bijih
(ore) dan batubara. Tujuan dari kegiatan pemboran ini ada bermacam-macam,
pemboran tidak saja dilakukan dalam industri pertambangan tetapi juga untuk
bidang-bidang lain. Pemboran juga yang di lakukan untuk membuktikan ada
tidaknya hidrokarbon, untuk mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak
mungkin dan mendapatkan data-data bawah permukaan sebanyak mungkin.
Langkah-langkah nya dapat dilihat sebagai berikut :
Pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan lithologi dan
tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa
cutting, logging, dan testing.
Persiapan pemboran : pembuatan jalan, jembatan, pemilihan menara bor dan
peralatan yang sesuai, pemasangan alat pembantu jaringan telekomunikasi, air,
listrik, dsb, perhitungan perkiraan biaya pemboran.
Pemboran eksplorasi sekaligus mengumpulkan data-data formasi melalui
coring dan pemeriksaan cutting.
2.5.1.2. Pemboran Air Tanah.
Persiapan pengeboran, dalam tahap ini terdiri atas:
a. Pembuatan bak pengendap, bak penampung, serta saluran sirkulasinya yang
perlu diperhatikan adalah volume dan sirkulasi fluida yang terlalu cepat.
b. Pemasangan balok landasan mesin, papan untuk saluran sirkulasi dan lantai
dasar mesin.
c. Pengesetan mesin dan pompa.
d. Pendirian menara.
e. Persiapan lainnya seperti lumpur bor Pengeboran dengan kedalaman dan
diameter tertentu.
II-11
Untuk pengeboran air perlu beberapa tahapan diantaranya adalah pengeboran awal
(pilot hole), pengujian geofisika well logging, pembesaran lubang (reaming),
konstruksi sumur, pembersihan sumur (development) dan pengujian (pumping
test). Tujuannya dalam hal mendapatkan kemudahan peletakan pipa dan saringan
(konstruksi), peletakan pipa pengantar saat pengisian gravel dan grouting cement,
peletakan pipa piezometer (kalau ada) dan peletakan pipa pelindung sementara.
2.5.2. Bor Mekanik
Komponen utama dari sistem pemboran mekanik adalah : sumber energi mekanik,
batang bor penerus (transmitter) energi tersebut, mata bor sebagai aplikator energi
terhadap batuan, dan peniupan udara (flushing) sebagai pembersih dari serbuk
pemboran (cuttings) dan memindahkannya keluar lubang bor. Berdasarkan
sumber energi mekaniknya, sistem pemboran mekanik terbagi menjadi 3 ( tiga )
yaitu rotari, perkusif, dan rotari-perkusif.
2.5.2.1. Sistem Pemboran Putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang
paling sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor
hanya mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika
pemboran dilakukan pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang
bor dapat ditambah dengan stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh
gerusan mata bor akan terangkat ke permukaan karena dorongan fluida. Contoh
yang populer dari jenis ini adalah meja putar dan elektro motor. Pada jenis meja
putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin penggerak dirubah menjadi
putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada bagian bawahnya
terdapat alur alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro motor, energi
mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari
generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor.
Komponen komponen utama dari mesin bor putar adalah:
Swivel
Kelly bar
Stabilizer
Mata bor
II-12
Stang bor
Stang pemberat
2.5.2.2. Sistem Pemboran Tumbuk
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang
diopersikan dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara
berulang- berulang ke dalam lubang bor. Mata bor akan memecahkan batuan
terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan melepaskan butiran butiran pada
lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan campuran lumpur dan
fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak dijumpai air,
perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan (slurry).Pertambahan
volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah terentu akan
mengurangi daya tumbuk bor. Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat
menjadi sangat lambat, slurry diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba
(bailer) atau sand pump.
Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk
yang merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drillstemnya. Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika
dibandingkan denngan mesin bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihannya:
Ekonomis, Harga lebih murah sehingga depresiasi lebih kecil
Menghasilkaaan contoh pemboraan yang lebih baik
Tanpa sistem sirkulasi.
Lebih mempermudah pengenalan lokasi akifer
Kemungkinan kontaminasi karena pemboran relative lebih kecil
Kekurangannya:
Kecepatan laju pemboran rendah
Sering terjadi sling putus
Tidak bisa mendapatkan core
Tidak memiliki saran pengontrol kestabilan lubang bor
Terbatasnyaa personil yang berpengalaman
Pada formasi yang mengalami swelling clay akan menghadapi banyak hambatan.
II-13
II-14
Sumber:
Internet dan Hasil Pemikiran Sendiri :D
II-15