Proses ini memiliki kelebihan, yaitu alat yang digunakan sederhana karena merupakan
reaksi cair-cair, produk yang dihasilkan memiliki konversi yang cukup tinggi, yaitu 90 %, produk
sudah berupa padatan sehingga tidak perlu ada proses kristalisasi, dan dihasilkan produk
samping berupa asam asetat yang dapat digunakan lagi atau dijual. Meski demikian, proses ini
juga memiliki kekurangan antara lain, bahan baku yang digunakan, yaitu asam asetat anhidrat
dan anilin, harus diimpor dari luar negeri karena belum ada pabrik yang memproduksi bahanbahan tersebut di Indonesia. Selain itu juga dibutuhkan bahan tambahan yaitu benzena karena
reaksi harus dilakukan dalam larutan benzena sebagai pelarut, sedangkan harga.
Asam asetat + Anilin
Kelebihan dari proses ini antara lain reaksi terjadi dalam fase cair sehingga alat yang
digunakan sederhana, proses ini merupakan proses terbaru yang digunakan oleh pabrik-pabrik
yang memproduksi asetanilid, reaksi tidak membutuhkan katalisator sehingga tidak perlu ada
biaya pembelian katalisator, dan produk yang dihasilkan memiliki konversi yang cukup tinggi
yaitu 95 %. Kekurangan dari proses ini antara lain, hasil akhir masih bercampur dengan air,
sehingga harus dilanjutkan dengan proses pemisahan, apabila diinginkan produk akhir berupa
padatan harus melalui proses kristalisasi, dan salah satu bahan baku yang digunakan, yaitu anilin,
harus diimpor dari luar negeri.
Ketena + Anilin
Kelebihan dari proses ini adalah produk yang dihasilkan memiliki konversi tinggi yaitu
90 %. Proses ini memiliki kekurangan antara lain proses direaksikan pada suhu tinggi, sehingga
alat yang digunakan tidak sederhana dan perawatannya mahal, produk yang dihasilkan dalam
fase gas sehingga membutuhkan proses lebih lanjut untuk siap didistribusikan, biaya tangki
penyimpanannya mahal, serta bahan baku belum tersedia di Indonesia sehingga harus diimpor
dari luar negeri.
Pemilihan Proses
Berdasarkan ketiga proses pembuatan asetanilid yang telah diuraikan di atas dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, maka dipilih proses pembuatan asetanilid
dari asam asetat dan anilin. Hal ini dikarenakan konversi produk yang dihasilkan dari proses
tersebut paling tinggi dibandingkan dengan proses yang lain, proses tersebut merupakan proses
terbaru yang digunakan oleh pabrik-pabrik yang memproduksi asetanilid, dan reaksinya tidak
membutuhkan katalisator sehingga tidak perlu ada biaya pembelian katalisator.