Toksikologi Lingkungann
Toksikologi Lingkungann
Kata racun toxic adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
akar kata tox, dimana dalam bahasa Yunani berarti panah. Kata racun
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan
mengambarkan berbagai bahan zat kimia yang dengan jelas
berbahaya bagi badan.
Secara sederhana dan ringkas, toksikologi dapat didefinisikan
sebagai kajian tentang hakikat dan mekanisme efek berbahaya (efek
toksik) berbagai bahan kimia terhadap makhluk hidup dan sistem
biologik lainnya. Ia dapat juga membahas penilaian kuantitatif tentang
berat dan kekerapan efek tersebut sehubungan dengan terpejannya
(exposed) makhluk tadi.
Apabila zat kimia dikatakan berracun (toksik), maka kebanyakan
diartikan sebagai zat yang berpotensial memberikan efek berbahaya
terhadap mekanisme biologi tertentu pada suatu organisme. Sifat
toksik dari suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun di
reseptor tempat kerja, sifat zat tersebut, kondisi bioorganisme atau
sistem bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek
yang ditimbulkan. Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau
toksisitas, maka perlu untuk mengidentifikasi mekanisme biologi di
mana efek berbahaya itu timbul. Sedangkan toksisitas merupakan sifat
relatif dari suatu zat kimia, dalam kemampuannya menimbulkan efek
berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada suatu
organisme.
Toksisitas merupakan istilah relatif yang biasa dipergunakan
dalam memperbandingkan satu zat kimia dengan lainnya, bahwa satu
zat kimia lebih toksik daripada zat kimia lain. Perbandingan sangat
kurang informatif, kecuali jika pernyataan tersebut melibatkan
informasi tentang mekanisme biologi yang sedang dipermasalahkan
dan juga dalam kondisi bagaimana zat kimia tersebut berbahaya. Oleh
sebab itu, pendekatan toksikologi seharusnya dari sudut telaah
tentang berbagai efek zat kimia atas berbagai sistem biologi, dengan
penekanan pada mekanisme efek berbahaya zat kimia itu dan
berbagai kondisi di mana efek berbahaya itu terjadi.
Pada umumnya efek berbahaya / efek farmakologik timbul
apabila terjadi interaksi antara zat kimia (tokson atau zat aktif biologis)
dengan reseptor. Terdapat dua aspek yang harus diperhatikan dalam
mempelajari interakasi antara zat kimia dengan organisme hidup, yaitu
kerja farmakon pada suatu organisme (aspek farmakodinamik /
toksodinamik) dan pengaruh organisme terhadap zat aktif (aspek
C. Toksikologi Industri
a. Konsep toksikologi industri
Toksikologi industri didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajaribahan beracun yang ada di industri/tempat kerja serta
mengetahui upaya pencegahan sehingga didapat lingkungan kerja yang
aman. Bahan beracun yang dimaksud dan terdapat di tempat
kerja/industri umumnya berupa zat kimia yang digunakan selama
proses produksi maupun pemeliharaan. Pengertian lain dari
toksikologi industri yakni salah satu cabang ilmu toksikologi yang
menaruh perhatian pada pengaruh pemajanan bahan-bahan yang
dipakai dari sejak awal sebagai bahan baku, proses produksi, hasil
produksi beserta penanganannya terhadap tenaga kerja yang
bekerja di unit produksi tersebut.
b. Bahan-bahan Kimia dan Beracun serta Pengaruhnya
Suatu bahan kimia akan menjadi toksik bila bahan tersebut
mencapai jaringan target dan terakumulai dalam konsentrasi
tertentu. Bahan kimia memiliki tingkat bahaya terhadap kesehatan
yang terasa dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Derajat
bahan kimia tergantung pada:
Sifat fisika
Toksisitas
Klasifikasi toksisitas terbagi menjadi berikut :
1. Gas : tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu dan
tekanan normal, tidak berbau pada konsentrasi rendah dan
dapat berubah menjadi cair atau padat denganadanya
perubahan suhu dan tekanan.
2. Uap : bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa
berwujud cair.
3. Debu : partikel zat padat yang terjadi oleh karena kekuatan
alami.
4. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi akibat
kondensasi bentuk uap.
5. Fume : partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi
bentuk gas, biasanyasetelah penguapan benda padat yang
dipijarkan.
6. Asap : partikel zat karbon yang berukuran kurang dari 0,5
mikron sebagai akibatpembakaran tidak sempurna bahan yang
mengandung karbon.
7. Awan : partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas.
Ukuran partikelnya antara0,1 1 mikron.
Bagaimana penggunaan bahan kimia tersebut
Lingkungannya
c. Tipe Bahan Kimia dan Bahan Beracun