Oleh
Rand Sausan Muthia Sari
Wiranto Prabandanu
(03021181320023)
(03021181320025)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2015
pelaksanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
Hal yang dilakukan adalah dengan membuat aturan-aturan dan penggunaan alat-alat
perlindungan diri (APD), agar terhindar dari kecelakaan yang sering terjadi pada saat kerja.
1. Menyediakan pelatihan para pekerja tambang.
2. Pelatihan harus mencakup sejumlah topik yang dibutuhkan
3. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menyediakan klinik perawatan kesehatan dan
P3K yang lengkap di dekat kantor tambang
4. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menyediakan kendaraan khusus atau ambulans
untuk keadaan darurat
5. Petugas P3K harus selalu siap setiap saat. Petugas pengganti yang sama
kemampuannya harus siap bertugas bila diperlukan
6. Stasiun P3K harus dipimpin oleh seorang perawat, ahli kesehatan, atau sekurangkurangnya memiliki sertifikasi P3K
7. Untuk pekerjaan khusus, atas dasar pertimbangan kesehatan, karyawan untuk
mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya sebelum meninggalkan tempat kerja.
Fasilitas disini harus memiliki ruang ganti dan ruang mandi serta selalu dijaga
kebersihannya
8. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menjamin agar tersedia suplai air bersih untuk
minum dan mencuci, dan air limbah dibuang dengan benar sesuai peraturan
9. Toilet yang sesuai dengan ketentuan kesehatan tersedia di lokasi tambang.
Untuk mencegah timbulnya bahaya terhadap manusia, property, proses kerja, dan
lingkungan, sebagai akibat dari sutau kecelakaan. Setiap karyawan harus bertanggung jawab
atas keselamatnnya sendiri dan mampu mengenali potensi bahaya, serta tidak bekerja di
tempat yang kondisinya tidak aman (substandard) atau di daerah yang menurut peraturan
termasuk daerah dengan kondisi tidak aman.
Tindakan dan kondisi substandard pada umumnya, penyebab dasar timbulnya
kecelakaan, sering teridentifikasi pada beberapa hal tersebut :
TINDAKAN
Mengoperasikan peralatan
Peralatan yang tidak diamankan
Mengemudi dengan kecepatan tinggi
Pemindahan alat keselamatan kerja /
lingkungan
Loading (pemuatan)
Penempatan
Posisi untuk tugas
Pemakaian APD
Tidak mengikuti prosedur dengan benar
Alat yang diservis masih dioperasikan
KONDISI
Pengaman / pagar tidak memadai
APD tidak memadai
Perkakas, peralatan, material rusak
Area yang padat / terbatas
Sistem alarm peringatan / pemonitoran
Sistem pemadaman api dan ledakan
Kebersihan dan kerapihan tempat kerja
Kondisi lingkungan seperti debu, asap, gas,
uap, dll
Bunyi bising
Senda
gurau
yang
berlebihan
membahayakan
Di bawah pengaruh obat terlarang
dan
Radiasi
Temperatur tinggi / wilayah
Ventilasi
Operasi bersamaan waktunya
Bahan kimia yang tidak kompatibel
Sarung tangan harus dikenakan di tempat kerja yang berpotensi mencederai tangan
apabila tanpa sarung tangan. Setiap departemen, bersama dengan departemen Safety
dan pencegahan kerugian akan menetapkan persyaratan khusus
g) Sabuk pengaman
Seorang karyawan yang ingin bekerja di tempat yang tinggi, maka mereka diwajibkan
mengenakan sabuk pengaman. Salah satu syarat memakai sabuk pengaman adalah
harus pas dan nyaman, tanpa ada tali yang kendur. Mereka juga diwajibkan untuk
memeriksa pengaman tersebut secara berkala
h) Pelindung tubuh
Pakaian khusus pelindung pribadi harus dikenakan di tempat yang berpotensi
menimbulkan bahaya yang mencederai tubuh, namun tidak terbatas pada bahan kimia,
cairan logam pada pengelasan, bahan korosif dan panas tinggi. Departemen K3 dan
pencegahan kerugian akan menetapkan persyaratan pakaian pelindung khusus
i) Pelampung
Alat pelampung pribadi yang diizinkan harus dikenakan bila bekerja di perairan yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan tenggelam
j) Tempat sampah
Tempat sampahnya dibedakan sesuai jenisnya, berwarna biru untuk sampah anorganik
(kering), kuning untuk sampah organic (basah) dan merah untuk sampah B3.
Sedangkan untuk punting rokok juga tersedia tempat khusus untuk membuangnya
guna menghindari terjadinya kebakaran
k) Rambu-rambu jalan
Pada tiap-tiap persimpangan jalan dan belokan dipasang rambu-rambu, sehingga
mengurangi resiko kecelakaan
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Pihak perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan dan dibutuhkan rasa
saling pengertian antara pengusaha dan karyawan. Sehingga diharapkan karyawan bias
bekerja dengan tenang dan mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan dna
mempunyai kemauan untuk terus maju. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh perusahaan
untuk mensejahterakan karyawan adalah sebagai berikut :
a. Adanya jaminan kecelakaan kerja
Perusahaan mempertanggungjawabkan pekerja kepada PT. Jamsostek dengan
mengikuti program jaminan kecelakaan kerja. Iuran pembayarannya ditanggung
sepenuhnya oleh perusahaan. Di dalamnya meliputi jaminan kecelakaan kerja,
jaminan kematian, biaya pengobatan, bantuan biaya pemakaman, dan jaminan hari
tua.
b. Rekreasi dan ramah tamah
Setiap tahun diadakan rekreasi bersama ke tempat wisata. Pelaksanaannya bergiliran
dan telah diatur. Dengan menggunakan bus yang telah disediakan oleh perusahan.
c. Transportasi
Bagi karyawan telah disediakan bus antar jemput. Hal ini tentu dangat meringankan
beban bagi karyawan
d. Ruang makan
Makan-makan di kantin, menunya bervariasi dan cukup gizi. Hal ini sangat
meringankan beban bagi karyawan, khususnya yang tinggal di Townsite.
(1994). Lapisan ini diasumsikan oleh PT NMR akan berfungsi sebagai pelindung
tailing agar tidak menyebar ke permukaan.
3. Pengambilan sampel berupa sedimen di lokasi mulut pipa tailing Teluk Buyat
menyimpulkan bahwa konsentrasi Arsen dan Merkuri pada total sedimen laut sekitar
lokasi pipa pembuangan tailing pada kisaran 2,3-666 ppm, lebih tinggi dengan hasil
analisis kondisi awal (AMDAL, November 1993). Hal ini juga didukung oleh Asean
Marine Water Quality Criteria (2004), yang menyatakan bahwa sedimen tercemar itu
pada kisaran antara 50-300 ppm.
4. Indeks menunjukkan dampak kontaminasi logam berat secara terus-menerus yang
dialami orgasme laut. Dari indeks diversitas untuk plankton (indeks Simpson) di
Teluk Buyat yang rendah diketahui terdapat gangguan (perturbasi). Indeks diversitas
pada benthos (hewan dasar laut di antaranya jenis kepiting dan udang) di Teluk Buyat
sangat rendah dan dikategorikan mengalami pencemarn berat menurut indeks.
5. Hasil analisis air sumur dusun Buyat menunjukkan tingginya kadar Arsen dengan
kisaran 0,0263 mg/L baku mutu 0,01 mg/L, 2,1267 mg/L, dua puluh kali lebih tinggi
dari baku mutu 0,1 mg/L. Sedangkan berdasarkan data AMDAL November, 1993
(sebagai Rona Awal Lingkungan) menunjukkan sumur-sumur penduduk di desa
Buyat tidak ditemukan adanya Arsen (tidak terdeteksi).
6. Air pasokan di Dusun Buyat Pante sejak Januari 2004 dinyatakan mengandung
Mangan melampaui baku mutu PERMENKES.
7. Organisasi kesehatan MER-C didampingi yayasan Suara Nurani dan kelompok
kesehatan masyarakat, pada bulan Februari 2005 melakukan pemeriksaan kesehatan
warga dusun Buyat dan menemukan berbagai jenis penyakit, diantaranya : tumor (58
kasus), kelainan kulit (72 kasus), kelainan neurologi (96 kasus), infeksi saluran
pernafasan (44 kasus), pencernaan (13 kasus), infeksi saluran kencing (8 kasus),
pendarahan (4 kasus). Total pasen 139 orang dengan jumlah total kasus 295 kasus,
dimana setiap pasien, bias memiliki lebih dari satu kasus, misalkan tumor dan
masalah pencernaan dan pendarahan secara bersamaan. Ini bertambah kali lipat
jumlah pasien dan kasus pada bulan Juli 2005, dimana penyakit yang tertinggi adalah
kelainan neurologi (135 kasus) dan kelainan kulit (115 kasus).
Selain masalah kesehatan yang terjadi, masalah ekosistem yang berada di Teluk Buyat
juga jelas-jelas mengalami gangguan mulai beroperasinya penambangan emas PT. NMR. Ini
dibuktikan dengan matinya puluhan sampai ratusan ekor ikan berbagai jenis sepanjang tahun
1996-1997 terjadi 13 kasus, diantaranya (4 kasus besar) :
1. 29 Juli 1996, puluhan ekor jenis ikan ; kerapu, tato, kuli paser dan nener mati
2. 16 Agustus 1996, puluhan ekor jenis burung ; kakatua dan kuli paser mati
3. 3 Juli 1997, jutaan ekor hewan laut dengan jenis berbeda ; uhi, bobara, wora,
talahuro, tikus-tikus, bte, bekokong.
4. 9 Agustus 1997, tercium bau yang menusuk hidung dari laut. Jenis ikan mati : uhi,
bobara, wora, talahuro, tikus-tikus, bte, bekokong dan nener.