140 x/menit
7. Pernafasan pada menit menit pertama 140 x/menit
8. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi
vernik caseosa
9. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk lakilaki testis sudah menurun
12. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
13. Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
14. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum hitam kecoklatan.
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar
untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim
hepar belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin
Disfosfat Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat
Dehidrogerase) yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga
6.
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
7.
Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran Brown Fat (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak
energi daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi
aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih
dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu
perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru
dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan
8.
tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan
pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar
tiroid sudah terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak
glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah
10.
ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan
pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan
menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup
diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap
cahaya.
11.
Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat
pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi
dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar
maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang
Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir
tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris,
terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah
14.
D. Pathway
PROSES PERSALINAN NORMAL
Kepala bayi melewati Perubahan suhu
Pemotongan tali
Adaptasi psikologis
Jalan lahir
tubuh dari suhu intra
pusat
ibu
Banyak cairan
(35-37oC)
adanya luka terbuka
perubahan peran
Amnion di jalan lahir
Suhu ruangan
kontaminasi pd luka
Cemas
Koordinasi reflek
Akumulasi cairan
Perubahan drastic
Pressure the ejection
amnion pada jalan
suhu tubuh
of breast feeding
napas
proses adaptasi
ineffective breast feeding
Bersihan jalan
yang
petugas keperawatan.
1.
meliputi :
a. Kemampuan menghisap lemah atau kuat
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemeraqhan atau biru
2.
Sebelum
penolong
persalinan
Gangguan pernafasan
Hipotermia
Infeksi
d.
lahir
F. Data Fokus Pengkajian
1. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2. Pernapasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat
digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari
frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh
tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140
kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100
kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi
baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari
hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering
menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis
dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
3. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5 0C-370C. Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan.
Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama
di daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
5. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau
tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung
kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6. Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.
8
7. Refleks
a. Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
b. Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberi reaksi.
c. Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang
atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d. Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
e. Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
8. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat
badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
9. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
10. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala frontooccipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm.
Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang
badan normal 48-50 cm.
11. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan
rugae, fimosis biasa terjadi.
G. Diagnosa keperawatan yang sering muncul
1. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan refleks hisap tidak adekuat.
2. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
3. Resiko
tinggi
terjadi
infeksi
berhubungan
dengan
trauma
jaringan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
perubahan nutrisi
tidak
terjadi
dengan
kriteria
hasil:
Penurunan
BB
tidak lebih dari
10% BB lahir.
Intake dan output
makanan
seimbang.
Tidak ada tandatanda
hipoglikemi.
cairan
Lakukan
pemberian
makan oral awal dengan
Pantau
kondisi putting
warna,
10
konsentrasi,
frekuensi berkemih
dan
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x24 jam
perubahan
suhu
tubuh tidak terjadi
dengan
kriteria
hasil:
Suhu tubuh normal
36-370 C.
Bebas dari tandatanda
strees,
dingin, tidak ada
tremor, sianosis
dan pucat.
Pertahanka
n suhu lingkungan dalam
zona termoneural yang
ditetapkan
dengan
mempertimbangkan berat
badan neonatus, usia
gestasi
Kaji
frekuensi
pernapasan
perhatikan
takipnea
(frekuensi> 60/mnt)
Tunda
mandi pertama sampai
suhu 36,50 C
Pantau
aksila bayi kulit, suhu
timpatik dan lingkungan
sedikitnya setiap 30-60
mnt
11
Mandikan
bayi dengan cepat untuk
menjaga agar bayi tidak
kedinginan
Perhatikan
tanda-tanda
dehidrasi
(turgor
kulit
buruk,
pelambatan
berkemih,
membrane mukosa kering
)
Lakukan
pemberian makn oral dini
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24 jam
infeksi pada tali
pusat tidak terjadi
dengan
kriteria
hasil:
Bebas dari tandatanda infeksi.
TTV normal : S:
36-370C, N:70100x/menit, RR:
40-60x/menit
Tali
pusat
mongering
4
Setelah dilakukan
tindakan perawatan
Observasi tanda-tanda
infeksi
Pertahankan
teknik
septic dan aseptic.
Lakukan perawatan tali
pusat setiap hari setelah
mandi satu kali perhari.
Observasi tali pusat dan
area sekitar kulit dari
tanda-tanda infeksi.
kemingkinan
kehilangan
panas
melalui evaporasi dan
konveksi
dan
membantu
menghemat energi
Hilangnya panas terjadi
melalui vasodilatasi
perifer dan melalui
augmentasi
pendinginan dengan
evaporasi
dan
penigkatan kehilangan
air kast mata
Untuk peningkatan 10 C
(1,8 F) suhu tubuh,
metabolisme
dan
kebutuhan
cairan
meningkat kira-kira
10%.
Kegagalan
menggantikan
kehilangan
cairan
selanjutnya
memperberat
status
dehidrasi
Mengetahui adanya
indikasi infeksi
Melindungi bayi dari
resiko
infeksi
nosokomial
Potensial
entri
organisme kedalam
tubuh
Deteksi dini terhadap
penyebaran infeksi
keefektifan
12
terapeutik
Mengidentifikasi
keseimbangan antara
Berikan infuse sesuai
perkiraan pemasukan
program
dan kebutuhan cairan
dukungan
Kaji tanda-tanda dehidrasi, Ketentuan
cairan
didasarkan
pada
membran mukosa, ubunperkiraan kebutuhan
ubun, turgor kulit, mata
bayi.
Monitor
temperatur
setiap 2 jam
Deteksi dini terhadap
keadaan
kekuranga
cairan tubuh
13
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Salemba Medika
Jakarta:
Karyuni, dkk. 2008. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan
untuk Dokter, Perawat & Bidan. Jakarta: ECG
M. Kes, Sodikin. 2009. Buku Saku Perawatan Tali Pusat. Jakarta: EGC
Rahayu, Sri Dedeh. 2009. Asuhan Keperawatan Anak dan neonatus.
Salemba Medika
Jakarta:
Uliyah dan aziz. 2009. Keterampilan Dasar Praktik klinik. Jakarta: EGC
Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Byi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RI
14