ventrikel kiri
Agar dapat mencukupi kebutuhan aliran darah perifer, tekanan pengisian
ventrikel kiri ditingkatkan sehingga cardiac output juga meningkat (sesuai
Diagnosa banding3
Sesak napas karena edema paru sering dapat langsung didiagnosa, namun kadang
kala juga didiagnosa sebagai penyakit paru, terutama jika gejala yang timbul tidak
terlalu berat Membedakan edema paru dengan gagal napas akut, edema
kardiogenik dan nonkardiogenik adalah berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan sederhana seperti EKG, troponin, B-type natriuretic peptide,
rontgen dada, dan echocardiogram.
Emboli paru dapat juga timbul dengan sesak napas yang berat dan gagal sirkulasi.
Hemoptisis yang timbul cenderung tidak berbuih dan kemerahan. Ronki khas
yang timbul pada edema paru tidak ada.
Eksaserbasi penyakit paru kronis kadang sering disalah artikan sebagai edema
paru, sehingga sering kita lihat pasien diterapi untuk kedua kondisi tersebut secara
bersamaan. Namun pasien dengan penyakit paru cenderung tidak terlalu
dipengaruhi oleh posisi serta wheezing dan produksi sputumnya permanen.
Edema paru non-kardiak dapat terjadi karena perubahan ketinggian dan transfusi.
Gambaran klinis dan Pemeriksaan Fisik
Kesulitan bernapas pada kasus gagal jantung akut sangatlah berat sehingga
tampak seolah-olah pasien akan mati. Pasien terengah-engah, mendesah dan
hanya dapat mengucapkan satu atau dua kata. Pasien harus duduk tegak lurus dan
tidak akan tahan jika harus berbaring telentang. Pasien dapat terbatuk dan
mengeluarkan sputum berbuih kemerahan, bahkan sesekali batuk darah. Pasien
tampak pucat dan berkeringat, serta perfusi perifer yang buruk karena aktivasi
sistem saraf simpatis. Frekuensi napas pasien dapat berkisar 30-40 x permenit dan
lebih tinggi lagi pada anak-anak. Frekuensi nadi sangat cepat (>100x permenit).
TD sistol maupun diastol dapat meningkat, namun jangan disalahartikan sebagai
hipertensi. Suhu tubuh dapat meningkat karena infeksi, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan di rektum. Kulit kering dan pucat bahkan sianosis. Terdapat napas
cuping hidung dan penggunaan otot bantu napas.
Nilai ABCDE
Berikan oksigen dan dudukkan pasien dalam posisi tegak serta ukur
saturasi O2 dengan pulse oksimeter. Oksigen 40-50% diberikan sampai 8
L/menit untuk mempertahankan PO2. Saturasi O2 harus dipertahankan
diatas 95%. Intubasi endotrakeal diindikasikan bila pasien terlalu lelah
frekuensi napas.
Siapkan transfer ke area intensif
Nilai keseimbangan cairan, urin diharapkan >30 ml/jam
Nilai analisa gas darah yang dapat memberikan informasi bernilai
edema
karena
overload
sehingga
dapat
melegakan