I.
PENDAHULUAN
Komputer merupakan salah satu alat elektronika
yang sangat penting pada abad 21 ini. Multifungsi yang
dimiliki komputer sebagai hiburan, pengolah data, dan
media informasi, menjadikan komputer alat elektronika
yang wajib untuk dimiliki. Dalam komputer itu sendiri,
terdapat beberapa piranti elektronika yang umum dikenal,
yaitu induktor dan kapasitor. Oleh karena itu,
dilakukanlah percobaan rangkaian kapasitansi dan
induktansi ini agar dapat mengetahui perbedaan antara
rangkaian kapasitansi dan induktansi secara seri, paralel,
dan kombinasi, agar kedepannya dapat mengembangkan
teknologi komputer yang bekerja lebih canggih.
Cara paling umum untuk menunjukkan
kebiasaan suatu sirkuit adalah hubungan antara arus (I)
dengan tegangan (V). Hubungan ini merupakan plotting
antara arus yang mengalir pada suatu rangkaian sebagai
fungsi V yang ada pada rangkaian tersebut. Piranti yang
umum, resistor, memiliki hubungan I-V yang linier dan
sederhana. Hubungan yang linier ini dikenal sebagai
Hukum Ohm[1].
Konstanta R pada teori-teori yang pernah
disebutkan, disebut sebagai resistansi sebuah piranti, dan
nilainya sebanding dengan nilai gradien pada grafik I-V.
Satuan resistansi adalah Ohm dan dilambangkan dengan
. Resistor pada sebuah piranti, hanya bergantung pada
kondisi fisik bahan piranti itu sendiri, seperti ukuran dan
komposisi. Resistor ini sendiri berfungsi sebagai
penghambat arus listrik serta pengatur nilai arus. Pada
(a)
(b)
(b)
(2)
Menurut gambar 2.1 di atas, pada perhitungan rangkaian
kapasitor yang disusun secara seri adalah menurut
persamaan (1). Sedangakan untuk perhitungan rangkaian
kapasitor yang disusun secara paralel, adalah menurut
persamaan (2).
Untuk percobaan kedua, dibutuhkan beberapa
alat, yakni multimeter yang berfungsi untuk mengukur
arus, tegangan, dan hambatan. Selain itu dibutuhkan
Osilator/RLC meter untuk mengukur besar kapasitansi
kapasitor. Dibutuhkan juga induktor dengan induktansi 1
mH, 1 mH, dan 2 mH. Dan yang terakhir, dibutuhkan
project board sebagai papan miniatur untuk merangkai
sirkuit. Setelah alat-alat tersebut disiapkan, alat-alat
tersebut dirangkai seperti pada gambar di bawah ini.
(a)
(a)
(b)
(b)
Gambar 1.4. Induktor Dirangkai Secara (a)Paralel dan (b)Seri.
II.
METODOLOGI
Percobaan ini dibagi menjadi dua percobaan.
Yang pertama adalah percobaan Rangkaian Kapasitansi
dan yang kedua adalah percobaan Rangkaian Induktansi.
Pada percobaan pertama, dibutuhkan beberapa alat, yakni
multimeter yang berfungsi untuk mengukur arus,
Start
Pengulangan ke
C1 (F)
C2 (F)
C3 (F)
4.520
4.570
2.120
4.515
4.592
2.155
4.547
4.595
2.158
rata-rata
4.527
4.586
2.144
1.
Kapasitansi Seri
=
Apakah ada
penggulangan /
variasi?
Ya
+
+
Tidak
2.
Finish
Gambar 2.3 Flowchart Percobaan.
Ceq = 1.0967 F
Kapasitansi Paralel
Ceq = C1 + C2 + C3
= 4.520 + 4.570 +
2.120
Ceq = 11.21 F
III.
3.
4.
Induktansi Seri
Leq =
=
=
Induktansi Paralel
=
=
L2 (mH)
L3 (mH)
Pengulangan ke
L1 (mH)
L2 (mH)
L3 (mH)
4.064
4.405
19.890
3.762
4.416
20.090
5.793
4.409
19.930
rata-rata
4.540
4.410
19.970
+
+
L1 (mH)
L1 + L2 + L3
4.064 + 4.405 + 19.890
28.359 mH
Leq
5.
Error
Error
1.912 mH
0%
Leq paralel
(%)
62.3
80.35
29.89
99.95
103.09
66.91
Leq seri
(mH)
Leq paralel
(mH)
Ceq paralel
(F)
Leq paralel
(mH)
Ceq paralel
(F)
Leq seri
(%)
Ceq seri
(F)
Leq seri
(mH)
Ceq seri
(F)
pengulangan ke
pengulangan ke
Ceq paralel
(%)
0
1.63
1.17
0.45
0.89
1.33
Kode
Angka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gelang 1
(Angka
Pertama)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gelang 2
(Angka
Kedua)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gelang 3
(Faktor
Pengali)
1
101
102
103
104
105
106
107
108
109
Kode
Huruf (%
Toleransi)
F= 1
G= 2
H= 3
I= 4
J= 5
K= 10
M= 20
Cincin 3
(Faktor
Pengali)
1
101
102
103
104
10-1
10-2
-
Cincin 4
(%
Toleransi)
20%
1%
2%
3%
4%
5%
10%
20%
Warna
Cincin 1
Cincin 2
Hitam
Cokelat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tak
Berwarna
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-