Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Legg-Calv-Perthes disease pertama kali dijelaskan di awal abad 20an setelah


ditemukannya x-ray. Seorang dokter dari Boston bernama dr. Arthur T. Legg, dr.
Jacque Calvs dari Jerman dan dr. Georg Clemens Perthes yang berasal dari Prancis
menjelaskan kelainan ini hampir bersamaan sehingga kondisi kelainan ini dinamakan
sesuai nama kedua dokter tersebut yaitu Legg-Calv-Perthes disease.1
Legg-Calv-Perthes disease merupakan bentuk osteonekrosis yang terjadi
pada anak dan menyerang anak usia 2 hingga 14 tahun. Kelainan ini merupakan salah
satu bentuk osteonekrosis kepala femur pada anak dengan prevalensi 5,1 hingga 16,9
per 100.000 anak di berbagai belahan dunia. Karena laporan kasus ini pertama kali
terjadi sekitar 100 tahun yang lalu, maka banyak penelitian yang telah dilakukan
untuk membahas etiologi, epidemiologi, riwayat keluarga, klasifikasi radiologi,
terapi, dan hasil terapi. Banyaknya penelitian yang telah dilakukan masih
meninggalkan banyak aspek yang belum diketahui dengan jelas, misalnya etiologi,
patofisiologi, dan metode terapi, sehingga kelainan ini masih diperdebatkan di bidang
ortopedi.1
Legg-Calv-Perthes disease merupakan penyebab umum nyeri pinggul dan
pincang pada anak. Di awal perjalanan penyakit, kondisi ini sulit didiagnosis baik
secara klinis maupun radiologis. Penggunaan MRI berguna untuk evaluasi LeggCalv-Perthes disease yang dapat membantu diagnosis segera, penentuan stadium,

dan evaluasi yang berhubungan dengan komplikasi. Beberapa penemuan pada MRI
juga dapat memberikan informasi untuk penentuan prognosis.2
Kelainan ini terjadi paling sering pada anak laki-laki dibandingkan pada
perempuan. Rentang usia paling sering terjadinya kelainan adalah usia 4 hingga 8
tahun walaupun terdaapt pula laporan kejadian kasus pada usia 3 hingga 11 tahun.
Pinggul yang terkena umumnya hanya satu sisi, namun terdapat pula laporan adanya
kasus kelaian yang menyerang kedua sisi pinggul.3
.

Anda mungkin juga menyukai