Anda di halaman 1dari 3

PT.

X telah memutuskan untuk mengadopsi rencana insentif jangka pendek dengan


menggunakan kompensasi yang ditunda kepada semua anggota perusahaan. Bonus
tertentu akan di-spread (disebar) selama 4 tahun. Perusahaan baru berdiri pada tahun
2001 tetapi mengalami kerugian sebesar Rp. 100 juta, sehingga pada tahun 2001 tidak
diberikan bonus. Baru pada tahun 2002 bonus ditentukan sebesar 25% dari laba
bersih. Informasi perolehan laba perusahaan sejak tahun 2002 s/d 2005 adalah sebagai
berikut:
2002 laba Rp. 250 juta,
2003 laba Rp. 300 juta, dan
2004 laba Rp. 200 juta serta
2005 laba Rp. 500 juta.
Pertanyaan :
1. Saudara diminta menghitung bonus yang dibagikan oleh perusahaan kepada
anggota perusahaan sejak tahun 2001 s/d 2005.
2. Pendisitribusian bonus tersebut kelemahannya apa dan bagaimana akibatnya
terhadap pegawai perusahaan.

PEMBAHASAN

1. Jumlah bonus sebesar 25% dari laba bersih


Pada tahun:
- 2001 tidak ada bonus (karena perusahaan mengalami kerugian sebesar
Rp100.000.000)
- 2002
Rp250.000.000 X 25% = Rp62.500.000
- 2003
Rp300.000.000 X 25% = Rp75.000.000
- 2004
Rp200.000.000 X 25% = Rp50.000.000
- 2005
Rp500.000.000 X 25% = Rp125.000.000
2. Pendistribusian bonus:
Rencana Insentif (Kompensasi) Jangka Pendek ini diberikan dengan mempertimbangkan
pencapaian kinerja dalam tahun berjalan, yang diterima dalam bentuk :
a. Bonus Pool
Diberikan berdasarkan rumusan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan,
kemudian ditetapkan persentasenya yaitu 25% terhadap total laba atau per lembar
saham. Hal ini tidak mempertimbangkan peningkatan investasi yang berakibat
terhadap laba tahun berjalan, tetapi sudah mempertimbangkan hak dari pemegang
saham. Metodenya :
1. Formula bonus yang paling sederhana , yaitu dengan persentase yang telah
ditetapkan terhadap laba bersih : Dana Bonus = 25 % x Laba Bersih.
2. Kompensasi yang ditunda
Jumlah bonus dihitung setiap tahun, yaitu :
2001

tidak ada bonus (karena perusahaan mengalami kerugian

sebesar Rp100.000.000)
2002
Rp250.000.000 X 25% = Rp62.500.000
2003
Rp300.000.000 X 25% = Rp75.000.000
2004
Rp200.000.000 X 25% = Rp50.000.000
2005
Rp500.000.000 X 25% = Rp125.000.000

(bonus akan dibagi berdasarkan jumlah karyawan yang ada, dan setiap
karyawan dengan posisi atau jabatannya yang berbeda memiliki persentase
atas bonus yang berbeda pula). Dan pembayarannya bisa saja dilakukan
beberapa kali sepanjang periode tertentu, misalnya :
Dari total bonus yang telah ditetapkan pada tahun 2002 yaitu sebesar
Rp62.500.000 akan disebar (di-spread) atau dicicil selama 4 tahun, maka
perhitungannya menjadi:

Rp62.500.000/4 = Rp15.625.000 (25% dari total bonus untuk


tahun 2002)
Maka bonus sebesar Rp15.625.000 tersebut akan dicicil selama
empat kali sampai memenuhi total bonus yang seharusnya.

Kelemahan pendistribusian bonus ini:

Tidak mempertimbangkan peningkatan investasi yang berakibat terhadap laba tahun

berjalan
Perusahaan harus membayar bonus meskipun labanya relatif rendah
Perusahaan harus membayar bonus yang lebih tinggi jika terjadi kenaikan laba meskipun
kenaikan laba tersebut memerlukan tambahan investasi yang jumlahnya relatif sangat

besar.
Bonus yang diterima tidak sesuai dengan kinerja tahun yang bersangkutan sehingga

berdampak kecil pada motivasi


Jika seorang manajer keluar dari perusahaan tersebut, mungkin tidak diberi pembayaran
bonus yang ditunda, disebut juga sebagai Belenggu emas (golden handcuffs).

Akibatnya terhadap pegawai perusahaan :

Para Individu pegawai perusahaan lebih termotivasi oleh suatu penghargaan pendapatan

potensial dari pada suatu rasa takut akan adanya hukuman.


Motivasi mereka menjadi lemah apabila mereka merasa bahwa untuk memperoleh

insentif terlalu sulit atau terlalu mudah.


Bonus yang diterima tidak sesuai dengan kinerja tahun yang bersangkutan sehingga

berdampak kecil pada motivasi pegawai.


Jika seorang manajer keluar dari perusahaan tersebut, mungkin tidak diberi pembayaran
bonus yang ditunda, disebut juga sebagai Belenggu emas (golden handcuffs).

Anda mungkin juga menyukai