Anda di halaman 1dari 41

CEMAS DAN SULIT

TIDUR
TUTORIAL 2

CEMAS DAN SULIT TIDUR


Ny. Rika, 40 tahun, mendatangi dokter ahli
jiwa, mencari solusi bahwa ia sulit sekali
tidur terlebih jika baying baying kematian
menghantuinya. Hal ini sudah lama
dirasakan oleh Ny Rika, lebih kurang 2
tahun sejak suaminya meninggal, Ny Rika
tampak lesu dan letih pada pagi harinya.
Sering sekali NyRika minta ditemani tidur
oleh anaknya karena ketakutan yang amat
mengganggunya.

Analisa Kasus
Pasien 40 tahun datang dengan keluhan sulit tidur,
terlebih jika bayang-bayang kematian menghantui
Sudah dirasakan kurang lebh 2 tahun sejak suami
meninggal
Keluhan penyerta: lesu dan letih pada pagi hari,
ketakutan yang sangat mengganggu

PERMASALAHAN UTAMA
Apa yang terjadi pada Ny. Rika?
Bagaimana patofisiologi keluhannya?
Bagaimana cara menegakkan diagnosa?
Apa hubungan keluhan utama dengan keluhan
penyerta?
Bagaimana tatalaksana keluhan pasien?

PENDAHULUAN
Konsep gangguan jiwa menurut PPDGJ III,
didapatkan butir-butir :
1. Adanya gejala klinis yang bermakna
berupa:
Sindrom atau pola perilaku
Sindrom atau pola psikologi
2. Gejala klinis tersebut menimbulkan
penderitaan/distress
3. Gejala klinis tersebut menimbulkan
disabilitas dalam kehidupan sehari-hari

PEMBAGIAN GANGGUAN JIWA


PSIKOSIS
gangguan jiwa mayor yang menyerang
keseluruhan. Contohnya skizofrenia dan
waham.
NEUROSIS
gangguan jiwa minor, tetapi masih bisa
melakukan aktifitas sehari-hari dan
menyadari bahwa dirinya mengalami
gangguan jiwa.

JENIS-JENIS NEUROSIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Neurosis
Neurosis
Neurosis
Neurosis
Neurosis
Neurosis

cemas (anxiety neurosis)


histeria
fobik
obsesif kompulsif
depresif
neurastenia

Berdasarkan kasus yang dialami oleh


pasien adalah neurosis cemas.
Memiliki 2 gejala, yaitu:
1. Somatik: sesak nafas, dadanya
seperti tertekan, mudah lelah,
keringat dingin.
2. Psikologi: cemas, tegang, panik.

PATOFISIOLOGI
Risk Factor

TINGKAT ANXIETAS
Menurut Peplau (1963):
1.
Anxietas Ringan

Ketegangan akan kehidupan sehari-hari


Lapangan persepsi meningkat dan individu
akan berhati-hati waspada
Pada tingkat ini individu terdorong untuk
belajar dan akan meningkatkan pertumbuhan
dan kreativitas

INA/KDK/STIKES KH

2. Anxietas sedang

Lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun


Individu lebih memfokuskan pada hal yang
penting pada saat itu dan mengesampingkan hal
lain

3. Anxietas berat

Lapangan persepsi menjadi sangat menurun


Individu cenderung memikirkan hal yang kecil
saja dan mengabaikan hal yang lain
Individu tidak mampu berpikir berat lagi dan
membutuhkan banyak pengarahan

INA/KDK/STIKES KH

4. Panik

Panik merupakan disorganisasi kepribadian,


peningkatan aktivitas motorik, menurunnya
kemampuan untuk berhubungan dengan orang
lain,
persepsi
yang
menyimpang,
dan
kehilangan pemikiran yang rasional
Individu sudah tidak dapat lagi mengontrol diri
Tidak dapat melakukan apa-apa lagi meski
mendapat pengarahan
Tingkat ini sudah tidak sejalan dengan
kehidupan dan jika berlangsung lama dapat
terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian

INA/KDK/STIKES KH

PEDOMAN DIAGNOSIS

Tergantung anxietasnya:
Agorafobia
Fobia

sosial
Fobia khas
Gangguan panik
Gangguan cemas menyeluruh
Gangguan campuran anxietas dan depresi
Gangguan anxietas campuran lainnya

AGORAFOBIA

Gejala psikologis, perilaku, atau otonomik


yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya
Anxietas yang timbul harus terbatas pada:
banyak orang atau keramaian, tempat
umum, bepergian ke luar rumah, bepergian
sendiri
Penderita menjadi house bound

FOBIA SOSIAL

Gejala psikologis, perilaku, atau otonomik


yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya
Anxietas harus mendominasi pada situasi
sosial tertentu (outside the family circle)

FOBIA KHAS

Gejala psikologis, perilaku, atau otonomik


yang timbul harus merupakan manifestasi
primer dari anxietasnya
Anxietas terbatas pada objek tertentu
Sedapat mungkin menghindari situasi fobik
Pada fobia khas ini, umumnya tidak ada
gejala psikiatri lain seperti halnya agorafobia
dan fobia sosial

GANGGUAN PANIK

Baru ditegakkan bila tidak ada gangguan


Anxietas Fobik
Harus ditemukan beberapa kali serangan
anxietas berat dalam masa kira-kira satu
bulan
Pada

keadaan tidak bahaya


Unpredictable situation
Terjadi anxietas antisipatorik

GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH

Menunjukkan anxietas sebagai gejala primer


Mencakup unsur-unsur kecemasan,
ketegangan motorik, over aktifitas otonomik
Pada anak-anak adanya keluhan somatik
berulang dan menonjol
Adanya gejala-gejala bersifat sementara

GANGGUAN CAMPURAN
ANXIETAS DAN DEPRESI

Terdapat gejala-gejala anxietas dan depresi


Bila ditemukan anxietas yang berat dan
disertai depresi yang ringan, maka
dipertimbangkan kategori gangguan anxietas
lainnya
Bila ditemukan anxietas dan depresi yang
cukup berat, maka diagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan

GANGGUAN ANXIETAS
CAMPURAN LAINNYA

Memenuhi kriteria gangguan anxietas


menyeluruh dan beberapa bagian dari
anxietas lainnya

GANGGUAN PENYERTA
Gangguan tidur non-organik
(PPDGJ III)
1. Dissomnia
Gangguan tidur intrisik Narkolepsi, gerakan anggota
gerak periodik, sindroma kaki gelisah, obstruksi
saluran nafas, hipoventilasi, post traumatik
kepala, tidur berlebihan (hipersomnia), idiopatik.
Gangguan tidur ekstrisik Tidur yang tidak sehat,
lingkungan, perubahan posisi tidur, toksik,
ketergantungan alkohol, obat hipnotik atau stimulant
Gangguan tidur irama sirkadian Jet-lag sindroma,
perubahan jadwal kerja, sindroma fase terlambat tidur,
sindroma fase tidur belum waktunya, bangun tidur tidak
teratur, tidak tidur selama 24 jam.

2. Parasomnia
Gangguan aurosal Gangguan tidur berjalan,
gangguan tidur teror, aurosal konfusional
Gangguan antara bangun-tidur Gerak tibatiba, tidur berbicara,kramkaki, gangguan
gerak berirama
Berhubungan dengan fase REM Gangguan
mimpi buruk, gangguan tingkah laku,
gangguan sinus arrest
Parasomnia lain-lainnya Bruxism (otot
rahang mengeram), mengompol, sukar
menelan, distonia parosismal

INSOMNIA

Klasifikasi insomnia berdasar onset:


- transient insomnia : beberapa hari
- short term insomnia : 1-3 minggu
- chronic insomnia : > 3 minggu

Klasifikasi insomnia berdasar sifat:


- initial insomnia: sulit masuk ke proses tidur
- delayed insomnia: proses tidur cepat
berakhir dan sulit kembali ke proses tidur
selanjutnya
- broken insomnia: siklus proses tidur
terpecah menjadi beberapa bagian (multiple
awakening)

HUBUNGAN KELUHAN UTAMA DENGAN KELUHAN


LAINNYA
Ada
stimulus
stressor
Tidak bisa adaptasi

Batang Otak

Otak

Norepinefrin

Serotonin

Keluar
Serabut Saraf (Jaras Ascendens)
Sistem Limbik

Lanjutan...

Lanjutan...

Sistem Limbik
Rangkaian Listrik
Transmisi
Norepinefrin
Organ
Jantung, Paru-paru, Usus

Serotonin
Medulla Oblongata

Gangguan Tidur
Aktivitas simpatik

PEDOMAN DIAGNOSIS
Tergantung gangguan tidur:
Insomnia non-organik
Hipersomnia non-organik
Gangguan Jadwal Tidur-Jaga
Somnambulisme
Teror Tidur
Mimpi Buruk

INSOMNIA NON-ORGANIK

Keluhan susah masuk tidur atau


mempertahankan tidur atau kualitas tidur
yang buruk
Minimal gangguan 3 kali dalam seminggu
Ada preokupasi dengan tidak bisa tidur
Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan
kualitas
Adanya depresi, anxietas, atau obsesi

HIPERSOMNIA NON-ORGANIK

Rasa kantuk pada siang hari


Gangguan tidur terjadi setiap hari selama
lebih dari satu bulan
Tidak ada gejala tambahan narkolepsi
Tidak ada kondisi neurologis yang
menunjukkan gejala rasa kantuk pada siang
hari

GANGGUAN JADWAL TIDURJAGA

Pola tidur-jaga tidak seirama


Insomnia pada waktu orang-orang tidur dan
hipersomnia pada orang-orang jaga
Ketidakpuasan dalam kuantitas, kualitas, dan
waktu tidur

SOMNAMBULISME

Satu atau lebih episode bangun dari tempat


tidur
Selama satu episode individu menunjukkan
wajah bengong
Pada waktu bangun individu tidak ingat apa
yang terjadi
Dalam kurun waktu setelah bangun tidak ada
gangguan aktivitas mental
Tidak ada bukti adanya gangguan mental
organik

TEROR TIDUR

Satu atau lebih dari episode bangun dari


tidur mulai dengan berteriak karen apanik
disertai anxietas
Episode dapat berulang berkisar 1-10 menit
Tidak bereaksi terhadap berbagai upaya
orang lain untuk mempengaruhi keadaan
teror tidur
Ingatan terhadap kejadian minimal

MIMPI BURUK

Terbangun dari tidur berkaitan dengan mimpi


yang menakutkan yang dapat diingat dengan
rinci dan jelas
Setelah terbangun dari mimpi yang
menakutkan individu segera sadar penuh

TATALAKSANA ANXIETAS

Temukan sumber ketakutan


Temukan model penyesuaian yang lebih baik
Sasaran untuk mengubah kepribadian

TERAPI ANXIETAS

Psikoterapi individual
Psikoterapi kelompok
Psikoterapi analitik
Sosioterapi
Terapi seni kreatif
Terapi kerja
Terapi perilaku
Farmakoterapi

FARMAKOTERAPI
Obat anti-anxietas mempunyai beberapa
sinonim, antara lain psikoleptik, transquilizer
minor dan anksioliktik.

BENZODIAZEPIN

Diazepam
Peroral

10-30 mg/hari
IV/IM 2-10 mg/kali

Chlordiazepoxid
Tablet

15-30 mg/hari
Kaplet 2-3 kali/hari

Lorazepam
Tablet

Prazepam
Tablet

2-3 kali 10 mg/hari

Alprazolam
Tablet

2-3 kali 5 mg/hari

Oksazolam
Tablet

2-3 kali 1 mg/hari

3 kali 0,25-0,5 mg/hari

Clobazam
Tablet

2-3 kali 10 mg/hari

NON-BENZODIAZEPIN

Buspiron
Tablet

15-30 mg/hari

Sulpirid
Kapsul

100-200 mg/hari

MEKANISME KERJA
Sindrom anxietas disebabkan hiperaktivitas
dari sistem limbik yang terdiri dari
dopaminergik, nonadrenergik, serotonergik
yang dikendalikan oleh GABAergik yang
merupakan suatu inhibitory neurotransmitter.
Obat anti anxietas benzodiazepine yang
bereaksi dengn reseptornya yang akan menginforce the inhibitory action of GABA neuron
sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.

Mulai dosis awal kemudian dinaikkan dosis


setiap 3-5 hari sampai mencapai dosis
optimal. Dosis ini dipertahankan 2-3 minggu.
Kemudian diturunkan 1/8 kali dosis awal
setiap 2-4 minggu sehingga tercapai dosis
pemeliharaan.
Bila kambuh dinaikkan lagi dan tetap efektif
pertahankan 4-8 minggu. Terakhir lakukan
tapering off. Pemberian obat tidak lebih dari
1-3 bulan pada sindroma anxietas yang
disebabkan faktor eksternal.

EFEK SAMPING

Sedasi
Relaksasi otot
Potensi menimbulkan ketergantungan lebih
rendah dari narkotika
Potensi ketergantungan obat disebabkan oleh
efek obat yang masih dapat dipertahankan
setelah dosis terakhir berlangsung sangat
singkat
Penghentian obat secara mendadak akan
menimbulkan gejala putus obat

Anda mungkin juga menyukai