Sosiologi Kesehatan
KEEFEKTIVAN PUSKESMAS
BAGI MASYARAKAT INDONESIA
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
(071114030)
(071114065)
3) Mukhammad Fatkullah
(071114035)
4) Yeni Meytasari
(071114038)
(071114019)
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah yang tidak lain
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap anggotanya dalam koridor
kebersamaan. Dalam angan setiap anggota masyarakat, negara yang dibentuk oleh merekaini
akan melaksanakan fungsinya menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitandengan
konstelasi hidup berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupansehari- hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai kebutuhan publik. Salahsatu contoh
kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat kaitannya
dengankesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang bersifat mutlak, negara
danaparaturnya
berkewajiban
untuk
menyediakan
layanan
yang
bermutu
dan
mudahdidapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata penyediaan layanan publik di
bidangkesehatan adalah adanya Puskesmas. Tujuan utama dari adanya Puskesmas
adalahmenyediakan layanan kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif
terjangkau untuk masyarakat, terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke
bawah.
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai Pelayanan Puskesmas
karenaPuskesmas sebagai bentuk nyata peran birokrasi dalam memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan sdan karena Puskesmasmerupakan
ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas dan apa fungsi Puskesmas itu?
2. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas?
3. Apasaja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkungan
puskesmas?
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan fungsi Puskesmas
2. Mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di
lingkupPuskesmas.
4. Mencari dan menemukan faktor- faktor penyebab terjadinya masalah- masalah
dilingkup Puskesmas.
5. Mengetahui solusi mengatasi masalah- masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
1.4 Manfaat
Dari
pembahasan
materi
yang
tersedia
dalam
makalah
ini,
diharapkan
terjadinya
masalah- masalah
di
lingkup
Puskesmas,
sekaligus
1.5 Metode
1.Studi Pustaka
2.Internet
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
dapat
1.3Tujuan
1.4Manfaat
1.5Metode
1.6Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Birokrasi
2.2 Pengertian Pelayanan Publik
2.3 Pengelompokkan Jenis Pelayanan Publik
2.4 Peran Birokrasi dalam Menyediakan Pelayanan Publik
BAB III ISI
3.1 Definisi dan Fungsi Puskesmas
3.2 Penyelengaaraan Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
3.3 Masalah-Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
3.4 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas
3.5 Solusi Mengatasi Masalah yang Muncul di Lingkup Puskesmas
3.6 Analisis Kasus Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas di Kecamatan Tamako
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB II
LANDASAN TEORI
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
yang
berkenaan
dengan
fungsi- fungsi
dasar
pemerintahan
dan
keamanan,hukum dan ketertiban, perpajakan, dan intelejen. Birokrasi menjalankan fungsi dan
peranan mereka dengan oreintasi pengaturan (regulative orientations) yang cukupketat, luas,
dan efektif.
2.Birokrasi pembangunan
Birokrasi menjalankan fungsi dan peranan untuk mendorong perubahan dan
pertumbuhan dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Pada hakikatnya, birokrasi
diharapkan mampu berperan dalam aspek pengaturan dan pelayanan secara bersamaan.
3.Birokrasi pelayanan
Birokrasi yang menjalankan peranan pelayanan secara langsung kepadamasyarakat.
Negara
publik
dapat
juga
diartikan
sebagai
pemberian
layanan
negara). Pelayanan umum oleh LembagaAdministrasi Negara (1998) diartikan sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umumyang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah dan di lingkungan BadanUsaha Milik Negara/Daerah dalam bentuk barang dan atau
jasa baik dalam rangka upayakebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang- undangan. Pelayanan publik dengan demikian dapat diartikan
sebagai pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
orang
atau
masyarakat
yang
mempunyaikepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
telahditetapkan.
setiap
bentuk
pelayanan
umum
harus
disesuaikan
dengan
membayar berdasarkan
ketentuan perundangan- undangan yang berlaku dengan tetap berpegang pada efisiensi
danefektifitas.
3. Mutu proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar memberikeamanan,
kenyamanan, kelancaran, dan kepastian hukum yang dapatdipertanggungjawabkan.
4. Apabila pelayanan umum yang oleh instansi pemerintah terpaksa harus mahal,maka
instansi pemerintah yang bersangkutan berkewajiban memberi peluangkepada
masyarakat untuk ikut menyelenggarakannya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Asas
Pelayanan
Publik
Menurut
Keputusan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Menteri
Pendayagunaan
Bersifat terbuka,
Prinsip
Pelayanan
Publik
Menurut
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
pelayanan
publik
tidak
berbelit-belit,
mudahdilaksanakan.
B.Kejelasan
1.Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
mudah
dipahami
dan
2.Unit kerja/pejabat
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang bersih,rapi,
lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,
seperti parkir, toilet, tempat ibadah, dan lain- lain.
pemberi
pelayanan
harus
memiliki
pengetahuan,
keahlian,
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
pelayanan
yang dihasilkan,
dapat
berupa
kegiatan
pencatatan,
penelitian,
pengambilan
misalnya, sertifikat,
ijin- ijin,
sarana
dan
prasarana
serta
penunjangnya.
Pengoperasiannya
yang
mengatur sendi-sendi
kehidupanmasyarakat.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
yang
muncul dari
masyarakat,
sektor
BAB III
ISI
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Jadi, yang harus diketahui adalah bahwa peran Puskesmas adalah sebagaiujung
tombak dalam mewujudkan kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek
kuratif dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.
LEVEL PELAYANAN KESEHATAN
RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kelurahan
Posyandu
peran
serta
masyarakat
di
wilayah
kerjanya
dalam
rangka
petunjuk
kepada
masyarakat
tentang
bagaimana
menggali
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
UW-SPM
wajibmeliputi
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan
dasar,
Jenis Pelayanan
Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
baru lahir
Pelayanan kesehatan bayi dan anak
pra sekolah
Pelayanan kesehatan anak usia
sekolah danremaja
Pelayanan kesehatan usia subur
Pelayanan kesehatan usia lanjut
Pelayanan imunisasi
Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
Pelayanan pengobatan / perawatan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
2. Penyelenggaraan pelayanan
kesehatanrujukan dan penunjang
3. Penyelenggaraan pemberantasan
penyakitmenular
Penyelenggaraan penyelidikan
epidemiologidan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa(KLB)
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit polio
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit TB paru
Pencegahan dan pemberantasan
penyakitmalaria
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit kusta
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit ISPA
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit HIV-AIDS
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit DBD
Pencegahan dan pemberantasan
penyakit diare
Pencegahan dan pemberantasan
penyakitfliariasis
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
5. Penyelenggaraan promosikesehatan
6. Penyelenggaraankesehatan
penyalahgunaan narkotika,
danPenanggulangan Penyalahgunaan
8. Penyelenggaraan pelayanan
kefarmasiandan pengamanan
dasar
makanan danminuman
pokok
Puskesmas
dilaksanakan
sesuai
kemampuan
tenaga
maupun
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
2.
Keluarga Berencana
Kesehatan Lingkungan
b. Keterpaduan lintassektoral
Upaya
Perbaikan
Gizi
: keterpaduan
sektor
kesehatan
dengan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Kesehatan
Masyarakat
(Puskesmas)
pertolongan
pertama
dengan
merupakan
ujung
tombak
efektif
membantu
masyarakat
standar
pelayanan
kesehatan.
memberikan
pertolongan
pertama
yang
sesuai
dengan
standar
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
menjadikan unsur
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Pemerintah
Sumber biaya berasal dari Pemerintah Kabupaten yang dibedakan atas dana
pembangunan dan dana anggaran rutin. Dana ini diturunkan secara bertahapke
Puskesmas melalui Dinas Kesehatan Kabupaten.
Retribusi
Retribusi
merupakan
salah
satu
sumber
pendapatan
Puskesmas
PT. ASKES
PT. JAMSOSTEK
Puskesmas
menerima
dana
dari
PT.
JAMSOSTEK
yang
Sumber-sumber
keuangan
Puskesmas
ini
ternyata
tidak
dapat
faktor
yaitu,
tenaga
menimbulkan
kesehatan
hambatan
yang
dalam
ada
di Puskesmasdengan
penyelenggaraan
penduduk
pelayanankesehatan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Faktor Eksternal
o Kondisi Geografis
Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok
atausetingkat dengan kecamatan.
punggung
pendapatan
daerah.
Padahal
upaya
menyehatkan
kurang
memadai.
Walaupun
ada
ketentuan
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
tradisionalyang
sejak
dulu
dipegang
oleh
masyarakat
dan
berdampak
pada
rendahnya
partisipasi
masyarakat
dalam
penyakit
yang
sudah
diderita
oleh
penduduk
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisiensi puskesmas,peningkatan jumlah dan
kualitas tenaga kesehatan atau revitalisasi kader PKK,pembentukan standar pelayanan
kesehatan untuk kinerja sistem kesehatan yang komperehensif,serta memperbaiki sistem
informasi pada semua tingkatan pemerintah. Dari banyak kasus yang terjadi di banyak
daerah,jelas bahwa puskesmas memiliki pencitraan yang rendah pada saat sekarang,terutama
jika dilihat dari sarana,puskesmas tidak memilki fasilitas yang lengkap walaupun sudah
mendapat dana dari dinas kesehatan.
yang
kita
ketahui bahwa
pelayanan
kesehatan
itu
tidak
hanya
jikalau diberikan jumlahnya sangat sedikit. Sebaliknya,obat-obatan yang tidak diminta justru
diberikan terus-menerus.
Lalu,jika dilihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM),kualitas dan kuantitas te naga
medis juga menjadi masalah di Puskesmas Tamako. Status Puskesmas Tamako yang
merupakan Puskesmas rawat inap tentu saja memerlukan tenaga medis yang cukup.
Namun,pada kenyataannya hal tersenut tidak dapat tercapai karena distribusi tenaga medis di
Sangihe yang masih kurang sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Rasio tenaga medis dengan jumlah penduduk yang belum berimbang ini jelas mempengaruhi
pelayanan kesehatan di kecamatan Tamako ini. Kemudian dari segi pembiayaan atau
keuangan Puskesmas Tamako. Secara umum terlihat adanya upaya peningkatan alokasi
anggaran untuk pembangunan sector kesehatan di wilayah ini.
Dari tahun ketahun terlihat adanya upaya untuk lebih menambah kepedulian terhadap
sector kesehatan yang Nampak pada penganggara n distribusi APBN dan APBD yang
semakin meningkat. Namun lagi- lagi pada kenyatannya,hal tersebut tidak seirama dengan
upaya- upaya teknis yang ada di lapangan yang ironisnya bersentuhan langsung dengan
masyarakat. Realisasi proyek pembanguan sarana kesehata n sebagian besar tidak sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Misalnya pernah terjadi saat rehabilitasi
Puskesmas pembantu,seng yang sudah tua dibalik,lalu dicat,kemudian dipasang dinding
beton yang digantikan dengan papan triplek yang dicat sehingga kelihatan dari jauh seperti
dinding beton asli. Begitu pula dengan proyek-proyek yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tetapi dipaksakan diterima oleh Puskesmas. Contohnya antena SSB yang sudah ada,ditambah
lagi dengan antena yang baru yang berarti mencari lokasi pemasangan di halaman
Puskesmas,sehingga halaman yang sudah sempit menjadi semakin sempit. Sementara itu
anggaran rutin sebagian besar terpakai untuk gaji pegawai,sehingga sangat sedikit yang
dialokasikan untuk dana rutin lain seperti pemeliharaan gedung. Oleh sebab itu perbaikan
pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamako ini tidak dapat dilaksanakan efektif karena
adanya penyelewengan dana yang dilakukan oleh pihak Puskesmas sendiri,yang seharusnya
dana yang diberikan pemerintah dianggarkan untuk pemeliharaan gedung atau sarana dan
prasarana Puskesmas,sehingga penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamako
tidak dapat berkembang dengan baik.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat te rnyata masih
menyimpan berbagai permasalahan yang kini banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak
hanya dilihat dari segi sarana dan prasarana yang memadai,tetapi juga dari segi tenaga medis
yang demikian pula adanya. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dari pemerinyah
dalam memberikan pelayanan kesehatan dari masyarakat serta komitmen untuk merubah
sistem pelayanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
4.2 Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan pelayanan kesehatan dan
pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh.
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi terpenuhinya
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
3. Merestruturisasikan peran Puskeksmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
5. Mensosialisasikan program-program Puskesmas kepada masyarakat untuk mengubah
citra Puskesmas yang sudah dinilai buruk oleh masyarakat.
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA
Jakartawww.dinkesjatim.go.idwww.litbang.depkes.go.idwww.litbang.depkes.go.iddefinisipuskesmas.htmlmodel-puskesmas-era-desentralisasi.html
http://alhada- fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/