Disusun oleh :
Nama
: Nita Aquarista
NIM
: P07124115 028
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
kami
makalah
ini
membantu
menambah
dapat
memperbaiki
bentuk
maupun
isi
makalah
ini
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gangguan Traktus Urinaria 2
2.2 Contoh Gangguan Traktus Urinaria
A. Retensio Urine
3
B. Inkontinensia Urine
C. Infeksi Saluran Kemih
4
5
10
10
Daftar PustakA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah melahirkan plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 (enam) minggu (Sarwono : 2006).
Pada masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
khususnya bidan untuk melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang
kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah,
bahkan berlanjut pada komplikasi nifas. Salah satunya akan dibahas pada
makalah ini yakni gangguan pada traktus urinaria (sistem perkemihan).
Gangguan traktus urinaria ini disebabkan oleh banyak hal yang nantinya
akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya. Traktus urinaria sendiri
merupakan sebutan lain dari sistem perkemihan yang di dalamnya termasuk
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
1.2.
Rumusan Masalah
a) Bagaimanakah pengertian dari gangguan traktus urinaria ?
b) Apa saja contoh dari gangguan traktus urinaria ?
c) Bagaimanakah penatalaksaan terhadap gangguan traktus urinaria ?
1.3.
Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetahui pengertian dari gangguan traktus urinaria
b) Untuk mengetahui apa saja contoh dari gangguan traktus urinaria beserta
gejalanya
c) Untuk mengetahui penanganan atau penatalaksanaan terhadap gangguan
traktus urinaria serta diagnosisnya
BAB II
PEMBAHASAN
adalah
ketidak
mampuan
seserorang
untuk
2001).
Inkontinensia urin stress
Merupakan inkontinensia urin dimana urin keluar melalui uretra pada
saat
terjadi
peningkatan
tekanan
intraabdominal.
Terjadinya
akibat
trauma
persalinan.
Peningkatan
tekanan
B. Inkontinensia Urin
1) Diagnosis
Anamnesis dan riwayat penyakit
Seberapa banyak urin yang dikeluarkan
Adanya faktor batuk, bersin, dan aktivitas lain (inkontinensia
neurologis)
Riwayat persalinan menyebabkan predisposisi sfingter dan
dijumpai
distensi
buli-buli
(inkontinensia paradoksa)
Minta pasien melakukan manuver Valsava; jika terdapat urin
penanganan
untuk
membantu
penyembuhannya.
selesai
Periksa pasien untuk nyei tekan CVA
Pertimbangkan untuk memberikan 200 mg Pyridium per oral, 3
kali/hari selama tiga hari untuk meredakan disuria.
Terapi dengan pemberian obat antibiotik
a. Obat jenis sulfa
b. Amoxicilin 500 mg per oral, 3 kali/hari selama 7-10 hari
c. Nitrofurantoin 100 mg per oral, 2 kali/hari selama 3-10 hari
d. Norfloksasin 400 mg per oral, 2 kali/hari selama 3-10 hari
e. Fosfomisin tromentamin 3 gr per oral, campur dengan air
diberikan dalam dosis tunggal
Anjurkan untuk menghabiskan antibiotik untuk mencegah
kekambuhan
mandiri.
Bila pasien mengalami gejala pielonefritis, lakukan :
a. Urinalisis tangkap-bersih, kultur urin, dan hitung darah
lengkap
b. Pemeriksaan nyeri tekan CVA dan ketidaknyamanan simfisis
Sarankan tindakan perawatan mandiri, dengan cara :
a. Minum air minimal 6-8 gelas/hari
b. Hindari konsumsi kafein yang dapat mengiritasi sistem
perkemihan. Asupan vitamin C berlebih juga dapat bersifat
iritan.
c. Lakukan hygiene perineum dengan benar untuk mencegah
kontaminasi uretra dari bakteri rektum
d. Berkemih dengan teratur dan tidak ditahan untuk mencegah
stasis urin
e. Segera berkemih setelah melakukan hubungan seksual guna
mencegah bakteri yang mungkin bergerak ke uretra
f. Minum jus atau tablet cranberry saat indikasi pertama infeksi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gangguan traktus urinarius (saluran berkemih) pada komplikasi nifas
merupakan sedikit dari banyak komplikasi nifas lainnya. Gangguan ini
disebabkan oleh berbagai sebab,seperti : trauma persalinan, kelemahan otot
panggul, pemasangan kateter,takut berkemih dan bakteri yang menimbulkan
infeksi.
Selama masa nifas, ibu sangat rentan terkena berbagai macam
komplikasi sehingga tenaga kesehatan harus cermat dalam mengenali
gejalanya. Hal ini dilakukan guna mengetahui penatalaksanaan yang akan
diberikan secara tepat.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hasmita,Maya.,2011.,Efektivitas Bladder Training Sitz Bath Terhadap Fungsi
Eliminasi Berkemih Spontan Pada Ibu Post Partum Spontan Di RSUP.
H. Adam Malik RSUD. Dr. Pirngadi Medan Dan RS. Jejaring
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27637/3/Chapter
%20II.pdf Diakses pada 3 Maret 2016
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto.,2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi
Saluran Kemih Edisi: 3. Jakarta: FKUI
Enggram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Chandranita,Manuaba Ida Ayu dkk.,2006. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk
Mahasiswa Kebidana. Jakarta: EGC
Gde, Manuaba Ida Bagus.,2000. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC
Taber M.D,Ben-zion.,1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi
Edisi 2. Jakarta: EGC
Morgan, Geri dkk.,2003. Obstetri & Ginekologi: Panduan Praktik Edisi 2.
Jakarta: EGC
B. Purnomo, Basuki.,2011. Dasar-dasar Urologi Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto
Nastiti Madyaning,Eky.,
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/113658456?
extension=pdf&ft=1457091980<=1457095590&user_id=163974293&
uahk=aBeSkv2MBSCUG1xl2ZYWlR7Doms Diakses pada 4 Maret 2016
Anonim.,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25633/4/Chapter
%20II.pdf. Diakses pada 3 Maret 2016
Anonim.,https://id.scribd.com/doc/117882137/RETENSI-URIN. Diakses pada 3
Maret 2016
Anonim.,https://id.scribd.com/doc/248377290/Inkontinensia-Urin. Diakses pada 3
Maret 2016