Resus Ikk
Resus Ikk
NIM : 20100310043
Periode : 22 Februari 2016 5 Maret
STASE : STASE IKK (PKM WIROBRAJAN)
Selama 2 minggu ini saya menjalani rotasi stase IKK di Puskemas Wirobrajan disitu
pula saya mendapatkan banyak sekali pejaran hidup, bukan hanya pelajaran secara akademis.
Saya banyak belajar bagaimana caranya beradaptasi ditempat yang baru dan juga beradaptasi
dengan orang-orang baru. Menjalani stase di sebuah Puskesmas sangatlah berbeda jika
dibandingkan dengan di Rumah Sakit. Ruang lingkup yang jauh lebih sempit dan juga banyak
kita jumpai pasien pasien dengan penyakit kronis maupun akut. Saya juga belajar banyak
tentang hubungan dokter umum di layanan primer dengan pasien, bagaimana kita
berkomunikasi dengan pasien dan juga bagaimana kita sebagai dokter melaksanakan
tatalaksana penyakit pasien. Dalam stase ilmu kedokteran keluarga ini saya mengikuti
pejalanan penyakit pasien dan menggali penyakit tersebut secara menyeluruh dengan
menggunakan prinsip bio-psiko-sosial. Jika sebelumnya saya hanya menggali pada disease
yang dialami oleh pasien tapi pada Ilmu kedokteran keluarga ini saya menggali secara
menyeluruh aspek disease, illness, aspek keluarga, sosial, kegamaan, ekonomi, dan aspek
lainnya yang saling mendukung satu sama lain yang berkaitan dengan keluhan pasien. Pada
rotasi ini saya juga melakukan kunjungan rumah (Home Visit) dan melakukan analisis
terhadap rumah dan lingkungan sekitar pasien yang sangat bekaitan dengan kesehatan pasien.
Pasien yang saya kunjungi adalah seorang perempuan lanjut usia, dia datang ke
Puskesmas dengan maksud ingin kontrol tekanan darah dan kontrol gula tanpa ditemani
sanak keluarganya. Disini saya sangat sedih, saya merasa pasien lanjut usia seperti beliau
seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari keluarganya. Pasien yang menderita penyakit
kronis seperti pasien ini sangat membutuhkan dukungan dari keluarga. Hal tersebut
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien. Pada home visit saya ke
rumah beliau saya menggali informasi dari mulai personal, keluarga, perjalanan penyalit
beliau sampai kesehatan lingkungan disekitar rumah pasien. Pada ilmu kedokteran keluarga
kami diajarkan untuk menggali informasi dengan mengedepankan aspek bio-psiko-sosial,
dengan bantuan alat yaitu family assessment tools antara lain perangkat Genogram, bentuk
keluarga, family life cycle, family map, family SCREEM, family APGAR, family life line
dan penilaian tehadap lingkungan rumah dengan indikator PHBS. Ternyata pasien termasuk
pasien yang sudah tidak kontrol ke puskesmas selama 3 bulan, dapat dibayangkan pasien
tidak mengkonsumsi obat gula dan tensi lebih dari satu bulan, pasien mengatakan beliau
sibuk berjualan membantu anaknya. Hal ini sangat berpengaruh besar pada kenaikan kadar
gula darah dan tekanan darah pasien. Dari perangkat penilaian keluarga didapatkan hasil
bahwa keluarga beliau fungsional, tidak ada permasalahan yang muncul karena mereka saling
membantu satu sama lain. Tetapi pasien ini mempunyai tingkat yang kurang terhadap
penyakitnya dan juga tingkat status ekonomi yang rendah serta dalam keluarga yang tidak
berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada ilmu kedokteran ini saya diajarkan untuk
memberikan terapi yang komprehensif pada pasien termasuk edukasi terhadap pasien dan
juga keluarga. Saya memberikan edukasi dengan cara membagikan brosur yang berisi tentang
diabetes mellitus dan juga menjelaskan ke pasien tentang data riwayat penyakit untuk
meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya. Itulah yang membedakan ilmu kedokteran
keluarga dengan ilmu yang lain, disini penanganan pasien lebih komprehensif dan lebih
mengutamakan pasien (patient center)
Secara garis besar prinsip-prinsip kedokteran keluarga yang dapat diaplikasikan ke
pasien ini adalah sebagai berikut :