Modul Praktikum OTK II
Modul Praktikum OTK II
1.
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari performance rotary dryer berdasarkan perubahan kandungan air dan
efisiensi rotary dryer pada kondisi operasi yang berbeda-beda.
2. Membuat material balance dan heat balance
2.
Prosedur Percobaan
A. Tahap Persiapan
a) Menimbang Bahan
1. Menyiapkan alat dan feed serta mengukur suhunya sebagai Tf.
2. Menentukan kadar air feed masuk dengan cara menimbang cawan timbang
dalam keadaan kosong lalu menimbang feed dalam cawan (w1).
3. Memasukkan feed dalam cawan tadi kedalam oven selama lebih kurang 24 jam,
lalu menimbangnya sebagai w2.
B. Tahap Pecobaan
a) Rotary Dryer Dalam Keadaan Kosong
1. Menjalankan Rotary dryer (RD) pada kecepatan tinggi yaitu dengan menekan
tombol pemutar RD.
2. Menyalakan burner LPG dan diteruskan menjalankan blower dengan menekan
tombol blower.
3. Mengukur kecepatan putar rotary dryer .
4. Menunggu beberapa saat RD yang masih dalam keadaan kosong tersebut
sampai tercapai keadaan steady state, yaitu pada saat Tg1 dan Tg2 konstan.
5. Melakukan pengukuran terhadap suhu udara Tw1 dan Td1 didepan preheater.
6. Mencatat suhu gas Tg1 dan menjaga Tg1 ini tetap dalam keadaan konstan dengan
cara mengatur pemanasan LPG.
7. Mengukur suhu gas pada ujung RD (Tg2) mengukur suhu udara keluar Td2
(dengan termometer) dan Tw2 (dengan termometer yang ujung sensitifnya
dibungkus kapas basah), serta mengukur kecepatan udara keluar (v0) dengan
mencatat H pada venturi meter.
b) Moisture Content pada Feed
1. Setelah pengukuran pada keadaan kosong selesai maka feed mulai dimasukkan,
caranya yaitu dengan memasukkan tiap 2 detik tiap perbagian selama 2 kali sampai
beberapa tahap sehingga tercapai kondisi steady state (yaitu jika Tg1,Tg2,Tw1,Tw2 dan
rate produk konstan).
2. Setelah kondisi steady state tercapai dilakukan pengukuran tergadap suhu gas
masuk (Tg1), suhu gas (Tg2), suhu udara keluar Td2 dan Tw2, tinggi (h) dan suhu
produk keluar (Tp).
3. Mengukur waktu tinggal feed (tf) dengan cara memasukkan kacang tanah dan
mencatat waktunya sampai kacang tanah keluar dari Rd dengan menggunakan
stopwatch.
3.
B. Tahap Persiapan
C. Memanaskan oven hingga suhunya mencapai 800 C.
D. Mengukur luas penampang (A) sampel yang akan digunakan yang berbentuk silinder, balok
dan bola.
E. Mencelupkan sampel dalam air dan menimbangnya sebagai Wbasah.
C. Tahap Percobaan Batch Dryer
4. Meletakkan sampel dalam oven pada suhu 80o C.
5. Menunggu beberapa saat BD yang masih dalam keadaan kosong tersebut sampai
tercapai keadaan steady state, yaitu suhu konstan.
6. Menimbang berat sampel tiap 15 menit.
7. Mengulangi prosedur tersebut hingga berat konstan.
8. Mengukur moisture content dari bahan.
End
PERCOBAAN MIXING
1. Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan mixing adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh dimensi turbin terhadap daya pengadukan.
2. Untuk mengetahui pengaruh proporsional geometri pengadukan terhadap daya
pengadukan.
2. Metodologi Percobaan
A. Alat yang digunakan
1
Tangki Mixing
Thermometer
4
5
Viskometer Ostwald
Piknometer
B. Tahap Persiapan
1 Menghitung densitas masing-masing larutan Sampel A (minyak) dan B dengan
menggunakan piknometer dan mengukur suhu larutan tersebut.
2 Menghitung viskositas masing-masing larutan dengan menggunakan viskometer
ostwald, kemudian mengukur suhu larutan tersebut. Perhitungan viskositas dua
larutan dibandingkan dengan air.
3 Mencatat waktu tiap larutan dari batas atas hingga batas bawah yang tertera pada
viskometer ostwald.
C. Tahap Percobaan
1
Sampel A (minyak).
Memasang jenis impeller pada E/H yang ditunjukkan pada gambar D bagian nomor
9.
Meletakkan tangki tanpa baffle yang telah berisi larutan pada posisi tepat ditengah
(motor pengaduk).
Menghidupkan alat mixing (motor pengaduk) dan mengatur skala kecepatan putar
impeller sesuai dengan variabel kecepatan tertentu yang ditunjukkan pada gambar
6
7
bagian nomor 1.
Mengamati ada tidaknya vortex.
Mengulangi langkah 1-6 menggunakan tangki dengan baffle yang dipasang pada
dinding bagian dalam tangki yang ditunjukkan pada gambar D bagian nomor 6.
Mengulangi langkah 1-7 dengan perbandingan tinggi pengaduk dari dasar cairan
3
4
5
6
Rangkaian Alat Mixing
789
Keterangan:
1. Pengukur arus listrik
6. Baffle
2. Switch On / Off
7. Shaft
8. Liquid
4. Motor
9. Impeller
5. Tangki Mixing
End
HEAT EXCHANGER
1
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan Heat Exchanger adalah sebagai berikut :
1. Menentukan nilai TLMTD, hi/ho, Q, UD, Rd, dan Efisiensi
2. Mengetahui pengaruh flow rate terhadap TLMTD, hi/ho, Q, UD, Rd, dan Efisiensi
3. Mendemonstrasikan penggunaan salah satu jenis exchanger yang beroperasi dengan
aliran Co-Curent maupun aliran Counter-Curent serta perbandingan nilai TLMTD,
UD, Q, dan Efisiensi antara kedua aliran tersebut
Prosedur Percobaan
A. Tahap Persiapan
1. Mengisi air minimal bagian dari volume.
2. Menghidupkan pompa, sampai air terisi bagian dari volume. Lalu mematikan
pompa.
3. Mengecek volume boiler dengan cara melihat pada gelas penduga pada unit control.
4. Membuangnya atau mengurangi air jika penuh melalui kran drain atau pembuangan
hingga pada batas aman.
5. Membuka katup kompor lalu menyulutkan api ke kompor. Jika bau gas menyengat,
maka tutup kembali regulator tabung LPG dengan segera.
6. Menunggu sampai air mendidih pada temperatur 145 0C 147,5O C dengan melihat
pada termometer.
7. Menyeting tekanan uap pada tekanan 3 bar dengan jalan mengatur katup pengaman
SV. Tekanan dapat dilihat pada manometer.
8. Menjaga isi bak atau tangki maksimal volumenya.
9. Menggunakan boiler apabila tekanan telah stabil.
B. Tahap Percobaan
a. Aliran Co- Current
1. Membuka valve V2, V6, dan V9.
2. Menutup valve V4 dan V7.
3. Mengalirkan air dengan membuka valve V5 sebagai variabel setelah keadaan steady
state.
4. Membuka valve V1 sebagai variabel setelah keadaan steady state.
5. Mengukur rate steam dan juga rate air.
6. Mengamati suhu steam yang masuk T1 dan suhu steam yang keluar pada T2.
7. Mengukur suhu air yang masuk t1 dan suhu air yang keluar t2.
8. Mencatat suhu yang telah di dapat.
b. Aliran Counter Current
1. Membuka valve V2, V7, dan V8.
2. Menutup valve V4, V6, V9 dan V5.
3. Mengalirkan air dengan membuka valve V10 sebagai variabel setelah keadaan steady
state.
4. Membuka valve V1 sebagai variabel setelah keadaan steady state.
5. Mengukur rate steam dan juga rate air.
6. Mengamati suhu steam yang masuk T1 dan suhu steam yang keluar pada T2.
7. Mengukur suhu air yang masuk t1 dan suhu air yang keluar t2.
8. Mencatat suhu yang telah di dapat.
1.
Tujuan Percobaan
1. Untuk menjelaskan tahapan penggunaan program hysys dalam simulasi heat
exchanger.
2. Untuk mengetahui fungsi dari setiap alat yang ada dalam simulasi heat exchanger
pada program hysys.
3. Untuk mengetahui maksimum energi recovery pada simulasi hysys.
4. Untuk menghitung neraca energi dan membandingkan perhitungan manual dengan
simulasi heat exchanger yang telah dilakukan.
2.
New Case)
2. Setelah dipilih new case kemudian muncul jendela simulation basis manager
klik add pada components.
3. Muncul Jendela Component view list, add dengan senyawa yang akan digunakan
4. Fluid Package
Tahapan pemilihan fluid package adalah pada bagian simulation basis manager pilih
fluid package yang akan digunakan, misal yang digunakan adalah Antoine, klik add Antoine.
7. Pastikan aliran berwarna biru dan alat berwarna silver, kemudian lanjutkan hingga
selesai