Hidrologi Daerah Aliran Sungai
Hidrologi Daerah Aliran Sungai
DAERAH ALIRAN
SUNGAI
PENGERTIAN
Lokasi
Danau air tawar
Sungai
Lengas tanah
Airtanah
Danau air asin dan inland sea
Atmosfir
Kutub dan salju
Laut dan lautan
Jumlah
Volume (ribuan
m3)
Persen
125
1,25
65
8250
105
13
29200
1320000
0,008
0,001
1357759,25
100
2,100
97,25
Presipitasi
Kelembaban Udara
Temperatur
Angin & Radiasi
OROGRAFIS
Level of condensation
Convergence
Condensation level
High
pressure
Low pressure
High
pressure
Convective
Early
morning
Mid-day
Late
afternoon
Keragaman Presipitasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Garis Lintang
Ketinggian tempat
Jarak dari sumber-sumber air
Posisi di dalam dan ukuran massa
tanah benua atau daratan
Hubungannya dengan deretan
gunung
Suhu nisbi tanah dan samudera yang
berbatasan
Intensitas :
jumlah hujan yg jatuh pada waktu tertentu
(mm/menit, mm/jam)
Lama hujan :
periode jatuhnya hujan (menit, jam, hari)
Frekuensi :
mengacu pada kejadian hujan tertentu akan
jatuh pada saat tertentu
Luas wilayah :
luas wilayah, dimana hujannya dianggap
sama
ISOHYETAL METHOD
Kanada (3)
Inggris (5)
Amerika (8 atau 12)
Menurut WMO yang
umum antara 2
hingga 5 dm
Ketinggian (cm)
Rain-gauge
Suhu udara
Global
winds
Wind is the
movement of
air from
regions of high
pressure
to
regions of low
pressure
Daftar Referensi/Pustaka
Aliran Permukaan
PENGERTIAN SISTEM
MASUKKAN
Hujan
Aliran Air
Sedimen
Polutan
STRUKTUR SISTEM
DAS
Reservoir
Segmen Sungai
KELUARAN
Debit Sungai
Kualitas Air
Sedimen
Polutan
LIMPASAN
LIMPASAN
Limpasan
LIMPASAN
Fiscositas cairan
Derajat kekasaran permukaan tanah
Faktor2 yg mempengaruhi vol total limpasan
Iklim banyaknya presipitasi dan ETP
DAS ukuran DAS, tinggi tempat rata2 DAS
Faktor2 penyebaran waktu limpasan
Meteorologis presipitasi, suhu
DAStop, geologi, jenis tnh,veg,pola drainas
Aktivitas manusia
KONSEPSI DAS
Watershed
An area contributing runoff and sediment.
DAS
DAS
DAS
FUNGSI DAS
1. Fungsi keruangan, produksi, habitat
2. Fungsi hidrologi yg mengatur siklus
hidrologi
3. Fungsi ekosistem keterpaduan
sistem yg terbentuk oleh berbagai
komponen lingkungan hidup
basin/sungai)
Iklim ( Sumber/input : Presipitasi )
Geologi ( Tipe Batuan: pasiran
lempung)
Tanah ( Infiltrasi, Kelengasan)
Vegetasi ( Intersepsi,
Evapotranspirasi )
BASIN MORPHOMETRY
Dealing with the
measurement of River Basin
or Watershed geometry;
Basin Morphometry is useful
in development of the
empirical methods for the
rainfall-runoff relations.
Aspek Keruangan:
Luas (A) dan Bentuk (Rf, Rc, Re)
Aspek Topografi:
Kemiringan DAS (Sb), Kemiringan Sungai Utama
(Ss), Median Elevasi
Apek Panjang Alur:
Sungai Terpanjang (Li), Panjang Sungai Utama
ke Pusat DAS (Lg), Panjang Sungai Utama (Ls),
Panjang Overland Flow
Aspek Alur Sungai:
Orde Sungai, Tingkat Percabangan Sungai (Rb),
Kerapatan Alur Sungai (Dd), Titik Pusat DAS
(Cg), Sudut Percabangan Sungai
Aspek Keruangan
Luas Daerah Aliran Sungai (DAS)
Bentuk DAS dapat dibedakan
menjadi:
1. Faktor Bentuk (Form Factor = Rf)
2. Circularity Ratio = Rc
3. Elongation Ratio = Re
LUAS DAS
LUAS DAS
salah
satu
faktor
penting
dalam
memperkirakan volume aliran
Faktor dlm pembentukan hidrrograf aliran
krn luas DAS menent daya tampung DAS thd
masukan air hujan
makin luas DAS, makin besar daya tampung
berarti makin besar vol air yg dpt
disimpan dan disumbangkan oleh DAS shg
bentuk hidrograf akan berbeda untuk luas
DAS yg berbeda
Bentuk hidrograf dipengaruhi oleh jlh vol air
yg mengalir dan tersimpan dlm suatu DAS
BENTUK DAS
Radial
KOEFISIEN
INI
MENYATAKAN
PERBANDINGAN
ANTARA
LUAS
DAERAH
PENGALIRAN
DENGAN
PANJANG SUNGAI UTAMA
RUMUSNYA F = A/L2
F = KOEFISIEN CORAK/BENTUK DAS
A = LUAS DAS (km2
L = PANJANG SUNGAI UTAMA (km)
Makin besar harga F makin lebar
daerah pengaliran
(Bifurcation Ratio) = Rb
Kerapatan Alur Sungai (Drainage
Density) = D / Dd
Titik Pusat DAS (Center of Gravity )
Sudut Percabangan Sungai (Angle
of junction)
ORDE SUNGAI
STREAM ORDER
Strahlers scheme is most
commonly used
WATERSHED
BIFURCATION RATIO (WRb)
u=k
Nu+1)
WRb
Rb
u=1
= -----------------------------------------------------
u=k
u/u+1
(Nu +
u=1
Rb = Bifurcation Ratio
Nu
BIFURCATION RATIO/TINGKAT
PERCABANGAN SUNGAI
Rb = Nu/Nu+1
Nu = jumlah alur sungai orde ke U
Nu+1 = jumlah alur sungai untuk orde ke
u+1
TOTAL BASIN RELIEF Beda tinggi antara
titik outlet dengan titik tertinggi dalam DAS
H=Hm-H1
H1=ketinggian ttk outlet (m)
Hm=ketinggian maks DAS (m)
RELIEF RATIO
BIFURCATION RATIO
RELIEF RATIO
DRAINAGE DENSITY
DRAINAGE DENSITY
Pengukuran dengan
Currentmeter
Nerawas (wadding)
Dari atas perahu
Dari atas Cable Car
Menggunakan kabel (Winch)
Dari Jembatan dengan Derek (Bridge
Cranch)
Q=AxV
Q : Debit Aliran
A: Luas Penampang Sungai
V: Kecepatan Aliran
Velocity
USGS
Current Meter
Dilution Method
Saluran kecil, Aliran Turbulen dan
menggunakan Larutan yg netral
II (EC-meter)
C0
C2
Empirical relationship
from observations
Measure discharge
at different flows
Periode tak hujan (aliran dasar, defisiensi lengas tanah, kurva deplesi)
Periode hujan awal (intersepsi,
cadangan depresi)
Periode hujan (kapasitas maksimum,
infiltrasi, limpasan permukaan)
Periode hujan berhenti (idem periode
hujan dengan akhir limpasan pada titik
z)
Periode tak hujan baru (lengas tanah
pada kapasitas lapangan, akifer diisi
kembali Gb. 6-31, kurva deplesi
berlanjut)
Hydrograph
A
(3) ABCE
(2) ABDE
E
(1) A-E
Hidrograf Satuan
Adalah hidrograf aliran langsung yang
disebabkan oleh hujan efektif dengan
intensitas seragam dan jatuh merata
diseluruh DAS.
Ada dua prinsip yang diterapkan yaitu
(1) proporsional terhadap intensitas
hujan yang sama periodenya dan
(2) superposisi untuk intensitas
tertentu yang beruntun waktunya.
Hydrographs
Analisis Frequensi
LANGKAH-LANGKAH
PERHITUNGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Rumus-Rumus
T = 0.006 (Z1 Z2)
EP
= f x EPx
EPx = 16 [ (10T)/I ]a
I
=i
i = ( T/5 ) 1.514
a = 0.675 x 10 -6 I3 0.77 x 10
St = Sto . e
-4
I2 + 0.01792 I + 0.49239
{(-APWL)/Sto}
T : temperatur
Z1 dan Z2 : Elevasi stasiun 1 dan 2
I : indeks panas tahunan dan indeks panas bulanan (i)
EPx : Evapotranspirasi Standard dengan jumlah hari bulanan (30) dan panas
harian (12 jam)
f : faktor koreksi letak Lintang
Sto : Water Holding Capasitas (WHC) DAS maksimum
AIRTANAH (GROUNDWATER)
Airtanah
SIKLUS AIRTANAH
VERTIKAL AIRTANAH
DIMANAKAH TERDAPAT
AIRTANAH ??
Akuifer (aquifer)
Aqui = air
CURAH HUJAN
2.
MATERIAL BATUAN
3.
GEOMORFOLOGI
4.
VEGETASI
POROSITAS BATUAN ()
Material
Unconsolidated deposits
Gravel
Sand
Silt
Clay
Batuan
Fractured basalt
Karst Limestone
Sandstone
Limestine, dolomite
Shale
Fractured crystalline rock
Dense crystalline rock
(%)
25
25
35
40
40
50
50
70
5 50
5 50
5 30
0 20
0 10
0 10
05
JARING AIRTANAH/FLOWNETS
PERMASALAHAN2 AIRTANAH
1. Cone of depression
3. Land Subsidence
4. Kontaminasi airtanah