Kelompok 5,, Materialitas Dannnnnn Resiko

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

Pemahaman

besarnya nilai yang dihilangkan atau


salah saji informasi akuntansi, dilihat
dari keadaan yang melingkupinya,
yang mungkin dapat mengakibatkan
perubahan atas atau pengaruh
terhadap pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan atas
informasi tersebut karena adanya
penghilangan atau salah saji tersebut
. (SPAP-IAI)

Laba sebelum diaudit Rp100.000.000.


Setelah audit ditemukan kesalahan
pencatatan sebesar Rp10.000.000,
Calon investor memutuskan tidak jadi
berinvestasi, apabila laba perusahaan
hanya Rp90.000.000, dan memilih
berinvestasi di tempat lain.
Maka kesalahan sebesar Rp10.000.000
dianggap materilial, dan harus di koreksi
kalau manajemen ingin laporan
keuangannya wajar tanpa pengecualian.

Sebagai batas (materiality border) untuk


menentukan apakah salah saji
material/perlu dikoreksi apa tidak
Seringjuga di sebut sebagai Tolerable
Error (kesalahan yang masih bisa di
toleransi)
Contoh apabila materialitas tingkat
transaksi adalah Rp250,000, dan
ditemukan kesalaha sebesar Rp200,000,
apakah kesalahan tersebut material??

1. Menetapkan pertimbangan materialitas


awal
2. Mengalokasikan pertimbangan
materialitas awal ke setiap bagian
pengauditan
3. Mengestimasikan salah saji total di setiap
bagian pengauditan
4. Mengestimasikan salah saji gabungan
5. Membandingkan estimasi salah saji
gabungan dengan materialitas dalam
penilaian awal atau penilaian yang direvisi

1. Faktor-Faktor yang Memengaruhi


Penilaian.
a. Materialitas merupakan konsep relatif,
bukan absolut
b. Dibutuhkan dasar untuk mengevaluasi
materialitas
c. Faktor-faktor kualitatif juga
memengaruhi materialitas

Auditor menghadapi tiga kesulitan utama


berikut dalam mengalokasikan material ke
dalam akun-akun neraca, antara lain:
a. Auditor memperkirakan akun-akun
tertentu memiliki salah saji yang lebih
banyak dibandingkan dengan akun-akun
lainnya.
b. Baik lebih saji maupun kurang saji
harus dipertimbangkan.
c. Biaya audit relatif memengaruhi alokasi
tersebut.

Salah saji dalam suatu akun dapat


berbentuk: 1. Salah saji yang diketahui,
adalah salah saji dimana auditor dapat
menentukan jumlah salah saji dalam akun
tersebut.
2. Salah saji yang mungkin.

a. Salah saji yang muncul karena adanya


perbedaan antara penilaian manajemen dan
penilaian auditor mengenai estimasi saldo akun.
b. Proyeksi salah saji berdasarkan pengujian
auditor atas sampel yang diambil dari populasi.

Materialitas merupakan satu diantara


berbagai faktor yang mempengaruhi
pertimbangan auditor tentang kecukupan
( kuantitas ) bukti audit.
Semakin rendah tingkat materialitas ,
semakin besar jumlah bukti yang
diperlukan
( hubungan terbalik ).

Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam


hal auditor, tanpa disadarinya , tidak
memodifikasi sebagaimana mestinya
pendapatnya atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material.
Auditor mempertimbangkan resiko audit dalam :
Perencanaan audit
Pengevaluasian akhir
Semakin kecil resiko audit, semakin banyak
dan semakin intensif prosedur audit yang akan
diterapkan

Tipe Resiko Audit :


Tipe I

Resiko Bawaan
Resiko Pengendalian

Tipe

II

Resiko Deteksi

Tidak Dapat
Dikendalikan
Oleh Auditor
Dapat
Dikendalikan
Auditor

IR = Inherent Risk = Resiko Bawaan =


kerentanan suatu saldo akun atau
golongan transaksi terhadap suatu salah
saji material, dengan asumsi bahwa tidak
terdapat kebijakan dan prosedur
pengendalian internal yang terkait

Faktor Penentu Resiko Bawaan secara umum

Profitabilitas
Jenis usaha & sensitifitas operasi
Masalah kelangsungan usaha
Sifat, penyebab dan jumlah salah saji tahun
sebelumnya
Integritas, reputasi & pengetahuan tentang
akuntansi dari manajemen

Faktor Penentu Resiko Bawaan pada suatu


akun:

Akuntabilitas akun atau transaksi


Kerumitan masalah akuntansi yang terkait
Sifat, penyebab dan jumlah salah saji yang
dideteksi pada tahun sblmnya

CR = Control Risk = Resiko Pengendalian


adalah resiko terjadinya salah saji
materialdalah suatu asersi yang tidak
dapat di cegah atau di deteksi secara
tepat waktu oleh pengendalian internal
entitas.

Terkait dengan efektifitas Struktur


Pengendalian Interen
2 macam resiko pengendalian :

Actual level of control risk


Assessed level of control risk

Auditor dapat mengkontrol resiko


pengendalian dengan cara memodifikasi :

Prosedur yang akan membantu memahami SPI


Prosedur-prosedur yang digunakan untuk
pengujian pengendalian

DR = Detection Risk = Resiko Deteksi =


resiko sebagai akibat auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang
terdapat dalam suatu asersi.

Tergantung atas penetapan auditor


terhadap resiko audit, resiko bawaan, resiko
pengendalian
RA

RD

RB/RP
Resiko Deteksi

RD
Controlable
by Auditor

Perbedaan mendasar Resiko Bawaan &


Pengendalian dengan Resiko Deteksi ?
Jenis Resiko Deteksi :
Analitis Review Risk
Substantif Test Risk

HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN


RESIKO AUDIT.
AR = IR X CR X DR
AR : Resiko Audit ( Audit Risk )
IR : Resiko Bawaan ( Inherent Risk )
CR : Resiko Pengendalian( Control Risk )
DR : Resiko Deteksi ( Detection Risk )

Resiko deteksi merupakan resiko yang dapat


dikendalikan oleh auditor. Oleh karena itu ,
sudut pandang model tersebut dialihkan ke
resiko deteksi menjadi :
DR = AR : ( IR x CR )

HUBUNGAN TINGKAT KEYAKINAN


DENGAN KOMPONEN RESIKO.
Resiko audit mempunyai hubungan terbalik
dengan tingkat keinginan kepastian / keyakinan.
Semakin besar / tinggi tingkat keinginan kepastian
( contidence level ) maka semakin kecil / rendah
resiko audit.
Dari tiga komponen tersebut antara resiko
bawaan dan resiko pengendalian dengan resiko
deteksi berhubungan terbalik. Semakin tinggi
resiko bawaan dan atau resiko pengendalian
semakin rendah resiko deteksi.
Dengan demikian hubungan searah terjadi
antara tingkat keinginan kepastian dengan tingkat
resiko bawaan dan resiko pengendalian. Hal yang
sama antara tingkat resiko deteksi dengan tingkat
resiko audit keseluruhan.

Tingkat Keinginan
Kepastian
( kualitatif )

Prosentase Resiko ( kuantitatif )


Resiko Bawaan

Resiko
Pengendalian

Rendah

0,8

0,3

Sedang

0,9

0,6

Tinggi

0,8

Yakin Mau Tanya?

Anda mungkin juga menyukai