Anda di halaman 1dari 11

MANUSIA, KER

OLEH
JOHANNES
FERNANDO
LAMHOT
MONIKA
TRI
MAJU
MARTA
SKELOMPOK
SIMANJUNTAK
SIAHAAN
P. SITUMORANG
SIAHAAN
JF LBN. TORUAN
V (LIMA)

MAKNA KERAGAMAN
MANUSIA
Keragaman manusia dimaksudkan
bahwa setiap manusia memiliki
perbedaan. Perbedaan itu ada karena
manusia adalah mahluk individu yang
setiap individu memiliki ciri-ciri khas
tersendiri.

KESETARAAN

Kata kesetaraan berasal dari kata benda


tara yang mengandung arti sejajar
(sama tingginya), sama tingkatnya
(kedudukannya, dsb), sepadan dan
seimbang. (KBBI, 2007:1143).
Jadi kata kesetaraan mengandung arti
kesejajaran, kesamaan tingkat atau
kedudukan, kesepadanan, dan
keseimbangan hak, terutama yang
menyangkut kriteria hak-hak azasi manusia

Kesetaraan sosial adalah suatu keadaan

dimana semua orang dalam masyarakat


tertentu atau kelompok terisolasi memiliki
status yang sama dalam hal-hal tertentu.
Kesetaraan sosial memerlukan adanya

konsep penegakan hukum kelas sosial dan


tidak adanya diskriminasi yang termotivasi
oleh bagian tak terpisahkan dari identitas
seseorang.

1. Konsep dan Isu Gender

Isu gender diartikan sebagai masalah yang menyangkut ketidakadilan y

Ketidakadilan dan diskriminasi gender yang


dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari adalah :

2. Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG)

Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi


bagi
laki-laki
dan
perempuan
untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya
sebagai manusia.

Keadilan gender adalah suatu proses dan


perlakuan adil terhadap perempuan dan lakilaki. Dengan kata lain, keadilan gender berarti
tidak ada pembakuan peran, beban ganda,
subordinasi, marginalisasi dan kekerasan
terhadap perempuan maupun laki-laki.

3. Pengarusutamaan Gender (PUG)

Pemerintah Indonesia melalui GBHN


1999
menyatakan
bahwa
pengarusutamaan
gender
merupakan kebijakan nasional yang
harus diemban oleh lembaga yang
mampu mewujudkan keadilan dan
kesetaraan gender.

4. Gender Dalam Kurikulum dan


Proses Pendidikan

Gejala-gejala
yang
menyangkut
kesenjangan gender dalam kurikulum
dan proses pendidikan, yaitu :
1. Gender dalam proses pengelolaan
pendidikan
2. Isi kurikulum sekolah dan buku
pelajaran

Berdasarkan pedoman penulisan bahan ajar


berwawasan gender (2003), dinyatakan
bahwa bahan ajar berwawasan gender sangat
diperlukan untuk menghindari terjadinya
ketimpangan atau stereotipe gender.

Selain bahan ajar, guru diharapkan sebagai


ujung tombak terjadinya perubahan untuk
mengintegrasikan gender dalam setiap materi
ajar dan dalam proses pembelajaran.

KAMI DARI KELOMPOK V (LIMA)

MENGUCAPKAN :
MAULIATENGKIU
HORAS, MENJUAH-JUAH, ENJUAHJUAH..
ARGA BORAS!!!!!

Anda mungkin juga menyukai