KASUS 1
Seorang anak laki-laki, 5 tahun, 21 kg, dibawa ke IGD RSUD M.Yunus karena kaki dan
tangannya teraba dingin dan tidak buang air kecil sejak 8 jam yang lalu. Empat hari yang lalu
panas tinggi terus menerus, tidak menggigil, tidak ada batuk dan tidak ada pilek, BAB dan
BAK biasa. Sudah diberi obat penurun panas, namun panas turun sebentar kemudian naik
lagi. Timbul bintik- bintik merah seperti digigit nyamuk dan terdapat riwayat mimisan sejak 1
hari yang lalu. Terdapat keluhan muntah + 2x/ hari, isi seperti yang dimakan + 3-4 sdm.
Ayahnya bekerja sebagai petani, dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Tidak ada riwayat
anggota keluarga yang sakit seperti ini. Tinggal di perumahan padat penduduk. Sanitasi di
sekitar rumah tidak terlalu baik.
KASUS 2
Seorang anak laki-laki, 10 tahun, datang ke klinik 24 jam karena demam sejak 5 hari yang
lalu. Demam tidak tinggi, meriang, makin tinggi pada saat malam hari. Sudah minum obat
penurun panas (Paracetamol), tetapi naik lagi beberapa jam kemudian, terutama pada sore
hingga malam hari. Terdapat keluhan mual, tidak ada muntah. Terdapat keluhan susah buang
air besar sejak 2 hari yang lalu.
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan di sekolah dan lingkungannya. Sanitasi di
sekitar rumah baik.
KASUS 3
Seorang anak perempuan, 5 bulan dengan BB 6,5 kg, mengalami mencret sejak 3 hari yang
lalu, cair berwarna kuning, berbusa, kadang berlendir 7-8 kali sehari. Nafsu makan berkurang
dan sejak tadi pagi anak sering muntah serta mencret bertambah banyak. Anak tampak sesak,
lemas, dan perut kembung. Berat badan anak berkurang.
Pemeriksaan fisik : anak tampak mengantuk, agak sianosis,laju nadi cepat halus, laju nafas
36x menit, nafas cepat dan dalam, suhu aksila 38,9 oC, mata terlihat cekung, turgor perut
kurang, dan bising usus menurun. Bokong tampak kemerahan. Akral teraba dingin.
2016
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan keterampilan anamnesis dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar
pada penderita.
TUJUAN KHUSUS :
Kalau diberi pasien mampu :
1.
2.
3.
4.
Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 10-12 orang.
Mahasiswa sebagai pengamat memegang daftar tilik anamnesis
Mahasiswa menjadi pasien simulasi (PS) dan telah menghapal skenario.
Mahasiswa menjadi dokter yang melakukan anamnesis.
Diskusi dipimpin oleh seorang tutor
Cara pelaksanaan kegiatan :
6.1. Introduksi oleh tutor5
menit
6.2. Kelompok besar 7-8 orang.40
menit.
6.3. Mahasiswa yang menjadi dokter melakukan anmnesis pada pasien simulasi
..20 menit.
6.4. Selama anamnesis mahasiswa lain menggunakan daftar tilik anamnesis untuk
observasi kegiatan.
6.5. Selesai anamnesis dilanjutkan dengan diskusi dipimpin tutor20 menit.
6.6. Selanjutnya kelompok dibagi menjadi 2 grup kecil @ 3-5 mahasiswa.
6.7. Kegiatan Grup kecil..55
menit
2016
6.8. Pada setiap grup kecil dilakukan latihan anamnesis, satu mahasiswa menjadi dokter,
mahasiswa lain menjadi pasien simulasi dan mahasiswa lain menjadi pengamat
dengan daftar tilik anamnesis.
6.9. Selesai satu anamnesis dilajnutkan dengan diskusi antar mahasiswa tentang
anamnesis tersebut dan masukan untuk perbaikan.
6.10. Dilanjutkan dengna mahasiwa kedua, ketiga dan kemepat sesuai waktu yang ada.
6.11. Tutor mengamati jalannya anamnesis pada kedua grup kecil. Tutor dapat
memberikan masukan pada masing-masing grup.
6.12. Mahasiswa kembali dalam kelompok besar
6.13. Kelompok besar.20menit
6.14. Diskusi mengenai seluruh anamnesis beserta feedback dari tutor15 menit
6.15. Penutup oleh tutor 5 menit.
7. Waktu pelaksanaan : Setiap kegiatan Anamnesis dilaksanakan selama 2 jam.
8. Tempat pelaksanaan :
RUANG LAB SKILL FKIK UNIB
RUJUKAN :
1. Interviewing and the health history. Dalam Bickley LS, Szilagyi PG ( ed) : Bates
Guide to physical examination and history taking. Edisi 9, Lippincott Williams and
Wilkins, Philapdelphia, 2003, 23-62
2016
ANAMNESIS 1,2,3
Nama Mahasiswa
: ..................................
NPM
: ..................................
Kelompok
: ..................................
No
Kompetensi
Skor
1
I
TEHNIK KOMUNIKASI
1.
Menyapa pasien*
2.
3.
pasien*
4.
5.
6.
Berbasa-basi*
7.
Mendapatkan nama*
8.
Mendapatkan umur *
Mendapatkan pendidikan *
10.
Mendapatkan suku *
11.
12
Mendapatkan alamat*
13.
14.
2016
15.
16.
17.
18
19
20.
21
II
MATERI ANAMNESIS
22
23
24
25
26
III
LAPORAN ANAMNESIS
27.
dr. . . . . . . . . . . . . . .
2016
PELAKSANAAN :
9. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8-12 orang.
10. Demonstrasi dipimpin oleh seorang tutor.
11. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.
12. Tempat pelaksanaan : Lab Skill FKIK UNIB
13. Setiap latihan dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit
14. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan latihan 1 (satu) kali dan akan diulang
1 (satu) kali lagi pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan ke 2 (dua) , mahasiswa
dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut dan akan mendapat tanda tangan pada buku
logbook. Setelah menyelesaikan dua kali latihan, mahasiswa diharapkan telah memiliki
ketrampilan tersebut.
15. Mahasiswa akan menggunakan manekin atau media lainnya untuk berlatih .
16. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini ( lihat daftar di bawah):
16.1. Menguasai intsrumen dasar pada bedah
16.2. Mampu melakukan asepsis dan antisepsis yang benar
16.3. Mampu melakukan teknik menjahit interrupted
17. Cara pelaksanaan kegiatan:
17.1. Pada pertemuan pertama, Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama
5 menit.
17.2. Tutor melakukan demonstrasi instrumen, cara asepsis dan antisepsis dan melakukan
teknik menjahit interrupted ........ 10 menit.
17.3. Setiap mahasiswa berlatih melakukan yang diajarkan oleh tutor @ 10 menit ......90
menit.
17.4. Pada pertemuan ke 2 (dua) , dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan
tutor memperhatikan dan menilai mahasiswa.
17.5. Semua cheklist dikumpulkan kepada Tutor.
17.6. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu menguasi keterampilan bedah dasar,
maka tutor memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.
17.7. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.
2016
:.......................
:.......................
SKOR
NO
AKTIVITAS
1
1.
2.
Handling
-
3.
Gunting
Klem
Pinset
Needle Holder + Jarum
Menjahit interrupted
Bengkulu,
Tutor
dr. . . . . . . . . . . . . . .
2016
: Demam Tifoid
Rencana terapi:
Dosis dewasa
Dosis anak
50-100mg/kgBB/hari
Tiamfenikol
Tersedia kapsul 250, 500
mg, sirup 125 mg/5ml,
250mg/5ml
25-50mg/kgBB/hari
Ampisilin
Tersedia kaplet 250, 500
mg, sirup 125 mg/5ml,
250mg/5ml
50-100mg/kgBB/hari
Ceftriakson
1 x 3g dalam Dextrose
75 mg/kgBB/hari
Antibiotika
Kloramfenikol
Tersedia kapsul 250,500
mg;
2016
Tersedia injeksi 1 g
5% 100cc selama 30
menit, selama 3-5 hari
Cefotaxim
Tersedia injeksi 1 g
2x1g
Cefoperazon
Tersedia injeksi 1 g
2x1g
KASUS 2
Seorang anak perempuan Lia, 7 bulan, BB 6 Kg, sejak 3 hari yang lalu panas dengan suhu
38,80C, kadang disertai batuk dan pilek.
Tulis Resep lengkap bila obat yang akan diberikan dalam sediaan obat cair drops
Terapi yang diberikan : Antipiretik Parasetamol dan antibiotik
Bentuk sediaan Parasetamol drops yang tersedia :
Kadar
Merek
Kemasan
Kalibrasi pipet
60 mg/ml
15 ml
Pyridol
25 ml
80 mg/ml
Calorex, Tempra
15 ml
100 mg/ml
Contratemp, Ottopan,
Paracetol, Sanmol, Turpan
15 ml
0,5 ml; 1 ml
Merek
Kadar
Amoksisilin
Amoxyl
125mg/1,25ml
10 ml
62,5mg; 125mg
Eritromisin
Erytrhrocine
100mg/2,5ml
30 ml
2016
10
KASUS 3
Seorang pasien datang ke IGD Rumah Sakit, dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu, >
5x/hari. Pada pemeriksan fisik ditemukan pasien dalam keadaan dehidrasi berat.
Diagnosis Kerja
Patofisiologi/patogenesis
Bagaimana terapinya bila pasien :
An. Tanjung, 10 bulan, 9 kg
An. Takwa, 12 tahun, 25 kg
Tuliskan perhitungan dosis dan resepnya untuk rehidrasi cairan.
Sediaan cairan untuk resusitasi yang ada (IVFD) :
RL
Asering
NaCl 0,9%
Untuk
umur < 12 bulan : 30ml/kgBB/1 jam dilanjutkan 70ml/kgBB/5 jam
umur > 12 bulan : 30ml/kgBB/30 menit dilanjutkan 70 ml/kgBB/3 jam
2016
11
: ...............................................
Butir Penilaian
Skor
1
10
11
Kelompok
: ..........................
Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):
Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = .
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
Bengkulu,
Tutor
dr. . . . . . . . . . . . . . .
2016
12
PENDAHULUAN
Pertemuan keluarga atau family conference adalah layanan yang diberikan dokter, ketika
dokter tersebut yakin perlunya partisipasi anggauta keluarga dalam membantu
penatalaksanaan pasien. Pertemuan keluarga biasanya diselenggarakan pada kunjungan kedua
dan seterusnya atau pada saat kunjungan rumah. Kegiatan ini dapat dilakukan di klinik,
rumah sakit atau di rumah pasien. Pertemuan ini has mendapat persetujuan pasien.
Peran dokter dalam pertemuan keluarga adalah sebagai MODERATOR/FASILITATOR/
NARASUMBER, dan BUKAN YANG MENENTUKAN JALAN KELUAR, baik keluarga.
KEGIATAN
Dalam modul Hematologi Onkologi setiap mahasiswa akan mengikuti KKD :
1. Sebagai pelatihan
2. Mendemonstrasikan kemampuan ( akan dinilai )
Antara kedua kegiatan, mahasiswa diminta untuk berlatih sendiri.
Setiap kegiatan lamanya 120 menit yang dibagi menjadi :
30 menit untuk kuliah interaktif
90 menit untuk praktek KKD
TAHAP KKD PERTEMUAN KELUARGA PERTAMA :
Persiapan :
Perkenalan tutor dengan mahasiswa ( 1 kelompok terdiri atas 8-10 orang) dengan posisi
melingkar.
Tutor menjelaskan & berdiskusi tentang kegiatan pertemuan (tujuan, waktu, harapan
pasien/keluarga, peran dokter dan bagaimana melaksanakan pertemuan/langkah2 )
Anggauta kelompok membagi peran ( dokter/asisten dokter, ayah/ibu/kakak/adik pasien).
Satu mahasiswa diminta membaca langkah-langkah pertemuan (cheklist) dan disimak
mahasiswa lain.
Penjelasan peran masing masing. Pemeran dokter dan asisten dipersilahkan keluar dan
karena Tutor akan menjelaskan skenario serta peran mahasiswa yg lain. Setelah itu tutor
keluar untuk mengingatkan langkah-langkah pertemuan kepada pemeran dokter dan
asistennya.
Setelah itu, pasien dan keluarga diminta keluar dan dokter & asisten masuk.
Pelaksanaan :
Pasien masuk beserta keluarga dan dokter memulai langkah-langkah pertemuan.
Tutor mencatat hal-hal penting yang akan didiskusikan setelah simulasi
Setelah selesai lakukan diskusi. Tutor meminta komentar keluarga mengenai dokter dan
asistennya. Dan tutor meminta dokter untuk menjelaskan kesulitan dalam melaksanakan
pertemuan keluarga. Mahasiswa diharapkan semua aktif.
Kalau waktu cukup , lakukan pertemuan keluarga 2-3 kali agar sebagian besar mahasiswa
mendapat kesempatan berlatih.
Penutup
2016
13
Tutor memberi komentar mengenai hal-hal yang sudah baik dilaksanakan mahasiswa dan
mana yang masih kurang.
Tutor mengingatkan agar mahasiswa berlatih sendiri dengan SKENARIO YG DIBUAT
SENDIRI.
Tutor mengingatkan bahwa untuk KKD kedua, mahasiswa membagi diri menjadi 2
kelompok dan mempersiapkan skenarionya.
Lampiran 1.
2016
14
Lampiran 2.
LANGKAH-LANGKAH LENGKAP PERTEMUAN KELUARGA
Pra pertemuan
A. Persiapan
- Pilih contact person dalam keluarga
- Sampaikan rasional/alasan pertemuan
- Tentukan siapa saja yang diharapkan turut serta
- Tentukan waktu pertemuan
B. Telaah genogram
- Siapkan atau revisi genogram dengan data terbaru
- Catat dan perhatikan siklus kehidupan pasien dan keluarga
- Kembangkan hipotesa
2016
15
Pasca pertemuan
A. Revisi genogram
B. Revisi hipotesa
C. Tulis laporan pertemuan
1. Daftar hadir
2. Daftar masalah
Masalah yang diajukan keluarga
Masalah yang diajukan dokter keluarga
3. Penilaian fungsi keluarga
Bentuk keluarga
Proses yang terjadi di keluarga
Tahapan siklus kehidupan keluarga
4. Sumber dan faktor penunjang yang dimiliki keluarga
5. Rencana penatalaksanaan selanjutnya
Medikamentosa
Peran serta pasien dan keluarga
2016
16
Memberi salam
Berbicara dengam masing-masing anggauta keluarga
Menyampaikan tujuan/target pertemuan dengan jelas, terarah dan sistimatis
Menyampaikan materi pertemuan dengan jelas
Mempersilahkan setiap anggauta memberi pandangan mengenai apa yang akan
dibahas
6. Mempersilahkan anggauta keluarga menanyakan informasi kesehatan yang
berhubungan dengan materi yang akan dibahas
7. Menanyakan keluarga pengalaman keluarga dalam menghadapi masalah yang dibahas
8. Mencari kemungkinan sumber daya & faktor pendukung dalam keluarga mengenai
masalah ini
9. Mencari (explore) kemungkinan adanya sumber daya di masyarakat yg dapat
dipergunakan
10. Menanyakan layanan kesehatanyang telah diperoleh berkaitan dengan masalah ini
11. Mencari (explore) kemungkinan menggunakan sumberdaya masyarakat untuk
masalah ini
12. Menanyakan rencana keluarga
13. Meminta kesepakatan anggauta keluarga untuk rencana ini
14. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya lagi
15. Menyampaikan kesimpulan dan mengucapkan terima kasih.
2016
17
Nama Mahasiswa :
Kelompok
:
KETRAMPILAN KKD
NO
1
1
2
3
4
5
Memberi salam
Berbicara dengam masing-masing anggota keluarga
Menyampaikan tujuan/target pertemuan dengan jelas, terarah
dan sistematis
Menyampaikan materi pertemuan dengan jelas
Mempersilahkan setiap anggota memberi pandangan
mengenai apa yang akan dibahas
10
11
12
13
14
15
SKOR
2
3
dr. . . . . . . . . . . . . . .
2016
18
Kursus KKD
Pengenalan Dasar Bedah
Tujuan
LATIHAN 2
PENGENALAN INSTRUMEN DASAR
Pisau
Disposable vs. reusable
Kombinasi:
Gagang reusable
Bilah disposable
Pisau
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pisau
Cara memegang pisau
Cara menggunakan pisau
PISAU
Gunting
GUNTING
Tehnik memegang gunting
Macam-macam gunting
Gunting jaringan
Macam-macam gunting
Macam-macam gunting
Pinset
PINSET
Hemostat / Klem
Macam-macam hemostat
KLEM
Pemegang jarum
( Needle holder )
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pemegang jarum
Cara memegang pemegang jarum
Cara menggunakan pemegang jarum
NEEDLE HOLDER
Needle holder
Macam-macam simpul
Reef knot (square knot)
Surgeons knot
Slip knot
Reef knot
Reef knot
Surgeon Knot
Slip Knot
Interrupted suture
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA