Anda di halaman 1dari 51

PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIS DASAR (KKD)

MODUL INFEKSI DAN IMUNOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2016
Semester
6

ANAMNESIS INFEKSI IMUNOLOGI

KASUS 1
Seorang anak laki-laki, 5 tahun, 21 kg, dibawa ke IGD RSUD M.Yunus karena kaki dan
tangannya teraba dingin dan tidak buang air kecil sejak 8 jam yang lalu. Empat hari yang lalu
panas tinggi terus menerus, tidak menggigil, tidak ada batuk dan tidak ada pilek, BAB dan
BAK biasa. Sudah diberi obat penurun panas, namun panas turun sebentar kemudian naik
lagi. Timbul bintik- bintik merah seperti digigit nyamuk dan terdapat riwayat mimisan sejak 1
hari yang lalu. Terdapat keluhan muntah + 2x/ hari, isi seperti yang dimakan + 3-4 sdm.
Ayahnya bekerja sebagai petani, dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Tidak ada riwayat
anggota keluarga yang sakit seperti ini. Tinggal di perumahan padat penduduk. Sanitasi di
sekitar rumah tidak terlalu baik.

KASUS 2
Seorang anak laki-laki, 10 tahun, datang ke klinik 24 jam karena demam sejak 5 hari yang
lalu. Demam tidak tinggi, meriang, makin tinggi pada saat malam hari. Sudah minum obat
penurun panas (Paracetamol), tetapi naik lagi beberapa jam kemudian, terutama pada sore
hingga malam hari. Terdapat keluhan mual, tidak ada muntah. Terdapat keluhan susah buang
air besar sejak 2 hari yang lalu.
Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan di sekolah dan lingkungannya. Sanitasi di
sekitar rumah baik.

KASUS 3
Seorang anak perempuan, 5 bulan dengan BB 6,5 kg, mengalami mencret sejak 3 hari yang
lalu, cair berwarna kuning, berbusa, kadang berlendir 7-8 kali sehari. Nafsu makan berkurang
dan sejak tadi pagi anak sering muntah serta mencret bertambah banyak. Anak tampak sesak,
lemas, dan perut kembung. Berat badan anak berkurang.
Pemeriksaan fisik : anak tampak mengantuk, agak sianosis,laju nadi cepat halus, laju nafas
36x menit, nafas cepat dan dalam, suhu aksila 38,9 oC, mata terlihat cekung, turgor perut
kurang, dan bising usus menurun. Bokong tampak kemerahan. Akral teraba dingin.

2016

Pedoman Latihan Anamnesis


Modul Infeksi dan Imunologi

TUJUAN UMUM :
Meningkatkan keterampilan anamnesis dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar
pada penderita.

TUJUAN KHUSUS :
Kalau diberi pasien mampu :
1.
2.
3.
4.

Menemukan identitas lengkap pasien


Menemukan keluhan utama beserta lamanya.
Menguraikan perkembangan penyakit secara deskriptif dan kronologis.
Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berprilaku yang sesuai dengan sosio-budaya
pasien dalam hubungan dokter-pasien.
5. Mengidentifikasikan kekurangan dan kesalahan dalam melakukan anamnesis.
6. Membuat laporan anamnesis
PELAKSANAAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari 10-12 orang.
Mahasiswa sebagai pengamat memegang daftar tilik anamnesis
Mahasiswa menjadi pasien simulasi (PS) dan telah menghapal skenario.
Mahasiswa menjadi dokter yang melakukan anamnesis.
Diskusi dipimpin oleh seorang tutor
Cara pelaksanaan kegiatan :
6.1. Introduksi oleh tutor5
menit
6.2. Kelompok besar 7-8 orang.40
menit.
6.3. Mahasiswa yang menjadi dokter melakukan anmnesis pada pasien simulasi
..20 menit.
6.4. Selama anamnesis mahasiswa lain menggunakan daftar tilik anamnesis untuk
observasi kegiatan.
6.5. Selesai anamnesis dilanjutkan dengan diskusi dipimpin tutor20 menit.
6.6. Selanjutnya kelompok dibagi menjadi 2 grup kecil @ 3-5 mahasiswa.
6.7. Kegiatan Grup kecil..55
menit

2016

6.8. Pada setiap grup kecil dilakukan latihan anamnesis, satu mahasiswa menjadi dokter,
mahasiswa lain menjadi pasien simulasi dan mahasiswa lain menjadi pengamat
dengan daftar tilik anamnesis.
6.9. Selesai satu anamnesis dilajnutkan dengan diskusi antar mahasiswa tentang
anamnesis tersebut dan masukan untuk perbaikan.
6.10. Dilanjutkan dengna mahasiwa kedua, ketiga dan kemepat sesuai waktu yang ada.
6.11. Tutor mengamati jalannya anamnesis pada kedua grup kecil. Tutor dapat
memberikan masukan pada masing-masing grup.
6.12. Mahasiswa kembali dalam kelompok besar
6.13. Kelompok besar.20menit
6.14. Diskusi mengenai seluruh anamnesis beserta feedback dari tutor15 menit
6.15. Penutup oleh tutor 5 menit.
7. Waktu pelaksanaan : Setiap kegiatan Anamnesis dilaksanakan selama 2 jam.
8. Tempat pelaksanaan :
RUANG LAB SKILL FKIK UNIB

RUJUKAN :
1. Interviewing and the health history. Dalam Bickley LS, Szilagyi PG ( ed) : Bates
Guide to physical examination and history taking. Edisi 9, Lippincott Williams and
Wilkins, Philapdelphia, 2003, 23-62

2016

ANAMNESIS 1,2,3
Nama Mahasiswa
: ..................................
NPM
: ..................................
Kelompok
: ..................................
No

Kompetensi

Skor

1
I

TEHNIK KOMUNIKASI

1.

Menyapa pasien*

2.

Menyambut pasien sambil berdiri*

3.

Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan

pasien*
4.

Menunjukkan wajah ramah*

5.

Menyilakan pasien duduk*

6.

Berbasa-basi*

7.

Mendapatkan nama*

8.

Mendapatkan umur *

Mendapatkan pendidikan *

10.

Mendapatkan suku *

11.

Mendapatkan status pernikahan *

12

Mendapatkan alamat*

13.

Suara ramah, vokal jelas, kecepatan cukup,


volume cukup

14.

Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak


bersilang

2016

15.

Kontak mata dipertahankan 70%

16.

Tidak melakukan gerakan/ hal-hal yang tak


berhubungan dengan tindakan anamnesis

17.

Pertanyaan diajukan satu-persatu

18
19

Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam,


selain pertanyaan tertutup
Melakukan refleksi isi bila diperlukan

20.

Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan

21

Menunjukkan empati secara verbal dan non-verbal

II

MATERI ANAMNESIS

22

Mendapatkan keluhan utama

23

Mendapatkan riwayat penyakit sekarang

24

Mendapatkan riwayat penyakit dahulu

25

Mendapatkan riwayat penyakit keluarga

26

Mendapatkan riwayat sosial

III

LAPORAN ANAMNESIS

27.

Membuat laporan anamnesis

Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):


Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = .
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
Bengkulu,
Tutor

dr. . . . . . . . . . . . . . .

2016

Pedoman Keterampilan Bedah Dasar


TUJUAN UMUM:
Mahasiswa mampu melakukan dan mempraktekkan kemampuan bedah dasar
TUJUAN KHUSUS:
Setelah mahasiswa mengikuti latihan ini bila diberi pasien maka :
1. Mahasiswa mampu melakukan mengenali alat-alat bedah
2. Mahasiswa mampu melakukan teknik asepsis dan antisepsis yang benar
3. Mahasiswa mampu melakukan teknik menjahit interrupted

PELAKSANAAN :
9. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8-12 orang.
10. Demonstrasi dipimpin oleh seorang tutor.
11. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium.
12. Tempat pelaksanaan : Lab Skill FKIK UNIB
13. Setiap latihan dilaksanakan dua kali latihan@ 120 menit
14. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan latihan 1 (satu) kali dan akan diulang
1 (satu) kali lagi pada pertemuan berikutnya. Pada pertemuan ke 2 (dua) , mahasiswa
dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut dan akan mendapat tanda tangan pada buku
logbook. Setelah menyelesaikan dua kali latihan, mahasiswa diharapkan telah memiliki
ketrampilan tersebut.
15. Mahasiswa akan menggunakan manekin atau media lainnya untuk berlatih .
16. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini ( lihat daftar di bawah):
16.1. Menguasai intsrumen dasar pada bedah
16.2. Mampu melakukan asepsis dan antisepsis yang benar
16.3. Mampu melakukan teknik menjahit interrupted
17. Cara pelaksanaan kegiatan:
17.1. Pada pertemuan pertama, Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama
5 menit.
17.2. Tutor melakukan demonstrasi instrumen, cara asepsis dan antisepsis dan melakukan
teknik menjahit interrupted ........ 10 menit.
17.3. Setiap mahasiswa berlatih melakukan yang diajarkan oleh tutor @ 10 menit ......90
menit.
17.4. Pada pertemuan ke 2 (dua) , dengan menggunakan cheklist, mahasiswa lainnya dan
tutor memperhatikan dan menilai mahasiswa.
17.5. Semua cheklist dikumpulkan kepada Tutor.
17.6. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu menguasi keterampilan bedah dasar,
maka tutor memberikan tandatangan pada logbook mahasiswa.
17.7. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.

2016

BASIC SURGICAL SKILLS


Nama Mahasiswa
Kelompok

:.......................
:.......................
SKOR

NO

AKTIVITAS
1

1.

A & Anti Sepsis

2.

Handling
-

3.

Gunting
Klem
Pinset
Needle Holder + Jarum

Menjahit interrupted

Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):


Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = .
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%

Bengkulu,
Tutor

dr. . . . . . . . . . . . . . .

2016

KASUS KKD PERHITUNGAN DOSIS OBAT


KASUS 1
Seorang pasien datang ke IGD RSCM dengan keluhan demam tinggi dan lemah sejak 6 hari
yang lalu, demam terutama sore hari. Pasien juga sulit buang air besar.
PF : kesadaran berkabut, bradikardia relatif, lidah kotor, nyeri abdomen
P.Lab : leukopenia, limfositosis, dan pemerikaan Widal positif (Antigen O & H = 1/320).
Pasien kemudian dirawat inap.
Diagnosis Kerja

: Demam Tifoid

Bagaimana terapinya bila pasien :

- selama dirawat di RS diberi antibiotik sediaan injeksi


- sewaktu pulang dibekali antibiotik dan antipiretik oral

a. Tn. Ali, 20 tahun, 45 kg


b. An. Asri, 8 tahun, 18 kg
Tuliskan perhitungan dosis dan resepnya.

Rencana terapi:

Dosis dewasa

Dosis anak

4x500mg sampai 7 hari


bebas demam

50-100mg/kgBB/hari

Tiamfenikol
Tersedia kapsul 250, 500
mg, sirup 125 mg/5ml,
250mg/5ml

4x500mg sampai 7 hari


bebas demam

25-50mg/kgBB/hari

Ampisilin
Tersedia kaplet 250, 500
mg, sirup 125 mg/5ml,
250mg/5ml

4x500mg sampai 7 hari


bebas demam

50-100mg/kgBB/hari

Ceftriakson

1 x 3g dalam Dextrose

75 mg/kgBB/hari

Antibiotika
Kloramfenikol
Tersedia kapsul 250,500
mg;

sampai 7 hari bebas demam

suspensi 125 mg/5ml ;


injeksi 1 g

2016

sampai 7 hari bebas demam

sampai 7 hari bebas demam

Tersedia injeksi 1 g

5% 100cc selama 30
menit, selama 3-5 hari

Cefotaxim
Tersedia injeksi 1 g

2x1g

Cefoperazon
Tersedia injeksi 1 g

2x1g

1 x sehari, selama 5 hari

KASUS 2
Seorang anak perempuan Lia, 7 bulan, BB 6 Kg, sejak 3 hari yang lalu panas dengan suhu
38,80C, kadang disertai batuk dan pilek.
Tulis Resep lengkap bila obat yang akan diberikan dalam sediaan obat cair drops
Terapi yang diberikan : Antipiretik Parasetamol dan antibiotik
Bentuk sediaan Parasetamol drops yang tersedia :
Kadar

Merek

Kemasan

Kalibrasi pipet

60 mg/ml

Fevrin, Panadol, Pyrex,


Xepamol

15 ml

0,3 ml; 0,6 ml

Pyridol

25 ml

80 mg/ml

Calorex, Tempra

15 ml

0,4 ml; 0,8 ml; 1 ml (Tempra)

100 mg/ml

Contratemp, Ottopan,
Paracetol, Sanmol, Turpan

15 ml

0,5 ml; 1 ml

Antibiotik drops yang tersedia


Antibiotik

Merek

Kadar

Kemasan Kalibrasi pipet

Amoksisilin

Amoxyl

125mg/1,25ml

10 ml

62,5mg; 125mg

Eritromisin

Erytrhrocine

100mg/2,5ml

30 ml

50mg; 75 mg; 100mg

2016

10

KASUS 3
Seorang pasien datang ke IGD Rumah Sakit, dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu, >
5x/hari. Pada pemeriksan fisik ditemukan pasien dalam keadaan dehidrasi berat.
Diagnosis Kerja

: Diare akut dehidrasi berat

Patofisiologi/patogenesis
Bagaimana terapinya bila pasien :
An. Tanjung, 10 bulan, 9 kg
An. Takwa, 12 tahun, 25 kg
Tuliskan perhitungan dosis dan resepnya untuk rehidrasi cairan.
Sediaan cairan untuk resusitasi yang ada (IVFD) :
RL
Asering
NaCl 0,9%
Untuk
umur < 12 bulan : 30ml/kgBB/1 jam dilanjutkan 70ml/kgBB/5 jam
umur > 12 bulan : 30ml/kgBB/30 menit dilanjutkan 70 ml/kgBB/3 jam

2016

11

CHECK LIST KETERAMPILAN TERAPI OBAT INJEKSI & INFUS


Nama Mahasiswa
No
1
2
3

: ...............................................
Butir Penilaian

Skor
1

Untuk Pasien Anak


Menghitung dosis obat injeksi dan
jumlah ampul/flacon/vial/kolf
Menghitung dosis obat bentuk sediaan
sirup/drops
Menghitung dosis obat per-infus

Menghitung jumlah rehidrasi cairan per


infus

Menghitung jmlh tetesan per menit

Meresepkan obat yang sudah dihitung

Untuk Pasien Dewasa


Menghitung dosis obat injeksi

Menghitung dosis obat per-infus

Menghitung jumlah rehidrasi cairan per


infus

10

Menghitung jumlah tetesan per menit

11

Meresepkan obat yang sudah dihitung

Kelompok
: ..........................
Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):
Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = .
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
Bengkulu,
Tutor

dr. . . . . . . . . . . . . . .

2016

12

KETERAMPILAN KLINIK DASAR ( KKD )


PERTEMUAN KELUARGA

PENDAHULUAN
Pertemuan keluarga atau family conference adalah layanan yang diberikan dokter, ketika
dokter tersebut yakin perlunya partisipasi anggauta keluarga dalam membantu
penatalaksanaan pasien. Pertemuan keluarga biasanya diselenggarakan pada kunjungan kedua
dan seterusnya atau pada saat kunjungan rumah. Kegiatan ini dapat dilakukan di klinik,
rumah sakit atau di rumah pasien. Pertemuan ini has mendapat persetujuan pasien.
Peran dokter dalam pertemuan keluarga adalah sebagai MODERATOR/FASILITATOR/
NARASUMBER, dan BUKAN YANG MENENTUKAN JALAN KELUAR, baik keluarga.
KEGIATAN
Dalam modul Hematologi Onkologi setiap mahasiswa akan mengikuti KKD :
1. Sebagai pelatihan
2. Mendemonstrasikan kemampuan ( akan dinilai )
Antara kedua kegiatan, mahasiswa diminta untuk berlatih sendiri.
Setiap kegiatan lamanya 120 menit yang dibagi menjadi :
30 menit untuk kuliah interaktif
90 menit untuk praktek KKD
TAHAP KKD PERTEMUAN KELUARGA PERTAMA :
Persiapan :
Perkenalan tutor dengan mahasiswa ( 1 kelompok terdiri atas 8-10 orang) dengan posisi
melingkar.
Tutor menjelaskan & berdiskusi tentang kegiatan pertemuan (tujuan, waktu, harapan
pasien/keluarga, peran dokter dan bagaimana melaksanakan pertemuan/langkah2 )
Anggauta kelompok membagi peran ( dokter/asisten dokter, ayah/ibu/kakak/adik pasien).
Satu mahasiswa diminta membaca langkah-langkah pertemuan (cheklist) dan disimak
mahasiswa lain.
Penjelasan peran masing masing. Pemeran dokter dan asisten dipersilahkan keluar dan
karena Tutor akan menjelaskan skenario serta peran mahasiswa yg lain. Setelah itu tutor
keluar untuk mengingatkan langkah-langkah pertemuan kepada pemeran dokter dan
asistennya.
Setelah itu, pasien dan keluarga diminta keluar dan dokter & asisten masuk.
Pelaksanaan :
Pasien masuk beserta keluarga dan dokter memulai langkah-langkah pertemuan.
Tutor mencatat hal-hal penting yang akan didiskusikan setelah simulasi
Setelah selesai lakukan diskusi. Tutor meminta komentar keluarga mengenai dokter dan
asistennya. Dan tutor meminta dokter untuk menjelaskan kesulitan dalam melaksanakan
pertemuan keluarga. Mahasiswa diharapkan semua aktif.
Kalau waktu cukup , lakukan pertemuan keluarga 2-3 kali agar sebagian besar mahasiswa
mendapat kesempatan berlatih.
Penutup

2016

13

Tutor memberi komentar mengenai hal-hal yang sudah baik dilaksanakan mahasiswa dan
mana yang masih kurang.
Tutor mengingatkan agar mahasiswa berlatih sendiri dengan SKENARIO YG DIBUAT
SENDIRI.
Tutor mengingatkan bahwa untuk KKD kedua, mahasiswa membagi diri menjadi 2
kelompok dan mempersiapkan skenarionya.

TAHAP KKD PERTEMUAN KEDUA


Kelompok dibagi 2, dimana masing-masing sudah membagi peran
Pertemuan kedua akan dinilai berdasarkan cheklist langkah-langkah pertemuan.
Seluruh mahasiswa diminta untuk menyusun skenarionya masing-masing. Diatur agar
semua mahasiswa mendapat kesempatan menjadi moderator dalam sebuah pertemuan
keluarga yang terdiri dari sebagian teman sekelompoknya.
Masing-masing moderator mendapat kesempatan selama 8-12 menit untuk satu
pertemuan keluarga

Lampiran 1.

CHEKLIST LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN KELUARGA UNTUK KKD


1. Memberi salam
2. Berbicara dengam masing-masing anggauta keluarga
3. Menyampaikan tujuan/target pertemuan dengan jelas, terarah dan sistimatis
4. Menyampaikan materi pertemuan dengan jelas
5. Mempersilahkan setiap anggauta memberi pandangan mengenai apa yang akan
dibahas
6. Mempersilahkan anggauta keluarga menanyakan informasi kesehatan yang
berhubungan dengan materi yang akan dibahas
7. Menanyakan keluarga pengalaman keluarga dalam menghadapi masalah yang dibahas
8. Mencari kemungkinan sumber daya & faktor pendukung dalam keluarga mengenai
masalah ini
9. Mencari (explore) kemungkinan adanya sumber daya di masyarakat yg dapat
dipergunakan
10. Menanyakan layanan kesehatanyang telah diperoleh berkaitan dengan masalah ini
11. Mencari (explore) kemungkinan menggunakan sumberdaya masyarakat untuk
masalah ini
12. Menanyakan rencana keluarga
13. Meminta kesepakatan anggauta keluarga untuk rencana ini
14. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya lagi
15. Menyampaikan kesimpulan dan mengucapkan terima kasih.

2016

14

Lampiran 2.
LANGKAH-LANGKAH LENGKAP PERTEMUAN KELUARGA
Pra pertemuan
A. Persiapan
- Pilih contact person dalam keluarga
- Sampaikan rasional/alasan pertemuan
- Tentukan siapa saja yang diharapkan turut serta
- Tentukan waktu pertemuan
B. Telaah genogram
- Siapkan atau revisi genogram dengan data terbaru
- Catat dan perhatikan siklus kehidupan pasien dan keluarga
- Kembangkan hipotesa

Tentukan tujuan pertemuan

Kembangkan hipotesa sementara

Kembangkan strategi untuk menjalankan pertemuan


Pertemuan
Fase basa basi
1. Memberi salam
2. Antar ke ruangan pertemuan
3. Berbicara dengan masing-masing anggota keluarga yang hadir
Fase mengembangkan target-target
1.
2.
3.
4.
5.

Menanyakan ke keluarga target yang ingin dicapai hari ini


Terjemahkan penyampaian keluarga menjadi kalimat yang jelas, terarah dan realistis
Terkadang sangat berguna bila ditulis di papan tulis
Ajukan target lain yang dirasa penting tapi belum tersebutkan
Tentukan prioritas bila target hari ini lebih dari dua

Fase mendiskusikan masalah


1. Persilahkan setiap anggota keluarga memberi pandangan mengenai masalah tersebut
2. Persilahkan keluarga untuk bertanya kepada dokter keluarga mengenai informasi
kesehatan yang berhubungan dengan masalah tersebut
3. Tanyakan pengalaman keluarga menghadapi masalah tersebut sebelum ini
Fase mengidentifikasi sumber-sumber
1. Identifikasi sumber yang dimiliki dan kekuatan yang ada
2. Identifikasi pelayanan kesehatan
3. Identifikasi sumber yang ada di masyarakat

2016

15

Fase menyusun rencana berikutnya


1. Menanyakan rencana keluarga selanjutnya
2. Menekankan kesepakatan masing-masing anggota keluarga terhadap rencana yang
ada
3. Menanyakan apakah ada pertanyaan dari anggota keluarga
4. Bila diperlukan, anggota keluarga dapat memiliki rekaman pertemuan tersebut
5. Ucapkan terimakasih dan kesimpulan pertemuan

Pasca pertemuan
A. Revisi genogram
B. Revisi hipotesa
C. Tulis laporan pertemuan
1. Daftar hadir
2. Daftar masalah
Masalah yang diajukan keluarga
Masalah yang diajukan dokter keluarga
3. Penilaian fungsi keluarga
Bentuk keluarga
Proses yang terjadi di keluarga
Tahapan siklus kehidupan keluarga
4. Sumber dan faktor penunjang yang dimiliki keluarga
5. Rencana penatalaksanaan selanjutnya
Medikamentosa
Peran serta pasien dan keluarga

2016

16

LEMBAR UNTUK SELURUH MAHASISWA


SKENARIO PERTEMUAN KELUARGA
Nona M usia 16 tahun dengan keluhan batuk-batuk di diagnosis tersangka TB setelah
menjalani pemeriksaan termasuk roentgen paru. Selain itu, pasien juga anemia dan
underweight. Dari ibu pasien diperoleh informasi bahwa ayah pasien juga batuk-batuk
karena mempunyai kebiasaan merokok. Dokter merencanakan pertemuan keluarga untuk
mencari sumber kontak, anggauta keluarga yang juga terinfeksi TB dan mengajak
partisipasi keluarga dalam tata laksana pasien. Dokter juga ingin agar kebiasaan merokok
di keluarga tersebut berhenti. Pasien mempunyai (sedikitnya) satu kakak dan satu adik.
CATATAN untuk keluarga:
1. Pengobatan TB minimum 6 bulan minum obat secara teratur serta gizi kalori tinggi
dan tinggi protein
2. Keluarga diharapkan mengingatkan pasien untuk minum obat
3. Seluruh anggauta keluarga diharapkan screening foto toraks dan yang
memperlihatkan gejala memeriksakan sputum.
CHEKLIST LANGKAH-LANGKAH PERTEMUAN KELUARGA
1.
2.
3.
4.
5.

Memberi salam
Berbicara dengam masing-masing anggauta keluarga
Menyampaikan tujuan/target pertemuan dengan jelas, terarah dan sistimatis
Menyampaikan materi pertemuan dengan jelas
Mempersilahkan setiap anggauta memberi pandangan mengenai apa yang akan
dibahas
6. Mempersilahkan anggauta keluarga menanyakan informasi kesehatan yang
berhubungan dengan materi yang akan dibahas
7. Menanyakan keluarga pengalaman keluarga dalam menghadapi masalah yang dibahas
8. Mencari kemungkinan sumber daya & faktor pendukung dalam keluarga mengenai
masalah ini
9. Mencari (explore) kemungkinan adanya sumber daya di masyarakat yg dapat
dipergunakan
10. Menanyakan layanan kesehatanyang telah diperoleh berkaitan dengan masalah ini
11. Mencari (explore) kemungkinan menggunakan sumberdaya masyarakat untuk
masalah ini
12. Menanyakan rencana keluarga
13. Meminta kesepakatan anggauta keluarga untuk rencana ini
14. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya lagi
15. Menyampaikan kesimpulan dan mengucapkan terima kasih.

2016

17

BORANG TILIK KETRAMPILAN KLINIK : MENYELENGGARAKAN PERTEMUAN KELUARGA

Nama Mahasiswa :
Kelompok

:
KETRAMPILAN KKD

NO

1
1
2
3
4
5

Memberi salam
Berbicara dengam masing-masing anggota keluarga
Menyampaikan tujuan/target pertemuan dengan jelas, terarah
dan sistematis
Menyampaikan materi pertemuan dengan jelas
Mempersilahkan setiap anggota memberi pandangan
mengenai apa yang akan dibahas

Mempersilahkan anggota keluarga menanyakan informasi


kesehatan yang berhubungan dengan materi yang akan
dibahas
Menanyakan keluarga pengalaman keluarga dalam
menghadapi masalah yang dibahas

Mencari kemungkinan sumber daya & faktor pendukung


dalam keluarga mengenai masalah ini

Mencari (explore) kemungkinan adanya sumber daya di


masyarakat yg dapat dipergunakan

10

Menanyakan layanan kesehatanyang telah diperoleh


berkaitan dengan masalah ini

11

Mencari (explore) kemungkinan menggunakan sumber daya


masyarakat untuk masalah ini

12
13
14
15

Menanyakan rencana keluarga


Meminta kesepakatan anggauta keluarga untuk rencana ini
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk bertanya lagi
Menyampaikan kesimpulan dan mengucapkan terima kasih.

SKOR
2
3

Keterangan (tanda * : untuk poin penilaian bertanda*):


Skor 1 : Tidak dilakukan/tidak dilakukan*
Skor 2 : Dilakukan dengan banyak kesalahan/dilakukan*
Skor 3 : Dilakukan dengan sedikit kesalahan
Skor 4 : Dilakukan dengan sempurna
Keterampilan rata-rata = total skor didapat / jumlah skor x 100 % = .
Dinyatakan lulus apabila skor > 70%
Bengkulu,
Tutor

dr. . . . . . . . . . . . . . .

2016

18

Kursus KKD
Pengenalan Dasar Bedah

Prinsip-prinsip Bedah secara umum


Dalam pelatihan ini bukan satu-satunya
tehnik
Penting : Safe surgical procedure
Beware!!
Hepatitis
HIV/AIDS etc.

Tujuan

Mampu bekerja dengan baik (IGD, OK)


Efisiensi tenaga dan gerakan
Gerakan luwes dan wajar
Terbiasa dengan gerakan yang benar
Tindak lanjut pemahiran dengan
instruktur/konsulen/institusi setempat

Pemakaian piyama, topi dan masker

Video piyama bisa Jalan

LATIHAN 2
PENGENALAN INSTRUMEN DASAR

Tehnik penggunaan instrumen :


Pisau ( scalpel/knife )
Pinset ( forceps )
Klem arteri ( haemostat )
Gunting ( scissor )
Needle holder

Pisau
Disposable vs. reusable
Kombinasi:
Gagang reusable
Bilah disposable

Pisau
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pisau
Cara memegang pisau
Cara menggunakan pisau

PISAU

Gunting

Pengetahuan dan keterampilan:


Anatomi gunting
Macam-macam gunting
Cara memegang gunting
Cara menggunakan gunting

GUNTING
Tehnik memegang gunting

Gunting benang ujung lurus

Macam-macam gunting

Gunting jaringan

Macam-macam gunting

Gunting benang ujung lengkung

Macam-macam gunting

Pinset

Pengetahuan dan keterampilan:


Anatomi pinset
Macam-macam pinset
Cara memegang pinset
Cara menggunakan pinset

PINSET

Cara memegang-menggunakan pinset

Hemostat / Klem

Pengetahuan dan keterampilan:


Anatomi hemostat
Macam-macam hemostat
Cara memegang hemostat
Cara menggunakan hemostat

Macam-macam hemostat

KLEM

Pemegang jarum
( Needle holder )
Pengetahuan dan keterampilan:
Anatomi pemegang jarum
Cara memegang pemegang jarum
Cara menggunakan pemegang jarum

NEEDLE HOLDER

Needle holder

Simpul dan jahitan

Macam-macam simpul
Reef knot (square knot)
Surgeons knot
Slip knot

Reef knot

Reef knot

Surgeon Knot

Slip Knot

Simpul dan jahitan


Macam jahitan
Jahitan interrupted
Jahitan continuous
Matras vertikal
Matras horizontal
Jahitan subkutikular

Interrupted suture

TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai