Anda di halaman 1dari 5

TUGAS V

KONSTRUKSI JALAN SI-316

M. Algi Brilianto
22-2013-313

Kelas G

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2016

Organisasi Proyek Konstruksi Jalan


Seperti yang diketahui dalam pekerjaan konstruksi sebaiknya membuat organisasi
proyek tersebut terlebih dahulu. Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua
orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama
dengan kemampuan dan keahlian masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang
direncanakan. Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil
efisien, tepat waktu serta dengan kualitas tinggi.
Dibawah ini adalah bagan organisasi proyek konstruksi jalan yang akan dijelaskan
berdasarkan tugasnya masing-masing.

Bagan Organisasi Proyek Konstruksi


1. Pemilik/Owner
Pemilik/Owner/Investor merupakan orang atau perusahaan yang akan menanamkan
modal pertama kali dalam proyek. Owner disini merupakan pihak yang memiliki ide
untuk membangun suatu proyek dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu
melaksanakan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Untuk meralisasikan proyek, owner
mempunyai kewajiban pokok yaitu menyediakan dana untuk membiayai proyek. Berikut
adalah tugas dan wewenang owner dalam pelaksanaan proyek konstruksi jalan.
a. Tugas pemilik proyek atau owner
Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek,
Mengadakan kegiatan administrasi proyek,
Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan proyek,
Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi (MK),
Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
b. Wewenang pemilik proyek atau owner
Membuat surat perintah kerja (SPK)
Mengesahkan atau menolak perubahan perkerjaan yang telah direncanakan.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil perkerjaan,

Memutus hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak.


Seorang owner dapat meminta konsultan pengawas atau manajemen konstruksi untuk
mengatur jalannya proyek sehingga owner tidak perlu repot untuk memantau kelapangan
secara detail. Namun umumnya owner akan membuat rapat mingguan atau bulanan untuk
membahas proyek agar sesuai dengan keinginan pemilik proyek.
2. Konsultan perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh owner untuk melaksanaan
pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik swasta
maupun pemerintah.
a. Tugas konsultan perencana
Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik
Membuat gambar kerja
Membuat rancangan kerja dan syarat pelaksanaan
Membuat rencana anggaran biaya
Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan jika terjadi kegagalan
konstruksi
b. Wewenang konsultan perencana
Mempertakan desain dalam pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
rencana awal,
Menentukan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksaan konstruksi jalan.
Saat pelaksanaan konstruksi pihak perencana dapat mengikuti rapat yang
diselenggarakan owner untuk membahas hal yang perlu mendapatkan pemecahan dari
perencana misalnya saat aproval material atau pembuatan gambar shop drawing sebagai
pedoman pelaksanaan. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah bahan material yang
sulit ditemukan atau harga material yang melebihi RAB sehingga kontraktor mengusulkan
perubahan material untuk digunakan sebagai penggantinya.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah badan usaha yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek.
Atau pihak yang penawarannya diterima dan telah diberi surat perintah kerja. Pada
proyek, owner memberikan kepercayaan secara langsung kepada kontraktor untuk
melaksanakan pekerjaan. Peraturan dan persetujuan tentang hak dan kewajiban masingmasing pihak diatur dalam dokumen kontrak.
Kontraktor dalam melaksanakan perkejaan akan diawasi oleh konsultan pengawas dari
owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah
yang terjadi dalam pelaksanaan, sepeti perubahan desain yang harus dikonsultasikan
terlebih dahulu sebelum pelaksanaan.
a. Tugas dan tanggung jawab kontraktor
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang
telah direncanakan dan ditetapkan dalam kontrak,

Memberikan laporan kemjuan proyek yang meliputi laporan harian, mingguan

serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat :


o Pelaksanaan pekerjaan
o Prestasi kerja yang dicapai
o Jumlah tenaga kerja yang digunakan
o Jumlah bahan yang masuk
o Keadaan cuaca dan lain lain.
Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode pelaksanaan

pekerjaan dilapangan,
Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap kerusakan sampai

pada penyerahan proyek,


Memelihara dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkan kendaraan proyek yang

mengangkut peralatan dan material ke tempat pelaksanaan,


Kontraktor mempunyai hak untuk meminta owner menambah waktu pelaksaan

dengan adanya alasan yang logis,


Mengganti semua rugi akibat adanya kecelakaan dalam tahap pelaksaan dan wajib

menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.


4. Sub-Kontraktor
Sub-kontraktor merupakan sebuah pihak yang ikut dalam pelaksanaan proyek dibawah
kendali kontraktor utama. Subkontraktor berkerja dan mengikat kontrak dengan
kontraktor utama. Pada tahap pelaksanaan fisik dilapangan, seringkali kontraktor utama
dipusingkan dengan adanya banyak paket perkejaan, oleh sebab itu, biasanya kontraktor
utama merekrut sub-kontraktor untuk mengerjakan paket-paket pekerjaan tersebut. Selain
alasan tersebut alasan lain yang membuat kontraktor menggunakan jasa sub-kontraktor
misalnya, jenis pekerjaan bersifat khusus dan spesialis. Sebagai contoh perkerjaan
drainase akan lebih efisien diserahkan kepada sub-kontraktor agar pekerjaan menjadi lebih
efeisien dan hasilnya sesuai dengan apa yang diharapakan.
5. Supplier
Supplier adalah suatu bagian profesi yang ada dalam rangkaian dalam struktur organisasi
proyek dengan tugas pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek
ke bagian material ke bagian kontraktor yang ada dibagian lapangan. Tugas supplier royek
ada beberapa macam yang jiga dilaksanakan dengan baik diharapkan kegiatan
pelaksanaan berjalan dengan lancar.
a. Tugas supplier proyek
Mencari dan mensurvey material beserta harga bahan sebagai data untuk memilih
harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam

kontrak,
Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang akan didatangkan
ke area proyek sehingga dapat terkontrol dengan baik jumlah pendatangannya dan
pemakaiannya,

Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari

kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang yang lain,


Melakukan pencatatan barang serta bertanggungjawab atas kedatangan material

yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan,


Membuat berita acara mengenai penerimaan atau penolakan material setelah

melalui quality control,


Menyusun laporan material yang diminta oleh kontraktor,
Berkoordinasi dengan kontraktor terhadap pendatangan material yang dibutuhkan

sesuai dengan jadwal pelaksanaan.


Kehadiran material merupakan suatu hal yang penting agar setiap item pekerjaan dapat
berjalan sesuai waktu yang telah dijadwalkan, maka peran supplier proyek merupakan
kunci utama ketetapan waktu pelaksanaan proyek. Terlalu cepat mendatangkan bahan ke
area proyek disatu sisi dapat memberikan keuntungan untuk menghindari kenaikan harga
diwaktu yang akan datang namun terjadi penambahan biaya penyimanan serta resiko
kerusakan dan kehilangan material akan bertambah tinggi sedangkan keterlambatan
mendatangkan material akan mengakibatkan penundaan pekerjaan dilapangan sehingga
terjadi kemuduran waktu pelaksanaan. Oleh karena itu, dibutuhkan profesionalitas dalam
menjalankan setiap tugas supplier proyek.

Anda mungkin juga menyukai