Keputusan Menikah PDF
Keputusan Menikah PDF
untuk
mempunyai
anak
dan
berkarir tetapi
mereka lebih
faktor-faktor
tertentu
yang
melatar
belakangi
keputusan
mahasiswa
Stress menurut Selye adalah reaksi atau respon seseorang yang tidak spesifik
akibat adanya tuntutan kebutuhan dalam diri. Stress merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang pasti mengalami stress baik dalam
skala ringan maupun berat. Hans Selye telah melakukan riset terhadap 2 respon
fisiologis tubuh terhadap stress yaitu Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General
Adaptation Syndrome (GAS).
Secara Local Adaptation Syndrome (LAS), stres didefinisikan sebagai
ancaman akut homeostasis, baik jangka pendek maupun jangka panjang yang berefek
pada fungsi saluran pencernaan. Sedangkan dampak dari stress secara General
Adaptation Syndrome (GAS) berdampak pada hasil dari interaksi otak dengan usus
yang mengarah ke pengembangan gangguan pencernaan termasuk penyakit radang
usus (IBD), sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit gastrointestinal lainnya.
Efek utama dari stres pada usus secara fisiologi meliputi: 1) perubahan dalam
motilitas gastrointestinal; 2) meningkatkan persepsi viseral; 3) perubahan dalam
sekresi pencernaan; 4) peningkatan permeabilitas usus; 5) efek negatif pada kapasitas
regeneratif dari mukosa gastrointestinal dan aliran darah mukosa; dan 6) efek negatif
pada mikrobiota usus. Sel mast (MC) adalah efektor penting yang menerjemahkan
sinyal stres dari berbagai neurotransmitter dan sitokin proinflamasi dari otak ke usus
sehingga mempengaruhi fisiologi pencernaan.
Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau iritasi usus merupakan gangguan
pencernaan yang paling sering terjadi pada manusia, dan ditandai dengan nyeri kronis
atau berulang yang disebabkan motilitas usus. Pengujian diagnostik untuk pasien IBS
meliputi tes darah rutin, tes feses, serologi, sonografi perut. Kolonoskopi dianjurkan
jika ada tanda dan gejala yang mengkhawatirkan untuk mendapatkan biopsi kolon
terutama pada pasien dengan diare dominan. Pengelolaan IBS didasarkan pada
pendekatan multifaktor termasuk farmakoterapi, pengobatan psikologis, perubahan
diet, pendidikan kesehatan, jaminan dan hubungan pasien-dokter yang efektif.
probiotik dapat mempengaruhi interaksi otak-usus dan menipiskan pengembangan
gangguan stres yang disebabkan baik di saluran pencernaan bagian atas dan bawah.
jaringan dari kerusakan lebih lanjut. Respon ini melibatkan reseptor sensoris, saraf
sensoris yang menjalar ke medulla spinalis, neuron penghubung dalam medulla
spinalis, saraf motorik yang menjalar dari medulla spinalis, serta otot efektor. Contoh
respon refleks nyeri yaitu refleks tangan dari permukaan panas dan keram otot.
Contoh lain dari LAS yaitu respon inflamasi. Respon inflamasi distimulasi oleh
trauma dan infeksi dimana respon ini menghambat penyebaran inflamasi dan
meningkatkan penyembuhan dengan tanda-tanda calor, tumor, rubor, dan dolor.
Respon inflamasi terjadi dalam tiga fase yaitu perubahan dalam sel dan sitem
sirkulasi, pelepasan eksudat dari luka, dan perbaikan jaringan oleh regenerasi dan
pembentukan jaringan parut.
General adaptation syndrome (GAS) melibatkan sistem tubuh seperti sistem
saraf otonom dan sistem endokrin. GAS dikenal sebagai respon neuroendokrin. Gas
terdiri dari tiga tahap yaitu:
1.
PERUB
AHAN
Naik
Epifirin
TUJUAN
-
Memperkuat
sistem
saraf
simpatis
untuk
CRH-ACTH-kortisol
naik
Memobilsasi
simpanan
energi
dan
bahan
dan
asam
lemak
darah
ACTH
Glukogon
turun
Insulin
Renin
angiotensin
naik
aldosteron
Vasopresin
plasma;
membantu
mempertahankan
arteriol
untuk
meningkatkan
tekanan darah
-
Terjadi peningkatan hormonal yang luas dalam reaksi ini sehingga cenderung
pada respon melawan dan menghindar, seperti curah jantung, ambilan
oksigen, dan frekuensi pernapasan meningkat; pupil mata berdilatasi untuk
menghasilkan bidang visual yang lebih besar; dan frekuensi jantung
meningkat untuk menghasilkan energi lebih banyak. Namun, jika stresor terus
menetap setelah reaksi alarm maka individu tersebut akan masuk pada tahap
resisten
2. Tahap resisten
Dalam tahap ini tubuh kembali stabil, kadar hormon, frekuensi jantung,
tekanan darah, dan curah jantung kembali ke tingkat normal. Individu terus
berupaya untuk menghadapi stresor dan memperbaiki kerusakan. Akan tetapi
jika stresor
Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama pada saat ini. Karena
orang depresi produktivitasnya akan menurun dan berakibat buruk bagi penderita.
Depresi merupakan gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan
kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan, sehingga hilangnya
kegairahan hidup, tak mengalami gangguan menilai realitas (RTA-masih baik),
kepribadian tetap utuh, perilaku dapat terganggu tapi dalam batas-batas normal.
Sartorius 1974 memperkirakan 100 juta penduduk dunia alami depresi, semakin
bertambah disebabkan beberapa hal : usia harapan hidup bertambah, stresor
psikososial semakin berat, berbagai penyakit khronik makin bertambah dan
kehidupan beragama semakin ditinggalkan.
Gejala klinis depresi adalah gangguan kejiwaan pada alam perasaan
(afektif/mood disorders) ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah
hidup, perasaan tak berguna, putus asa dan lain-lain. Gejala klinis lengkap depresi
adalah afek disforikperasaan murung, sedih,gairah hidup menurun, tak semangat,
tak berdaya. Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan. Nafsu makan menurun, Berat
badan menurun, konsentrasi, daya ingat menurun, Gangguan tidur, insomnia, mimpi
orang meninggal, Agitasi atau retardasi psikomotor, gelisah, lemah, Hilang rasa
senang, semangat, minat, tak suka lakukan hobi,kreativitas dan produktivitas turun.
Gangguan seksual (libido menurun), Pikiran tentang kematian, bunuh diri.
Manajemen depresi melalui terapi psikofarmaka anti cemas dan anti depresi
serta terapi somatik yaitu obat-obat untuk keluhan fisik (somatik), Psikoterapi
(suportif, psikodinamik,keluarga)untuk memulihkan rasa percaya dan harga diri
dengan memperkuat egonya-ego strength, Psikososial (cari kegiatan/kesibukan,
perbanyak tali silaturahmi,hindari menyendiri dan melamun dan terapi keagamaan
motto Berobat dan Bertobat.
MARRIAGE FACTS
MONTE NEIL STEWART
Di zaman sekarang, menikah dan punya anak ternyata tidak selalu
berhubungan. Cukup banyak rumah tangga yang tidak punya anak, dan banyak pula
yang punyak anak sebelum atau tanpa ada pernikahan. Menikah dan punya anak bisa
dianggap sebagai suatu keharusan. Sekarang sebagian orang juga masih beranggapan
begitu. Tapi sebagian yang lain memandang secara berbeda.Bila dulu orang tidak
menikah pada umumnya punya dua alasan, yaitu spiritual atau tidak mampu. Hal ini
terutama terjadi di dunia Timur. Sekarang banyaknya alasan untuk tidak menikah
sejalan dengan banyaknya orang yang melakukan hal itu.
Hasil beberapa kajian menunjukkan, di dunia Barat gejala tidak menikah lebih
cepat muncul dan berkembang. Sebagian diantara ahli demografi Barat menanyakan:
Mengapa tidak ada orang yang tidak menikah di Timur? Pertanyaan seperti itu
tentu sangat bias dalam hal perspektif. Kita sebagai orang timur pun bisa
mempertanyakan hal serupa:Mengapa di Barat orang tidak menikah? Di zaman
globalisasi seperti sekarang ini ada pengaruh yang sangat besar dari Barat. Sementara
dari Timur tidak demikian. Karena pengaruh itu orang pun mulai tidak
mempersalahkan Timur dan Barat.
Alasan mengapa orang memilih tidak menikah adalah Pertama, bila secara
ekonomis belum siap, maka dia akan menunda atau tidak menikah sama sekali.
Kedua, ada norma-norma untuk tidak menikah. Contohnya beberapa agama
menganggap pernikahan akan menghambat tugas mulia sebagai pemimpin
keagamaan, sehingga melarang mereka untuk menikah, Ketiga, ketersediaan
pasangan yang terbatas, rasio jenis kelamin tidak seimbang, menyebabkan sebagian
orang terpaksa tidak menikah. Keempat, ada beberapa alasan yang berkaitan dengan
keluarga dimana seseorang dilahirkan, misalnya, banyak orang tidak kawin untuk
memperjuangkan keluarga dari kesulitan ekonomi, dan kesulitan-kesulitan yang lain.
Kelima, banyak alasan-alasan pribadi yang sangat kuat mendorong orang memilih
tidak menikah. Patah hati merupakan alasan sentimental yang sering muncul. Akhirakhir ini alasan otonomi dan independensi dinilai makin penting. Hal ini berkaitan
dengan keinginan dan kemampuan, terutama wanita, untuk mandiri.
Istilah keluarga inti (nuclear family) pun makin tidak disukai. Sebab, di
dalamnya mengandung pengertian suami, istri, dan anak. Sekarang lebih suka
menggunakan istilah conjugal family yang tidak mempermasalahkan status hukum
(pernikahan), tapi mengutamakan fakta. Dalam pengertian ini, konsepkumpul kebo
termasuk sebagai suatu keluarga. Diluar hal-hal ekstrim tersebut, yang cenderung
berkonotasi negatif masih ada penjelasan yang lebih moderat. Tidak menikah,
terutama pada wanita, berkaitan dengan proses pengembangan diri, utamanya dalam
karier. Sampai sejauh ini, pendapat tersebut masih bisa diterima, meski ada pendapat,
antara menikah dan karier tidak bisa dipertentangkan. Bila diteruskan, tidak menikah
atau menunda pernikahan sejalan dengan perkembangan karier, ada yang boleh
berbangga, keputusan itu bukan semata-mata hedonis. Bekerja tidak semata-mata
mengembangkan diri, tapi juga mengembangkan masyarakat.
Sedangkan sisi positif dari tidak menikah yaitu melambatnya pertumbuhan
penduduk hal ini berlaku pada mereka yang tidak menikah dan tidak punya anak.
Menikah hukumnya bisa sunah, bisa juga wajib. Selama keputusan tidak menikah itu
tidak ada mudaratnya, hukum wajib nikahnya tidak berlaku. Namun menghindar dari
mudarat ini bukan hal yang mudah. Di sisi lain, bila mereka bisa melakukannya,
orang lain tidak boleh mencibir. Kebebasan memilih selalu ada.