Anda di halaman 1dari 3

Jump 1

Pemeriksaan konfrontasi: Pemeriksaan untuk mengetahui lapang


pandang

pasien,

dengan

cara

pasien

dan

pemeriksa

duduk

berhadapan lebih kurang 1 meter. Mata kiri pasien dan mata kanan
pemeriksa ditutup, gerakkan benda dr lateral ke central, saat pasien
melihat benda tersebut diminta memberikan isyarat. Apabila pasien
dan pemeriksa melihat benda tersebut dalam saat bersamaan, berarti

mata pasien normal.


Reflex Fundus: Fundus okuli adalah retina, pembuluh darah, dan papil
saraf optik. Pemeriksaan menggunakan oftalmoskop. Reflex fundus
yang normal berwarna merah. Namun apabila vitrous humor keruh
atau terdapat jaringan fibrotik maka reflex fundus tidak terlihat (-).

Jump 3
1. Fisiologi jalannya sinar
Jalannya cahaya ke mata dimulai dari kornea, melewati aquosus humor,
melewati pupil, lensa, kemudian difokuskan ke retina. Di retina terdapat sel
fotoreseptor yang mengubah energy cahaya menjadi sinyal listrik kemudian
di olah di otak sehingga kita bisa melihat bayangan benda yg kita lihat.
Aktivitas sel fotoreseptor saat gelap:
Konsentrasi

cGMP tinggi, ikatan antara cGMP dengan kanal Na+ di

membrane sel Na+ channel membuka Na+ masuk depolarisasi


kanal Ca2+ terbuka Ca2+ masuk pelepasan neurotransmitter ke sinaps.
Aktivitas sel fotoreseptor saat terang:
Konsentrasi cGMP sedikit Na+ channel menutup hiperpolarisasi kanal
Ca2+ tertutup pelepasan neurotransmitter ke sinaps berkurang.
Neurotransmitte yang dilepas oleh sel fotoreseptor ini mempunyai efek
inhibisi pada sel bipolar di retina. Sel bipolar ini fungsinya sebagai sel yang

mengubah energy cahaya menjadi impuls listrik (fototransduksi). Sehingga


saat gelap, neurotransmitter yang dilepaskan banyak, efek inhibisi sel
bipolar kuat, sel tidak bisa foto transduksi, kita tidak bisa melihat.
Sedangkan saat terang, neurotransmitter sedikit, sehingga tidak ada efek
inhibisi sel bipolar, sehingga kita bisa melihat.
Jump 7
1. Hubungan usia dan jenis kelamin
Faktor

usia

memegang

peranan

penting

terhadap

penurunan

daya

penglihatan pasien yaitu mata tua/presbiopi. Lensa dibentuk oleh 1000


lapisan sel yang telah kehilangan nukleus dan organelnya sewaktu dalam
pembentukan, sehingga sel-sel tersebut benar-benar transparan. Karena
tidak memiliki DNA, sel lensa matur tidak dapat memperbaiki diri atau
menghasilkan sel baru. Sel di bagian tengah merupakan sel paling tua dan
juga letaknya paling jauh dari aquosus humor yang merupakan sumber
nutrisi lensa. Dengan bertambahnya usia sel-sel ini menjadi kaku, kehilangan
elastisitasnya dan mati. Otot siliaris juga mulai melemah daya kontraksinya
sehingga kurang bisa berakomodasi maksimum.
Tidak didapatkan hubungan antara jenis kelamin dengan keluhan.
2. Kenapa pemeriksaan untuk pasien I dan II berbeda
Karena pada saat uji pinhole, pasien I menunjukkan kemajuan, yang berarti
kelaianan ada pada kemampuan refraksi. Sehingga dapat di koreksi
menggunakan kacamata. Sedangkan pada pasien II saat dilakukan uji
pinhole tidak ada kemajuan, menunjukkan bahwa kelainan ada pada media
refraksi, bisa jadi katarak, glaucoma, dll.
3. DD (nambahin miopi sm hipermetropi)
Terkadang ada kecenderungan seseorang menderita miopi atau hipermetropi
(kongenital). Normalnya bola mata kita benar-benar berbentuk bulat seperti

bola. Apabila diameter anteroposterior bola mata lebih panjang dari normal,
menyebabkan

bayangan

jatuh

di

depan

retina.

Sehingga

memiliki

kecenderungan untuk myopia.


Apabila diameter anteroposterior lebih pendek dari normal menyebabkan
bayangan jatuh di belakang retina sehingga memiliki kecenderungan
hipermetropi.

Dorland, W.A Newman.2010.Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31.Jakarta:EGC


Ilyas, Sidarta.2013.Ilmu Penyakit Mata Edisi Keempat.Jakarta:Balai penerbit
FK UI
Sheerwood,
6.Jakarta:EGC

Lauree.2011.Fisiologi

Manusi:

Dari

Sel

Ke

Sistem

Edisi

Anda mungkin juga menyukai