Knowlede Sharing Vibration
Knowlede Sharing Vibration
2015
VIBRATION ANALYSIS
Vibrasi pada dasarnya dapat diartikan sebagai gerak
osilasi dari suatu partikel atau suatu bodi terhadap titik
referensi yang tetap. Gerakan tersebut dapat berupa
geral
harmonik
(sinusoidal)
atau
komplek
(non-
Karakteristik Vibrasi
a) Frekuensi (Hz);
b) Amplitudo, dapat juga berupa displacement,
velocity,
dan acceleration [vibration level
biasanya dinyatakan dengan dB (decibels)].
Beberapa Istilah
Amplitude Frequency Natural Frequency Forcing
Frequency
Resonance Damping Critical Speed
Damping
1. Gesekan antar komponen dalam sistem (internal friction)
2. Gesekan mekanis antara object dengan sekelilingnya
3. Gesekan antara object dengan fluida sekelilingnya.
Resonansi terjadi bila frekuensi alami (natural frequency) sama
dengan frekuensi gaya pemaksa
Critical Speed
Setiap komponen berotasi mempunyai kecepatan
kritis.
Kecepatan kritis sama dengan kecepatan pada saat
terjadi resonansi dari sistem
Vibrasi relatif tinggi
Jangan membiarkan mesin beroperasi relatif lama
Shaft Vibration
Damping ratio is
small for typical
shafts
Forcing frequency
Operating frequency
Resonance
Natural frequency
Natural Frequency
Tipe Vibrasi
Axial
Modes Vibrasi
Vibrasi
Tipe:
Linier,
Bending,
Rotasi.
Transducer mengukur:
Percepatan (Acceleration),
Kecepatan (Velocity),
Simpangan (Displacement).
Parameter Vibrasi
Fast Fourier Transformation [FFT, Jean Babtiste Fourier (1768
1830)] merupakan teknologi maju untuk mengubah signal
vibrasi (time domain) ke dalam bentuk spektrum (frequency
domain).
Vibration Measurements
Acceleration
Kecepatan (Velocity)
Simpangan (Displacement)
Suara (Acoustics)
Sensor
1. Contact Type
2. Non-contact Type
Mana yang terbaik ?
Kontrol Vibrasi
Penyebab Unbalance
SPECTRAL ANALYSIS
Spectrum analyser: mengukur signal suara atau getaran dan
selanjutnya mentransformasikannya dalam bentuk komponen
frekuensi.
f = 1/T
Spectru
m
spektrum
waveform
waveform
spektrum
DI-440 (diagnostic
instrument)
Balancing
Kasus unbalance
Rotor
Heavy
spot
Centrifugal
Force
Pulling this way
Rotor
revolution later
Heavy
spot
Centrifugal
Force
Pulling this way
oleh
vibrasi mesin
2. Suara / kebisingan minimum Noise berhubungan
langsung dengan mechanical vibration
3. Tegangan struktur minimum Unbalance menimbulkan
gaya sentrifugal yang diserap oleh konstruksi.
4. Rasa lelah dari operator atau orang sekitarnya
mimimum Vibrasi tinggi menyebabkan operator cepat
lelah.
5. Meningkatkan umur alat / mesin Umur peralatan dapat
meningkat bila alat bekerja dengan halus (running
smoothly)
6. Meningkatkan umur bantalan Umur bearings dapat
meningkat
7. Meningkatkan kualitas produk Kualitas produk dapat
meningkat.
Kebutuhan Balancing
bila:
Tipe Unbalance
Rule of
Thumb
Rule of thumb = Length to Diameter
(L/D) Ratio
D
L
D
L
D
L
Two Plane
Tindakan Perbaikan
1.Bongkar ulang (disassembly), pengamatan visual,
bersihkan, dan pasang kembali dapat membantu
untuk mengetahui penyebab vibrasi.
2.Ganti bantalan
3.Identifikasi komponen yang rusak / jelek dan
ganti dengan yang baik
4.Mass balancing
5.Alignment
6.Pelumasan. Dengan memberi pelumas (grease) akan
mengurangi kebisingan dan dengan mengganti bahan
pelumas sesuai schedule akan menambah umur
komponen
7.Struktur dibuat lebih kaku (stiffening) untuk
menaikkan frekuansi alami (natural frequencies)
Penyebab Unbalance
Kontrol Vibrasi
1. Kurangi atau eleminir gaya pemaksa dengan balancing /
removal
2. Gunakan damping yang cukup untuk membatasi amplitudo
3. Isolasi sumber vibrasi dari sekeliling dengan menggunakan
pegas / stiffness
4. Gunakan suatu beban counterbalancing berlawanan dengan
gaya pemaksa
Unbalance
Flang
e
Hu
b
High concentricity
Low run-out
Bor
e
Low concentricity
High run-out
Rotating
body
(coupling)
Axis of
rotation
(shaft)
Balanced
Center
of
gravity
Unbalance
Bearing
s
Center of
rotation
Bearing
s
Center
of
gravity
Unbalance
d
equivalent
mass
Unbalanc
e force
on shaft
Axis of
rotation
(shaft)
Hole in disk
shifts center
of gravity
opposite
side
Unbalanc
e force
on shaft
Unbalanced
equivalent
mass
st
1 plane
Axis of
rotatio
n
(shaft)
Hole in disk
shifts
center of
gravity to
opposite
side
Unbalance
d
equivalent
mass
rd
2 plane
Drilled
holes for
balance
Unbalanc
ed
equivalen Balanc
e
t mass
st
1 plane
mass
Hole in disk
shifts
center of
gravity to
opposite
side
Balanc Unbalanc
ed
e
mass equivalen
t mass
2rd plane
Axis of
rotatio
n
(shaft)
ALIGNMENT OF SHAFTS
Gaya vibrasi yang timbul akibat
kondisi
misalignment
elemen
Penggunaan
secara
reverse
laser
rotasi
lainnya.
metode alignment
presisi
dial
akan
seperti
sistem
indicator
dan
menghasilkan
Parallel Misalignment
Angular Misalignment
Dial
Indicator
Dial indicator
Secured
to shaft
Straight-Edge Method
of
Checking Parallel
Bracket secure
to
coupling half
bolt
bolt
Inside
micrometer for
angular
Dial indicator
for
Parallel
alignment
Pumps Alignment
RIM
Rim and Face Dial Indicator Alignment
AND FACE
Dial Indicator
Index Line
Resilient
&
Separator
PARALLEL ALIGNMENT
Dial Indicator
Index Line
Separator
ANGULAR ALIGNMENT
FACE-AND-RIM
REVERSE-INDICATOR METHOD
Terima Kasih
Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 18
Jakarta Selatan 12950
www.indonesiapower.co.i
d
kontakip@indonesiapower.co.id
Unacceptable
1.0
0.8
0.6
Ac
ce
pt
a
0.4
0.2
0
bl
e
Excellent
14
18
22
26
SHAFT ALIGNMENT
Misalignment dari suatu equipment dan poros
penggerak dapat angular (sumbu kedua poros
concentric tetapi tidak paralel), parallel (sumbu kedua
poros paralel tetapi tidak concentric), atau kombinasi
antara angular dan paralel.
COUPLINGS
a. Kopling merupakan sambungan mekanis yang
bersifat fleksibel antara ujung dua poros yang
dipasang satu sumbu.
b. Kopling juga berfungsi untuk: membatasi panjang
poros (untuk gerakan mekanis atau ekspansi termal)
dalam batas yang diperkenankan, angular dan
parallel misalignment dari poros.
yang
pembuatnya.
alignment
Setiap
(terhadap
oleh
peningkatan
spesifikasi
manufaktur
/
perbaikan
manufaktur)
akan
COUPLING ALIGNMENT
1. Lakukan alignment dari kopling dalam batas-batas
toleransi yang diijinkan oleh manufakturnya (untuk
parallel maupun angular misalignment). Sebuah dial
indicator
dapat
Adjustment
motor
digunakan
dilakukan
(mengubah
dengan
shaft
saat
alignment.
menggeser
angle)
dan
posisi
dengan
Angular Misalignment
Untuk Pengecekan Angular Misalignment
a.Sisipkan feeler gauge pada celah antara kedua sisi
kopling
b.Putar kedua sisi kopling secara bersamaan (1/4,
dan putaran)
c.Check celah antara kedua sisi kopling pada lokasi
yangPengecekan
sama dan bandingkan dengan
original gap
Untuk
Note:
check. antara
ce-lah
pemperbaiki
kedua sisi kopling
angular
tanpa
memutar
misalignment,
kedua
sisi
aturlah posisi dan
koplingnya
dapat
jumlah
shims
menimbulkan
suyang
terdapat
atu
kesalahan.
pada
dasar
Variasi celah ini
penggerak atau
harus
sesuai
Parallel Misalignment
1. Pengecekan Parallel Misalignment, dengan metode
dial indicator.
a. Dengan dial indicator terpasang pada equipment
atau poros penggerak, putar kedua poros secara
bersamaan dan catat angka tertera pada dial
indicator readings untuk satu kali putaran penuh.
b. Perbaikan parallel misalignment dengan mengatur
shims pada bagian dasar penggerak.
2.
Note: Ketika harus digunakan shims (dengan
mengatur posisi atau menambah jumlah shims pada
bagian bawah equipment) dan pemakaian dial
indicator tidak memungkinkan, maka metode straightedge method dapat dikunakan untuk mengecek
tingkat ke-paralel-an poros.
3. Pada
peralatan
besar,
memungkinkan
untuk
angular
dan
parallel
misalignment)
Deflection = CD/64
Belt tensioning
Belt
tension
dicek
dengan menggunakan
tensioning
gage.
Adjust dilakukan dgn
menggeser puli motor
peng-gerak.
Belt
tension
terkecil
(diijinkan) mencegah slip
pada full load. Slip dapat
terjadi
saat
start-up,
tetapi
segera
hilang
setelah mesin mencapai
full speed. Belt dapat
mengencang setelah ins-
Pengaruh Alignment
Umur rata-rata bantalan naik sampai
80 %
Biaya perawatan turun sekitar 7 %
Availability alat naik sekitar 12 %
160
140
% Standard Life
100
80
60
Pengaruh
Misalignment pada
Roller Bearings
40
20
5
10
20
Misalignment (min)
kemungkinan
shaft
failure
akibat
beban fatik
5. Mengurangi konsumsi energi (2 17 %)
6. Mempertahankan proper internal rotor clearances
7. Menurunkan getaran pada casing mesin, bearing
housing dan rotor
5
10
15
20
25
50
75
100
Ball bearing
Other rolling
bearing element
14
25
34
42
49
70
81
87
15
27
37
46
52
74
85
90
5
10
15
20
25
30
40
50
Other rolling
bearings element
17
37
63
95
137
192
363
700
19
42
72
110
161
228
449
908
SHAFT MISALIGNMENT
Infra-red scanning
Infra-red scanning
Terima Kasih
Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav. 18
Jakarta Selatan 12950
www.indonesiapower.co.i
d
kontakip@indonesiapower.co.id