PENGERTIAN KOPLING
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi,
namun saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip
atau terputus ketika batas torsi dilewati.
TUJUAN DAN FUNGSI KOPLING
Kopling digunakan dalam permesinan untuk berbagai tujuan:
memisahkan
dan
menyambung
dua
poros
untuk
kebutuhan
Untuk mengurangi beban kejut ( shock load ) dari satu poros ke poros
yang lain.
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat
berputar.
Sedangkan fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin
menjadi system transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan
sesuai yang diinginkan.
Dalam melakukan pemilihan kopling ada beberapa syarat Kopling dikatakan baik
jika suatu kopling memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang
digerakkan dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan
daya serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut,baik dalam
keadan diam maupun berputar. Yang termasuk kopling tidak tetap antara lain :
1.
2.
3.
4.
Kopling
Kopling
Kopling
Kopling
cakar
kerucut
plat
friwil
Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif(tidak dengan
perantaraan gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling
cakar, yaitu kopling cakar persegi dan kopling cakar spiral. Kopling cakar
persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak
dapat dihubungkan dalam keadaan berputar sebaliknya, kopling cakar
spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi hanya baik untuk
satu putaran saja.
Kontruksi kopling ini adalah yang paling sederhana dari kopling tak
tetap yang lain. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam
dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan
berputar. Sebaliknya kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam
keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh
dilakukan jika poros penggeerak mempunyai putaran kurang dari 50 rpm.
Pd = fc.P
Dimana : Pd =Daya rencana (kW)
Fc = Faktor koreksi
T = 9,74 x 10 x
5
Pd
n
n = Putaran Poros (rpm)
D1 = 1,2 ds + 10mm
D2 = 2ds + 25mm
0,5ds + 8 mm
h=
Dimana :
D1 = Diameter dalam (mm)
P = Daya (kW)
Fc = Faktor koreksi
Ft = T/rm
rm = (D1+D2)/4
Dimana :
Ft = Gaya tangensial (kg) rm = jari-jari rata-rata (mm)
Tegangan gesek yang timbul pada akar cakar dapat dihitung dengan
Tegangan lentur
Z=
1
6
( D 2D 1)
2
(D 2+ D1)
4 nl
nl = jumlah cakar
b (kg/mm2)
b =
Ft . h
nl . Z
( b2 +4 2 )
2