MAKALAH
ditulis guna melengkapi tugas blok elektif olahraga
di Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Oleh
Ulva Septiana
Wildan Triana
Erdito Muro Suyono
Yunita Wulansari
Aulia Suri Agung
NIM 122010101017
NIM 122010101026
NIM 122010101030
NIM 122010101044
NIM 122010101052
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang......................................................................................
Rumusan Masalah.................................................................................
Tujuan Penelitian...................................................................................
Manfaat Penelitian................................................................................
1
2
2
2
2.1.1 Diagnosis.......................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
19
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan,
diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahanperubahan yang terjadi pada fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat
adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron yaitu hormon
kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak terjadinya proses kehamilan
(Mandriwati, 2008).
Selama masa kehamilan, ibu hamil mengalami perubahan fisik dan
psikologis yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan terutama pada trimester II
dan III seperti dispnea, insomnia, gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil,
tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi,
varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki
(non pitting), perubahan mood, dan peningkatan kecemasan (Bobak, et al, 2010).
Meskipun sebagian besar wanita menginginkan hamil, melahirkan, dan
mempunyai anak, namun tidak seorangpun yang menginginkan mengalami derita
rasa sakit dan ketidaknyamanan karena kehamilan dan persalinan. Kehamilan dan
pesalinan memang diharapkan, sementara derita atau konsekuensinya tidak
mungkin untuk dihindari, maka yang dapat dilakukan adalah mengurangi
deritanya dan memperlancar proses-proses yang akan berlangsung selama masa
kehamilan dan persalinan. Salah satu usaha yang dapat ditempuh adalah dengan
melakukan olahraga atau latihan (Suharjana, 2010).
Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan selama hamil agar
kandunganya sehat serta mengurangi masalah-masalah yang biasa timbul saat
kehamilan. Namun, masih banyak wanita hamil yang takut untuk berolahraga.
Mereka khawatir olahraga dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan. Padahal
umumnya, olahraga aman dilakukan saat hamil. Beberapa olahraga yang
dianjurkan atau diperbolehkan pada masa kehamilan yaitu aerobik, jalan-jalan,
berenang, senam air, menari, bersepeda statis, dan yoga. Setiap wanita hamil
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga olahraga yang dipilih harus
disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil (Prasetyo, 2010).
Kehamilan
Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
kehamilan
Diagnosis
Banyak manifestasi dari adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan yang
mudah dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan evaluasi kemajuan
kehamilan. Tetapi sayangnya proses farmakologis atau patofisiologis kadang
memicu perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan sehingga
dapat membingungkan. Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang
menyertai kehamilan menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti
adanya 8 kehamilan. Gejala dan tanda tersebut dibagi menjadi tiga kelompok,
antara lain :
a
Bukti presumtif (tidak pasti): mual dengan atau tanpa muntah; gangguan
berkemih; fatigue atau rasa mudah lelah; persepsi adanya gerakan janin.
Tanda-tanda : terhentinya menstruasi; perubahan pada payudara; perubahan
warna mukosa vagina; meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae
pada abdomen.
Bukti kemungkinan kehamilan: pembesaran abdomen; perubahan bentuk,
ukuran, dan konsistensi uterus; perubahan anatomis pada serviks; kontraksi
Braxton Hicks; ballottement; kontur fisik janin; adanya gonadotropin
korionik di urin atau serum.
Tanda positif kehamilan: identifikasi kerja jantung janin yang terpisah dan
tersendiri dari kerja jantung ibu; persepsi gerakan janin aktif oleh pemeriksa;
pengenalan mudigah dan janin setiap saat selama kehamilan dengan USG
atau pengenalan janin yang lebih tua secara radiografis pada paruh kedua
kehamilan.
3)
diinduksi terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas
yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida
berkurang.
2) Trimester 2 Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah
kurang lebih 6 cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena
penekanan uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut, volume
tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per menit akan
bertambah secara signifikan.
3) Trimester 3 Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan
ukuran uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan
volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per
menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil akan
bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat
dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan
e
Akibat
peningkatan
kadar
hormone
estrogen
dan
progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga
meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut
meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar
kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya
khususnya produk terpenuhi.
2) Trimester 2 Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas
persendian sedikit berkurang. Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi cairan
pada connective tissue, terutama di daerah siku dan pergelangan tangan.
3) Trimester 3 Akibar pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita
hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi sacroiliaca,
sacrococcigis, dan pubis akan meningkat mobilitasnya diperkirakan karena
pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan
sikap pada wanita hamil dan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada
f
1) Peningkatan
2)
3)
4)
5)
2.2
saku periodontal.
Peningkatan kerentanan terjadinya infeksi.
Penurunan kemotaksis neutrofil dan penekanan produksi antibodi.
Peningkatan sejumlah patogen periodontal (khususnyaPorphyromonas
gingivalis).
Peningkatan sintesis PGE2.
Olahraga pada Kehamilan
Semua orang tahu olahraga merupakan cara yang baik untuk memelihara
stamina tubuh. Ternyata, bagi wanita hamil, olahraga juga mempunyai banyak
manfaat. Sebuah penelitian barumengungkapkan bahwa saat seorang calon ibu
bekerja atau melakukan aktivitas fisik, janinnya akan mendapatkan efek, yakni
jantung si janin makin kuat dan sehat. Setidaknya irama jantung tidak berdetak
kencang, melainkan melambat teratur. Demikian diungkapkan dalam pertemuan
10
11
namun perlu memilih olahraga yang tepat bagi ibu hamil. Hal ini perlu untuk
menyesuaikan pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Olahraga
yang dipilih untuk wanita hamil prinsipnya menggunakan olahraga aerob seperti
olahraga ringan yaitu jalan kaki sangat dianjurkan. Dengan olah raga berjalan
membantu kekuatan kaki serta mengurangi kram pada kaki. Namun tidak boleh
olah raga berjalan secara berlebihan, karena akan menimbulkan keletihan. Bagi
ibu yang suka berenang, walaupun dalam keadaan hamil boleh tetap melakukan.
Bahkan dengan olah raga renang akan membantu mengurangi rasa sakit ketika
melahirkan. Dalam olahraga aerob ini dipilih untuk wanita hamil karena olahraga
aerob tidak menimbulkan keguguran, komplikasi lebih lanjut, dan pertumbuhan
bayi abnormal.
Ada olahraga aerob khusus untuk wanita hamil yaitu senam wanita hamil.
Senam hamil ini khusus untuk wanita hamil karena senam hamil dipersiapan
untuk melatih :
a. Kekuatan otot di sekitar jalan lahir.
b. Melatih kelenturan persendian seperti sendi pergelangan kaki, sendi
pergelangan tangan, persendian lutut, persendian panggul.
c. Melatih otot pernapasan.
Dalam berolahraga, ada beberapa kondisi yang kondraindikasi absolut dan
relatif untuk melakukan olahraga yaitu:
a Kontraindikasi Absolut
1) Hipertensi karena kehamilan
2) Abortus mengancam
3) Serviks inkompeten
4) Perdarahan trimester kedua yang persisten
5) Plasenta previa
6) Pertumbuhan janin terhambat
b Kontraindikasi Relatif
1) Hipertensi Kronik
2) Penyakit jantung
3) Penyakit paru
12
4) Kehamilan ganda
Beberapa aturan saat berolahraga untuk wanita hamil, yaitu:
a. Olahraga dengan teratur minimal tiga kali seminggu, bukan sekali-kali.
b. Olahraga semestinya tidak menyakitkan. berolahraga terbaik selama kehamilan
(senam aerobic, renang, jalan, yoga).
c. Mulailah dari 5 menit sehari sampai dapat bertahan selama 30 menit sehari.
d. Minum banyak cairan terutama air, sebelum dan sesudah olahraga untuk
menghindari dehidrasi.
e. Setelah olahraga lakukan pendingin 5-15 menit misalnya dengan terus berjalan
pelan-pelan sampai denyut nadi dibawah 100x/ menit.
Beberapa hal yang perlu dihindari saat berolahraga untuk wanita hamil,
yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
13
14
1) Senam hamil yang dilakukan saat hamil satu bulan berfokus pada
pengaturan dan latihan pernafasan. Ibu hamil membutuhkan oksigen 20
persen lebih banyak dibandingkan sebelum hamil.
2) Oksigen tidak hanya dibutuhkan untuk ibu, namun juga dibutuhkan oleh
janin.
3) Untuk janin oksigen tersebut bisa digunakan untuk mengembangkan otak
dan syaraf janin.
4) Cara melatih pernafasan saat hamil usia satu bulan adalah dengan
mengambil nafas dari hidung, tahan nafas tersebut dalam beberapa detik
kemudian nafas dilepaskan secara perlahan-lahan.
5) Durasi yang bisa dilakukan saat melakukan senam hamil adalah 30 menit
sampai dengan 60 menit lamanya. Olahraga ini bisa dilakukan sebanyak 3
atau 5 kali dalam seminggu.
b. Bulan kedua (Hamil 2 bulan)
Saat hamil dua bulan, morning sickness di dalam tubuh ibu hamil mulai
berkurang. Karena sudah berkurang ibu hamil sudah bisa berjalan-jalan pagi
sambil melakukan latihan pernafasan seperti saat proses kehamilan 1 bulan. Ibu
hamil bisa berjalan-jalan santai di pagi hari dengan durasi 30 menit lamanya.
Yoga bisa dilakukan oleh ibu hamil saat perkembangan janin 2 bulan, sebab
saat hamil usia 2 bulan ibu hamil membutuhkan relaksasi untuk menenangkan
pikirannya.
c. Bulan ketiga (Hamil 3 bulan)
Saat hamil 3 bulan, morning sickness akan hilang. Meski begitu, kehamilan 3
bulan masih tergolong kehamilan muda, sehingga masih belum diperbolehkan
untuk melakukan olahraga yang berat-berat karena rentan keguguran. Ibu hamil
dengan usia perkembangan janin 3 bulan bisa melakukan olahraga berupa jalan
santai dan melakukan senam pelatihan pernafasan. Ibu hamil juga bisa
melakukan berenang dengan durasi 30 menit saja, jangan terlalu lama berada di
dalam air sebab bisa membuat ibu hamil merasakan masuk angin.
d. Bulan keempat (Hamil 4 bulan)
Saat usia perkembangan janin 4 bulan, ibu hamil mendapatkan kembali nafsu
makannya sebab morning sickness sepenuhnya telah menghilang. Olahraga
untuk ibu hamil yang dilakukan saat usia empat bulan bisa membuat wanita
lebih berenergi dan bisa tidur lebih baik lagi. Jika saat trimester pertama ibu
15
hamil sulit untuk mendapatkan posisi tidur yang baik saat hamil, namun saat
usia 4 bulan ibu hamil sudah bisa tidur dengan nyenyak. Olahraga yang bisa
digunakan ibu hamil usia 4 bulan agar tetap berenergi adalah jogging, berjalan
dan juga berenang.
Ibu hamil bisa melakukan berlari kecil namun dengan kecepatan yang lambat.
Saat bulan keempat, rahim di dalam perut ibu sudah mulai membesar, sehingga
ada pergeseran pusat gravitasi di dalam perut. Ibu hamil dengan usia 4 bulan
akan sulit dalam menjaga keseimbangan sehingga lokasi jogging yang datar
diperlukan untuk ibu yang hamil 4 bulan.
e. Bulan kelima (Hamil 5 bulan)
Sama halnya dengan usia kandungan 4 bulan, senam kehamilan harus
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan juga membuat ibu hamil tetap
berenergi setiap harinya. Rahim ibu akan semakin membesar sehingga, ibu
hamil akan kesulitan untuk menyeimbangkan tubuhnya. Olahraga yang bisa
dilakukan saat memasuki perkembangan janin 5 bulan adalah latihan beban.
Latihan beban ini bisa dilakukan untuk menghindari rasa pusing dan juga
cedera di perut ibu hamil. Latihan beban ini bisa dilakukan ketika posisi duduk.
Selain itu, ibu hamil bisa melakukan yoga dan juga relaksasi. Yoga dan
relaksasi itu berguna untuk menyeimbangkan perubahan yang ada di dalam
tubuh ibu hamil. Semakin besar usia kandungan seseorang, semakin besar pula
perubahan yang akan dialami oleh ibu hamil tersebut sehingga ibu hamil perlu
menyeimbangkan dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi tubuhnya tersebut.
f. Bulan keenam (Hamil 6 bulan)
Usia perkembangan janin 6 bulan ibu hamil bisa melakukan olahraga latihan
beban, jogging, berenang, berjalan, yoga dan relaksasi. Mulai usia 6 bulan,
olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil harus rutin dilakukan. Saat usia 6
bulan janin sudah mulai berkembang dan hampir membentuk manusia
sempurna, dalam kehamilan ini ibu hamil akan mudah lelah dan tidak
berenergi. Untuk membuat ibu hamil tetap berenergi bisa melakukan semua
olahraga tersebut dengan durasi 30 sampai dengan 60 menit per hari.
g. Bulan ketujuh (Hamil 7 bulan)
Saat usia 7 bulan, janin sudah membentuk manusia sempurna namun ada organ
yang belum berkembang dengan sempurna. Saat usia perkembangan janin 7
bulan, ibu hamil akan diminta untuk berhati-hati dengan gerakan dan juga
16
17
2)
3)
sehari.
Jongkok Caranya diawali dengan berdiri tegak, kemudian jongkok secara
perlahan-lahan dengan mempertahankan posisi punggung agar tetap tegak.
Tahan posisi ini selama 10 menit kemudian posisi kembali ke posisi berdiri.
Gerakan ini bermanfaat dalam mengencangkan otot panggul dan juga otot
4)
paha.
Kupu-kupu Cara melakukan gerakan ini cukup mudah yaitu dengan duduk
di lantai. Pertemukan kedua telapak tangan di depan dada kemudian
5)
18
Kesimpulan
Olahraga aman dilakukan pada saat kehamilan. Beberapa olahraga yang
Saran
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih banyak lagi mencari referensi
19
DAFTAR PUSTAKA