Restrukturisasi Fungsi Dan Wewenang Ombu
Restrukturisasi Fungsi Dan Wewenang Ombu
A. Pendahuluan
Pemikiran terciptanya suatu iklim pemerintahan yang memegang teguh
good governance di Indoneisa merupakan cita-cita ideal masyarakat Indonesia
secara global. Rakyat selama ini merasa selalu dinomor duakan dan hanya
sebagai pelengkap penderita dalam kehidupan bermasyarakat maupun
bernegara. Namun seiring era reformasi, yaitu dengan ditandai runtuhnya
rezim pemerintahan presiden Soeharto, masyarakat mengalami transisi dan
pendewasaan dalam tatanan berbangsa dan bernegara secara umum. Meskipun
tingkat pemahamannya masih relatif sangat parsial tetapi setidaknya keadaankeadaan semacam ini merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
sebuah proses pembelajaran.
Sejalan dengan semangat reformasi yang bertujuan menata kembali
perikehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah telah melakukan
perubahan-perubahan mendasar dalam sistem ketatanegraan dan sistem
pemerintahan Republik Indonesia. Perubahan dilakukan antara lain dengan
membentuk lembaga-lembaga Negara dan lembaga-lembaga pemerintahan
2
baru. Salah satu diantaranya adalah Komisi Ombudsman atau yang lazim
disebut ombudsman nasional.
Lembaga-lembaga
Negara
yang
baruyang
sesuai
dengan
perubahan
UUD
1945Negara
adalah yakni,
DPD,
KPU,
KY,
MK.Lembaga-lembaga
Selain itu terdapat
lembaga
dengan
lembaga
Komnas
HAM.
pemerintahan
yangdisejajarkan
baru
antara
lain KPKPN.
lembaga
pengawas
untuk
mencegah
terjadinya
praktik
maladministrasi..
Pasca reformasi konstitusi sebanyak empat kali, pemerintah pun laten
mendirikan lembaga-lembaga negara baru. Sehingga tak jarang fungsi
lembaga-lembaga tersebut saling tumpang-tindih dengan lembaga negara yang
telah dibentuk sebelumnya.
UU No.
37
tahun
2008
lebih rinci
menyebutkan
tujuandan
dibentuknya
Ombidsmen
adalah
sebagai
berikut
: a.
mendorong
penyelenggaraan
negara
dan
yang
efektif
dan
efisien,
jujur,
terbuka,
bersih,
serta
bebas
dari yang
korupsi,
kolusi,
nepotisme;
b. bersih,
mendorong
penyelenggaraan
negara
dan
pemerintahan
efektifmemperoleh
danpemerintahan
efisien,
jujur,
terbuka,
serta
bebas
dari
korupsi,
kolusi,
dan
nepotisme;
c.
meningkatkan
mutu
pelayanan
negara
di
segala
bidang
agar
setiap
warga
negara
dan
penduduk
keadilan,
rasa
aman,
dan
kesejahteraan
yang
semakin
baik; budaya
d. membantuMaladministrasi,
menciptakan
dandiskriminasi,
meningkatkan
upayakorupsi,
untuk
pemberantasan
dan
pencegahan
kolusi,
serta nepotisme;
e.
meningkatkan
nasional, kesadaran
hukum masyarakat,
dan
supremasi
hukum
yang
berintikan praktekpraktek
kebenaranhukum
serta keadilan.
http://www.ombudsman.go.id/Website/detailArchieve/161/id,
Fungsi
Lembaga
Sementara itu menurut UUD 1945 setelah amandemen ketiga, presiden selaku
kepala pemerintahan juga mendapat pengawsan secara tidak langsung dari
mahkamah konstitusi (MK), Karena lembaga ini berhak memeriksa, mengadili
dan memutus pendapat DPR bahwa presiden dan/atau wakil presiden telah
melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap Negara,
korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela,
dan/atau pendapat bahwa presiden dan/atau wakil presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden.
Pasal 7B ayat 1 UUD 1945, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008. Hlm. 11.