Anda di halaman 1dari 8

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Pemodelan SP
Berdasarkan perubahan kedalaman dan
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
sudut
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Robi alfaq abdillah
3713100004

Grafik dari 3 bentukan dengan = 45 o

Hubungan Z dan (45) pada sphare


0,5
0
-40

-20

-0,5 0

20

40
V1

-1

V2

-1,5

V3

-2

V4

-2,5

V5

-3
-3,5

Xi

Hubungan Z dan (45) pada


Horizontal cylinder
5
0
-20

-5

20

40

V1
V2

-40

V3

-10

V4
-15
-20

V5
Xi

Hubungan Z dan (45) pada Vertical


cylinder
100
50

V1

0
V

A.

-40

-20

-50

V2
0

20

40

V3
V4

-100
-150

V5

Xi

Grafik dari 3 bentukan dengan = 30 o

Hubungan Z dan (30) pada sphare


1
0,5

0
-20

-40

-0,5 0

20

40

V1

-1

V2

-1,5

V3

-2

V4

-2,5

V5

-3
-3,5

Xi

Hubungan Z dan (30) pada


Horizontal cylinder
10
5
V1

0
V

-40

-20

-5 0

20

40

V2
V3

-10

V4

-15

V5

-20

Xi

Hubungan Z dan (30) pada Vertical


cylinder
100
50

V1

0
V

B.

-40

-20

-50

V2
0

20

40

V3
V4

-100
-150

V5

Xi

Grafik dari 3 bentukan dengan = 25 o

Hubungan Z dan (25) pada sphare


1
0,5

0
-20

-0,5 0

20

40

V1
V2

-1

-40

V3

-1,5

V4

-2

V5

-2,5
-3

Xi

Hubungan Z dan (25) pada


Horizontal cylinder
10
5
V1

0
V

-40

-20

-5 0

20

40

V2
V3

-10

V4

-15

V5

-20

Xi

Hubungan Z dan (25) pada Vertical


cylinder
100
50

V1

0
V

C.

-40

-20

-50

V2
0

20

40

V3
V4

-100
-150

V5

Xi

Grafik dari 3 bentukan dengan = 15 o

Hubungan Z dan (15) pada sphare


1,5
1

0,5

V1

0
V

-40

-20

-0,5 0

20

40

V2
V3

-1

V4

-1,5

V5

-2
-2,5

Xi

Hubungan Z dan (15) pada


Horizontal cylinder
10
5

V1

0
-40

-20

-5

V2
0

20

40

V3
V4

-10
-15

V5
Xi

Hubungan Z dan (15) pada Vertical


cylinder
150
100
V1

50

V2
0

D.

-40

-20

-50

-100
-150

20

40

V3
V4
V5

Xi

Grafik dari 3 bentukan dengan = 5 o

Hubungan Z dan (5) pada sphare


2
1,5

V1

0,5
V
-40

V2

0
-20

-0,5 0

20

40

-1

V3
V4
V5

-1,5
-2

Xi

Hubungan Z dan (5) pada Horizontal


cylinder
15
10
V1

V2
V

-40

-20

-5 0

20

40

-10
-15

V3
V4
V5

Xi

Hubungan Z dan (5) pada Vertical


cylinder
150
100
V1

50

V2
0

E.

-40

-20

-50

-100
-150

20

40

V3
V4
V5

Xi

Pembahasan dan Kesimpulan


Pada grafik diatas, tiap grafik memiliki variasi nilai kedalaman (Z) yang sama. Nilai Z
tersebut masing-masing berdasarkan v1, v2, v3, v4, dan v5 adalah 5, 10, 15, 20, dan 25.
Terdapat 3 bentuk pemodelan, dari pemodelan tersebut nantinya akan mempengaruhi nilai
shape factor(q), bentukan tersebut antara lain sphare dengan nilai q=1,5 , Horizontal
cylinder dengan nilai q=1, dan vertical cylinder dengan nilai q=0,5. Selain kedua variabel
tersebut nilai dari pemodelan V juga dipengaruhi oleh sudut atau . Hubungan antar
variabel tersebut dapat dijelaskan dengan persamaa seperti dibawah ini:

Pengaruh dari kedalaman dapat dilihat pada grafik diatas yaitu ketika nilai dari Z atau
kedalaman tersebut kecil maka akan menunjukan perbedaan nilai dari V pada discrete poin
yang jauh atau dalam kata lain nilai V memiliki variasi dengan rentan yang jauh(Lihat gambar
dibawah). Ketika nilai dari Z tersebut besar maka akan menjadikan grafik V relatif mendatar
atau variasi nilai V tidak begitu besar. Dari gambar dibawah terlihat perbedaan pemodelan
yang dikarenakan oleh perbedaan nilai Z. Gambar biru tua(V1) merupakan hasil pemodelan
dengan nilai Z rendah berarti kedalaman dangkal. Dari sini dapat disimpulkan bahwa untuk
pemodelan SP anomali nilai V akan terekam pada keadaan dangkal.

Hubungan Z dan (45) pada


sphare
1
0
-20

-1 0

-40

20

40

-2

V1

-3

V5

-4

Xi

Pengaruh dari sudut atau , seperti halnya dengan kedalaman, sudut juga
memberikan pengaruh. Akan tetapi, pengaruh dari sudut ini tidak begitu tampak pada
bentuk pemodelannya. Sudut ini akan terlihat berpengaruh jika kita melihat nilai dari V.
Ketika sudut kecil maka grafik yang dihasilkan memiliki nilai puncak yang lebih besar dari
pada nilai puncak yang dihasilkan oleh sudut yang besar, untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Hubungan Z dan (45) pada sphare


0,5
0
-40

-20

-0,5

20

40

-1
V

-1,5

V1

-2
-2,5
-3
-3,5

Xi

Hubungan Z dan (5) pada sphare


2
1,5
1
0,5
V

-40

-20

-0,5 0
-1
-1,5
-2

Xi

20

40

V1

Anda mungkin juga menyukai