Mikrofauna
Tidak
ditemukan
pada sampel
tanah yang
diambil
Nama lokasi
: Fakultas Teknik, Samarinda
Titik koordinat : S00O28. 062E117O09.500
No Lingkungan
Keterangan
1.
ABIOTIK
pH tanah (pH meter - 7,5
tanah)
pH tanah (Kertas
- 7
lakmus
Suhu tanah
- 30
(Termometer)
Suhu kering (sling
- 28
psycometer)
Suhu basah (sling
- 14
psycometer)
Suhu udara
- 29
(termometer)
Kecerahan (ph
- 1
meter digital)
Kelembapan udara
- 6
(Hygrometer)
Warna tanah
- Coklat
kehitama
Tekstur tanah
n
- Keras
Struktur tanah
(padat)
- berpasir
2.
BIOTIK
- Makrofauna
- Semut
- Rayap
- Kupukupu
- Belalang
- Capung
Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan praktikum yang
dilaksanakan diperoleh bahwa pada lingkungan
abiotik,pH tanah (pH meter digital) sebesar 7.5,
pH tanah (kertas lakmus) sebesar 7, suhu tanah
(termometer) sebesar 30oC, suhu kering sebesar
28, suhu basah sebesar 14, suhu udara
(termometer) 29oC, kecerahan sebesar 1,
kelembapan tanah sebesar 6, kelembapan udara
(Hygrometer) sebesar 84 C serta tanah tersebut
memiliki warna coklat-kehitaman, memiliki
tekstur yang keras (padat) dan struktur yang
berpasir. Pada lingkungan biotik yang terdiri dari
makrofauna dan mikrofauna, makrofauna yang
didapat yaitu semut, rayap, kupu-kupu, belalang
dan capung sedangkan untuk faktor mikrofauna
tanah tidak ditemukan.
Ucapan Terima Kasih
Kami sebagai penulis mengucapkan terima
kasih pada Laboratorium Anatomi dan
Sistematika Tumbuhan atas fasilitas yang
diberikan untuk melakukan praktikum mengenai
pengenalan alat pengukur lingkungan. Demikian
pula, kami sebagai penulis berterima kasih
kepada pak mintaro selaku koordinator praktikum
ilmu lingkungan, kakak asisten dan pihak-pihak
lain yang telah membantu atas terlaksananya
praktikum ilmu lingkungan ini dengan baik .
Referensi
[1]
ane_ants/SugarAnt.htm. [29
November
2015].
[4]
Febrita, E., Suwondo., Eka,
M. 2008.
Struktur
Komunitas
Arthropoda Dalam Tanah Pada Areal
Perkebunan
Karet
(Hevea
bransilisensis) Di Kec. Inuman Kab.
Kuantan
SingingiRiau.
Laboratorium Zoologi PMIPA FKIP
Universitas Riau, Pekan Baru. J.
Pilar Sains Vol. 7 (1): 1412-5595.
[5]
Ibrahim, wahib. 2012.
http://www.slideshare.net/wahibibrai
m/unsurharatanaman. Himagrotek
Faperta UTM tanggal 22 November
2012. Diakses pada tanggal 29
November 2015.
[6]
Lahuddin. 2007. Aspek
Unsur mikro
dalam kesuburan tanah : Dalam
pidato pengukuhan jabatan guru
besar tetap. Universitas Sumatera
Utara. USU-eRipository.
[7]
Maftuah, E., M. Alwi dan
M. Willis. 2005. Potensi Makrofauna
Tanah
Sebagai
Bioindikator
Kualitas Tanah
Gambut.
Bioscientiae. 2 (1):1-14.
[8]
Prasasti, I., 2005. Pengaruh
Kualitas
Udara Dalam Ruangan BerAC Terhadap Gangguan Kesehatan.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 1
No. 2.
[9]
Rahmawaty. 2004. Studi
Keanekaragaman Mesofauna Tanah
di Kawasan Hutan Wisata Alam
Sibolangit (Desa Sibolangit,
Kecamatan Sibolangit, Kabupaten
Daerah Tingkat II Deli Serdang,
Propinsi Sumatera Utara). e-USU
Repository. Jurusan Kehutanan,
Program Studi Manajemen Hutan,
Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara.
[10] Rilatupa, J., 2008. Aspek
Kenyamanan
Termal
Pada
Pengkondisian Ruang Dalam. Jurnal
Sains dan Teknologi Emas, Vol. 18
No. 3.
[11]
[14]
[15]
[16]
LAMPIRAN