2.
3.
4.
5.
Berwenang menjadi penanggung jawab produksi di in- dustri farmasi obatjadi dan
bahan baku obat (SK Menkes No.245 tahun 1990).
6.
7.
8.
Berwenang menyalurkan dan menerima obat keras melalui pedagang besar farmasi
atau apotek {Permenkes Nc-.918 tahun 1993 pasal 16).
9.
10.
Kewajiban Apoteker
Berdasarkan peraturan perundang-undangan, berikut ini kewajiban seorang apoteker.
1.
2.
Apoteker yang baru lulus dan telah dilaporkan oleh pimpinan perguruan tinggi
tempat lulusnya, wajib melengkapi persyaratan administrasi yang disampaikan melalui
Kanwil setempat lokasi institusi pendidikan berada, selambat -lambatnya satu bulan
setelah menerima ijazah asli (Permenkes N0.184 tahun 1995 pasal 3).
3.
4.
Apoteker yang telah memiliki izin kerja dan bekerja di sarana kesehatan milik swasta
wajib melaporkan diri kepada menteri atau pejabat yang ditunjuk (PP No.41 tahun 1990
pasal 9).
5.
6.
Apoteker wajib menjalankan masa bakti sekurang- kurangnya tiga tahun dan
selama-lamanya lima tahun, yang penetapannya dilakukan oleh menteri (PP No.41
tahun 1990 pasal 4). Pelaksanaan masa bakti ditetapkan menurut pembagian wilayah
penempatan, yaitu tiga tahun bagi yang ditempatkan di Pulau Jawa atau ibukota
provinsi di luar Pulau Jawa dan dua tahun bagi yang ditempatkan di luar Jawa, selain
ibukota provinsi (Permenkes No. 184 tahun 1995 pasai 12).
7.
Untuk memperoleh Surat lzin Apotek (SIA), apoteker harus memiliki surat
penugasan dan persyaratan lainnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku (Permenkes No. 184 tahun 1990 pasal 15}.
8.
Memiliki surat izin kerja bagi apoteker yang bekerja di sarana kesehatan milik
swasta (PP No.41 tahun 1990 pasal 6). Bentuk izin kerjanya sebagai berikut.
SIA bagi Apoteker Pengelola Apotek (APA).
Visum bagi apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai apoteker
pendamping atau apoteker pengganti, selama atau setelah selesai masa bakti.
Visum bagi apoteker yang melakukan perkerjaan kefarmasian di sarana kesehatan
swasta, setelah selesai melaksanakan masa bakti.