Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu

: SMA 1 Kandangserang
: Biologi
: X/2
: 2 X 45 ( 1 X Pertemuan )

Standar Kompetensi 4.
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar 4.3
Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
Indikator:
1 Menjelaskan jenis-jenis limbah dengan cermat
2 Mengklasifikasi limbah organik dan anorganik dengan cermat
3 Menjelaskan jenis limbah bahan beracun berbahaya (limbah B3) dengan cermat
4 Mengidentifikasi jenis limbah yang mungkin dapat di daur ulang dengan teliti dan
cermat jenis limbah yang mungkin dapat di daur ulang.
A. Tujuan Pembelajaran:
1.
setelah melakukan observasi dan diskusi kelompok dengan disiplin dan saling
menghormati, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis limbah dengan cermat,
2.
setelah melakukan observasi dan diskusi kelompok dengan disiplin dan saling
menghormati, peserta didik dapat mengklasifikasi limbah organik dan anorganik
dengan teliti,
3.
setelah melakukan diskusi kelompok dengan disiplin dan saling
menghormati, peserta didik dapat menjelaskan jenis limbah bahan beracun
berbahaya (limbah b3) dengan cermat,
4.
setelah melakukan diskusi kelompok dengan disiplin dan saling
menghormati, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis limbah yang mungkin
dapat di daur ulang dengan logis dan bertanggung jawab.
B. Materi Pembelajaran
Jenis-jenis Limbah Beserta Dampak dan Manfaatnya
1. Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ,
tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil
pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung
sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa0sisa bahan
kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah
industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat
menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak
diberi perlakuan yang tepat.

2. Limbah Industri Kimia dan Bahan Bangunan


Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air
sangat besar, mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan ke lingkungan
sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung
mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta
senyawa tambahan yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.
3. Limbah Industri Sandang Kulit dan Aneka
Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan
kulit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian
memerlukanair sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini
menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan
mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun
(mengandung limbah B3 yang tinggi).
4. Limbah Industri Logam dan Ekektronika
Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja seperti mesin bubut, cor
logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan
pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udara sekitarnya. Selain
pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam
industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. Kadar bahan pencemar
yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan
manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Scientific skill
2. Metode
: Observasi, diskusi, informasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (30 menit)
a. Salam
b. Apersepsi
1) Pernahkah kalian menjumpai limbah di sekitarmu?
2) Bagaimana dampaknya jika di lingkungan terlalu banyak tumpukan limbah?
c. Motivasi
1) Darimana limbah itu berasal?
2) Sebutkan kegiatan yang dapat menghasilkan limbah!
d. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik telah memahami keterkaitan kegiatan manusia dan
kerusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan
e. Pengukuran penguasaan konsep awal peserta didik didik melalui soal pretes
(alokasi waktu 25 menit).
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi:
1) dengan disiplin, peserta didik membentuk kelompok belajar menjadi 5
kelompok, dengan Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD), kemudian peserta
didik menjelajah alam sekitar (lingkungan sekolah), menemukan, dan mendata
berbagai jenis limbah yang mereka temui dengan jujur dan bertanggung jawab,

2)

dengan bimbingan guru, peserta didik dengan rasa ingin tahu mencari
informasi yang luas dan tentang menganalisis jenis limbah dan daur ulang
limbah dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
berbagai sumber tengan tekun dan bertanggung jawab,

b. Elaborasi (35 menit)


Dalam kegiatan elaborasi:
1) melalui LDPD, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis limbah secara
cermat,
2) peserta didik dapat menjelaskan mekanisme dan proses daur ulang limbah
dengan cermat,
3) dengan rasa saling menghormati, interaksi antar peserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya, dan
4) dengan bimbingan guru, peserta didik menganalisis jenis-jenis limbah yang
mereka temui dengan cermat.
5) dengan bimbingan guru, peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,
implikasi scientific skill dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis dengan disiplin,
6) masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan
kelas dalam sebuah diskusi kelas yang dipandu oleh guru dengan jujur dan
bertanggung jawab,
7) peserta didik dari kelompok lain dipersilahkan mengajukan pertanyaan dan
berinteraksi dengan kelompok yang sedang berpresentasi dengan rasa saling
menghormati,
8) kelompok yang berpresentasi menjawab atau menanggapi pertanyaan dari
peserta didik kelompok lain dengan cermat dan saling menghormati
9) peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar,
10) peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa
percaya diri.
c. Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik,
b. bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran,
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dan
implikasi scientific skill dalam kehidupan sehari-hari,
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

E. Media Pembelajaran
1. CD pembelajaran interaktif
2. Komputer/laptop
3. LCD/proyektor
F. Sumber Pembelajaran
1. Sampah/limbah di lingkungan sekolah
2. Buku Biologi kelas X dan/atau bahan ajar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Alokasi waktu

:
:
:
:

SMA 1 Kandangserang
Biologi
X/2
4 X 45 ( 2 X Pertemuan )

Standar Kompetensi 4.
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta
peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar 4.4
Membuat produk daur ulang limbah berupa pupuk organic dari limbah produksi tempe-tahu
Indikator:
1 Mendesain produk daur ulang berupa pupuk organik dari teknologi fermentasi limbah
tempe-tahu dengan cermat.
2 Memilih bahan limbah tahu-tempe untuk daur ulang dengan cermat.
3 Mempersiapkan alat dan bahan sesuai keperluan yang direncanakan dengan cermat.
4 Membuat produk baru yang berguna dari bahan limbah, yaitu pupuk organik dari
teknologi fermentasi limbah tempe-tahu dengan logis dan cinta lingkungan.
Tujuan
1. Setelah melakukan diskusi dengan rasa saling menghormati, peserta didik dapat
mendesain produk daur ulang berupa pupuk organik dari teknologi fermentasi limbah
tempe-tahu dengan logis dan cermat
2. Setelah melakukan diskusi dengan rasa saling menghormati, peserta didik dapat
memilih bahan limbah produksi tahu-tempe untuk daur ulang dengan cermat
3. Setelah melakukan diskusi dan kerja kelompok dengan rasa saling menghormati,
peserta didik dapat mempersiapkan alat dan bahan sesuai keperluan yang
direncanakan dengan cermat
4. Setelah melakukan kerja kelompok dengan disiplin, peserta didik dapat membuat
produk baru yang berguna dari bahan limbah, yaitu pupuk organik dari teknologi
fermentasi limbah produksi tempe-tahu dengan logis, cermat dan bertanggung jawab.
B. Materi Pembelajaran
Daur Ulang Limbah Produksi Tempe-Tahu
Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi setiap hari
oleh orang Indonesia. Proses produksi tahu menghasilkan 2 jenis limbah, limbah padat
dan limbah cairan. Limbah pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang
tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu menyebabkan dampak negatif
seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan
nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar. Banyak pabrik tahu skala rumah
tangga di Indonesia tidak memiliki proses pengolahan limbah.

Pengolahan pembuatan tempe akan menghasilkan produk sampingan, yaitu


berupa limbah tempe. Pembuangan limbah tempe di lingkungan akan mengganggu
keseimbangan lingkungan, bahkan dapat mencemari lingkungan sekitar. Tentunya hal ini
akan berbahaya jika sampai menggenangi selokan atau aliran sungai, karena di sana akan
ditumbuhi oleh bakteri-bakteri berpenyakit, meskipun banyak juga bakteri yang
bermanfaat. Padahal limbah tempe tersebut memiliki kandungan makanan kompleks
seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Jika dimanfaatkan secara tepat maka akan
mengurangi pencemaran lingkungan dan menghilangkan sumber penyakit.
Pemanfaatan sederhana yang bisa kita lakukan adalah dibuat sebagai pupuk
organik. Pupuk berisi bakteri yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan tanaman.
Peran bakteri bermanfaat dalam pupuk ini adalah mengikat nitrogen (N), fosfor (P),
Kalium (K) dan unsur lain untuk kebutuhan tanaman, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas tanaman. Sedangkan fungsi limbah tempe pada pembuatan pupuk cair
adalah sebagai sumber makanan bagi bakteri bermanfaat sehingga bakteri tersebut akan
memperbanyak diri sebelum pupuk itu digunakan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Scientific skill
2. Metode
: Diskusi, informasi, eksperimen / observasi
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Salam
b. Apersepsi
1) Produk sampingan apa dari kegiatan industri yang biasanya dibuang ke
lingkungan?
2) Bagaimana dampaknya terhadap lingkungan?
c. Motivasi
1) limbah apa saja yang dihasilkan pada produksi tempe-tahu?
2) Apa saja kandungan zat pada limbah tersebut?
3) Dapatkah limbah tesebut diolah menjadi produk lain yang lebih bermanfaat?
d. Pengetahuan Prasyarat
1) Peserta didik telah memahami jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah
2) Peserta didik memahami konsep fermentasi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Eksplorasi (20 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) peserta didik membentuk kelompok belajar menjadi 5 kelompok dengan
disiplin dan bertanggung jawab,
2) dengan bimbingan guru, peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema teknologi fermentasi pengolahan limbah produksi tempetahu menjadi pupuk organik dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi
guru dan belajar dari berbagai sumber dengan tekun,

b. Elaborasi (40 menit)


Dalam kegiatan elaborasi, peserta didik:
1) melalui LDPD, peserta didik berdiskusi secara aktif dan merancang percobaan
teknologi fermentasi pembuatan pupuk organik berbahan limbah produksi
tempe-tahu dengan cermat,
2) peserta didik dapat menjelaskan limbah dari produksi tempe-tahu dengan
cermat,
3) peserta didik dapat menjelaskan mekanisme fermentasi jujur dan cermat,
4) peserta didik dapat menjelaskan teknologi fermentasi pembuatan pupuk
organik berbahan limbah produksi tempe-tahu dengan cermat,
5) dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang teknologi fermentasi
pembuatan pupuk organik dari limbah tahu-tempe dan implikasi scientific skill
dalam kehidupan sehari-hari,
6) menempatkan diri pada kelompok masing masing dan menyiapkan alat
percobaan teknologi fermentasi pembuatan pupuk organik berbahan limbah
tempe-tahu dengan disiplin dan bertanggung jawab,
7) dengan petunjuk guru melakukan percobaan tentang teknologi fermentasi
pembuatan pupuk organik berbahan limbah tahu-tempe dilanjutkan diskusi
dengan tekun dan bertanggung jawab,
8) berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar,
9) melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri.
c. Konfirmasi (10 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui peserta didik,
2) guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan,
3) peserta didik menyampaikan pendapatnya tentang pupuk organic yang
diketahuinya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran,
b
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
c
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dan
implikasi scientific skill dalam kehidupan sehari-hari,
d
memberikan penugasan kelompok untuk membuat rancangan laporan hasil
praktikum,
e
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
a. Motivasi
1) Apa yang kamu ketahui tentang pupuk organik?
2) Unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan oleh tanaman?
b. Pengetahuan Prasyarat
Peserta didik telah memahami prinsip pembuatan pupuk organik
2. Kegiatan Inti (55 menit)
a.
Eksplorasi (10 menit)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) dengan bimbingan guru, peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip
alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber dengan tekun dan
bertanggung jawab,
2) dengan bimbingan guru, peserta didik dapat mengamati, menganalisis dan
menjelaskan produk hasil prktikum berupa pupuk organik berbahan limbah
produksi tempe-tahu dan menuliskannya dalam laporan dengan jujur, cermat,
dan bertanggung jawab,
3) peserta didik secara berkelompok dapat melaksanakan persiapan presentasi
hasil praktikum pembuatan pupuk organik menggunakan media pembelajaran,
dan sumber belajar lain dengan disiplin dan bertanggung jawab,
4) dengan rasa saling menghormati, terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungany, dan sumber belajar lainnya,
b.

Elaborasi (40 menit)


Dalam kegiatan elaborasi peserta didik:
1) dengan disiplin dan rasa tanggung jawab, membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,
2) dengan bimbingan guru melakukan diskusi tentang produk daur ulang limbah
tempe-tahu rasa saling menghormati,
3) berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar,
4) presentasi atau menyajikan hasil kerja sesuai kelompoknya masing-masing
dalam sebuah diskusi kelas yang dipandu oleh guru, peserta didik dari
kelompok lain dipersilahkan mengajukan pertanyaan dan berinteraksi dengan
kelompok yang sedang berpresentasi, kelompok yang berpresentasi menjawab
atau menanggapi pertanyaan dari siswa kelompok lain dengan rasa saling
menghormati, rasa ingin tahu, tekun, dan penuh tanggung jawab
5) melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri.

c.

Konfirmasi (5 menit)
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik
melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman


belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
a)
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar,
b)
membantu menyelesaikan masalah,
c)
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi,
d)
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh serta
implikasi scientific skill yang berkaitan dengan topik tersebut,
e)
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
a
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran,
b
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
c
mengukur capaian kognitif peserta didik dalam bentuk pos tes (alokasi waktu
25 menit),
d
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
E. Media Pembelajaran
1. Alat dan bahan teknologi fermentasi pembuatan pupuk organik berbahan limbah
tahu-tempe.
2. Komputer, CD pembelajaran interaktif, LCD
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku Biologi kelas X
.
2. Buku tentang pelestarian lingkungan dan pengolahan limbah.
3. CD interaktif
4. Bahan-bahan praktikum

G. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
1 Mendeskripsikan
limbah organik dan
limbah anorganik

Teknik
Penilaian
Tes
tertulis

Bentuk
Instrumen
Pilihan
ganda

Menganalisis jenisjenis limbah

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Mendeskripsikan
daur ulang limbah
Mendeskripsikan
pembuatan pupuk
organik

Tes
tertulis

Pilihan
ganda

Contoh Instrumen/ Soal


1. Limbah organik biasanya
tidak terlalu membahayakan
lingkungan, karena....
a.
Tidak dapat diuraikan
b.
Tidak dapat berdegradasi
c.
Dapat diuraikan
d.
Tidak menimbulkan
pencemaran
e.
Mengganggu
keseimbangan lingkungan

Pilihan
ganda
Lembar
penilaian
karya peserta
didik
(laporan)

Lembar
penilaian
keaktifan

1.

Laporan

percobaan
Langkah kegiatan
Skor Kriteria
Langkah kegiatan
4
lengkap, urut, dan
rinci.
Langkah kegiatan
3
lengkap dan urut
Langkah kegiatan
2
tidak urut dan/atau
tidak lengkap.
Tidak ada langkah
1
kegiatan.
Kegiatan praktikum
Kesiapan Kelompok
Skor Kriteria
Semua anggota
4
kelompok telah
menempatkan diri

Lembar
penilaian
kinerja
peserta didik

Lembar
penilaian
presentasi

pada kelompoknya
untuk melakukan
praktikum.
Tiga atau lebih
anggota kelompok
telah menempatkan
diri pada
kelompoknya untuk
melakukan
praktikum.
Kurang dari tiga
anggota kelompok
telah menempatkan
diri pada
kelompoknya untuk
melakukan
praktikum.
Tidak ada anggota
kelompok yang
menempatkan diri
pada kelompoknya
untuk melakukan
praktikum

Membuat larutan starter,


molasses, dan air
Skor Kriteria
Membuat larutan
dengan komposisi
yang lengkap dan
4
perbandingan
proporsional
(5ml:5ml:1l)
Membuat larutan
dengan komposisi
3
yang lengkap tetapi
perbandingan tidak
proporsional
Membuat larutan
2
dengan komposisi
yang kurang lengkap
Tidak membuat
1
larutan

Anda mungkin juga menyukai