10
11
28 AGUSTUS 2008
12
14
NO
URAIAN
WASKAT
SPIP
Definisi
Alat
Proses
Sifat
Statis
Dinamis
Framework
8 Unsur Sisdalmen
5 Unsur
Tanggungjawab
Pelaksanaan
Atasan Langsung
Keberadaan
Berdiri Sendiri
Terintegrasi
Penekanan
Pengawasan Atasan
Langsung
Pengawasan Fungsional
Lingkungan
Pengendalian
Penilaian Risiko
15
FASE
KEBUTUHAN
KEGIATAN
PRODUK
TIME FRAME
Waktu yang
dibutuhkan
bergantung
pada besarnya
dukungan
pimpinan dan
organisasi
tersebut.
Knowing
Pemahaman,
Penyamaan persepsi
Penelitian, Kajian,
Benchmarking,
Sosialisasi, Diklat
Laporan
pelaksanaan
Mapping
Diagnostic assessment
IC Map
Norming
Membangun fondasi /
infrastruktur sistem
Pedoman Umum
Pedoman Teknis
Modul Diklat
Aturan-aturan
intern
Lap pelaks.
Satgas-satgas
dan produknya
Forming
Implementasi
Internalisasi
Laporan tahapan
pengembangan
SPI BPKP
Performing
Pemanfaatan SPI
(memetik kegunaan)
Monitoring
Evaluasi
Laporan Hasil
Evaluasi
16
K
E
P TAA
ER T
AT AN
U
R
A
N
LA DA
LA
P
N
K
EU
N
K
EA
E
EF K T
O IS IV
P IE IT
ER N A
A SI S
P
SI
EN
G
A
M
A
A
SE N A
N
T
EF
U
N
I
T
A
U
N
I
T
B
K
E
G
I
A
T
A
N
1
PENILAIAN RISIKO
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
17
K
E
G
I
A
T
A
N
2
Ps. 4
Lingkungan
Pengendalian
Ps. 13
Penilaian Risiko
SPIP
Ps. 18
Kegiatan
Pengendalian
Ps. 41
Informasi &
Komunikasi
Pemantauan
Pengendalian
Intern Ps. 43
SPIP
Lingkungan
Pengendalian
19
SPIP
Penilaian Risiko
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
20
SPIP
Kegiatan
Pengendalian
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
21
SPIP
Informasi &
Komunikasi
Sarana Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi
22
Pemantauan Berkelanjutan
SPIP
Pemantauan
Pengendalian Intern
Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut
23
UU Pemerintah
Daerah:
1.UU 32/2004
2.UU 33/2004
24
25
26
27
28
29
30
31
Lingkungan Pengendalian
Pasal 4
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif
untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya,
melalui:
a.
penegakan integritas dan nilai etika;
b.
komitmen terhadap kompetensi;
c.
kepemimpinan yang kondusif;
d.
pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e.
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f.
penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang
pembinaan sumber daya manusia;
g.perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif;
dan
h.
hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
32
33
Antara lain,
a. Identifikasi dan penetapan kegiatan untuk
penyelesaian tusi;
b. Adanya standar kompetensi;
c.Penyelenggaraan diklat;
34
Antara lain,
a. Pertimbangan risiko dalam pengambilan
keputusan;
b. Penerapan manajemen berbasis kinerja;
c.Perlindungan atas aset dan informasi atas akses
yang tidak sah;
35
Bagian Ketiga
Penilaian Risiko
Pasal 13
36
Identifikasi Risiko
Pasal 16
1. Menggunakan berbagai metodologi yang
sesuai untuk tujuan IP dan tujuan pada
tingkat kegiatan secara komprehensif
2. Menggunakan mekanisme yang memadai
untuk mengenali risiko dari faktor eksternal
dan faktor internal
3. Menilai faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko yang dihadapi instansi pemerintah
37
Analisis Risiko
Pasal 17
(1) Analisis risiko dilaksanakan untuk
menentukan dampak risiko yang telah
diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan
(2) Pimpinan IP menerapkan prinsip kehatihatian dalam menentukan tingkat risiko yang
dapat diterima.
38
Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan
kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran,
kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah yang bersangkutan.
(2) Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan
pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses
penilaian risiko;
39
Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
c.
kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan
dengan sifat khusus Instansi Pemerintah;
d.
kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara
tertulis;
e.
prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
sesuai yang ditetapkan secara tertulis; dan
f.
kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur
untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai
dan berfungsi seperti yang diharapkan.
40
Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
(3) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang
bersangkutan;
b. pembinaan sumber daya manusia;
c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi;
d. pengendalian fisik atas aset;
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran
kinerja;
f. pemisahan fungsi;
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting;
41
Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
transaksi dan kejadian;
i. pembatasan akses atas sumber daya dan
pencatatannya;
j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan
pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem
Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting.
42
Bagian Kelima
Informasi dan Komunikasi
Pasal 41
43
Bagian Keenam
Pemantauan
Pasal 43
50
Pemantauan Berkelanjutan
Pasal 44
1.
2.
3.
4.
5.
51
Evaluasi Terpisah
Pasal 45
Penilaian sendiri
Reviu
Pengujian efektifitas SPI
52
BAB III
PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Umum
Pasal 47
Bagian Kedua
Pengawasan Intern atas Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Instansi Pemerintah
Pasal 48
Pasal 49
(1)
Pasal 49
(4)
56
Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara diatur dengan
Peraturan Presiden.
57
Bagian Ketiga
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Pasal 59
(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b meliputi:
a. penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan
SPIP;
b. sosialisasi SPIP;
c. pendidikan dan pelatihan SPIP;
d. pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e. peningkatan kompetensi auditor aparat
pengawasan intern pemerintah.
(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPKP.
58
59