Anda di halaman 1dari 10

OUTLINE PROPOSAL

A. Judul Penelitian

Analisa

Perhitungan

Susut

Daya

Dengan

Pendekatan Kurva Beban Pada Jaringan Distribusi di PT. PLN (Persero)


Area Pekanbaru
B. Bidang Ilmu

: Tenaga Listrik

C. Latar Belakang
PT PLN (Persero) adalah penyedia listrik Negara yang ada di Indonesia.
Dalam penyaluran daya listrik, tidak seluruhnya dapat disalurkan kepada
konsumen, karena akan hilang dalam bentuk susut energi atau susut daya (Bayu,
2013). Berdasarkan UU No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan pasal 28,
tertulis bahwa pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik wajib menyediakan
tenaga listrik yang memenuhi standar mutu keandalan yang berlaku, dan
memberikan

pelayanan

yang

sebaik-baiknya

kepada

konsumen

dan

masyarakat(Ari, 2012).
Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman dalam Seminar
Bedah Susut Jaringan Tenaga Listrik PT PLN (Persero) yang diselenggarakan oleh
Ditjen Ketenagalistrikan di Auditorium Samaun Samadikum, Rabu (26/8/2015).
Bahwa Pengendalian terhadap susut jaringan tenaga listrik (losses) adalah hal
yang harus dipahami semua pihak khususnya pelaku usaha ketenagalistrikan.
Pasalnya saat ini pemerintah hanya mensubsidi sekitar sepertiga dari bisnis
PT.PLN

(Persero),

sedangkan

dua

pertiganya

sudah

merupakan

tarif

keekonomian. Pengendalian losses penting agar kerugian besar tidak ditanggung


oleh penyedia maupun konsumen listrik (https://www.djk.esdm.go.id).
Dimana munculnya susut daya diakibatkan oleh sebab-sebab yang
sifatnya teknis dan yang bersifat non teknis. Penyebab susut yang bersifat teknis
pada jaringan distribusi adalah semata-mata disebabkan oleh adanya kandungan
tahanan dalam penghantar yang sifatnya permanen, dimana penghantar ideal
seharusnya tidak memiliki hambatan. Namun pada kenyataannya setiap benda

memiliki hambatan terhadap listrik (Ari, 2012). Selain itu kemungkinan penyebab
besarnya susut jaringan distribusi antara lain keadaan alamiah jaringan itu sendiri,
seperti panjang jaringan yang cenderung terus bertambah.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian
susut daya yang diakibatkan secara teknis pada jaringan distribusi PT PLN
(Persero) Area Pekanbaru terhadap kurva beban , dengan diketahuinya nilai susut
daya maka diharapkan akan lebih memudahkan PT PLN (Persero) untuk
menganalisa dan mengevaluasi susut energi di wilayah kerjanya.
D. Rumusan Masalah
Susut daya semata-mata disebabkan oleh kandungan tahanan dalam
penghantar yang sifatnya permanen, selain itu juga penyebab besarnya susut daya
disebabkan oleh keadaan alamiah jaringan itu sendiri, seperti panjang jaringan
yang cenderung terus bertambah. Pembahasan pada skripsi ini yaitu, untuk
melihat besarnya susut daya yang terjadi akibat dari hambatan pada penghantar
dan panjang saluran dari penghantar terhadap beban yang disalurkan kepada
konsumen dalam interval waktu tertentu.
E. Batasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, berbagai batasan ditetapkan agar
memudahkan pembahasan dan memfokuskan pada hal yang ingin diteliti saja.
Adapun batasan yang ditetapkan adalah :
1. Wilayah penelitian ini adalah disalah satu penyulang saluran distribusi
di GI teluk lembu pada PT PLN (persero) area Pekanbaru.
2. Hanya membahas susut daya yang disebabkan oleh penghantar dalam
interval waktu tertentu berdasarkan beban yang disalurkan kepada
konsumen pada penyulang.
3. Tidak membahas susut daya pada jaringan tegangan rendah.
4. Tidak membahas jatuh tegangan.
5. Tidak membahas tentang perbaikan untuk mengurangi susut daya.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar susut daya yang disebabkan
oleh penghantar pada jaringan tegangan menengah pada penyulang di GI Teluk

Lembu pada PT PLN (Persero) area Pakanbaru terhadap beban yang disalurkan
kepada konsumen dalam periode waktu tertentu.
G. Luaran yang diharapkan
Hasil dari penelitian ini memperkirakan besar susut daya pada jaringan
distribusi tegangan menengah aktip.
H. Kegunaan Penelitian
Sebagai bahan acuan bagi PT PLN (Persero) area Pekanbaru dalam
melaksanakan program penurunan susut daya pada jaringan distribusi tegangan
menengah.
I. Tinjauan Pustaka
Sistem Distribusi Tegangan Menengah
Fungsi dari sistem distribusi adalah mendistribusikan / menyalurkan
energi listrik dari pusat sumber (Gardu Induk) ke pusat-pusat beban (gardu
distribusi) dan konsumen dengan mutu yang memadai.penyaluran didalam
jaringan distribusi ini mempunyai tingkat kontuinitas yang tergantung pada
susunan saluran dan cara pengaturan operasinya, yang pada hakekatnya
direncanakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dan sifat beban (abdul,
2009). Pada pengoperasiannya jaringan distribusi memiliki komponen-komponen
yang terintegrasi menjadi sebuah jaringan yang utuh. Komponen-komponen
tersebut antara lain adalah penghantar, tiang penyangga dan tarfo distribusi (ari,
2012).

Susut Energi Pada Jaringan Distribusi Primer.


Energi listrik yang hilang dalam perjalanan baik di saluran transmisi
maupun di saluran distribusi disebut dengan rugi-rugi atau losses teknis.
Sedangkan losses non teknis lebih banyak disebabkan oleh masalah-masalah yang
berkaitan dengan pengukuran pemakaian energi listrik di sisi pelanggan. Sehingga
Pada dasarnya susut energi pada sistem distribusi primer berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan menjadi (Abdul, 2009) :

a.Susut energi teknis.


b.Susut energi non teknis.
Susut Energi Teknis.
Pada dasarnya Susut energi teknis ini berdasarkan susut energi pada
komponen yang diakibatkan ada kesalahan pada komponen tersebut. Sehingga
berdasarkan hal tersebut diatas, susut energi teknis adalah sebagai berikut (Abdul,
2009):
. Penghantar
Berdasarkan rumus dasar susut daya:
P=3 x I 2

R
3

Keterangan :
P = susut daya pada penghantar [Watt]
R = resisitansi total penghantar []
I = arus beban rata rata [A]
Maka besarnya susut energi adalah dipengaruhi oleh nilai R tersebut.
Yang merupakan niali R total seluruh panjang penyulang. Sedangkan secara
empiris besarnya tahanan (R) adalah sebagai berikut (Abdul, 2009):
R=

xL
A

Keterangan :
R = hambatan ()

= resistansi (.m)
L = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
Dari penjelasan berdasarkan rumus diatas dapat dilihat bahwa besarnya R
ini dipengaruhi oleh nilainilai penghantar berdasarkan jenisnya, besar
penampangnya, dan panjang penghantar tersebut. Berdasarkan rumus diatas dapat
disimpulkan susut energi akan bertambah dengan kenaikan besar Tahanan (R).
Dan apabila kedua rumus diatas diturunkan maka (Abdul, 2009) :

L
A
P=3 x I 2 x
3

Sehingga kesimpulannya bahwa nilai susut energi akan bertambah


dengan besarnya (resistansi), dan bertambahnya panjang penghantar (L),
sedangkan susut energi akan menurun dengan kenaikan A (Luas penampang).
Sedangkan besarnya nilai susut energi dalam kwh nya tiap bulan adalah (Abdul,
2009) :
PkWH = Psusuttotal x FLS x 720

Faktor Beban
Faktor beban merupakan perbandingan dari nilai kebutuhan rata-rata
dengan nilai kebutuhan maksimum, merupakan satuan desimal. Ditentukan
dengan rumus berikut (Abdul, 2009) :
Lf

I ratarata
I puncak

Perlu dicatat bahwa faktor beban tersebut berdasarkan interval waktu


yang sama dan telah ditentukan.
Faktor Losses
Faktor losses adalah merupakan faktor kerugian dari suatu penyulang.
Defenisinya merupakan perbandingan dari jumlah susut energi total pada periode
tertentu dengan nilai kerugian maksimum pada periode tersebut (abdul, 2009).
Menurut ahli Amerika pada kota nilai faktor losses nilainya adalah
sebagai berikut (abdul,2009).
Ls = 0,3 Lf + 0,7 (Lf)2

Penelitian Terkait
Losses atau susut daya pada jaringan adalah masalah yang kompleks,
sehingga masalah ini mesti ditanggulangi seserius mungkin. Penelitian terkait
dengan masalah losses atau susut daya ini banyak dilakukan.

Pada penelitian ini penulis mencari acuan dari penelitian-penelitian


sebelumnya, seperti yang tercantum dibawah ini :
Abdul Muchyi dari Universitas Indonesia

dalam skripsinya yang

berjudul studi perkiraan susut energi dan alternatif perbaikan pada penyulang leci
di GI Jababeka melakukan alternatif perbaikan dari susut daya yang terjadi pada
penyulang, dimana penghantar merupakan penyumbang susut yang paling besar
dari nilai total susut yang terjadi. Pada penelitian ini penyulang leci yang diteliti
hanya mempunyai 1 konsumen yaitu PT. Multistrada Arah Sarana sehingga arus
beban disepanjang penghantar sama.
Bayu Pradana Putra Purba dari Universitas Sumatra Utara dalam
skripsinya yang berjudul Analisa perhitungan susut teknis dengan pendekatan
kurva beban pada jaringan distribusi PT. PLN (Persero) Rayon Medan Kota
melakukan penelitian pada salah satu trafo daya untuk menghitung besar susut
teknis yang terjadi pada jaringan tegangan menengah dan trafo distribusi. Dimana
dalam perhitungan susut teknis pada penelitian ini beban puncak pada tiap-tiap
penyulang, beban puncak tiap-tiap trafo dan kapastitas dari tiap-tiap trafo adalah
sama. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa semakin besar beban yang dipikul
jaringan, maka susut daya yang terjadi juga semakin besar.
Ari Setyawan dari Universitas Indonesia dalam skripsinya yang berjudul
Analisa susut energi pada konduktor jaringan tegangan menengah berbasis
bentuk kurva beban harian juga menjelaskan bahwa terdapat korelasi antara
bentuk kurva beban dengan susut yang terjadi pada konduktor pada jaringan
tegangan menengah.
Dari beberapa referensi atau acuan tersebut, pada penelitian ini akan
melakukan perhitungan besar susut daya pada jaringan tegangan menengah yang
disebabkan oleh penghantar. Penelitian ini dilakukan pada salah satu penyulang di
GI teluk lembu PT. PLN (Persero) Area Pekanbaru, dimana penyulangnya belum
ditetapkan karena akan melihat kelengkapan dari data yang diperlukan terlebih
dahulu.
Pada GI Teluk lembu ini konfigurasi jaringan menggunakan konfigurasi
radial. Sehingga disepanjang jaringan tegangan menengah arus beban yang

melewati penghantar mempunyai besaran yang berbeda-beda. Hal ini sesuai


dengan hukum kirchoff 1 arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan
dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik
percabangan tersebut.
Analisa yang dilakukan pada penelitian ini akan menghitung besaran
susut daya yang terjadi pada setiap percabangan di jaringan tegangan menengah
pada penyulang. Dari hasil analisa yang akan dilakukan akan menghasilkan
kesimpulan, bahwa pada penghantar yang sama jika arus beban yang melewati
penghantar tersebut semakin besar, maka susut daya pada penghantar tersebut
juga akan semakin besar dan jika hambatan pada penghantar tersebut juga
semakin besar maka susut daya yang terjadi juga semakin besar.
J. Metode Pelaksanaan
Penelitian ini dibagi dalam beberapa
tahap metode, diantaranya :
Start
1. Studi Literatur
Berupa studi kepustakaan dan kajian dari jurnal atau skripsi yang relevan.
Studi literatur
2. Metode Bimbingan atau tanya jawab
Penulis melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing skripsi dan pegawai
Pengumpulan
data
PT. PLN untuk membantu penulis
dalam melaksankan
penelitian ini, sehingga

bisa berjalan dengan lancar dan terarah.


3. Metode Observasi
Penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk melakukan
penelitian.
Data beban 1 tahun terakhir (W)
4. AnalisisKapasitas
Perhitungan
trafo distribusi terpasang di penyulang
Setelah Arus
mendapatkan
data trafo
yang distribusi
dibutuhkan
penulis melakukan
beban puncakdi
dan maka
penyulang
Arus beban rata-rata di trafo distribusi dan penyulang
perhitungan
besar susut daya yang terjadi pada jaringan tegangan menengah
Panjang percabangan JTM di penyulang

yang disebabkan
oleh impedansi
penghantar.penghantar
Panjang dan
yadi penyulang
Tidak
5. Pembuatan Laporan Akhir
Penelitian.
Pada tahap ini akan dimulai
dari BAB
I hingga BAB
Analisa
perhitungan
susutV.daya
Perhitungan faktor beban
Perhitungan faktor Losses
Perhitungan susut di percabangan penyulang
Flowchart Penelitian
Perhitungan susut dalam Kwh tiap bulan
Perhitungan susut total penyulang
Persentase susut daya

Pembuatan laporan
Selesai

K. Jadwal Kegiatan
No

Kegiatan

Lokasi Penelitian

3 4 5

9 10 11 12

1.

2.
3.
4.

Perpustakaan,

Studi Literatur

Internet

Pengumpulan data-

PT. PLN
data yang dibutuhkan
Analisa perhitungan
Perpustakaan dan
susut daya
Pembuatan laporan
akhir penelitian.

Fakultas Teknik
Fakultas Teknik

L. Rancangan Biaya
1. Bahan dan Alat :
No

Nama Bahan

1.

Software ETAP 7.0

2.

ATK

Volume

Biaya Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Buah

Gratis

Gratis

4 Set

50.000

200.000

Jumlah Biaya (Rp)

200.000

2. Perjalanan/ Transportasi:
No
1.

Kota/ tempat tujuan


PT. PLN Area Pekanbaru

Volume
12 x (PP)

Biaya Satuan(Rp)
10.000

Jumlah Biaya (Rp)

Jumlah(Rp)
120.000
120.000

3. Pengeluaran Lain-lain (Administrasi, Publikasi dan Operasional) :


No
1.
2.
3.
4.

Uraian Kegiatan
Pengetikan dan Perbanyakan
Proposal

Biaya

Jumlah

Satuan (Rp)

(Rp)

3 Rangkap

40.000

120.000

1 Kali

500.000

500.000

6 Rangkap

80.000

480.000

1 Kali

500.000

500.000

Volume

Seminar Proposal
Pengetikan dan Perbanyakan
Laporan Hasil Penelitian
Seminar Hasil Penelitian
Jumlah Biaya (Rp)

1.600.000

10

4. Total :
1.

Bahan dan Alat

200.000

2.

Perjalanan/Transportasi

120.000

3.

Pengeluaran Lain-Lain

1.600.000

Jumlah Biaya (Rp)


Terbilang : Satu juta sembilan ratus dua puluh ribu

1.920.000

Anda mungkin juga menyukai