Anda di halaman 1dari 16

LA P O R A N K A S U S

S IN D R O M N EFR O TIK

OLEH :
Fahrin Husain (1102100050)

PEMBIMBING :
Dr. Andi Nildawaty

RESIDEN BACA :
dr. SUWARTI RANTONO

LAPO RAN KASU S


I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M. Nur
Tanggal lahir : 21-04-1962
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : SD Sederajat / Petani
Alamat: Kaloang, Pinrang
Agama: Islam
No. RM: 690378
Tanggal masuk
: 08/12/2014

Riwayat Penyakit Sebelumnya:


Riwayat di opname di bedah digestive dengan keluhan nyeri perut tapi tidak
ada kelainan
Riwayat berobat di dokter spesialis di Pinrang diberi prednisone dan furosemid
Riwayat diabetes mellitus dan hipertensi tidak ada
Riwayat konsumsi obat-obatan pengurus, penggemuk atau jamu-jamuan
disangkal
Riwayat Psikososial:
Tidak ada riwayat Minum Alkohol
Tidak ada riwayat Merokok
Riwayat Keluarga:
Riwayat keluarga yang menderita penyakit dengan keluhan yang sama (-)

III. STATUS PRESENT


Sakit Sedang / Gizi cukup / compos mentis
BB
= 84 kg
BB Koreksi = BB-(30%BB) =84-(30% x84)=58,8 kg
TB = 176 cm
IMT = 18.98 Gizi cukup
LP=109 cm

Tanda vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit reguler,kuat angkat
Pernapasan : 16x/menit, Tipe : Thoracoabdominal
Suhu : 36,5oC (axilla)

Anamne
sis

Pada pasien ini didapatkan adanya keluhan bengkak


seluruh tubuh yang dialami sejak 1 bulan sebelum
masuk RS.

Pemeriksa
an fisis

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya edema


palpebra, ascites serta edema pada extremitas. Adanya
edema generalisata pada pasien ini bisa mengarahkan
diagnosa pada berbagai kemungkinan misalnya sindrom
nefrotik, GGA oliguria, gagal jantung kongestif, sirosis
hepatis, kwashiorkor.

Pemeriksa
an
penunjang

Berdasarkan hasil laboratorium darah didapatkan


albumin 1,7g/dL, kolesterol total 424 mg/dL, kolesterol
HDL 26 mg/dL, kolesterol LDL 328 mg/dL, dan trigliserida
230mg/dL. Hasil pemeriksaan urinalisis didapatkan
protein+++/300. Pemeriksaan protein Esbach diperoleh
hasil 0,9 gram/dl.

Karena hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang pasien ini memenuhi kriteria diagnosis sindrom nefrotik
yaitu adanya edema anasarka, proteinuria masif (3.5 g/hari),
hipoalbuminemia (<3,5 gr/dL), dan hiperkolestrolemia, maka
diagnosis pasien ini diarahkan pada sindrom nefrotik.

Proteinuri

Peningkatan permeabilitas kapiler glomerulus

Tidak terjadi mekanisme penghalang untuk kebocoran


protein ( berdasarkan ukuran molekul dan muatan listrik )

Protein lolos saat filtrasi glomerulus

Proteinuria masif

Hipoalbuminemia

Penurunan tekanan onkotik


plasma

Edema

Teori underfill

Teori overfill

Faktor kunci =
Hipoalbuminemia

Penurunan
tekanan onkotik
plasma

Cairan bergeser dari


intraseluler ke
interstisial

Retensi Natrium
adalah defek
renal utama

Cairan
ekstraseluler
meningkat

Hipoalbuninemia

Sintesis lipid dan lipoprotein

Meningkatkan LDL ( lipoprotein


utama pengangkut kolesterol ),
kolesterol dan trigliserida

Hiperlipidemia

Terapi
1.Intake protein 0,8-1 g/kg/hari, dengan anjuran asupan protein berasal dari protein
nabati dan protein dari ikan.
2.Regimen penggunaan kortikosteroid pada SN bermacam-macam, di antaranya pada
orang dewasa adalah prednison/metilprednisolon 1-1,5 mg/kgBB/hari selama 4 8
minggu diikuti 1 mg/kgBB selang 1 hari selama 4-12 minggu, tapering di 4 bulan
berikutnya.Sampai 90% pasien akan remisi bila terapi diteruskan sampai 20-24
minggu namun 50% pasien akan mengalami kekambuhan setelah kortikosteroid
dihentikan.
3.Untuk terapi suportif/simtomatik ACE inhibitor diindikasikan untuk mengurangi
proteinuria, pada edema sedang atau edema persisten
4.Dapat diberikan furosemid dengan dosis 1-3 mg/kg per hari. Pemberian spironolakton
dapat ditambahkan dengan dosis 1-2 mg/kg per hari.

Anda mungkin juga menyukai