Laporan Kasus Neurologi
Laporan Kasus Neurologi
IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 41 tahun
Suku bangsa
: Padang
Agama
: Islam
Alamat
Status
: Menikah
Pekerjaan
TanggalMasuk
: IRT
: 30 januari 2016
ANAMNESIS
Keluhan utama
Kepala terasa berputar
Riwayat penyakit sekarang
OS datang ke RSHM dengan keluhan pusing seperti berputar yang
dirasakan sejak 6 hari SMRS. Saat pusing OS sulit untuk
membuka mata karena akan bertambah rasa berputarnya. Rasa
pusing diikuti muntah setelahnya. Rasa pusing ini dirasakan OS
sangat cepat < 1 menit. OS menyangkal adanya perubahan posisi
ataupun sikap sebelum rasa pusing timbul. Riwayat nyeri kepala (-),
1
:-
ANAMNESA TRAKTUS
Traktus Sirkulatorius
Traktus Respiratorius
Traktus Digestivus
Traktus Urogenitalis
: BAK (+)
lalu
Intoksikasi dan Obat-obatan
:-
ANAMNESA KELUARGA
Faktor Herediter
Faktor Familier
Lain-lain
ANAMNESA SOSIAL
2
: Normal
Imunisasi
: Tidak jelas
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: IRT
3. PEMERIKSAAN JASMANI
PEMERIKSAAN UMUM
Tekanan Darah
: 110/60 mmHg
Nadi
: 71x/i
Frekuensi Nafas
: 24 x/i
Temperatur
: 36 oC
Persendian
: Bulat, Medial
Pergerakan
:-
Kelenjar Parotis
Desah
: Tidak ada
Dan lain-lain
: Tidak ada
Inspeksi
2.
Palpasi
3.
Perkusi
4.
Auskultasi
Jantung
5.
Inspeksi
6.
Palpasi
7.
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
9.
Inspeksi
: Simetris, datar
10.
Palpasi
11.
Perkusi
: Timpani
12.
Auskultasi
GENITALIA
Toucher: Tidak dilakukan pemeriksaan
4. STATUS NEUROLOGI
SENSORIUM : Compos Mentis
KRANIUM
Bentuk
Fontanella
: Normo chepali
: Tertutup, keras
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Transiluminasi
PERANGSANGAN MENINGEAL
Kaku Kuduk
:-
Tanda Kernig
:-
Tanda Lasegue
:-
Tanda Brudzinski I
:-
Tanda Brudzinski II
:-
:-
:-
Sinistra
Normosmia
Anosmia
Parosmia
Hiposmia
NERVUS II
Oculi
Sinistra
(OS)
Visus
TDP
TDP
Lapangan Pandang
1
Normal
Menyempit
Hemianopsia
Scotoma
Refleks Ancaman
Fundus Oculi
TDP
TDP
6
Oculi
Sinistra
(OS)
Gerakan Bola Mata
Normal
Normal
Nistagmus
3 mm
3 mm
Pupil
1
Lebar
Bentuk
bulat reguler
bulat
reguler
3
+
5
Rima Palpebra
7 mm
7 mm
Deviasi Konjugate
TDP
TDP
Strabismus
NERVUS V
Kanan
Kiri
Motorik
1
+
3
Kekuatan gigitan
Sensorik
4
Kulit
DBN
DBN
Selaput lendir
DBN
DBN
Refleks kornea
6
Langsung
Tidak langsung
Refleks Masseter
DBN
DBN
Refleks Bersin
DBN
DBN
NERVUS VII
Kanan
Kiri
Motorik
1
Mimik
Simetris
Simetris
Kerut kening
Menutup mata
Meniup sekuatnya
Memperlihatkan gigi
Tertawa
Sensorik
1
TDP
TDP
DBN
DBN
Hiperakusis
TDP
TDP
Reflex stapedial
Tidak
dilakukan
Pemeriksaan
NERVUS VIII
Kanan
Kiri
Auditorius
1
Pendengaran
DBN
DBN
Test Rinne
TDP
TDP
Test Weber
TDP
TDP
Test Schwabach
TDP
TDP
Vestibularis
1
Nistagmus
Reaksi Kalori
TDP
TDP
Vertigo
+
4
Tinnitus
NERVUS IX, X
Pallatum mole
: simetris
Uvula
: Normal, medial
Disfagia
:-
Disartria
:-
Disfonia
:-
Refleks Muntah
: DBN
9
: SDN
NERVUS XI
Kanan
Kiri
Mengangkat bahu
:+
:+
NERVUS XII
Lidah
1
Tremor
:-
Atrof
:-
Fasikulasi
:-
6. SISTEM MOTORIK
Trof
: Normotrofi
Tonus
: Normotonus
Kekuatan Otot
ESD: 5 5 5 5 5
55555
ESS: 5 5 5 5 5
55555
10
EID: 5 5 5 5 5
EIS: 5 5 5 5 5
55555
55555
Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring)
: Berbaring
Tremor
:-
Khorea
:-
Ballismus
:-
Mioklonus
:-
Ateotsis
:-
Distonia
:-
Spasme
Tic
:-
Dan lain-lain
:-
:-
TES SENSIBILITAS
Eksteroseptif
: DBN
Propioseptif : DBN
Fungsi kortikal untuk sensibilatas
1
Sterognosis
: TDP
Pengenalan 2 titik
: TDP
Grafestesia
: TDP
11
REFLEKS
Refleks Fisiologis
1
Biceps
Kanan
:
Kiri
+
+
Triceps
+
+
Radioperiost :
APR
+
+
+
KPR
:+
+
Strumple
+
+
Refleks Patologis
1
Babinski
Oppenheim
Chaddock
Gordon
Schaeffer
Hoffman Tromner
Klonus Lutut :
Klonus Kaki
Refleks Primitif
12
KOORDINASI
Lenggang
: DBN
Bicara
: DBN
Menulis
: DBN
Percobaan Apraksia
: DBN
Mimik
: Simetris
Test telunjuk-telunjuk
: DBN
Tes Telunjuk-hidung
: DBN
Diadokhinesia
: TDP
Tes tumit-lutut
: TDP
Tes Romberg
: TDP
VEGETATIF
Vasomotorik
: DBN
Sudomotorik
: DBN
Pilo erektor
: DBN
Miksi
:+
Defekasi
:+
VERTEBRA
Bentuk
13
Normal
:+
Scoliosis
:-
Hiperlordosis
:-
Pergerakan
1
Leher
: DBN
Pinggang
: DBN
:-
Cross Laseque
:-
Tes Lhermitte
:-
Test Naffziger
:-
GEJALA-GEJALA SEREBELLAR
Ataksia
:-
Disartria
:-
Tremor
:-
Nistagmus
:-
Fenomena Rebound
:-
Vertigo
:+
Dan lain-lain
:-
14
GEJALA-GEJALA EKSTRAPIRAMIDAL
Tremor
Rigiditas
::-
FUNGSI LUHUR
Kesadaran
Kualitatif
Ingatan Baru
Ingatan Lama
: Compos Mentis
: DBN
: DBN
Orientasi
Diri
: normal
Tempat
: normal
Waktu
: normal
Situasi
: normal
Intelegensia
: normal
: normal
Afasia
Ekspresif
:-
15
Represif
:-
Apraksia
:-
Agnosia
Agnosia visual
:-
Agnosia jari-jari
:-
Akalkulia
:-
Disorientasi Kanan-kiri
:-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (22 Januari 2016)
Jenis Pemeriksaan
1
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Hemoglobin
*8.4
g/dl
12-16
Hitung Eritrosit
*3.3
106 /L
3.9-5,6
Hitung Leukosit
6.800
/L
4000-11000
Hematokrit
*25.8
36-47
321.000
/L
150.000-
Hematologi
Darah Rutin
Hitung Trombosit
Index Eritrosit
450.000
16
MCV
*79.5
fl
MCH
*25.8
pg
80-96
MCHC
32.5
27-31
Basofl
N. Stab
*0
N. Seg
*81
Limfosit
*15
Monosit
*3
LED
2
30-34
*47
%
%
%
%
mm/jam
Kimia Klinik
1-3
0-1
2-6
53-75
20-45
4-8
0-20
Fungsi Hati
AST (SGOT)
13
ALT (SGPT)
U/I
U/I
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
<40
<40
39
*1.96
mg/dl
mg/dl
20-40
0,6-1,1
17
DIAGNOSA
DIAGNOSIS FUNGSIONAL
DIAGNOSIS ETIOLOGI
: Vertigo
: Gangguan Keseimbangan
PENATALAKSANAAN
Bed rest
IVFD RL 20 gtt/I
Betahistin 3x6 mg
Flunarizin 2x5 mg
Paracetamol 3x500 mg
Meloxicam 1x15 mg
BAB I
PENDAHULUAN
18
Latar belakang
berat,
walaupun
berlangsung
penderita
singkat,
merasakannya
hanya
lebih
beberapa
lama.
BPPV
detik
saja
bukanlah
sering
timbul
dapat
menimbulkan
kecemasan
pada
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Vertigo berasal dari kata latin vertere
penderita
yang
bersangkutan
dengan
kelainan
sistem
keseimbangan (ekuilibrium).
Ganar lebih mencerminkan keluhan rasa gerakan yang umum
(tidak spesifk), rasa goyah (unstable, unsteadiness), atau rasa
disorientasi ruangan yang dapat dirasakan sebagai putaran (turning)
atau pusingan (whirling).
Gayang
(giddiness)
dikatakan
sama
dengan
ganar
atau
20
2.2 Epidemiologi
BPPV adalah gangguan keseimbangan perifer yang sering
dijumpai, kira-kira 107 per 100.000 penduduk, dan lebih banyak pada
wanita serta usia tua (51-57tahun) jarang ditemukan pada orang
berusia 35 tahun kebawah yang tidak memiliki riwayat cedera kepala.
BPPV sangat jarang ditemukan pada anak.
2.3 Etiologi
Pada sekitar 50% kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik).
Beberapa kasus BPPV diketahui setelah mengalami jejas atau trauma
kepala leher, infeksi telinga tengah, atau operasi stapedektomi.
Banyak BPPV yang timbul spontan, disebabkan kelainan di otokonial
berupa deposit yang berada di kupula bejana semisirkuler posterior.
Deposit ini menyebabkan bejana menjadi sensitif terhadap perubahan
gravitasi yang menyertai keadaan posisi kepala yang berubah.
Penyebab utama BPPV pada orang dibawah umur 50 tahun adalah
cedera kepala. Pada orang yang lebih tua, penyebab utamanya adalah
degenerasi sistem vestibuler pada telinga tengah. BPPV meningkat
dengan semakin meingkatnya usia. Selain itu disebutkan juga bahwa
BPPV
dapat
merupakan
suatu
komplikasi
dari
operasi
implant
maksilaris.
Patofisiologi
Teori Cupulolithiasis
21
posisi
Teori Canalolithiasis
semisirkularis.
Hal
ini
menyebabkan
cairan
endolimfe
rotasi
kepala
ditegakkan
kembali,
terjadi
pembalikan
dengan
teori
cupulolithiasis
teori
ini
lebih
dapat
menerangkan
menjadi
menimbukan
tersebar
vertigo
dan
serta
semakin
nistagmus.
kurang
Hal
efektif
inilah
yang
dalam
dapat
Diagnosis
Anamnesis
Pasien biasanya mengeluh vertigo dengan inset akut kurang dari 10-20
detik akibat perubahan posisi kepala. Posisi yang memicu adalah
berbalik di tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat tidur,
melihat ke atas dan belakang dan membungkuk. Vertigo bisa diikuti
dengan mual.
2
Pemeriksaan Fisik
Pertama-tama
pemeriksaan
jelaskan
dan
pada
vertigo
pasien
mungkin
tentang
akan
prosedur
timbul
namun
Pasien
didudukan
dekat
bagian
ujung
tempat
pemeriksa,
Kepala
diputar
semisirkularis
menengok
yang
ke
terlibat).
kanan
Ini
45
akan
(jika
kanalis
menghasilkan
Tes Kalori. Tes kalori ini dianjurkan oleh Dick dan Hallpike. Pada
cara ini dipakai 2 macam air, dingin dan panas. Suhu air dingin
24
diperiksa
telingan
kanan
dengan
air
dingin
juga.
Pemeriksaan Penunjang
Tes laboratorium seperti elektrolit, glukosa, darah, dan tes fungsi tiroid
mengidentifkasi penyebab vertigo kurang dari 1% pasien dengan
pusing. Tes laboratorium tersebut mungkin cocok ketika pasien dengan
vertigo menunjukkan gejala atau tanda yang menunjukkan adanya
kondisi
penyebab
lainnya.
Audiometri
membantu
menegakkan
Vestibular Neuritis
25
Labirinitis
Labirinitis
adalah
suatu
proses
peradangan
yang
melibatkan
yang
meluas
ke
dalam
struktur-struktur
telinga
dalam.
Penyakit Meniere
26
2.7 Penatalaksanaan
1
Terapi Simptomatik
Tatalaksana
penyebab
yang
paling
utamanya.
tepat
Jika
pada
etiologi
vertigo
tidak
adalah
dapat
mengatasi
diketahui,
maka
Antihistamin,
seperti
meklizin
(25-100
mg
per
oral)
dan
merupakan
dopaminergik
sentral
antagonis kolinergik
yang
diduga
dapan
dan
antagonis
mencegah
dan
27
Cara melakukan
pasien
28
29
Menurut penelitian,
manuver Epley lebih
efektif
dibandingkan
dengan
manuver
manuver
Semont dan
Brandt-Daroff.
Ketiga
manuver
ini
lebih
efektif
untuk
30
setiap
perputaran,
posisi
ditahan
selama
10-30
detik.
Ada
terapi
kanalis
semisirkularis
posterior.
Dilakukan
mastoidektomi
untuk
mendefleksikan
kupula.
Mungkin
terdapat
kehilangan
pendengaran
melibatkan
ablasi
suplai
saraf
kanalis
2.8 Prognosis
BPPV memiliki onset akut dan remisi lebih dari beberapa bulan.
Namun hampir 30% pasien memiliki gejala lebih dari satu tahun.
Kebanyakan pasien membaik dengan manuver reposisi. Pasien akan
mengalami rekuren dan remisi yang tidak dapat diprediksi, dan angka
terjadinya rekurensi dapat 10-15% per tahun. Pasien-pasien ini dapat
dibantu dengan manuver reposisi yang berulang. Pasien dapat
beradaptasi dengan tidak melakukan posisi tertentu untuk mencegah
vertigo.
32
BAB III
KESIMPULAN
33
utamanya.
Jika
etiologi
tidak
dapat
diketahui,
maka
DAFTAR PUSTAKA
34
35