Askep Neonatus
Askep Neonatus
: Lili suryani
: Ruang PICU/ NICU RSUD Moewardi Surakarta.
: 22 September 27 September
Identitas Data
I.
Nama
: By.A.
TTL
: Solo, 12- 9- 2003.
Usia
: 10 hari.
Nama Ayah : Tn. J.
Nama Ibu : A.
Alamat
: Semanggi 2 /12 Solo.
II.
Keluhan Utama :
Klien masuk (tgl.12/9/2003) dengan demam disertai kejang dan muntah.
III.
: 3x
: 3x
: 2x
Intranatal
: Riwayat kelahiran di RS ditolong dokter ketuban pecah tgl.
12-9-2003 lahir jam 17.45. presentasi bokong persalinan dengan tindakan
Manual aid indikasi Presbo, lama persalinan 7 jam 50 menit. BB= 2.900 kg,
PB= 48 cm, LK/LD=36/33 cm. LLA = 11 cm.
IV.
Post natal
: Kontrol seminggu sekali di poli klinik, ASI lancar,
bayi belum menyusui karena masih dalam perawatan PICU/NICU.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
VI.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
7. Riwayat Sosial
Yang mengasuh
: ibu sendiri.
Hubungan dengan anggota keluarga : Baik ditunggu oleh kedua orang tua
dan keluarga.
Hubungan dengan teman sebaya
:Pembawaan secara umum
: Gerakan kurang aktif
Lingkungan rumah
: Klien tinggal bersama orang tua.
8. Kebutuhan dasar
Diagnosa medis
: Sepsis Neonatorum + Hiperbilirubinemia.
Tindakan operasi
: Tidak ada.
Status nutrisi
: BB lahir 2.900 kg. Sekarang 2.600 kg. (Status Gizi
kurang menurut NCHS 2,6/3,3 x 100% =78 % termasuk gizi biruk).
Status cairan
: Infus D 10% 23 tpm micro.
Obat-obatan
: - Bacterisym 2 x 180 mg.
Alinamin F 2 x 1 cc
Mikasin 2 x 22 mg.
Luminal 2x 500 mg p.o
NP primer 1/3 btl per hari.
Aktifitas
: KU lemah, pergerakan kaki tangan lemah.
Tindakan keperawatan : monitor KU, VS, pernafasan, intake output,
muntah.
Jasil Lab.
Tgl. 14/9/2003
Tgl.13/9/2003
- AL
= 17,8 K/UL.
- Netrofil = 11,9 lymp = 3,68
- monosit = 1,91
- Eo
= 130
- Baso
= 187.
Tgl. 15/9/2003
Hb =13 gr%
Ht = 33,9 %
Total Protein = 6,0 G/dl
Albumin = 3,6 G/dl
Bilirubin total = 10,40 H Mg/dl
Bilirubin direc.= 0,5 H MG/ dl
Tgl. 17/9/2003.
Natrium
: 137,7 mmol/L
Ion Kalsium : 3,83 mmol/L
Tgl 18/9/2003
Bilirubin total = 14 mg/DL
Bilirubin Direk = 1,22 H mg/DL
Tgl. 20/9/2003.
Bilirubin total = 11,0 H Mg/dl
Bilirubin direc. = 0,89 H Mg/dl
Tgl.23/9/2003.
Bilirubin total = 5,56 H Mg/dl.
Bilirubin direc. = 1.00 Mg/dl
Ureum
= 11 Mg/dl.
Creatinin
= 0,6 Mg/dl
IX.
Pemeriksaan Fisik
KU lemah, gerak kurang aktif , tangis lemah
BB= 2.600 kg. LLA= 11 cm, LK= 36, Lingkar dada = 33 cm, PB=
48cm.
Kepala : bentuk mesocephal, sutura belum menutup, UUB cekung,
rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : simetris, konjungtiva anemis -/- , sklera ikterus +/+,
Hidung: simetris, discharge - , sekter t.a.k. terpasang NGT.
Mulut : bibir dan mukosa lembab, sianosis- .
Telinga : simetris, discharge t.a.k.
Tengkuk : leher bentuk normokolli, tidak ada kakuk kuduk.
Thorax : retraksi +, suprasternal, interkostal, intrastenal.
COR : BJ= I-II murni, reguler, bising +
Pulmo : SD vesikuler +/+, ST -/ Abdomen : supel, peristaltik +, turgor baik.
X.
ANALISA DATA
Data klien
Data obyektif:
Neonatus umur 10 hari
Masalah Keperawatan
Resiko infeksi b.d prosedur
infasif, penurunan sistim
imun.
Data obyektif :
KU lemah.
Refleks isap lemah, muntah (+) kebutuhan
nutrisi per sonde LLL/ASI 2,5 cc/2 jam
residu (+) setiap pemberian ulang.
Turgor jelek
BB lahir= 2.900 kg
BB sekarang = 2.600 kg.
Starus gizi buruk
Hb = 13,4 gr% Ht= 33,9% (14/9)
Albumin = 3,6 g/dl (15/9)
Protein 6,0 L G/dl.
Data Obyektif.
KU lemah
Terpasang infus, O2
Tidak mau menetek, muntah, terpasang
NGT, oral ASI/LLM 2,5 cc/jam.
Letergi, tonus otot menurun.
TTV:
S= 27oC N= 40x/mnt HR= 120x/mnt.
PK : sepsis
Data Obyektif :
KU lemah
Warna kulit ikterik (Kramer IV)
Bil Direk = 0,89 H Mg/DL
Bil. Total = 5,56 H MG/DL
Ureum = 11 MG/DL
Creatinin = 0,6 L MG/DL. (23/9)
PK : Hiperbilirubinemia
ASUHAN KEPERAWATAN
Tgl/
Dx.Keperawatan
Tujuan
Intervensi
No.Dx
1. Proteksi infeksi.
Resiko
infeksi
s.d Meminimalkan
22/9
terjadinya
infeksi
oleh
prosedur
invasif
(infus,
Dx.1
NGT,O2,
penurunan Agent patogen. Dengan
kriteria :
sistim imun.
TTV dbn.
Data Obyektif:
Neonatus umur 10
hari
KU lemah,
kesadaran
samnolent.gerak
kurang aktif, tangis
lemah.
S= 36,5oC N=
100x/mnt, HR=
40x/mnt
Terpasang infus,
NGT, O2
Al = 17,8 x 103
K/ul (13/9)
2.
Rasional
7.
Meminimalkan
terpaparnya
organisme
kontaminasi
trasmisi infeksi.
&
8.
Kewaspadaan
unuversal secara rutin
diperlukan
saat
kontak dengan cairan
tubuh/ produk darah
untuk
menlindungi
perawatan kesehatan
dari potensial infeksi
Mencegah
dan
meminimalkan
kolonisasi bakteri.
3.
9.
4.
Tes laboratorium
(Kultur darah,
jumlah trombosit,
Hb,Ht).
10. Mengidentifikasi
penyebab
yang
berhubungan dengan
sepsis.
5.
11. Peningkatan
TTV
adalah salah satu
gejala
terjadinya
infeksi
6.
Self Care
12. Mencegah
media
untuk
berkembang
biak.
7.
Management
tindakan invasif
13. Mempertahankan
prinsif
septik&
aseptik.dapat
mencegah masuknya
kuman patogen dan
apatogen.
22/9
Dx.2
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
b.d
gangguan
absorbsi.
Data obyektif :
KU lemah.
Refleks isap lemah,
muntah (+) kebutuhan
nutrisi per sonde
LLL/ASI 2,5 cc/2 jam
residu (+) setiap
pemberian ulang.
Turgor jelek
BB lahir= 2.900 kg
BB sekarang 2600kg
Starus gizi buruk
Hb = 13,4 gr% Ht=
33,9% (14/9)
Albumin = 3,6 g/dl
(15/9)
Protein 6,0 L G/dl.
Mempertahankan
masukan nutrisi yang
adekuat dengan kriteria
;
1. BB normal sesuai
umur (penurunan
BB tidak kurang
dari
10%
BB
lahir).
2. Secara
adekuat
terhidrasi dengan
haluaran
urine
normal
turgor kulit membaik.
1.
Timbang
BB 1. Kelebihan
penurunan
sesuai indikasi
atau
BB
menetap
dapat
menetapkan
bahwa
masukan kalori tidak
adekuat
dengan
jumlah
yang
diberikan.
2.
Pantau kekuatan
2. Hiperaktifitas
SSP
&
koordinasi
dapat memengaruhi
mengisap
perilaku
makan
sertarefleks
nutrient oral secara
menelan
negatif.
3.
Kaji
kongesti 3. Membersihkan parese
pernafasandari mukus
nasal atau bersin
yang berlebihan ,
pada
bayi
mungkin bayi baru
sebelum
lahir bernafas lebih
pemberian makan.
mudah saat makan
yang
memperbaiki
masukan oral.
4.
Observasi
keadaan sonde
5.
Lakukan aspirasi
pada
sonde 5. Untuk mengetahui
adanya residu setiap
sebelum
pemberian
memberikan
makanan.
makanan
6.
Posisikan
bayi
6. Memudahkan
miring kanan, jgn
pengosongan
mengganggu
lambung
setelah pemberian
meningkatkan
makanan
absorbsi
7.
4.
Untuk
mempertahankan
posisi dalam keadaan
dan
8.
memerlukan
115 kkal/kg
selama
6
bulan
pertama
kehidupan
atau
54
kkal/lb.
Kebutuhan
cairan
kira2 530 ml/hr. 1/3
dari energi digunakan
untuk pertumbuhan
ketidakadekuatan
masukan
kalori&
cairan yang akan
mengakibatkan
ketidakadekuatan
nutrisi
dan
pertumbuhan
BB
buruk. (Protein yang
adekuat secara kritis
penting
untuk
memberikan pert.otak
selama fase hiperplasi
& hipertropi pada 6
bulan
pertama
kehidupan). Ketidak
adekuatan mencerna
protein selama fase
ini
akan
mengakibatkan
perlambatan
perkembangan).
masukan
parenteral dalam
24 jam
9.
Kaji
hidrasi, 9. Masukan cairan yang
perhatikan
tidak
adekuat
keadaan fontanel,
mengakibatkan
dehidrasi
yang
prod.mukus,turgor
dimanifestasikan
& jumlah popok
dengan
depresi
yang basah/hari.
fontanel, penurunan
haluaran urine, turgor
kulit
buruk
&
kekeringan mukosa.
22/9
Dx.3
22/9
Dx.4
PK: Sepsis
Data obyektif.
KU lemah
Terpasang infus, O2
Tidak mau menetek,
muntah, terpasang NGT,
oral ASI/LLM 2,5
cc/jam.
Letergi, tonus otot
menurun.
TTV:
S= 27oC N= 40x/mnt
HR= 120x/mnt.
PK : Hiperbilirubinemia
Data obyektif
KU lemah
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan sepsis tidak
terjadi,
dengan
kriteria :
1. Tidak
terdapat
tanda-tanda
septikemia.
2. TTV dbn.
3. AL dbn.
1.
Kaji
septikimia
2.
3.
tanda2
1.
Sebagai
deteksi
terjadinya septikemia.
Monitor TTV
2.
Beri obat-obatan
sesuai indikasi
seperti antibiotik
3.
Antibiotik
untuk
bakteri gram positif.
Setelah
dilakukan 1. Observasi bayi, 1. Mendeteksi
derajat
tindakan
perhatikan slera
Penampilan
keperawatan
dan mukosa oral,
bukti/
ikterik
klinis
3.
Alinamin
&
NP
primer
untuk
mencukupi kebutuhan
protein.
4. Lakukan light
terapi sesuai
indikasi.
4.
CATATAN PERKEMBANGAN
No.
Dx.
1.
IMPLEMENTASI
Tgl
22 Sept.2003
J: 10.00 WIB
J: 11.00 WIB
1.
J: 13 00
23 Sept.2003
J : 09.00. WIB
J : 11.00 WIB
Proteksi
infeksi
:
observasi
pemasangan jalur infasif.
2. Membersihkan daerah sekeliling bayi
mengganti alas dengan kain lembut
dan bersih .
3. Membersihkan
daerah perineum
dengan kapas basah dan lembut serta
menggati popok.
4. Obervasi input autput, warna dan
jumlah, menampung urine dengan
1.
5.
kantong plastik.
EVALUASI
22 sept.2003
S:O:
Ku lemah
Infus (+) 23 tpm mikro tidak
ada tanda2 infeksi
S= 37,2 o C N=120x/mnt
HR = 40x/ mnt.
Ku lemah, tangis by
lemah
Infus D 10 % 23 tts/mnt
mikro lancar tidak ada tandatanda infeksi
24 Sept 2003
J : 08.00 WIB
1.
2.
3.
4.
5.
Dx.2
22 Sept.2003
11.00 WIB.
6.
10
J: 12.45 WIB
J: 13.00 WIB
23 Sept.2003
J: 10.00. WIB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
J : 11.30
24 Sept 2003
J: 15.00 WIB
Timbang BB
Mengobservasi keadaan sonde
Memantau kondisi kekuatan dan
refleks mengisap serta menelan
Mengkaji kongesti nasal bersin
sebelum pemberian makanan.
Melakukan
aspirasi
sebelum
memberikan makan lewat sonde.
Mengatur posisi bayi miring kanan
Memantau masukan dan haluaran
termasuk
frekwensi
dan
konsistensi defekasi.
Memberikan nutrisi parenteral
sesuai indikasi, infus D10% 23
tpm mikro dan NP primer 1/ 3 btl/
hari.
O:
KU lemah,
Turgor kulit jelek
Malas menyusui, kebutuhan
nutrisi peroral sonde (+)
ASI/LLm 2.5 cc/2 jam.
Residu (+) 3 cc
Intake 552
Out put 135
BB= 2.600 kg
Muntah (+)
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
23 September 2003.
S:
O:
BB 2750 kg.
ASI/LLM 2,5 cc/ 2 jam Residu
(+) 3 cc , muntah (+)
Infus D 10 % 23 tpm .
NP Primer 1/3 botol perhari
Alinamin F 2x1 cc inj.
Turgor jelek, dicoba untuk
menetek (-).
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
24 September 2003
S: O:
KU lemah.
BB 2.800 kg
Residu (+) 3 cc
Muntah (+)
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
22 Sept.2003
J: 08.00 WIB
J: 11.00 WIB.
J: 11.30. WIB
22 September 2003.
1.
2.
3.
Monitor TTV
4.
S:O:
KU lemah.
Malas menyusui
NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
jam Residu (+)
Muntah (+)
S = 37oC
N= 120x/mnt
HR= 40x/mnt.
Turgor jelek
Lab. Protein 6,0 L G/dl
Monitor TTV.
Memberi obat-obatan sesuai
dengan indikasi :
Alinamin F 2x 1 cc inj.
Bacterisym 2 x 180 mg.
NP primer 1/3 botol perhari.
1.
2.
3.
23 September 2003
S: O:
KU lemah.
Malas menyusui
NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
jam Residu (+)
Muntah (+)
S = 36,5oC
N= 100x/mnt
HR= 40x/mnt.
Turgor jelek
Lab. Protein 6,0 L G/dl
24 Sept.2003
24 September 2003
J: 17.00 WIB
1.
2.
3.
Monitor TTV
S: O:
KU lemah.
Malas menyusui
NGT (+) ASI/ LLM 2,5 cc/2
jam Residu (+)
Muntah (+)
S = 37oC
N= 120x/mnt
HR= 40x/mnt.
Turgor jelek
Lab. Protein 6,0 L G/dl
12
DX.4
22 Sept.2003
22 September 2003
Observasi KU
Mengobservasi bayi, perhatikan
sklera dan mukosa oral, kulit.
Memantau pemeriksaan lab.
Sesuai indikasi bilirubin direk dan
indirek. Hb, Ht Protein serum total
Memberikan obat sesuai dengan
indikasi :
Alinamin F 2x 1 cc inj.
Bacterisym 2 x 180 mg.inj
NP primer 1/3 botol perhari.
J: 11.00 WIB
5.
23 Sept. 2003
J : 08.00 WIB
1.
2.
Observasi KU
Mengobservasi bayi, perhatikan
sklera dan mukosa oral, kulit.
Memantau pemeriksaan lab.
Sesuai indikasi bilirubin direk dan
indirek. Hb, Ht Protein serum total
Memberikan obat sesuai dengan
indikasi :
Alinamin F 2x 1 cc inj.
Bacterisym 2 x 180 mg.inj
NP primer 1/3 botol perhari.
23 September 2003.
S: O:
1. KU lemah
2. S= 36,6oC
N= 100x/mnt,
HR= 40 x/mnt.
3. Hasil lab :
J : 08.00 WIB
1.
2.
J: 10.00 WIB.
3.
4.
3.
4.
S:O:
KU : lemah
TTV : S= 37,2o C, N=
40 x/mnt.
HR=
100x/mnt.
Lab:
Bil.tota = 11,0 H MG/dl
Bil.Direk= 0,89 H MG/dl
(25/9)
Hb= 17,4 g%
Ht= 48,4 gr
( 15/9)
Ikterus Kramer IV
Nutrisi personde ASI/LLM
2,5 cc/ 2 jam, residu (+) ,
muntah (+)
Alinamin F 2x 1 cc inj.
Bacterisym 2 x 180
mg.inj
NP primer 1/3 botol
perhari.
24 Sept.2003.
J : 17.00 WIB
24 Sept 2003
1.
Observasi KU
2.
3.
S:O:
KU lemah
Ikterik kramwe IV
Nutrisi personde ASI/LLM
2,5 cc/ 2 jam, residu (+) ,
muntah (+)
Alinamin F 2x 1 cc inj.
Bacterisym 2 x 180 mg.inj
NP primer 1/3 botol perhari.
4. Obervasi haluaran
14