Anda di halaman 1dari 7

Hukum Laut Dan

Perikanan
I Gede Agus Isha Purusa
1414521038

Deklarasi H. Djuanda 1957


(13 desember 1957)
Isi dari deklaras tersebut :
Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan
yang mempunyai corak tersendiri.
Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah
merupakan satu kesatuan.
Ketentuan Ordonansi 1939 dapat memecah belah
keutuhan wilayah Indonesia.

United Nations Convention on the


Law of the Sea
( UNCLOS) 1982

merupakan perjanjian hukum laut

dihasilkan dari konferensi PBB


berlangsung dari tahun 1973 sampai
tahun 1982

Perkembangan UNCLOS
UNCLOS I (1958)
Kesepakatan yang dicapai selama UNCLOS I Konvensi tentang High
Seas, Laut Teritorial dan Zona Tambahan, Landas Kontinen,
Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Laut Tinggi.
UNCLOS II (1960)
menyelesaikan masalah lebar laut teritorial, namun konferensi ini
masih belum menemukan kesepakatan antar negara peserta.
UNCLOS III (1982)
Konvensi yang dihasilkan oleh konferensi dibuka untuk
ditandatangani pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaika.

Zona Maritim Indonesia


Zona Laut Teritorial
Zona Laut Teritorial adalah batas laut yang diukur sejauh 12 mil
dari garis dasar (pulau terluar) menuju laut lepas.

Landas Kontinen
Landas kontinen merupakan dasar laut yang secara geologis merupakan
kelanjutan dari sebuah benua yang kedalamannya kurang dari 150 m.

Zona Tambahan
zona tambahan yang jauhnya tidak boleh melebihi 24 mil yang diukur
dari garis pangkal di mana lebar laut teritorial diukur atau sejauh 12
mil diukur dari laut teritorial suatu Negara pantai

Zona Ekonomi Ekslusif


Zona Ekonomi Ekslusif adalah batas terluar laut teritorial yang
berjarak 200 mil laut dari garis pantai terluar.

Selat-Selat Internasional

Terdapat transit
passage yaitu hak
melintas atas/di sebuah
selat internasional.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai