Oleh :
EKA. P. OKTAVIANA
NPM 15.1.1.55.1.017
memproduksi
standar
secara
sendiri.
Yang
terbaik
terjadi
adalah
The International Standards Organization (ISO) dibentuk oleh United Nations telah
lama pada tahun 1947. Ini merupakan standar kualitas internasional pertama yang
dikeluarkan, yaitu ISO 9000:1987, secara keseluruhan berdasarkan pada BS (British
Standards) 5750. Selanjutnya telah di perbarui menjadi ISO 9000:1994, tetapi
strukturnya tetap secara fundamental (mendasar) tidak berubah dari versi aslinya.
Pada tahun 1990, ISO 9000 semakin dikritik dengan alasan bahwa tidak benar-benar
menjamin pengiriman dari produk yang berkualitas atau pelayanan sejak organisasi
bisa mematuhi hanya dengan menunjukkan bahwa mereka telah secara konsisten
mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam manual mutu. Prosedur yang ada pada
waktu itu, mungkin belum memadai untuk memastikan kualitas yang tinggi, dan ISO
9000:1994 tidak mengandung persyaratan bagi organisasi untuk menilai kualitas
sesuai dengan penerimaan untuk pelanggan maupun kebutuhan dari organisasi untuk
meningkatkan kualitasnya.
Proses ulasan yang dilakukan organisasi ISO selama tiga tahun menghasilkan dan
terpublikasinya ISO 9001:2000 pada bulan Desember 2000. Tiga jenis standar 1994,
yaitu ISO 9001, 9002 dan 9003 telah diciutkan menjadi satu standar untuk tujuan
sertifikasi yakni ISO 9001:2000. Pada penambahan klausa permissible exclusion
(pengecualian) diperbolehkan memungkinkan organisasi untuk mengesampingkan
kebutuhan persyaratan yang tidak relevan asalkan mereka dapat menunjukan nonpenerapannya. Dalam penambahannya ada 20 elemen dari ISO 9000:1994 yang
direduksi menjadi 4 macam bagian meliputi :
Management responsibility;
Resource management;
Product realisation;
Measurement, analysis and improvement.
Keempat hal tersebut diatas yang merupakan perubahan yang paling mendasar,
perubahan yang berakar pada dasar filosofi dari standar manajemen mutu, fokus
menempatkan pada kepastian bahwa sistem mutu memberikan hasil yang berkualitas
bagi pelanggan dan menempatkan penekanan pada perbaikan yang terus menerus.
istilah-istilah
komprehensif yang berisi definisi dari semua istilah yang digunakan dalam ISO 9001:
2000 dan ISO 9004: 2000.
ISO 9001:2000
ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan sistem manajemen mutu yang dapat
digunakan untuk sertifikat atau bertujuan untuk kontraktual. Jelas bisa juga digunakan
secara internal sebagai dasar yang kuat untuk mengelola kualitas tanpa harus
diauditnya sistem atau dinilai dari lembaga luar. Namun, hal ini didesain untuk
memfasilitasi penilaian dan merupakan standar yang harus ditunjukan akan kepatuhan
jika ingin memiliki sertifikat oleh lembaga penilaian akreditasi.
ISO 9004:2000
ISO 9004:2000 dikembangkan untuk melengkapi ISO 9001:2000. ISO 9002:2000 ini
berdasarkan pada empat bagian utama, yaitu management responsibility, resource
management, product realisation dan measurement, analysis and improvement.
ISO 9004:2000 membutuhkan organisasi diluar ISO 9001 dan harus dilihat lebih
sebagai dokumen nasehat/masukan dibanding hanya sebagai spesifikasi saja. Hal itu
tidak
dimaksudkan
untuk
digunakan
sebagai
petunjuk
bagaimana
mengimplementasikan ISO 9001:2000 akan tetapi sebagai sumber dari informasi, ide
dan nasehat/masukan tentang bagaimana organisasi dapat bergerak melebihi dari
persyaratan ISO 9001:2000, terutama dalam hal membangun sistem perbaikan yang
efektif secara terus menerus.
Pengenalan ISO 9001: 2000 di mana hubungan dengan ISO 9004: 2000 dijelaskan
sebagai berikut :
The present editions of ISO 9001 and ISO 9004 have been developed as a
consistent pair of quality management system standards which have been
designed to complement each other, but can also be used independently.
Although the two International Standards have different scopes, they have
similar structures in order to assist their application as a consistent pair.
ISO 9001 specifies requirements for a quality management system that can
be used for internal application by organisations, or for certification, or for
contractual purposes. It focuses on the effectiveness of the quality
management system in meeting customer requirements.
ISO 9004 gives guidance on a wider range of objectives of a quality
management system than does ISO 9001, particularly for the continual
improvement of an organisations overall performance and efficiency, as
well as its effectiveness. ISO 9004 is recommended as a guide for
organisations whose top management wishes to move beyond the
requirements of ISO 9001, in pursuit of continual improvement of
performance. However, it is not intended for certification or contractual
purposes.
Aturan dari manajemen adalah to ensure that customer requirements are determined
and are met with the aim of enhancing customer satisfaction. Tipe dari gambar diatas
adalah proses Plan-Do-Check-Act yang merupakan satu kesatuan yang kontinyu,
menciptakan kebutuhan untuk identifikasi kebutuhan pelanggan dan mengukur
tingkat kepuasan pelanggan secara teratur.
ISO 9001:2000 menetapkan standar untuk sistem manajemen mutu pada suatu
organisasi jika :
a) Needs to demonstrate its ability to consistently provide product that
meets customer and applicable regulatory requirements, and
b) Aimstoenhancecustomersatisfactionthroughtheeffectiveapplication of the
system, including processes for the continual improvement of the system
and the assurance of conformity to customer and applicable regulatory
requirements.
Pada bagian utama dari Standar telah jelas bahwa pusat tujuan dari sistem manajemen
mutu adalah untuk memastikan organisasi mengetahui kebutuhan dari pelanggan dan
berusaha keras secara bertahap meningkatkan kepuasan pelanggan. Angka 5 pada
gambar diatas menegaskan tanggung jawab dengan senior management yang harus
juga memastikan bahwa sumber daya yang memadai dan telah tepat diberikan untuk
mencapai tujuan.
Top management shall ensure that customer requirements are determined and
are met with the aim of enhancing customer satisfaction (see 7.2.1 and 8.2.1).
Selanjutnya di Bagian 6 berisikan tentang Resource management, dimana menyatakan
dalam klausa 6.1 bahwa :
Customer Requirement
Customer Satisfaction
Bagian 8 pada ISO 9000:2000 mencakup Measurement, analysis and improvement.
Bagian 8.2 membahas Monitoring and measurement dan inilah klausa pertama 8.2.1
yang mengacu kepada Customer satisfaction. Yang sebelumnya organisasi tidak
memerlukan monitoring untuk kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan,
maka dengan klausa 8.2.1 dispesifikasikan menjadi :
yang semuanya menyediakan secara real time sebagai bukti dari kemampuan suatu
organisasi menanggapi kepuasan pelanggan. Namun ada catatan khusus pada klausa
diatas, yaitu : kurangnya keluhan dan kinerja organisasi yang baik tidak perlu
diterjemahkan ke dalam kepuasan pelanggan. Hanya secara obyektif pada proses
pengukuran tingkat kepuasan pelanggan yang akan memberikan indikator yang dapat
diandalkan seberapa puas pelanggan merasakannya.
organisasi
yang
sebelumnya
tidak
diukur
kepuasan
pelanggan,
mengembangkan kemampuan yang akan menjadi salah satu persyaratan yang lebih
menantang dari Standar baru. Dengan waktu yang memungkinkan, akan dianjurkan
untuk mengembangkan dan memperkenalkan proses CSM yang profesional dan dapat
diandalkan sebelum menggabungkan proses ke dalam sistem manajemen mutu untuk
penilaian nanti. Namun yang terpenting adalah transisi perencanaan disetujui oleh
lembaga sertifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nigel Hill, Bill Self, Greg Roche, Customer Satisfaction Measurement for ISO
9000:2000, 2002, Reed Educational and Professional Publishing Ltd
13.55,
https://www.academia.edu/8099550/ISO_9001_2008_Sistem_Manajemen_M
utu_and_Budaya_Organisasi_Pelayanan_Publik)