Anda di halaman 1dari 4

Judul

: Menjadi Cendikiawan muslim

Penulis
Penerbit

: DR. KH. Zakky Mubarok


: PT. Magenta Bhakti Guna

Tahun Terbit

: 2014

Tebal Buku : xxii + 351 halaman


Fungsi Al-Sunnah
Salah satu sub-bab yang di bahas pada buku ini adalah Al-sunnah. AlSunnah merupakan kepanjangan tangan dari al-quran. Dijelaskan pada
Qs.al-Nahl (16:44) bahwa fungsi al-sunnah terhadap al-quran adalah
sebagai mubayyin (yang menjelaskan). Disini para ulama akhirnya
menetapkan 3 fungsi al-sunnah terhadap al-quran, yaitu Bayyan al-Taqrir
wa al-Takid, Bayan al-Tafiir wa al-Tafhil dan Bayan al-tasyrii.
Yang pertama adalah Bayyan al-Taqrir wa al-Takid yang memiliki makna
bahwa al-sunnah berperan untuk menetapkan dan memperkuat apa yang
ada di al-quran.
Kedua adalah Bayan al-Tafiir wa al-Tafhil yang memiliki makna yakni alsunnah sebagai penjelas dan perinci ayat-ayat al-quran yang masih
mujmal atau global, muthlak atau umum. Pada konteks ini al-sunnah
berperan untuk menjelaskan isyarat global tersebut, sehingga menjadi
lebih jelas.
Mujmal adalah ayat al-quran yang ringkas dan singkat penjelasannya.
Oleh karena ayat yang ringkas dan singkat itulah, ayat-ayat tersebut
mengandung banyak makna . hal ini dapat menyebabkan dugaan yang
bisa jadi menyalahartikan makna ayat mujmal tersebut.
Muthlaq adalah aayat-ayat yang penjelasannya bersifat umum, tidak
mengandung batasan-batasan atau penyempitan makna.

Sehingga

mentaqyidkan ayat-ayat muthlaq adalah membatasi ayat-ayat yang


muthlak tersebut dengan sifat, keadaan dan syarat- syarat teretentu.
Nur Hazbiy SHaffan
1506736575

Yang terakhir adalah Bayan al-tasyrii yang memiiliki makna yakni assunnah yang berupa mewujudkan, mengadakan, atau menetapkan suatu
hokum atau aturan-aturan syara yang tidak terdapat nashnya pada alquran.
Pada buku ini penjelasan tentang fungsi As-sunnah dikupas secara
mendasar naming memiliki makna yang dalam, sehingga orang yang
masih cukup awam pun dapat mengerti tentang fungsi dan kedudukan Assunnah pada hukum islam. Sehingga diharapkan pembaca tidak lagi
menyepelekan betapa pentingnya As-sunnah itu selain Al-quran.

Nur Hazbiy SHaffan


1506736575

Judul

: Kembali pada Al-quran dan As-sunnah

Penulis
Penerbit

: K.H. Moenawar Chalil


: Bulan Bintang

Tahun Terbit

: 1996

Tebal Buku : X + 416 halaman


Pada buku ini tedapat dua bagian, pada bagian pertama dijelaskan
tentang

ayat-ayat

pada

Al-quran,

beserta

terjemahannya

yang

menjelaskan bhwa Al-quran dan As-sunnah sebagai pedoman hidup


manusia,
Pada bagian kedua dijelaskan kedudukan Al-quran dan As-sunnah sebagai
pokok hukum islam tentang bidah, ijma, qiyas, taqlid, ijtihad, ittiba,
mazhab, dan penjelasan tentang arti ahli Sunnah wal jamaah
Fungsi As-Sunnah
Tentunya pada buku ini tidak luput dibahas tentang fungsi serta peran Assunnah terhadap Al-quran. Seperti pada buku pertama dikutip firman Allah
swt. Pada Qs. al-Nahl (16:44) dimana As-sunnah berfungsi sebagai
mubayyin, atau sebagai penerang yang berfungsi untuk menerangi umat
kaum nabi Muhammad saw. Dalam konteks ini As-sunnah menerangi isi
dari penjelasan ayat-ayat Al-quran, membatasi mutlakhnya, menguraikan
kemusykilan atau kesulitannya. Oleh karena itu tidak ada sesuatu dari Assunnah melainkan Al-quran telah menunjukkannya dengan singkat
ataupun panjang.
As-sunnah juga berfungsi sebagai hukum kedua dalam islam. Hal ini
dikarenakan Al-quran sudah di yakini kebenarannya, sedangkan Assunnah masih dipertanyakan kebenarannya. Al-quran merupakan firman
Allah SWT. Yang bersifat mutlak, sedangkan As-sunnah kebanyakan dari
sangka kecuali yang bertingkatan mutawatir.

Nur Hazbiy SHaffan


1506736575

Selain itu As-sunnah adakalanya untuk menjadi keterangan pada Al-quran


dan pada kalanya untuk menambahkan keterangan saja. Hal inilah yang
menyebabkan posisi As-sunnah tepat di bawah posisi Al-quran sebagai
hukum islam.
Terlebih lagi beberapa hadits dan atsar yang menunjukkan tentang Assunnah yang menjelaskan Al-quran. Beberapa uraian imam Asy Syathibi
menguraikan kedudukan As-sunnah yakni sebagai asas dasar tasyiri yang
kedua setelah Al-quran sebagai asas tasyiri yang pertama.
Tidak dapat dipungkiri bahwa As-sunnah (Al-hadits) itu merupakan
sumber yang kedua setelah Al-quran bagi hukum-hukum islam. Dialah
sumber yang paling luas cabangnya, paling lengkap susunannya atau
undang-undangnya, dan paling lebar lapangannya. Oleh sebab itu, maka
tidaklah seharusnya tentang hukum-hukum islam hanya mencukupkan
tentang hukum islam saja, dengan tidak menghajatkan kepada penjelasan
daripada As-sunnah.

Nur Hazbiy SHaffan


1506736575

Anda mungkin juga menyukai