Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TRANSPORTASI

Disusun Oleh :
Kelompok I
Alfisahr Ferdinan

1206262992

Gilang Rizki M

1306481890

Putritansy Neysa

1406642946

Reinhard Limbong

1206221512

Tanggal praktikum

: Senin, 29 September 2015

Asisten

: Muhammad Egganaufar

Tanggal disetujui

Nilai

Paraf Asisten

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015

MODUL 3
PEDESTRIAN COUNT

3.1 Tujuan
Tujuan utama dari survei ini adalah untuk mempelajari fasilitas pejalan kaki yang telah
ada yang merupakan fasilitas penyeberangan jalan di depan stasiun kereta api UI
3.2 Peralatan
a.
b.
c.
d.

Counter
Meteran
Stopwatch
Papan Jalan

3.3 Data Yang Dibutuhkan


Lebar jalan
Jumlah pejalan kaki yang menyeberang jalan dengan menekan tombol persimpangan
di jalur penyeberangan.
Dari stasiun kereta
Menuju stasiun kereta
Jumlah pejalan kaki yang menyeberang dengan menekan tombol di jalur
penyeberangan
Dari stasiun kereta
Menuju stasiun kereta
3.4 Dasar Teori
Jalur penyeberangan harus diletakan jauh dari titik konflik pada persimpangan yang
tak terkendali. Hal ini akan memberikan kesempatan yang cukup kepada pengemudi
untuk menyadari adanya jalur penyeberangan dan dapat mengerem dengan aman. Jarak
aman bergantung pada geometrik simpang dan tipe sisi jalan. Namun, jarak minimum
disarankan sebesar 20 meter untuk tipe pelican (jalur penyeberangan dengan lampu) dan
paling sedikitnya 5 meter untuk zebra cross. Disarankan untuk jarak yang diukur dari
posisi seorang pengemudi yang menunggu di pada jalur give-way (jalur khusus tunggu
untuk memberikan kesempatan jalan) di sisi jalan. Pertimbangkan larangan memutar
menuju tempat penyeberangan atau memutar satu arah di persimpangan dimana hal ini
memungkinkan untuk memperoleh jarak aman. Lebar minimal untuk zebra cross pejalan

kaki ini adalah 2.4 meter. Namun, untuk lebar yang lebih sempit dari 3 meter telah
berhasil dicoba di beberapa tempat. Untuk arus pejalan kaki yang melebihi 600 orang per
jam

sebaiknya

digunakan

jalur

penyeberangan

yang

lebih

lebar.

Peraturan

memperbolehkan untuk lebar jalur penyeberangan pada Zebra Crossing dapat


ditingkatkan sampai 5 meter dan 10.1 meter. Penggunaan jalur penyeberangan yang lebih
lebar juga bisa membantu mencegah kepadatan pejalan kaki.
3.5 Prosedur
a. Mempersiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan.
b. Mengukur lebar jalur penyeberangan menggunakan roller meter.
c. Menghitung dan mencatat jumlah pejalan kaki yang menggunakan jalur
penyeberangan selama 15 menit.
3.6 Pengolahan Data
a. Tempat dan waktu survey
Survey dilaksanakan pada hari Senin, 29 September 2015 pada pukul 14.20 s.d 14.35.
Pengamatan geometrik dan pejalan kaki di lakukan di jalur penyeberangan Zebra di
depan dan di seberang halte stasiun Universitas Indonesia.
b. Tipe pejalan kaki
Pejalan kaki yang diamati dan dihitung ialah pejalan kaki yang hendak menyeberang
menuju stasiun Universitas Indonesia dan dari stasiun Universitas Indonesia baik yang
menekan tombol penyeberangan maupun yang tidak menekan tombol penyeberangan.
Pengamatan ini dilakukan selama 15 menit.
c. Peta situasi

Gambar 3.1 Peta


Situasi

Gambar 3.2 Proses Pejalan Kaki Menyeberang

Gambar 3.3 Pengamatan Pejalan Kaki yang Menyeberang

d. Alat-alat yang dibutuhkan

Gambar 3.4
Counter

Gambar 3.5
Counter

Gambar 3.6 Papan


Jalan

Gambar 3.6
Stopwatch

e. Pengolahan Data
PEDESTRIAN COUNT
: Monday / 29 September
Day / Date
Weather
Student Name / Group

2015
: Sunny

Number
Starting

: Group I

Time
Ending Time

: 14.20
: 14.35
Tabel 3.1 Pedestrian Count

From UI Station to

To UI Station to UI

UI Bus Stop

Bus Stop
Pressi
Not
ng
Pressing
Crossi
Crossing
ng
Button
Button
13
20
23
3
11
60

Time Period
(Minutes)

Pressing
Crossing
Button

0-5
5 - 10
10 - 15

9
0
6

Not
Pressing
Crossing
Button
5
7
5

Tabel 3.2 Data Kompilasi Minggu Kedua

From UI-Station
160
140
120

not pressing
crossing button

100
Pejalan Kaki

80

pressing crossing
button

60
40
20
0
1 2 3 4 5
15 menit ke-

Gambar 3.4 Jumlah Pejalan Kaki dari UI Menuju Stasiun UI

From Station - UI
45
40
35
30
25
Pejalan Kaki 20
15
10
5
0

not pressing
crossing button
pressing crossing
button

15 menit ke-

Gambar 3.5 Jumlah Pejalan Kaki dari Stasiun UI menuju UI

f. Analisis Praktikum

Praktikum modul 3 Pedestrian Count dilakukan pada tanggal 29 September


2015 pada pukul 13.35 s/d 15.00 di lokasi jalur penyeberangan pejalan kaki di depan
dan di seberang halte stasiun Universitas Indonesia, Depok. Tujuan dari percobaan ini
adalah untuk mendapatkan jumlah pejalan kaki yang melintasi jalur penyeberangan
Zebra Cross menuju stasiun UI dan dari stasiun UI baik yang menekan tombol
penyeberangan maupun yang tidak. Jalur penyeberangan ini diperuntukkan bagi
siapapun yang hendak menuju stasiun UI, halte stasiun UI maupun dari arah
sebaliknya. Saat ini fasilitas penyeberangan untuk pejalan kaki ini telah dilengkapi
dengan fasilitas lampu (signalized-controlled crossing), dimana ketika hendak akan
menyeberang jalan diharapkan para pejalan kaki dapat memanfaatkan fasilitas lampu
ini (Pelican) untuk menyeberang dengan menekan tombol sehingga, hak penjalan
kaki untuk menyeberang dapat terpenuhi dan kendaraan lain dapat menghormati
dengan memberikan jalan sehingga dapat lebih aman.
Perhitungan jumlah pejalan kaki yang menyeberang ini dilakukan selama 15
menit sebanyak 5 kali dengan 5 kelompok yang berbeda dengan pencatatan untuk
setiap 15 menitnya. Perhitungan ini dilakukan ketika ada pejalan kaki yang akan
menyeberang dalam waktu 15 menit tersebut dan dibedakan kolom pencatatan untuk
pejalan kaki dari arah stasiun UI, menuju stasiun UI, yang menekan tombol dan yang
tidak menekan tombol. Setelah melakukan perhitungan selama 75 menit ini
dialakukan pengukuran terhadap panjang jalur penyeberangan (zebra crossing)
tersebut.
g. Analisis Hasil
Dari data yang diperoleh dari praktikum pedestrian count berupa volume
pejalan kaki yang menuju dan dari stasiun UI didapat bahwa volumenya lebih banyak
jumlah pejalan kaki yang menuju stasiun UI dibandingkan dengan pejalan kaki yang
hendak menyeberang dari halte stasiun UI dan kebanyakan dari mereka telah
memanfaatkan fasilitas lampu penyeberangan dengan menekan tombol, namun masih
cukup banyak yang tidak mengerti dengan tidak menekan tombol dengan
perbandingan 56% untuk yang menekan tombol dan 44% tidak menekan tombol
untuk dari UI menuju Stasiun dan 61% untuk yang menekan tombol dan 39% yang
tidak menekan tombol untuk yang dari stasiun menuju UI. Hal tersebut juga bisa
disebabkan karena adanya Officer yang membantu menyeberangkan pejalan kaki
sehingga banyak dari mereka menyeberang dengan kondisi lampu hijau namun masih
ada juga yang tidak menekan tombol atau menyeberang di lampu merah dikarenakan

mereka tertinggal dari barisan dan ada juga beberap yang tidak mengerti fungsi dari
push button tersebut.
Untuk arus rata-rata pejalan kaki per menit didapatkan 2 orang yang menekan
tombol, 1 orang yang tidak menekan tombol dari arah stasiun UI sementara itu, untuk
yang menuju stasiun UI didapat 6 orang yan menekan tombol dan 4 orang yang tidak
menekan tombol. Berikut ini sketsa geometrik dari fasilitas jalur penyeberangan,

FAK.PSIKOLOGI

RD

STASIUN KERETA API

Gambar 3.6 Lokasi Penyeberangan Zebra Cross

Gambar 3.7 Lokasi Penyeberangan Zebra Cross

Lokasi praktium pedestrian count ini memiliki beberapa karakteristik antara lain,
lokasi ini merupakan kawasan kampus (universitas) sehingga fasilitas pelican (pejalan
kaki dengan sinyal) ini sangat efektif digunakan untuk mahasiswa, dosen, staff
universitas maupun masyarakat umum yang memiliki keperluan di lingkungan kampus.
Lokasi ini juga berada tepat di depan jalur rel kereta api sehingga cukup terintegerasi
antara pejalan kaki yang hendak melakukan perjalan dari UI menuju suatu tempat yang
menggunakan kereta api begitu pula sebaliknya. Pada dasarnya dengan adanya pelican
(jalur penyeberangan dengan sinyal) ini hampir efektif karena sebagian besar telah
menyeberang dengan memanfaatkan fasilitas pelican tersebut akan tetapi masih saja
ada beberapa yang masih tidak memafaatkannya, hal tersebut bisa terjadi karena
pejalan kaki tidak mengetahui kegunaan dari sinyal lampu tersebut. Sehingga, menurut
praktikan ada baiknya bila ditambahkan rambu-rambu yang menunjukkan bagi setiap
pejalan kaki yang akan menyeberang diharuskan menekan tombol pelican tersebut.

h. Analisis Kesalahan
Selama dilakukannya praktikum modul 3 ini ada beberapa kesalahan yang terjadi
antara lain, ketidaktelitian praktikan dalam melakukan penghitungan, khususnya
ketika objek (orang yang akan menyeberang) adalah mahasiswa yang baru saja turun
dari bis kuning begitu banyak sehingga ada kemungkinan kurang dalam
penghitungan.
3.7 Kesimpulan
a. Jumlah pejalan kaki yang akan menyeberang lebih banyak jumlahnya untuk yang
menuju stasiun UI. Hal ini dikarenakan pada saat praktikum banyak bis kuning yang
melintas dengan membawa mahasiswa yang akan pulang kuliah.
b. Pejalan kaki yang hendak menyeberang dengan fasilitas pelican tersebut lebih banyak
yang menekan tombol (push button) dibandingkan yang tidak hal ini dikarenakan
banyak dari mereka dibantu oleh legal officer dari pihak kampus UI.
c. Volume rata-rata pejalan kaki per menit untuk arah menuju stasiuan UI 6 orang yang
menekan tombol dan 4 orang yang tidak menekan tombol sedangkan untuk arah dari
stasiun UI ada 2 orang yang menekan tombol dan 1 orang yang tidak menekan tombol
untuk setiap menitnya.
d. Karakteristik lokasi praktikum ini merupakan lokasi kampus universitas sehingga
kebanyakan dari pejalan kaki yang menyeberang adalah mahasiswa UI, staff,

dosen atau masyarakat umum. Dengan adanya stasiun kereta api maka, jumlah
pejalan kaki yang menyeberang lebih banyak yang menuju stasiun UI karena
mereka akan pulang dengan akses kereta maupun menuju jalan Margonda Raya
sementara yang arah dari stasiun UI sedikit dikarenakan sedikit dari mereka yang
hendak menuju asramaataupun berjalan kaki ke fakultas masing-masing
3.8 Referensi

Panduan survey praktikum Teknik Transportasi. 2015


MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia)
http://translate.google.com

Anda mungkin juga menyukai