Anda di halaman 1dari 11

Sektor

perindustrian

merupakan

sektor

yang

cukup

diandalkan

dalam perekonomian di Indonesia, karena sektor ini mampu menjadi salah satu penyumbang
devisa negara yang cukup besar nilainya. Sejak tahun 1991sektor perindustrian telah mampu
melewati sektor pertanian dalammenyumbang pembentukan PDB Indonesia (Sarah, 2001).
Sektor

industrimemiliki

kerja,meningkatkan

peran
pendapatan

yang

penting
perkapita,

dalam

memperluas

menumbuhkan

kesempatan
keahlian,

menunjang pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam (SDA), energidan
sumber daya manusia (SDM).Keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor perindustrian
perluterus ditingkatkan dengan mengembangkan agroindustri. Pengembanganagroindustri
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan industri kecilsekaligus untuk mengentaskan
kemiskinan. Sejarah membuktikan bahwakeberhasilan ekonomi sebuah negara tidak hanya
tertumpu pada industrimanufaktur dan jasanya tetapi juga tangguh dalam agroindustrinya
sepertiAmerika Serikat dan Australia, sedangkan negara yang menomorduakansektor
pertanian mengalami kekurangan pangan yang cukup besar sehinggamengalami kemunduran
perekonomian seperti yang dialami oleh Rusia.Menurut Darwis et al (1983), agroindustri
adalah kegiatan industri yangmemanfaatkan hasil-hasil pertanian sebagai bahan baku,
merancang danmenyediakan peralatan seperti mesin dan alat-alat pertanian serta
menciptakan jasa untuk kegiatan tersebut dalam hal ini kegiatan pemasarannya. Dengandemi
kian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri peralatan dan mesin
pertanian serta industri jasa.Salah satu agroindustri yang cukup potensial adalah industri
tempe.Umumnya tempe digunakan sebagai lauk-pauk dan sebagai makanantambahan atau
jajanan. Potensi tempe dalam meningkatkan kesehatan danharganya relatif murah
memberikan alternatif pilihan dalam pengadaanmakanan bergizi yang dapat dijangkau oleh
segala lapisan masyarakat.

Industri tempe merupakan industri kecil yang mampu menyerapsejumlah besar tenaga kerja
baik yang terkait langsung dalam proses produksimaupun yang terkait dengan perdagangan
bahan yang merupakan masukanmaupun produk hasil olahannya. Prospek industri tempe
sangat

baik

dimana pertumbuhan permintaan tempe setelah tahun 1998 dperkirakan mencapai 4 persen pe
r tahun (Solahudin, 1998). Industri tempe memiliki peran yangsangat besar didalam usaha
pemerataan kesempatan kerja, kesempatan usahadan peningkatan pendapatan.Menurut
Ambarwati (1994), industri tempe pada umumnya dikeloladalam bentuk industri rumah

tangga,

sehingga

perkembangannya

selaludihadapkan

dengan

permasalahan

yang

menyangkut bahan baku yaitu kedelai,ketersediaan dan kualitas faktor produksi,


tingkat keuntungan, pemasaran serta permodalan.Pendapatan para pengrajin tempe sangat
tergantung

dari

penjualan

dan biaya yang dikeluarkan. Penjualan yang dilakukan pengrajin tempe belummampu
mendatangkan keuntungan yang optimal karena harganya yang murah,dan disisi lain biaya
yang dikeluarkan untuk bahan baku semakin besar denganadanya krisis ekonomi.
Keberadaan

ini

sangat

mempengaruhi

efisiensi

usaha pengrajin tempe, sehingga banyak pengrajin tempe yang tidak mampu berproduksi lagi
(Sari,

2002).Penelitian

yang

dilakukan

Sebayang

(1994)

di

Bogor

menunjukkan bahwa kondisi tempe cenderung bersifat statis artinya pengusaha industritempe
merasa

cukup

dengan

kondisi

yang

ada,

serta

berusaha

dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari keluarga maupunkenalannya.


Meskipun demikian, kesimpulan ini belum tentu tepat, karena adakemungkinan bahwa sifat
statis lebih disebabkan oleh karakteristik usaha itusendiri.Posisi industri tempe kian terpuruk
akibat sistem penjualan secaratradisional dengan kemasan yang kurang menarik dan tempat
penjualan yangkurang bersih dan kurang strategis. Kondisi ini sangat berpengaruh
terhadap penjualan tempe sehingga kegiatan usaha tempe belum mampu memberikankeuntun
gan yang optimal.
Industri tempe merupakan industri kecil yang mampu menyerapsejumlah besar tenaga kerja
baik yang terkait langsung dalam proses produksimaupun yang terkait dengan perdagangan
bahan yang merupakan masukanmaupun produk hasil olahannya. Prospek industri tempe
sangat

baik

dimana pertumbuhan permintaan tempe setelah tahun 1998 dperkirakan mencapai 4 persen
per tahun. Industri tempe memiliki peran yang sangat besar didalam usaha pemerataan
kesempatan kerja, kesempatan usaha dan peningkatan pendapatan.Industri tempe pada
umumnya dikelola dalam bentuk industri rumahtangga, sehingga perkembangannya selalu
dihadapkan dengan permasalahan yangmenyangkut bahan baku yaitu kedelai, ketersediaan
dan kualitas faktor produksi,tingkat keuntungan, pemasaran serta permodalan.Penelitian ini
bertujuan

untuk

melakukan

pengelompokan

industri

tempe berdasarkan

tingkat

kesuksesannya di lokasi penelitian, mengetahui profil industritempe di lokasi penelitian


(Kecamatan parung) ditinjau dari beberapa aspek yaituketersediaan bahan baku, teknis
maupun manajemen dan mengidentifikasi faktor-faktor kunci sukses industri tempe.Dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitiansurvei, pengamatan langsung
dan wawancara terhadap responden. Masalah yangditeliti adalah profil dan faktor-faktor
kunci

sukses

dari

industri

tempe

yang berada di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Proses pengkajian masalahkhusus


terdiri

dari

kegiatan-kegiatan

yang

dimulai

dengan

ini

penentuan

tujuan penelitian, studi pustaka, pemilihan lokasi dan waktu penelitian, pengambilansampel,
pembuatan kuesioner, pengumpulan data, tabulasi data, analisis data, dan pembuatan
laporan.Untuk

mendapatkan

faktor

kunci

sukses

dari

wirausaha

tempe

maka perlu diketahui tingkat kesuksesannya. Dalam mengidentifikasi kesuksesanindustri


kecil

tempe

indikator

yang

digunakan

adalah

perkembangan

pemakaian bahan baku. Setelah diketahui rata-rata pemakaian bahan baku dan rataratakenaikan bahan baku dari setiap responden maka selanjutnya menentukan posisiindustri
kecil tempe. Salah satu cara yang digunakan dalam menentukan posisiindustri kecil tempe
adalah dengan menggunakan diagram cartesius perkembangan pemakaian bahan baku.
Salah satu makanan tradisional Indonesia yangmempunyai kandungan gizi sangat baik adalah tempe.
Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan tempesebagai menu harian mereka. Tidak
hanya masyarakat kelas bawah, masyarakat menengah ke atas pun jugamengonsumsinya. Oleh
karena itu banyak sekali orang yangmemanfaatkan peluang ini dengan memproduksi
dan berjualan tempe. Namun sering kali timbul masalah dalam pembuatan tempe khususnya
di musim yang suhu dankelembabannya tidak menentu seperti saat ini. Berubah-ubahnya cuaca
membuat suhu dan kelembaban didalamruangan pembuatan tempe juga berubah-ubah. Hal
ini dapatmengakibatkan tempe tidak bisa terbentuk tepat padawaktunya dan kualitasnya juga
berkurang.
Pada umumnya, dalam pembuatan tempe para produsen tempe masih menggunakan cara
manual.

Pada

cuacadingin, tempe biasanya ditutupi dengan kain atau penutuplain supaya suhu

pada tempe tetap stabil dan tempe dapatmatang tepat waktu. Saat melakukan ini, mereka tidak
tahu berapa suhu dan kelembaban dalam ruangan tersebut.Sehingga dibutuhkan suatu alat yang
dapat mendeteksi suhudan kelembaban di ruangan pembuatan tempe. Alat pendeteksiini
memanfaatkan

modul

rangkaian

sensor

suhu

dan

sensor kelembaban

SHT

11.

Seluruh aktifitas pengontrolan sistem dilakukan olaeh mikrokontroler Atmega16.


Kontroler yang digunakan adalah jenis on-off yang dimaksudkan untuk mengaktifkan aktuator
yangdigunakan. Ketika temperatur dari sensor sudah sesuai denganinput maka frekuensi

tegangan akan disesuaikan, sehinggatemperatur tidak akan berubah-ubah alat pendeteksi ini
dapat membantu dalam proses pembuatan tempe.
sehingga proses tersebut dapat berhasil tepat waktu dan dihasilkan tempe yang berkualitas.
Hasil produksi tempe akan stabil dan tepat waktu sesuai yangdiharapkan. Dengan adanya alat
kontrol suhu dan kelembabanini diharapkan produsen tempe tidak merugi. Konsumen jugatidak akan
mengeluh dengan kualitas tempe karena merekadapat mengonsumsi tempe yang bergizi setiap hari.
2.1 Kandungan dan Manfaat Tempe
Tempe adalah salah satu produk pangan di Indonesiayang proses pembuatannya dengan cara
fermentasi kacangkedelai atau kacang-kacangan lainnya yang dapatdifermentasikan oleh
Rhizopus oligosporus.

Tempemerupakan

makanan

alami

yang

baik

untuk

kesehatan

dan juga mengandung anti oksidan yang dapat menghambatinfiltrasi lemak / LDL teroksidasi
ke dalam

jaringan

pembuluhdarah,

sehingga

dapat

mencegah

terjadinya

penyempitan pembuluh darah yang memicu timbulnya penyakit jantungkoroner.


Tempe yang baik dicirikan oleh permukaan tempe yangditutupi oleh miselium kapang secara merata,
kompak, dan berwarna putih. Antar butiran kacang kedelei di penuhi olehmiselium dengan
ikatan yang kuat dan merata. Sehingga bila Kedelai yang merupakan bahan dasar tempe
mengandung protein 35% bahkan pada varietas unggul kadar proteinnyadapat mencapai 4043%. Dibandingkan dengan beras, jagung,singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur,
kedelaimempunyai protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
2.2 Sensor
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubahsuatu besaran fisis menjadi besaran
listrik sehingga dapatdianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Sensor yangdigunakan dalam
sistem control ini yaitu sensor SHT 11 yangmampu mendeteksi nilai suhu dan kelembaban tertentu.
2.2.1 Sensor SHT 11
[6]
SHT 11 adalah sebuah
single chip
sensor suhu dankelembaban relatif dengan multi modul sensor yang outputnyatelah dikalibrasikan secara
digital.

Dibagian

dalamnyaterdapat

kapasitif

polimer

sebagai

elemen

untuk

sensor kelembaban relative dan sebuah pita regangan yang digunakansebagai sensor

temperatur. Output kedua sensor digabungkandan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah
interface serial pada satu chip yang sama.Sensor ini menghasilkan sinyal keluaran yang
baik dengan waktu respon yang cepat. SHT 11 dikalibrasi padaruangan dengan kelembaban
yang teliti menggunakanhygrometer sebagai referensinya. Koefisien kalibrasinya telahdi
programkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebutakan digunakan untuk mengkalibrasi
keluaran dari sensor selama proses pengukuran.
2- wire alat penghubung serial danregulasi tegangan internal membuat lebih mudah
dalam pengintegrasian sistem. Ukurannya yang kecil dan konsumsidaya yang rendah membuat
sensor ini adalah pilihan yangtepat, bahkan untuk aplikasi yang paling menuntut.
Didalam piranti SHT 11 terdapat suatu surface-mountable LLC(Leadless Chip Carrier ) yang
berfungsi sebagai suatu pluggable4- pin single-in-lineuntuk jalur data dan clock, blok diagram chip
SHT 11 dapat dilihat pada Gambar 2.6

Gambar 2.3. Blok diagram pada chip SHT 11


2.2.2 Sistem Sensor Kelembaban dan TemperaturSHT 11
[6]
Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dankelembaban adalah SHT 11 dengan
sumber tegangan 5 voltdan komunikasi idirectional 2-wire. Sistem sensor inimempunyai 1 jalur
data yang digunakan. Pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan data untuk masingmasing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler.
Port B pin 0

(PinB.0)

mikrokontroler

pengalamatan pada pin Data SHT 1100000101 untuk

memberikan
pengukurankelembaban

perintah
relatif

dan00000011untuk pengukurantemperatur. SHT 11 memberikan eluaran data kelembaban


dantemperatur pada pin Data secara bergantian sesuai denganclock yang diberikan oleh
mikrokontroler pada port B pin 1(PinB.1) agar sensor dapat bekerja. Sensor SHT 11 memilikiADC

( Analog to Digital Converter

) di dalamnya sehinggakeluaran data SHT 11 sudah

terkonversi dalam bentuk data


2.2.1 Sensor SHT 11
SHT 11 adalah sebuahsingle chip sensor suhu dankelembaban relatif dengan multi modul sensor yang
outputnyatelah dikalibrasikan secara digital. Dibagian dalamnyaterdapat kapasitif polimer
sebagai

elemen

untuk

yang digunakansebagai

sensor kelembaban

sensor

temperatur.

relative
Output

dan sebuah

kedua

sensor

pita

regangan

digabungkandan

dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama.Sensor ini
menghasilkan sinyal keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat. SHT 11 dikalibrasi
padaruangan dengan kelembaban yang teliti menggunakanhygrometer sebagai referensinya.
Koefisien kalibrasinya telahdi programkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebutakan
digunakan untuk mengkalibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.
2-wire alat penghubung serial danregulasi tegangan internal membuat lebih mudah
dalam pengintegrasian sistem. Ukurannya yang kecil dan konsumsidaya yang rendah membuat
sensor ini adalah pilihan yangtepat, bahkan untuk aplikasi yang paling menuntut.
Didalam piranti SHT 11 terdapat suatu surface-mountable LLC( Leadless Chip Carrier ) yang
berfungsi sebagai suatu pluggable 4- pin single-in-line untuk jalur data dan clock, blok diagram
chip SHT 11

2.2.2 Sistem Sensor Kelembaban dan TemperaturSHT 11


Sistem sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dankelembaban adalah SHT 11
dengan sumber tegangan 5 voltdan komunikasi idirectional 2-wire. Sistem sensor ini
mempunyai

jalur

data

yang

digunakan

untuk

perintah pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran
dilakukan dengan memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler.
Port B pin 0(PinB.0)

mikrokontroler

pengalamatan pada pin Data SHT 1100000101 untuk

memberikan
pengukurankelembaban

perintah
relatif

dan00000011 untuk pengukurantemperatur. SHT 11 memberikan eluaran data kelembaban


dantemperatur pada pin Data secara bergantian sesuai denganclock yang diberikan oleh
mikrokontroler pada port B pin 1(PinB.1) agar sensor dapat bekerja. Sensor SHT 11 memilikiADC
(Analog to Digital Converter ) di dalamnya sehinggakeluaran data SHT 11 sudah terkonversi

dalam

bentuk

datadigital

dan

tidak

memerlukan

ADC

eksternal

dalam pengolahan data pada mikrokontroler.


3.1 Perancangan dan Pembuatan Hardware
3.1.1 Sistem Desain Kontrol Suhu dan Kelembabanpada Tempe
Untuk perangkat keras (hardware )
meliputi pembuatan rangkaian hasil perancangan sistem baik rangkaian

penunjang

maupun

rangkaian utama. Selain itudibuat juga konstruksi secara mekanik. Pada bab ini akandiberikan
teori penunjang yang mendukung dalam pembuatan keseluruhan dari mesin penetas telur.
Sistem utama pada control suhu dan kelembaban ini diatur oleh mikrokontroler. Input mikrokontroler ini
diperoleh darisensor suhu dan kelembaban SHT11 untuk mendapatkan nilai 4 suhu dan kelembaban.
Data dari sensor tersebut akanditampilkan nilainya pada LCD.Dalam pembuatan alat ini terlebih dahulu
dilakukan pencarian informasi tentang cara pembuatan dari tempe.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang tahap-tahap pada proses pembuatan tempe
dari awal sampai akhir (tempesudah terbentuk). Sehingga didapatkan data nilai suhu
dankelembaban pada masing-masing tahap dari proses tersebut.Tempat wadah pembuatan
tempe di desain dengan luas 1.3meter persegi dengan ukuran panjang 1.3 meter dan
lebarnya1 meter. Berdasarkan referensi yang diperoleh bahwa untuk pembuatan tempe
dengan bahan baku kedelai dengan berat 10kilo gram (kg) dapat dihasilkan tempe dengan
jumlah kuranglebih 30-35 tempe dengan panjang, lebar, dan tinggi masing-masing tempe
adalah 10cmx5cmx3cm.
Pembuatan perangkat lunak menggunakan bahasa yangdapat dikenali oleh mikrokontroler
seperti

assembly

dan bahasa C, perangkat lunak ini dimaksudkan sebagai kontrolyang

mengatur sistem pada wadah proses pembuatan tempeyang akan dibuat dan pembacaan sensor SHT
11. Akan tetapidisini menggunakan bahasa C mikrokontroler AVR, karenalebih mudah dalam pengaturan
sistem yang kompleks.Program

yang

akan

dibuat

antara

lain

program

pengatur

suhu,kelembaban,Heater , dan Blower . Selain itu akan dibuat suatu program untuk mengatur
tampilan LCD
3.1.2 Mikrokontroler ATMega16
Minimum sistem ini merupakan sistem kontrol darikeseluruhan system kerja (menggunakan
tiga minimumsistem). Pada proyek akhir ini digunakan sistem minimumyang berbasis pada mikrokontroler
ATmega16,

digunakanATmega16

karena

bahasa

pemrograman

AVR

tersebut

adalah bahasa C yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah(bahasa

instruksi

program

mendekati bahasa manusia)sehingga lebih mudah untuk membuat atau menerapkan suatualgoritma
program. Kelebihan lainnya adalah setiap pin dalamsatu port dapat kita tentukan sebagai
input atau output secaramudah karena didalamnya sudah dilengkapi fasilitastersendiri untuk
inisialisasiRangkaian I/O dari mikrokontroller mempunyai kontroldireksi yang tiap bitnya
dapat dikonfigurasikan secaraindifidual, maka dalam pengkonfigurasikan I/O yangdigunakan ada yang
berupa operasi port ada pula yangdikonfigurasikan tiap bit I/O. berikut ini akan diberikankonfigurasi dari
I/O

mikrokontroller

tiap

bit

yang

ada

padamasing-masing

port

yang

terdapat

pada mikrokontroller.
Port A
Port A ini dalam perancangan system diguanakan untuk input dari sensor. Dari 8 bit yang ada
digunakan 7 bit untuk MSB difungsikan sebagai aktif low, sedangkan LSBdifungsikan
sebagai aktif high.
Port B
Port C ini dalam perancangan system difungsikansebagai output LCD.
Port D
PIND.0 dikonfigurasikan sebagai outputaktuator lampu
3.1.3 LCD 2x16 Karakter
[4]
Salah satu alasan mengapa modul LCD makin banyak dipakai dalam proyek akhir ini adalah kenyataan
bahwamodul LCD relatif jauh lebih sedikit memerlukan dayaketimbang modul-modul display berbasis LED.
Selain itu,desain LCD lebih kompak dan dimensinya juga lebih kecil.Ilustrasi tampak depan modul LCD
2x16 karakter dapatdilihat pada Gambar 3.13. Pada Gambar 3.14 merupakanrangkaian LCD 16x2
beserta koneksinya pada port C darimikrokontroler
Penggunaan LCD difungsikan untuk menampilkankondisi temperatur, kelembaban, dan kondisi
aktuator-aktuatornya dalam inkubator pada saat itu yang dilengkapidengan tampilan waktu berupa detik,
menit,

dan

jam.Sehingga

melalui

LCD

dapat

diketahui

kondisi

mesin

pada proses penetasan secara keseluruhan. Kondisi actuator tersebut dilambangkan dengan
logika0 dan 1 , maksudnya jika logika0, maka aktuator tersebut mati (tidak
menyala),sedangkan logika 1 berarti aktuator tesebut sedang menyala(hidup). Sedangkan
pengambilan data dari sensor SHT 11tersebut akan di up date setiap 1 detik untuk
mendapatkannilai

suhu

maupun

kelembaban

yang

kemudian

ditampilkan pada LCD, dimana pengambilan data dari sensor SHT 11secara bergantian dalam
waktu 1 detik tersebut. Denganmikrokontroler dapat mengendalikan suatu peralatan
agar dapat bekerja secara otomatis. Untuk mengakses LCD 2x16harus mengkonfigurasikan pin
dari LCD dengan pin I/Omikrokontroler tersebut. Pada Tabel 3.4 menunjukkankonfigurasi dari pinpin LCD tersebut
3.1.4 Rangkaian Driver untuk Kontrol
Blower
Rangkaian ini menggunakan transistor sebagai saklar dari mikrokontroler yang dihubungkan pada
port D.0 danrelay 12 Volt yang dihubungkan ke aktuator (kipas). Blower yang digunakan adalah kipas 12V
DC berjumlah 2 buah yangdiletakkan didalam mesin. Gambar 3.4. Rangkaian driver blower Rangkaian
driver blower (kipas) pada Gambar 3.15dimaksudkan untuk menurunkan temperatur dan
ataukelembaban jika melebihi dari setting point yang diinginkan,disamping itu juga untuk
meratakan temperatur dankelembaban dalam inkubator, sehingga kipas tersebutmemiliki
fungsi

ganda

dan

sangat

penting

proses penetasan telur. Jika temperatur dan atau kelembaban lebihtinggi

dalam

daripada

set point

maka kipas akan menyala sampaitemperetur dan atau kelembaban sesuai dengan set point
yangdiinginkan. Sehingga peran dari kipas ini sangat pentingdalam pengontrolan temperatur
maupun kelembaban dalaminkubator selama proses penetasan telur berlangsung. Dengandua
buah kipas tersebut diharapkan mampu mengontroltemperatur maupun kelembaban yang
relatif cepat, sehinggakenaikan diatas set point akan bisa segera terhindari.
3.1.5 Rangkaian Driver Untuk Kontrol
Heater
Pada Gambar 3.16 tersebut juga menggunakantransistor sebagai saklar dari mikrokontroler
yangdihubungkan pada port D.1 dan relay 12 Volt yangihubungkan ke aktuator (lampu) sebagai
pemanas inkubator. Rangkaian driver heater Standard untuk suhu dalam incubator penetasan
tipe forced air (dengan

sirkulasi

udara)

adalah

100F

102F.

incubator penetas (hatching ) di set 1F lebih rendahdibandingkan

Suhu

pada

denganincubator

pengeram selama 3 harisebelum penetasan. Untuk pemanas inkubator menggunakan 4 buah


lampu dengan total daya 20 Watt dengan masing-masinglampu berdaya 5 Watt yang dimaksudkan
agar keadaantemperatur dalam inkubator bersifat homogen (merata)sehingga pemanasan telur
akan sama pada semua daerah.Dengan pemanasan menggunakan lampu bohlam
tidak dikhawatirkan terjadinya kenaikan suhu secara signifikansehingga aman untuk menjaga
bibit ayam dalam telur agar tidak mati. Dalam kasus sistem kontrol, temperatur T
adalahvariabel yang akan dikontrol, dan nilai T inilah yangdiinginkan sebagai output. Kemudian input

kontrol adalahoutput dari pemanas listrik (electric heater). Besarnya kalor sebagai input kontrol
selalu diatur dengan mengatur teganganyang diberikan ke pemanas. Jika pemanas
dimodelkan sebagaisuatu beban resistif, maka besarnya kalor per unit waktuadalah:

Dengan P adalah daya pemanas (watt),Vh Adalah tegangan efektif (volt) yang diberikan ke
pemanas, dan Rh adalah resistansi pemanas (ohm). Ini menunjukkan bahwaenergi listrik yang
dikonversi ke pemanas merupakan sebuahfungsi nonlinier terhadap tegangan yang diberikan
ke pemanas, dan tidak dapat diperolehtransfer function yang menunjukkan hubungan antara
temperatur T dengan teganganinput Vh. Namun telah ditunjukkan bahwa besarnyatemperatur dapat
diatur dengan mengatur besarnya teganganyang diberikan ke pemanas.
3.1.3 Sensor SHT 11
SHT11 adalah sensor digital untuk temperatur sekaligus kelembaban pertama di dunia yang diklaim
oleh pabrik pembuatnya, Sensirion Corp. Mempunyai kisaran pengukuran dari 0-100% RH,
dan akurasi RH absolute +/- 3%RH. Sedangkan akurasi pengukuran temperatur +/- 0.4C
@25C. Sensor ini bekerja dengan interface 2- wire. Aplikasisensor ini pada data logging,
pemancar,

automotive,

perangkatinstrumentasi

dan

lain

sebagainya.

Untuk

menghubungkansensor 2 wire dengan mikrokontroler, umumnya bentuk rangkaian seperti


Gambar 14.

Gambar 3.6. Blok diagram umum sensor

Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaanlingkungan udara basah yang disebabkan oleh adanya
uap air.Tingkat kejenuhan sangat dipengaruhi oleh temperatur. Grafik tingkat kejenuhan tekanan
uap air terhadap temperatur diperlihatkan pada Gambar 3.8. Kelembaban adalah jumlahuap air yang ada
di udara. Kelembaban dapat diukur dengandua cara :
(1) Kelembaban Absolut adalah prosentase dari uap air yang benar-benar terdapat pada udara.
(2) Kelembaban Relatif adalah kelembaban mutlak yangdibagi oleh jumlah uap air yang mungkin terdapat di
udara.

Anda mungkin juga menyukai