ipi62542Farmasi Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi.
ipi62542Farmasi Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi.
2, Juli 2002
UJI EFEK STIMULAN SUSUNAN SARAF PUSAT JUS DAUN ENCOK (Plumbago
zeylanica L.) PADA MENCIT
Lucie Widowati dan Pudjiastuti
Pusat Penelitian Pengembangan Farmasi dan Obat Tradisional
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan
Abstract
Empirically, central nervous system could be stimulated by Plumbago zeylanica L. leaves (Daun
Encok), and so the ebolic effect. Pharmacological experiment had been conducted to study the
effect of these leaves. This study involving the effect of tiredness period, inducing of sleep and
sleeping time of mice. Its effect is compared with positive standard heptamyl 39 mg/kg BW, and
pentotal 60 mg/kg BW. The dose of juice of Plumbago zeylanica L used was 50 mg/20 g BW, 150
mg/20 g BW, and 500 mg/20 g BW. ANOVA and LSD method had been used to analyze data
statistically. The result showed that for tiredness there were significantly difference between
heptamyl standard and the juice dose of 150 mg/20 g bw. For inducing sleep indicator the control
group showed different result with the experiment group, whilst for sleeping time, the control
group and the group using dose of 50 mg and 150 mg/20 g bw different with 500 mg/20 g bw
Key Words: Plumbago zeylanica L., Stimulation effect.
PENDAHULUAN
Daun encok (Plumbago zeylanica L.) di
Indonesia dikenal sebagai antelmentik untuk
peternakan kuda. Di negara lain khasiatnya terkenal
untuk rheumatik, lepra, sakit kepala, sakit gigi dan
paralysis. Yang paling sering digunakan ialah sebagai
anti ulcer dan scabies. Secara internal digunakan
sebagai abortifacient. Dalam dosis kecil mempunyai
khasiat sebagai stimulan jaringan otot dan sistem
syaraf pusat, usus besar menyebabkan konvulsi
disertai paralysis (1,2,3).
Diketahui bahwa LD50 infus tanaman ini
pada mencit ialah 131,9 (128,8 139) mg/10g bb i.p.
atau 1319mg/10g bb oral (4).
Informasi dari pustaka, bahwa dari tanaman
ini telah dapat diisolasi suatu senyawa plumbagin
yang telah dibuktikan menstimulasi Susunan Syaraf
Pusat (SSP) pada katak, mencit dan kelinci, dimana
pada dosis besar menyebabkan konvulsi yang diikuti
paralysis (2). Mengingat bahwa tanaman ini sering
digunakan dalam ramuan jamu, dan dalam
pengembangannya terarah pada sediaan fitofarmaka.
Sementara diketahui pula bahwa pada dosis kecil
menyebabkan stimulasi otot dan susunan syaraf pusat,
maka pada tahap pertama ingin diketahui efek
tersebut di atas pada dosis kecil dari sediaan juice
daun encok. Penentuan dosis dalam percobaan
menggunakan data harga LD50.
BAHAN DAN CARA
Bahan
Jus daun encok (Plumbago Zeylanica L)
berasal dari daerah sekitar Jakarta, dibuat dengan cara
blender dan menyaring, sehingga diperoleh sediaan
50%.
Hewan Percobaan
Digunakan mencit putih betina strain DDY,
berat rata-rata 20g berasal dari Badan POM, yang
belum pernah dicoba dalam percobaan yang sama
untuk menguji aktifitas motorik.
Cara
Uji ketahanan renang (4)
Percobaan ini dilakukan untuk menguji
adanya efek stimulasi otot dalam hal ini sebagai anti
kelelahan, dengan hewan percobaan mencit. Seekor
mencit yang diberikan beban sebesar 3 g pada
lehernya dimasukkan ke dalam bak berisi air. Mencit
secara spontan akan berusaha berwenang. Ketahanan
berwenang merupakan ukuran nilai ambang
kelelahan. Ketahanan berwenang diukur dari waktu
mencit mulai berwenang sampai mencit tenggelam,
yang ditandai mencit berada di bawah permukaan air
selama 4-5 detik tanpa bernafas. Pemberian stimulan
akan memperpanjang ketahanan berwenang atau
menaikkan nilai ambang kelelahan.
Hewan siap pakai dibagi dalam 5 kelompok
percobaan masing-masing 6 ekor. Tiap kelompok
diberi bahan sebagai berikut:
Kelompok K
: aquades 1 ml/20g bb. Sebagai
kontrol negatif
Kelompok DI
: Jus daun encok 50mg/20g bb.
Kelompok D II : Jus daun encok 150mg/20g bb.
Kelompok D III : Jus daun encok 500 mg/20g bb.
Kelompok P
: Heptamyl 39 mg/kg bb.
Pemberian bahan dilakukan secara oral 45
menit sebelum mencit dimasukkan ke dalam air.
Waktu mencit mulai tenggelam dicatat.
Uji waktu induksi tidur dan waktu tidur (5,6)
Waktu induksi tidur ialah waktu di antara
saat penyuntikan barbiturat sampai mencit mulai
73
Tabel 1. Waktu Lelah (Dalam Menit) Mencit Akibat Pemberian Daun Encok (Plumbago zeylanica L.)
No.
Mencit
1
2
3
4
5
6
Rata-rata
SD
K
2
2
1
3
2
4
2,3
1,032
Kelompok
D II
14
22
17
13
15
14
15,8
3,312
DI
9
6
4
9
2
3
5,5
3,017
D III
53
60
60
45
62
56
56
6,2
P
69
75
60
67
82
62
69,2
8,23
Keterangan:
K
DI
D II
D III
P
= Kontrol Aquades
= Dosis 50 mg/20 g BB
= Dosis 150 mg/20 g BB
= Dosis 500 mg/20 g BB
= Heptamyl 39 mg/kg BB
Tabel 2. Harga Beda Nyata Terkecil Masing-Masing Kelompok Dibandingkan Dengan Kelompok Lainnya
Kelompok
Rata-rata
K
2.3
DI
5.5
D II
15.8
D III
56.0
P
69.2
*) beda nyata
K
3.1667
13.500*
53.667*
66.833*
DI
10.333*
50.500*
63.667*
D II
40.1667*
53.333*
D III
13.167*
Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855 Vol. 1, No. 2, Juli 2002
Tabel 3. Waktu Induksi Mulai Tidur Dan Lama Tidur (Dalam Menit) Akibat Pemberian
Jus Daun Encok (Plumbago zeylanica L)
No.
Mencit
1
2
3
4
5
6
Rata-rata
SD
Kelompok
K
Ind.
2
3
3
5
5
7
4.2
1.83
Keterangan:
K
DI
D II
D III
DI
LT
50
70
52
52
60
55
56.5
7.47
Ind.
10
10
8
7
10
10
9.1
1.33
LT
70
70
60
55
60
54
61.5
7.04
D II
Ind.
LT
15
55
20
60
19
60
17
56
20
58
16
60
17.8
58.1
2.14
2.23
D III
Ind.
7
7
8
9
7
9
7.8
0.98
LT
5
8
10
10
12
6
8.5
2.66
= Kontrol Aquades
= Dosis 50 mg/20 g BB
= Dosis 150 mg/20 g BB
= Dosis 500 mg/20 g BB
Rata-rata
4.2
9.1
17.8
7.8
K
5.000
13.667*
3.667*
DI
8.667*
1.333
D II
10.000*
D III
Rata-rata
56.5
61.5
58.1
8.5
K
5.000
1.667
31.333*
76
DI
D II
3.333
36.333*
33.000*
D III
PUSTAKA
1. John Mitchell Watt, E.D, M.B., Ch.B.,
F.R.C.P.E and Maria Gerdina Breyer Brandwijk.
The medicinal and poisonous Plants of Southern
and East Africa. E & S Livingstone LTD.
Edinburgh and London, 1962.
2. R.M. Chopra, S.L. Nayar; I,C. Chopra. Glossary
of Indian Medicinal Plants. Coucil of Scientific
& Industrial Research, New Dehli,1956.
3. George Usher. Dictionary of Plants used by
Man, Constable and Company Ltd,1974
4. Bambang Wahjoedi. Data toksisitas akut
Tanaman Obat Indonesia. Medika No.10, tahun
1987,hal 1005-1007.
5. Erlina Rustam. Evaluasi efek stimulan susunan
syaraf pusat ekstrak daun dan batang Talinum
triangulare (Jack) Wild. Skripsi Sarjana Farmasi
Jurusan Farmasi FMIPA ITB, 1991
6. Agung Triono. Prngaruh Meniran (Phyllanthus
niruri) terhadap waktu tidur pentothal pada
mencit dengan perlakuan karbon tetraklorida.
Skripsi Fakultas Farmasi FMIPA Universitas
Gajah Mada,1993.
7. Turner
RA.
Screening
Methods
in
Pharmacology, Academic Press.1965.