Anda di halaman 1dari 2

Kantong Semar

Deskripsi :
Kantong semar (Nepenthes sp.) ialah tanaman yang termasuk dalam golongan tanaman
perangkap. Tanaman ini juga biasan dikenal sebagai tanaman karnivora karena dapat
menjadi perangkap sekaligus pemangsa serangga (Phillips 2008). Umumnya Nepenthes
yang hidup di dataran rendah tumbuh di tempat- tempat yang berair atau dekat dengan
sumber air atau substrat yang bersifat masam (Clarke 1997). Nepenthes merupakan
tanaman yang dapat tumbuh menjalar, merambat ataupun berbentuk perdu. Kantong pada
Nepenthes terbentuk dari bagian daun yang termodifikasi menjadi perangkap mangsa
seperti serangga maupun hewan kecil lainnya. Daun yang termodifikasi menjadi kantomg
terdiri dari sulur, tutup, sayap, dan bagian lubang yang terdiri dari zona lilin dan kelenjar
pencernaan yang dapat melumat serangga dan menyerap nutrisi yang ada di dalamnya
(Wang 2007).
Penyebaran :
Kantong semar tumbuh dan tersebar mulai dari Australia bagian utara, Asia Tenggara
hingga Cina bagian Selatan. Indonesia sendiri memiliki pulau Kalimantan dan Sumatera
sebagai surge habitat tanaman ini. Dari 64 jenis yang hidup di Indonesia, 32 jenis
diketahui terdapat di Borneo (Kalimantan, Serawak, Sabah, dan Brunei) sebagai pusat
penyebaran kantong semar. Pulau Sumatera menempati urutan kedua dengan 29 jenis
yang sudah berhasil diidentifikasi. Keragaman jenis kantong semar di pulau lainnya
belum diketahui secara pasti.
Alasan memilih jenis tumbuhan di atas :
Potensinya sebagai tanaman hias menjadikan masyarakat sekitar yang tinggal di
dekat habitat kantong semar memilih untuk melakukan komersialisasi terhadap
beberapa jenis kantong semar.
Penyebarannya tidak terlalu luas, yang artinya ada batas-batas dimana ia dapat
memenuhi standar dari kebutuhan hidupnya. Borneo belakangan diketahui
sebagai pusat penyebaran kantong semar.
Masalah yang ditimbulkan dari beragam aktivitas manusia yang secara langsung
ataupun tidak langsung mengancam stabilitas kehidupan kantong semar, misalnya
aktivitas mencari kayu yang dilakukan oleh masyarakat setempat, secara tidak
langsung dapat mengganggu Nepenthes sp. Karena dapat tertimpa pohon yang
ditebang atau tercabut secara tidak sengaja, juga pola pembukaan lahan dengan
cara dibakar.
Solusi yang dapat diimplementasikan :
Meningkatkan sarana & prasarana dalam pelestarian in-situ dan ex-situ, tentunya
harus berusaha semaksimalkan mungkin menciptakan kondisi yang baik untuk
memelihara komunikasi antara pihak penentu kebijakan dengan petugas pelaksana
di lapangan.

Melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat umum terkait jenis,


status dan hukum yang melindungi tanaman dari kepunahan.

Damar
Deskripsi :
Pohon damar dalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang
merupakan tumbuhan asli Indonesia. Pohon yang besar, tinggi hingga 65 m. Berbatang
bulat silindris dengan diameter yang mencapai lebih 1,5 m. Pepagan luar keabu-abuan
dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam keeping-keping kecil.
Penyebaran :
Daerah penyebaran alaminya meliputi Papua New Guinea, New Britain, Indonesia
(Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya), Philipina, Malaya. Jenis ini
umumnya tumbuh pada dataran tinggi (300 1.200 m dpl) dengan kelembaban (3.000
4.000 mm/tahun). Temperatur rata-rata tahunan 25 300 C. Pada dataran rendah, jenis ini
ditemukan pada tanah berbatu seperti pasir podzolik (pada hutan kerangas), ultrabasa,
tanah kapur, dan batuan endapan. Anakan jenis ini memerlukan naungan dan
memperlihatkan pertumbuhan yang lambat selama tahun pertama. Setelah bebas dari
kompetisi dengan semak belukar, pertumbuhannya menjadi cepat, seperti terlihat pada
sebagian besar hutan hujan primer. Sistem perakaran sensitif terhadap kekurangan
oksigen dan pohon tidak tahan genangan air. Jenis ini ditanam sebagai hutan tanaman,
penanaman sulaman dan reboisasi di berbagai wilayah sebaran alaminya. Di luar sebaran
alaminya, telah di tanam di Jawa. Agathis memerlukan drainase yang baik dan tumbuh
pada kondisi tanah dengan pH 6,0 6,5 serta tahan terhadap tanah berat (heavy soil) dan
keasaman.
Alasan memilih jenis tumbuhan di atas :
Mengingat kegunaan dari pohon damar ini sangat vital, terutama dalam hal
perkayuan yang dihasilkan. Maka akan sangat berpeluang untuk terus
dieksploitasi oleh masyarakat demi kebutuhan bisnis, tanpa memperhatikan
kelestarian jenisnya.
Solusi yang dapat diimplementasikan :
Dengan melakukan penanaman monokultur secara berkala (dalam hal ini pohon
damar) untuk mengurangi laju pengurangan jumlah spesies yang mati karena
dimanfaatkan hasil kayu maupun proses alami.

Anda mungkin juga menyukai