Anda di halaman 1dari 11

REAKSI PENATAAN ULANG

Dosen Pengampuh:
SUKARTI

KELOMPOK IV :
Nurhalima
: 1403410002
Erfiana : 1403410001
Muh. Irham:

FAKULTAS SAINS
PRODI KIMIA
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
T.A 2016/2017

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Reaksi Penataan Ulang.
Selawat dan salam semoga tetap tercurah bagi junjungan Alam Nabi kita Muhammad
SAW, beserta segenap sahabat dan keluarganya, serta para pengikutnya yang setia sehingga
hari akhir nanti.
Makalah ini dihadapan pembaca merupakan sebuah tugas beban studi sebagai tugas
yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa dari sebuah lembaga pendidikan, oleh karena
itu jauh dari prasangka dan praduga kalau keberadaannya untuk mengkritik kinerja dosen
yang selama ini telah banyak menyumbang ilmu pengetahuan kepada kami. Disamping
sebagai tugas, pembuatan makalah ini juga merupakan proses pengalaman penambahan
wawasan dan pengetahuan bagi kami untuk meneliti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapati kesulitan-kesulitan faktor utama
dikarenakan keterbatasan ilmu dan wawasan yang kami miliki.
Namun berkat ketekunan dan kesabaran serta bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak akhirnya kami dapat juga menyelesaikannya, dari itu kami sangat berterima kasih
kepada pihak-pihak yang telah turut serta membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Palopo, 19 Maret 2016

Penulis,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................
DAFTAR ISI................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang...................................................................
Tujuan.................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian...........................................................................
2.2 Jenis-Jenis Reaksi Penataan Ulang..................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................
3.2 Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kimia organik, banyak reaksi yang dapat terjadi yang melibatkan ikatan
kovalen di antara atom karbon dan hetero atom lainnya seperti oksigen,nitrogen atau atomatom halogen lainnya. Beberapa reaksi dalam kimia organik yaitu seperti reaksi substitusi,
eliminasi, adisi dan reaksi penataan ulang. Reaksi penataan ulang merupakan salah satu jenis
reaksi organik di mana rangka karbon suatu molekul ditata ulang dan menghasilkan stuktur
isomernya. Seringkali, substituen berpindah dari satu atom ke atom lainnya pada molekul
yang sama. Pada reaksi penataan ulang, kerangka karbon dari sebuah molekul disusun ulang
sehingga membentuk isomer struktur dari molekul aslinya.
Bahan-bahan kimia yang terlibat di dalam reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh sangat
dipengaruhi oleh tingkat keasaman tempat reaksi-reaksi tersebut terjadi. Tingkat keasaman
yang tidak cocok, yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya, akan memberi
akibat yang tidak diinginkan.
Cairan intrasel dan cairan ekstrasel yang menjadi medium tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia mempunyai tingkat keasaman atau tingkat konsentrasi ion hidrogen
tertentu. Sebagaimana kita ketahui, tingkat keasaman dinyatakan dengan pH. Besar pH
adalah -log [H+]. Oleh karena itu, bila tingkat keasaman tinggi, harga pH rendah dan
sebaliknya, bila tingkat keasaman rendah, harga pH tinggi.
1.2 Tujuan

a. Mampu memahami defenisi reaksi penataan ulang

b. Mampu mengetahui bagaimana jenis-jenis reaksi penataan ulang


c. Mampu membedakan reaksi penataan ulang intramolekuler dengan intermolekur
1.3 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud reaksi penataan ulang?
b. Apa saja jenis-jenis reaksi penataan ulang?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reaksi Penataan Ulang
Reaksi penataan ulang adalah reaksi penataan kembali struktur molekul untuk
membentuk struktur molekul yang baru yang berbeda dengan struktur molekul yang semula.
Reaksi ini dapat terjadi apabila suatu senyawa ditambah senyawa lain dan diperlukan pada
kondisi khusus.
Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang berpindah
dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Sebagian besar perpindahan
(migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang berdampingan, sehingga
dinamakan perpindahan 1,2.
Bahan-bahan kimia yang terlibat di dalam reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh sangat
dipengaruhi oleh tingkat keasaman tempat reaksi-reaksi tersebut terjadi. Tingkat keasaman
yang tidak cocok, yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya, akan memberi
akibat yang tidak diinginkan.
Cairan intrasel dan cairan ekstrasel yang menjadi medium tempat berlangsungnya reaksireaksi kimia mempunyai tingkat keasaman atau tingkat konsentrasi ion hidrogen tertentu.
Sebagaimana kita ketahui, tingkat keasaman dinyatakan dengan pH. Besar pH adalah -log
[H+]. Oleh karena itu, bila tingkat keasaman tinggi, harga pH rendah dan, sebaliknya, bila
tingkat keasaman rendah, harga pH tinggi.
Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang berpindah
dari suatu atom ke atom yang lain dalam molekul. Sebagian besar perpindahan (migrasi)
tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang berdampingan.

Reaksi penataan ulang prosesnya diawali dengan pemutusan ikatan karbon-karbon, dan
kemudian diikuti perpindahan gugus yang ikatannya telah putus tersebut membentuk ikatan
baru dengan atom karbon yang lain atau atom oksigen atau nitrogen.
Produk penataan ulang terjadi dimana terbentuknya senyawa antara (intermediet) dari
produk yang diharapkan mempunyai energi yang tinggi. Energi senyawa zat antara dapat
diturunkan dengan adanya pergseran (shift) dari partisipasi substituen /gugus/atom
tetangganya sehingga menghasilkan senyawa zat antara yang stabil maka penataan ulang
dapat terjadi.
2.2 Jenis-Jenis Reaksi Penataan Ulang
1. Penataan Ulang Pinacol-Pinacolone
Asam terkatalis dehidrasi dari 1,2-diol biasanya merupakan penataan ulang dengan
pembentukan keton. Pada tahun 1860 Fittig mengamati bahwa ketika 2,3-dimetil butana-2,3diol (pinacol) direaksikan dengan asam sulfat panas 30%, 3,3-dimetil-2-butanon (umumnya
dikenal sebagai pinacolone) terbentuk. Reaksi asam terkatalis dehidrasi ini melibatkan
penyusunan kembali 1,2-diol disebut penataan ulang pinacol-pinacolone.

OH OH
H3C

CH3

CH3CH3
Pinacol

H2SO4

CH3
H3C

CH3
C

CH3

H 2O

Pinacolone

Mekanisme:
Langkah pertama adalah penambahan proton ke salah satu gugus hidroksil dalam pinacol
untuk memberikan ion oksonium (1), diikuti oleh hilangnya air dari ion oksonium (1).
Hasilnya adalah karbokation (2), yang mengalami penataan ulang melalui migrasi dari gugus
metil dari karbon berdekatan dengan karbon yang bermuatan positif. Karbokation (3),
selanjutnya distabilkan oleh pergeseran muatan dari karbon ke oksigen. Langkah terakhir dari
reaksi adalah hilangnya proton dari (4) untuk memberikan ketons.

CH3 CH3
H3C

CH3 CH3

CH3

H3C

OH OH
Pinacol

C
O

OH

+
OH2

CH3

-H 2O

H3C

-H

CH3

CH3

C
HO

Pinacolone

CH3

OH
(2)

1,2 shift

CH3

H3C

CH3

(1)

CH3

H3C

CH3

CH3

H3C

CH3

HO

CH3
(4)

CH3

CH3

(3)

2. Penataan ulang fries


Ester dari fenol pada pemanasan dengan aluminium klorida anhidrat (asam Lewis)
menjalani penataan ulang menjadi keton fenolik. Reaksi ini dikenal sebagai penataan ulang
Fries. contoh khas adalah penataan ulang fenil asetat untuk memberikan campuran ohidroksi asetofenon dan p-hidroksi asetofenon.

OCOCH 3

OCOCH 3
AlCl 3

OCOCH 3
OH

+
OH

phenyl Acetate

o hydroksy
acetophenone

p hydroksy
acetophenone

Sifat residu alkil, suhu, pelarut dan jumlah AlCl 3 mempengaruhi jumlah relatif dari masingmasing isomer. Pada umumnya, suhu rendah (<60 0C) mendukung pembentukan p-isomer
dan suhu tinggi (> 160 0C) mendukung pembentukan isomer o-. Campuran dan reaksi o-pisomer dari penataan ulang Fries yang dihasilkan dapat dipisahkan dengan destilasi uap. Oisomer intramolekular dengan hidrogen terikat (kelat) memiliki volatilitas yang lebih besar.

OH

COCH 3
AlCl 3

H3C

25 C
COCH 3

H3C

AlCl 3
165 C

H.
.

O
CH3

H3C

Mekanisme :
Mekanisme reaksi penataan ulang fries tidak tertentu. Reaksi penataan
ulang Fries terdiri atas mekanisme antarmolekul, penataan ulang
intramolekul. Dari kedua mekanisme ini muncul bahwa mekanisme yang
terbaik adalah kombinasi dari dua mekanisme ini.

Intermolekular

Intramolekular

Salah satu aplikasi dari penataan ulang Fries adalah reaksi penataan ulang Fries dari
senyawa para-tersier-butilfenilbenzoat. Penataan ulang Fries dapat dilakukan dengan cara
reaksi langsung tanpa pelarut atau dengan pelarut. Pada reaksi penataan ulang Fries pada
para-tersier-butilfenilbenzoat diperlukan katalis seperti AlCl3 yang mampu membentuk
kompleks fenil aluminium diklorida sehingga terjadi pelepasan ion asilium (R-C=O) + yang
dapat mengalami penataan ulang pada cincin aromatis.

OH O
O

PhCl

+ HO

AlCl 3
o hidroksi benzofenon
H3C

p hidroksi benzofenon

CH3
CH3

p-tersier-butil fenil benzoate

Hasil reaksi penataan ulang Fries secara tidak langsung (melalui reaksi esterifikasi
terlebih dahulu) ternyata dapat meningkatkan rendemen turunan senyawa benzofenon
daripada reaksi penataan ulang Fries secara langsung (Asilasi Friedel-Crafts). Hal ini
disebabkan karena pada proses penataan ulang Fries secara langsung, maka gugus asil akan
lebih mudah tertarik oleh gugus fenil membentuk senyawa ester daripada bereaksi dengan
posisi orto dari gugus fenol yang mempunyai halangan sterik lebih besar sehingga
mengakibatkan rendahnya rendemen senyawa turunan benzofenon yang dihasilkan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reaksi penataan ulang, reaksi penyusunan ulang, atau reaksi penyusunan kembali, adalah
reaksi penataan kembali suatu struktur molekul untuk membentuk struktur molekul baru yang
berbeda dengan struktur molekul semula tanpa mengurangi jumlah atom-atomnya. Reaksi ini,
kadang-kadang ada yang menyebutnya sebagai reaksi isomerisasi, merupakan reaksi yang
mengubah suatu senyawa menjadi isomernya. Adapun beberapa jenis-jenis reaksi penataan
ulang diantaranya, reaksi penataan ulang Fries, Pinacol-Pinacolone dan sebagainya.
3.2

Saran

DAFTAR PUSTAKA
Ahluwalia, V.K and Parashar, Rakesh Kumar. 2007. Organic Reaction Mechanisms Third
Edition. Oxford: Alpha Science Internasional.

Muharram. 2008. Buku ajar kimia organik III. Makassar: FMIPA Universitas Negeri
Makassar.
Ratnawati, Devi. 2007. Sintesis Turunan Benzofenon Melalui Reaksi Penataan Ulang Fries
Dari
Senyawapara-Tersier-Butilfenilbenzoat.
Diakses
dari
http://gradienfmipaunib.files.wordpress.com/2008/07/devi4.pdf tanggal 20 september
2011.
Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai