Anda di halaman 1dari 4

Struktur Internal

Lesi pada umumnya nampak radiolusen, dalam struktur internal merupakan


kombinasi dari sisa tulang trabekular normal kemudian bergabung dengan tulang
yang mengalami lisis. Jika metastasis sklerotik (misalnya prostat dan payudara)
area radiolusen biasanya menggambarkan daerah tidak rata, yang merupakan
sklerosis hasil pembentukan tulang baru. Sumber dari tulang baru ini bukan
tumor tetapi stimulasi sekitar tulang yang normal. Jika tumor diutamakan di
beberapa daerah rahang, hasilnya merupakan gambaran multifokal (lesi kecil
multiple radiolusen) dengan gambaran tulang normal diantara daerah fokus.
Penyebaran signifikan metastatik tumor dapat memberikan penampilan rahang
yang radiolusen terkadang meniru osteopenia.

Efek pada struktur sekitarnya


Karsinoma metastatik dapat merangsang reaksi periosteal yang biasanya
mengambil bentuk pola spiculated ( prostat dan neuroblastoma ). Khas keganasan,
lesi berefek pada lamina dura dan dapat menyebabkan peningkatan yang tidak
teratur dalam ukuran ligamen periodontal. Jika tumor telah ditunjukan pada
papilla dari perkembangan gigi, lapisan korteks dapat rusak seluruhnya atau
sebagian. Gigi tampak mengambang dalam massa jaringan lunak dan posisinya
berubah karena kehilangan dukungan tulang. Soket ekstraksi tidak dapat sembuh
dan ukurannya dapat meningkat. Resorpsi gigi jarang terjadi (terkadang dikaitkan
dengan beberapa myeloma dan chondrosarkoma), hal ini lebih sering terjadi pada
lesi jinak. Tulang kortikal dari struktur yang berdekatan misalnya saluran

neurovaskular, sinus, dan fossa nasal dapat hancur. Tumor melewati plate kortikal
bagian luar rahang dan meluas ke jaringan lunak sekitarnya.

Gambar 1. Gambaran CT axial menggunakan algorithm jaringan lunak, bersumber


pada kasus yang sama memperlihatkan invasi ke sekitar jaringan lunak
(tanda panah).(Pharoah and White. 2004)

Diagnosis Banding
Multiple myeloma mungkin sullit dibedakan dengan tumor metastasis, namun
perbatasan multiple myeloma biasanya lebih baik didefinisikan daripada penyakit
metastasis. Ketika lesi diawali dalam ruang ligamen periodontal gigi mungkin
diikuti dengan gambaran inflamasi pada periapikal. Titik diferensiasi dapat terlihat

adanya pelebaran ruang ligamen periodontal yang menunjukan peradangan yang


berpusat pada apeks dari akar. Pada keadaan sebaliknya tumor ganas biasanya
menyebabkan pelebaran tidak teratur, yang dapat memperluas ke sisi akar. Kista
odontogenik termasuk infeksi sekunder jika memiliki batas yang tidak tegas,
memberikan penampilan asimilar untuk lesi metastasis. Invasi pada rahang oleh
tumor primer dari epitel lapisan atas seperti sel karsinoma skuamosa mungkin
didapatkan dari penyakit metastasis, tetapi hal ini dapat dibedakan melalui
pemeriksaan klinis.

Perawatan
Kehadiran tumor metastasis pada rahang merupakan prognosa buruk. Jika
metastasis hadir, dalam sebagian besar kasus pasien akan meninggal dalam waktu
1 hingga 2 tahun. jika terdapat gambaran radiografi yang mencurigakan,
dibutuhkan pendapat dari ahli radiologi ggi dan dibutuhkan analisis jaringan
histologis. Kedokteran nuklir dapat digunakan untuk mendeteksi lesi metastasis
lainnya. Deposit metastasis terisolasi jika gejala dapat diobati dengan radiasi
terapi dosis tinggi. Pada kejadian langka rahang merupakan bagain pertama
didiagnosis penyebaran ganas/malignant. Pasien harus cepat dirujuk pada bagian
onkolog sehingga lesi primer dapat ditemukan dan pengobatan antikanker dapat
dilakukan segera. Perawatan antikanker dapat berupa kemoterapi, terapi radiasi,
pembedahan, imunoterapi, atau terapi hormon.

Daftar Pustaka:
White and Pharoah. 2004. Oral Radiology: Principles and Interpretation. Elsevier:
India. 567-568 pp

Anda mungkin juga menyukai